Tugas Fisika Dasar I Termo Idanii
Tugas Fisika Dasar I Termo Idanii
Tugas Fisika Dasar I Termo Idanii
Bennyto /6210118
Fahrizal Faza / 6210132
Dari gambar di atas, alur refrigeran dimulai pada kondisi 1 saat masuk kompresor
sebagai uap jenuh kemudian dikompresi secara isentropik sampai tekanan kondensor.
Temperatur refrigeran naik selama proses kompresi ini di atas temperatur lingkungan.
Refrigeran kemudian masuk ke kondensor sebagai uap superheat pada tingkat keadaan 2 dan
keluar sebagai cairan jenuh pada tingkat keadaan 3 sehingga terjadi pelepasan kalor ke
lingkungan. Refrigeran pada tingkat keadaan 3 ini diekspansi sampai tekanan evaporator
melalui katup ekspansi atau pun pipa kapiler. Temperatur refrigeran menjadi turun di bawah
temperatur ruangan yang dikondisikan selama proses ini. Refrigeran masuk ke evaporator
pada tingkat keadaan 4 (diidealisasi sebagai ekspansi isentropik pada tingkat keadaan 4)
sebagai campuran saturasi dua-fasa (cair-uap) dengan kualitas rendah, kemudian refrigeran
menguap seluruhnya dengan menyerap kalor dari ruangan yang dikondisikan tersebut.
Refrigeran keluar dari evaporator sebagai uap jenuh dan masuk kembali ke kompresor pada
tingkat keadaan 1. Seluruh proses siklus di atas bersifat reversibel secara internal, kecuali
untuk proses ekspansi yang irreversibel (karena trotel tidak mungkin isentropik sehingga
perlu diidealisasi atau berperan sebagai turbin untuk memudahkan analisis).
Efisiensi siklus refrigerasi ini dinyatakan dalam koefisien unjuk kerja (COP), di mana
tergantung dari efek refrigerasi (Load/QL) dan kerja netto (Wnet,in). Secara teoritis COP
maksimum ini tergantung dari temperatur dua sisi (Tcool dan Thigh), di mana COP akan naik
bila beda temperatur keduanya semakin kecil, dengan kata lain Tcool naik atau Thigh turun
Efisiensi
mesin
kalor
merupakan
perbandingan
R
usaha yang dilakukan sistem
(output)
dengan
kalor
inputnya:
W
e=
QH
Menggunakan kekekalan
energi:
Refrigerator performance
Coefficient of performance (COP):
COP=
QL
QL
=
W QH Q L
COPi deal =
TL
T H T L