Anda di halaman 1dari 8

Nama

: Juan William Matatula

Kelas

: VIII

Mata Pelajaran: Seni Budaya

Alat Musik Tradisional Indonesia


1.Serune Kalee (Aceh) .

2. Aramba (Sumatera Utara). Dimainkan dengan cara dipukul dengan memakai pemukul yang khusus.

3. Saluang (Sumatera Barat). Cara penggunaannya dengan ditiup dan pada lubang yang ada di alat
muski diperuntukkan sebagai pengatur nada dimana jari-jari tangan sebagai penutup lubangnya.

4. Gambus (Riau). Alat ini mempunyai jenis bunyi Kordofun yang difungsikan dengan cara dipetik
menggunakan jari dan memainkan nada dengan jari.

5.Gambus (Jambi). Alat ini mempunyai jenis bunyi Kordofon dengan cara penggunaan lewat dipetik di
bagian senarnya.

6. Accordion (Sumatera Selatan). Memiliki jenis bunyi Aerofon, adapun cara penggunaannya dengan
memakai kedua tangan kita, pada tangan yang satu difungsikan sebagai pengatur alunan suara,
sedangkan
pada
tangan
yang
kedua
digunakan
untuk
mengatur
nada.

7. Doll (Bengkulu). Memiliki jenis suara berupa Membranofon yang digunakan dengan cara dipukul
memakai
alat
pemukul.

8.Bevnde (Lampung). Memiliki jenis suara yakni Ideofon yang difungsi menggunakan alat pemukul
khusus
untuk
memukul
alat.

9.Gendang Melayu (Kepulauan bangka Belitung). Mempunyai jenis bunyi Membranofon, adapun cara
pemakaian yakni dengan menepuk area lunak dengan menggunakan telapak tangan kita.

10. Gendang Panjang (Kepulauan Riau). Memiliki jenis bunyi berupa Membranofon yang digunakan
dengan
cara
menepuk
dengan
tangan
pada
bagian
yang
lunak
gendang.

11.Tehyan (Ibukota Jakarta). Memiliki jenis suara Kordofon yang digunakan dengan cara digesek
menggunakan alat khusus di bagian dawai atau senarnya sama dengan memainkan biola.

12. Angklung (Jawa Barat). Memiliki jenis suara Ideofon dengan cara pemakaian yakni dengan
menggetarkan
menggunakan
tangan
kita.

13.Gamelan (jawa tengah). Memiliki jenis bunyi berupa Ideofon yang digunakan dengan cara dipukulpukul
dengan
alat
pemukul
khusus.

14. Gendang (Yogyakarta). Memiliki jenis bunyi yaitu Ideofon, adapun penggunaannya yakni dengan cara
ditepuk
memakai
telapak
tangan
pada
bagian
lunak
gendang.

15.Bonang (Jawa Timur). Memiliki jenis suara yakni Ideofon yang dipukul dengan pemukul khusus.

16. Gendang (Banten). Memiliki khas bunyi berupa membranofon yang digunakan dengan cara
menepuknya
memakai
telapak
tangan.

17. Genceng (Bali). Memiliki khas bunyi yakni Ideofon yang diletakkan pada kedua telapak tangan lalu
ditepuk
sehingga
bisa
saling
berbenturan
dan
dapat
mengeluarkan
suara.

18. Serunai (Nusa Tenggara Barat). Berjenis suara Aerofon dengan cara ditiup lalu nadanya dimainkan
dengan
menggunakan
jari-jari
tangan
untuk
menutup
lubang-lubang
pada
Serunai.

19.Sasando (Nusa Tenggara Timur) yang berbunyi chordofon yang dipetik dengan hanya menggunakan
jari-jari
di
senarnya.

20.Tuma-Tuma (Kalimantan Barat). Memiliki bunyi membranofon dengan cara ditepuk menggunakan
telapak
tangan
kita.

21, Sampe (Kalimantan Timur). Memiliki jenis bunyi yakni Kordofon dengan cara dipetik dibagian
senarnya.

22. Japen (Kalimantan Tengah). Dimainkan dengan cara dipetik dibagian senarnya dan akan

menghasilkan

jenis

bunyi

Kordofon.

23. Panting (Kalimantan Selatan). Dengan jenis suara yang dimiliki yakni kordofon dengan cara dipetik
dibagian
senarnya.

24. Kolintang (Sulawesi Utara). Adapun penggunaannya dengan cara dipukul dengan pemukul yang
khusus
dan
akan
mengeluarkan
jenis
suara
Ideofon.

25. Ganda (Sulawesi tengah). Memiliki jenis suara Membranofon, adapun cara pemakaiannya dengan
menepuk
menggunaan
telapak
tangan
pada
bagian
yang
lunak.

26. Keso (Sulawesi Selatan). Mempunyai jenis suara Chordofon yang digesek di bagian senar
menggunakan
alat
yang
khusus.

27. Ladolado (Sulawesi Tenggara) dengan memiliki jenis bunyi Ideopon yang dipakai dengan cara dipukul
memakai
pemukul
yang
khusus.

28. Ganda (Gorontalo). Memiliki jenis suara yang membranofon dengan cara ditepuk memakai telapak
tangan
pada
bagian
yang
lunak
pada
Ganda.

29. Kecapi (Sulawesi Barat). Mempunyai jenis suara yang khas yakni Kordofon dimana pemakaiannya
dengan
cara
dipetik
di
bagian
senarnya.

30. Nafiri (Maluku). Mengeluarkan suara jenis membranofon dengan cara ditepuk menggunakan telapak
tangan.

31. FU (Maluku Utara). Mengeluarkan suara yang berjenis Aerofon, adapun penggunaannya yakni
dengan cara meniup serta mengendalikan lewat telapak tangan yang menjadi pengatur suara.

32. Guoto (Papua Barat) yang mengeluarkan jenis suara berupa Kordofon dengan cara memetik di
bagian senarnya.

33.

Tifa

(Papua).

Penggunaannya

dilakukan

dengan

cara

memukul

lewa

telapak

tangan.

Anda mungkin juga menyukai