Anda di halaman 1dari 13

EFISIENSI KERJA ELECTROSTATIC PRECIPITATOR

PADA OPERASIONAL PLTU BOSOWA ENERGI


KABUPATEN JENEPONTO PROVINSI
SULAWESI SELATAN

USTAMIN HARLIN HIDA


093 2012 0079

LATAR BELAKANG

Kebijakan pemerintah RI dalam diversifikasi pemanfaatan


energi dari bahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan
bakar non BBM telah berjalan lebih dari satu dasawarsa.
Batubara merupakan salah satu sumber bahan bakar
yang akan dimanfaatkan secara luas dalam kegiatan
penyediaan energi di Indonesia. Pada tahun 2020
diperkirakan akan terjadi peningkatan penggunaan
energi batubara secara besar-besaran di bidang
pembangkitan listrik dari 50 TWjam menjadi 230 TWjam
(4,6 kali lipat). Pasokan batubara pada tahun 2020 akan
sebanyak 108,3 juta ton (Buku Putih Bidang Energi 20052025, 20xx).

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penelitian ini untuk mengkaji efisinsi


kerja ESP di PLTU Bosowa Energi
Tujuan dari penelitian adalah untuk Mengetahui efisiensi
kerja ESP pada operasional PLTU Bosowa Energi

BATASAN
MASALAH
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka
masalah yang dibahas dibatasi pada masalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Electrostatic
Precipitator
2 Bagaimana prinsip kerja Electrostatic Precipitator
3 Komponen apa saja yang terdapat di dalam
Electrostatic Precipitator
4 Fungsi dari masing masing komponen yang ada
pada Electrostatic Precipitator
5 Efisiensi kerja Electrostatic Precipitator pada
operasional
PLTU Bosowa Energi

LOKASI DAN KESAMPAIAN DAERAH


Secara administratif lokasi penelitian PT. Bosowa
Energi, berada di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala
Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan yang
terletak pada koordinat 503745,6 LS dan 11903312 BT.
Lokasi penelitian dapat dicapai dengan menggunakan
transportasi darat berupa kendaraan roda dua atau roda
empat dari Kota Makassar menuju Kabupaten Jeneponto,
dengan
waktu
tempuh

2
jam.
.

PETA LOKASI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA
JENIS BATUBARA
1. Antrasit adalah kelas batubara tertinggi, dengan warna
hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara
86%-98% unsurkarbon(C) dengan kadar air kurang dari
8%.
2. Bituminus mengandung 68%-86% unsurkarbon(C) dan
berkadar air 8%-10% dari beratnya.
3.Sub-Bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak
air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang
kurang efisien di banding dengan bituminus.
4.Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang
sangat lunak yang mengandung air 35%-75% dari
beratnya.
5. Peat/gambut Berpori dan memiliki kadar air di atas 75%
serta nilai kalori yang paling rendah. Gambut adalah jenis
tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa-sisayang
setengeh membusuk oleh sebab itu,kandungan bahan
organiknya tinggi
6

DAMPAK PLTU BATUBARA SECARA UMUM

Pencemaran Udara
Kerusakan Ekosistem
Asap dan Ozon

Pengertian Electrostatic Precipitator

Electrostatic Precipitator adalah salah satu alternatif penangkap debu


dengan effisiensi tinggi (mencapai di atas 90%) dan rentang partikel yang
didapat cukup besar. Dengan menggunakan ESP ini, jumlah limbah debu
yang keluar dari cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16 % (efektifitas
penangkapan debu mencapai 99,84%). Electrostatic precipitator merupakan
salah satu cara agar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ataupun
industri lainnya yang berpotensi menghasilkan limbah debu menjadi ramah
lingkungan, setidaknya dapat mengurangi kandungan polutan yang dibuang
melalui cerobong

BAGAN ALIR PENELITIAN


Kegiatan
Penelitian
Tahap Persiapan
-Administrasi
-Studi pustaka
-Penyusunan proposal
penelitian
Tahap Pengambilan
Data
Data Primer
1Prinsip kerja Electrostatic
precipitator
2Komponen-komponen
Electrostatic precipitator
3Spesifikasi alat Electrostatic
precipitator
4Efisiensi kerja Electrostatic
Precipitator
5Koordinat lokasi penelitian

Data Sekunder
1Peta Lokasi Penelitian
2Standar Operasional Prosedur
(SOP) PLTU

Tahap Pengolahan Data dan


Analisis data

Tahap Penyajian Data


1 Teknik pengolahan data
2Metode evaluasi data

PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN/SKRIPSI

Rencana Anggaran Biaya


NO.
1.

BIAYA

Transportasi PP

Rp. 200.000,-

2.

Biaya Tempat Tinggal

Rp. 700.000,-

3.

Biaya Tak Terduga

Rp. 1.000.000,-

4.

Penyusunan Skripsi

Rp. 1.500.000,-

KEGIATAN

Biaya Total

Rp. 3.600.000,-

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
Jaya, 2012, Dampak Kesehatan Lingkungan, Politehnik
Kesehatan Kemenkes Pontianak, Pontianak
Nuroniah., 1995, Pengkajian Karakteristik Batubara
Indonesia, Departemen
Pertambangan dan
Energi Direktorat Jendral Pertambangan Umum
P3TM, Bandung.
Sukandarrumidi, 2006, Batubara dan
Pemanfaatannya, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.

SEKIAN DAN TERIMA


KASIH

Anda mungkin juga menyukai