Mekatronika Modul 6
Mekatronika Modul 6
Modul 6
Penyearah Gelombang menggunakan SCR
Hasil Pembelajaran :
Mahasiswa dapat memahami dan mengidentifikasi penyearah gelombang menggunakan
Silicon Controlled Rectifier (SCR)
Tujuan
Bagian ini memberikan informasi mengenai penerapan Silicon Rectifier Controlled
(SCR) sebagai penyearah gelombang.
6.1 Pendahuluan
Penyearah gelombang menggunakan SCR disebut penearah terkendali, dimana
merupakan penyearah yang sederhana, lebih murah dan efisien dari penyearah
secara umum. Oleh karena, penyearah-penyarah ini mengkonversi dari tegangan AC
ke DC, maka penyerah ini dikenal dengan konverter AC-DC. Konverter dapat
diklasifikasikan pada dua tipe, bergantung pada suplai masukan : (1) Konverter satu
fasa dan, (2) Konverter tiga fasa.setiap tipe terbagi lagi menjadi (a) Semikonverter ; (b)
Konverter penuh dan ; (c) dual konverter. Semikonverter merupakan konverter satu
kuadran dan hanya memiliki satu polaritas tegangan dan arus keluaran. Konverter
penuh merupakan konverter dua kuadran yang dapat memiliki tegangan keluaran baik
positf maupun negatif. Akan tetapi keluaran arus dari konverter hanya dapat berharga
positif.
Metode deret Fourier dapat diaplikasikan untuk menganalisis kinerja dari Konverter
dengan fasa terkendali dengan beban RL. Akan tetapi untuk mempermudah analisa,
beban induktif dapat diasumsikan cukup tinggi sehingga arus beban akan bersifat
kontinue dan memiliki ripple yang diabaikan.
(a)
(b)
(c)
Gambar 6-1 : Prinsip operasi konverter SCR
a. Rangkaian
b. Kuadran
c. Bentuk gelombang
1
2
Vdc
Vm sin t (d t )
Vm
[cos t ]
2
Vm
(cos
cos )
2
Vm
(cos
2
Vdc
1)
Vm
.
Tegangan keluaran rata-rata akan menjadi maksimum bila = 0 dan tegangan
keluaran maksimum akan menjadi Vdc =
Tegangan keluaran rms diberikan oleh :
Vrms =
=
1
2
Vm 2 Sin2 t dt
0
1
Vm 2 sin 2 t dt
2
0
1
1
Vm 2
1 cos 2 t dt
2
2
0
Vm
(a)
(b)
Gambar 6-2 : Penyearah setengah gelombang satu fasa dengan SCR
(a) Rangkaian
(b) Bentuk gelombang
1
2
VC
Vm sin( t
)dt
Vm
[cos t ]0
2
Vm
(cos
cos )
2
= sudut penyalaan
Vc RMS =
=
1
2
Vm 2 Sin2 t dt
0
1
Vm 2 sin 2 t dt
2
0
1
1
Vm 2
1 cos 2 t dt
2
2
0
Vm = 2 E, E adalah tegangan efektif.
The force factor :
FF
VcRMS
Vc
Vc
RL
Ic RMS =
VcRMS
RL
IcRMS
2
(a)
(b)
Gambar 6-3 : Penyearah gelombang penuh satu fasa dengan SCR
(a) Rangkaian
(b) Bentuk gelombang
2
2
VC
Vm sin( t
)dt
Vm
Vm
[cos t ]0
(cos
cos )
2Vm
= sudut penyalaan
Vc RMS =
=
2
2
Vm
Vm 2 Sin2 t dt
0
2
sin 2 t dt
0
1
1
Vm 2
1 cos 2 t dt
2
2
0
Vm
2
Vm = 2 E, E adalah tegangan efektif.
The force factor :
FF
VcRMS
Vc
Vc
RL
Ic RMS =
VcRMS
RL
IcRMS
2
(a)
(b)
3
2
5 /6
Vm sin( t
)dt
/6
3 3Vm
cos
2
= sudut penyalaan
Vc RMS =
3
2
5 /6
Vm 2 Sin2 t dt
/6
3Vm [
1
6
3
8
cos 2 ]
(a)
(b)
Gambar 6-5 : Penyearah gelombang penuh satu fasa dengan SCR
(c) Rangkaian
(d) Bentuk gelombang
3
2
/2
Vm sin( t
)dt
/6
3 3Vm
cos
= sudut penyalaan
Vc
2
RMS
3
=
2
/2
Vm 2 Sin2 t dt
/6
3Vm [
1
2
3 3
cos 2 ]
4