Anda di halaman 1dari 14

ALLOY (ALUMUNIUM)

Alloy (Alumunium) adalah bahan campuran yang mempunyai sifat-sifat logam, terdiri
dari dua atau lebih unsur-unsur, dan sebagai unsur utama campuran adalah logam, Sebagai
tambahan terhadap kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat dengan penambahan Cu, Mg,
Si. Mn, Zn, Ni, dan sebagainya, secara satu persatu atau bersama-sama.
Paduan aluminium dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu alumunium wronglt
alloy(lembaran) dan alumunium costing alloy (batang cor). Alumunium (99,99%) memiliki berat
jenis sebesar 2,7 g/cm3, densitas 2,685 kg/m3, dan titik leburnya pada suhu 6600C, alumunium
memiliki strength to weight ratio yang lebih tinggi dari baja. Sifat tahan korosi alumunium
diperoleh dari terbentuknya lapisan oksida alumunium dari permukaan alumunium. Lapisan
oksida ini melekat kuat dan rapat pada permukaan, serta stabil(tidak bereaksi dengan lingkungan
sekitarnya) sehingga melindungi bagian dalam.
Unsur- unsur paduan dalam almunium antara lain:
1. Copper (Cu), menaikkan kekuatan dan kekerasan, namun menurunkan elongasi
(pertambahan panjang pangjangan saat ditarik). Kandungan Cu dalam alumunium yang
paling optimal adalah antara 4-6%.
2. Zink atau Seng (Zn), menaikkan nilai tensile.
3. Mangan (Mn), menaikkan kekuatan dalam temperature tinggi.
4. Magnesium (Mg), menaikkan kekuatan alumunium dan menurunkan nilai ductility-nya.
Ketahanan korosi dan weldability juga baik.
5. Silikon (Si), menyebabkan paduan alumunium tersebut bisa diperlakukan panas untuk
menaikkan kekerasannya.
6. Lithium (Li), ditambahkan untuk memperbaiki sifat tahan oksidasinya.

Jenis Aluminium dibedakan berdasarkan kemurnian atau persentase aluminium murni dalam
komposisi kimia materialnya. Pengelompokan ini diatur oleh Aluminium Association.. Kode
aluminium terdiri dari 4 digit dari 1XXX, 2XXX, 3XXX, , 8XXX.
Digit pertama menandakan tingkat kemurnian atau unsur paduan yg terkandung..
1 Untuk Aluminium dengan kemurnian di atas 99%
2 Untuk paduan Coper
3 Untuk paduan Mangan
4 Untuk paduan Silikon
5 Untuk paduan Magnesium
6 Untuk paduan Magnesium Silikon

7 Untuk paduan zinc


8 other element
Pada aluminium tempa, seri 1xxx digunakan untuk aluminium murni. Digit kedua dari seri
tersebut menunjukkan komposisi aluminium dengan limit pengotor alamiahnya, sedangkan dua
digit terakhir menunjukkan angka kemurnian dua desimalnya. Contoh pada AA
1170,,Aluminium ini memiliki kemurnian 99,70%.
Digit pertama pada seri 2xxx sampai 7xxx menunjukkan kelompok paduannya berdasarkan
unsur yang memiliki persentase komposisi terbesar dalam paduan. Digit kedua menunjukkan
modifikasi dari unsur paduannya, jika digit kedua bernilai 0 maka paduan tersebut murni terdiri
dari aluminium dan unsur paduan. Jika nilainya 1 9, maka paduan tersebut memiliki modifikasi
dengan unsur lainnya. Dua angka terakhir untuk seri 2xxx 8xxx tidak memiliki arti khusus,
hanya untuk membedakan paduan aluminium tersebut dalam kelompoknya.

Alumunium copper alloy (seri 2xxx)


Paduan ini dapat di heat treatment terutama yang mengandung (2,5-5%) Cu. Dari seri ini yang
terkenal seri 2017 dikenal dengan nama duralimin mengandung 4%Cu, 0,5%Mg, 0,5%Mn
pada komposisi standard. Paduan ini Mg ditingkatkan pada komposisi standard dari Al, 4,5%Cu,
1,5%Mg, 0,5%Mn, dinamakan paduan 2024 yang bernama Duralumin Super. Paduan yang
memiliki Cu mempunyai ketahanan korosi yang jelek, jadi apabila ketahanan korosi khusus
diperlukan permukaannya dilapisi dengan Al murni atau paduan Al yang tahan korosi yang
disebut pelat alkad. Paduan ini banyak digunakan untuk alat-alat yang bekerja pada temperatur
tinggi misalnya pada piston dan silinder head motor bakar.

Alumunium magnese alloy (seri 3xxx)


Mn adalah unsur yang memperkuat Al tanpa mengurangi ketahanan korosi dan dipakai untuk
membuat paduan yang tahan korosi. Dalam diagram fasa, Al-Mn yang ada dalam keseimbangan
dengan larutan padat Al adalah Al6Mn(25,3%). Sebenarnya paduan Al-1,2%Mn dan Al1,2%Mn-1,0%Mg dinamakan paduan 3003 dan 3004 yang dipergunakan sebagai paduan tanpa
perlakuan panas. Paduan dalam seri ini tidak dapat dikeraskan dengan heat treatment. Seri 3003
dengan 1,2%Mn mudah dibentuk, tahan korosi, dan (weldability) baik. Banyak digunakan untuk
pipa dan tangki minyak.

Alumunium silikon alloy (seri 4xxx)

Paduan Al-Si sangat baik kecairannya, yang mempunyai permukaan yang sangat bagus, tanpa
kegetasan panas, dan sangat baik untuk paduan coran. Sebagai tambahan, paduan ini memiliki
ketahanan korosi yang baik, sangat ringan, koefisien pemuaian yang sangat kecil, dan sebagai
penghantar panas dan listrik yang baik. Karena memiliki kelebihan yang baik, paduan ini sangat
banyak dipakai. Tetapi dalam hal ini modifikasi tidak perlu dilakukan. Sifat-sifat silumin sangat
diperbaiki oleh perlakuan panas dan sedikit diperbaiki oleh unsur paduan. Umumnya dilakukan
paduan dengan 0,15-0,4%Mn dan 0,5%Mg. Paduan yang diberi perlakuan pelarutan dan
dituakan dinamakan silumin gamma dan yang hanya ditemper dinamakan silumin beta. Paduan
yang memerlukan perlakuan panas ditambah dengan Mg juga Cu serta Ni untuk memberikan
kekerasan pada saat panas, bahan ini biasa digunakan untuk torak motor. Koefisien pemuaian
termal Si yang sangat rendah membuat koefisien termal paduannya juga rendah apabila ditambah
Si lebih banyak. Telah dikembangkan paduan hypereutektik Al-Si sampai 29% Si untuk
memperhalus butir primer Si. Proses penghalusan akan lebih efektif dengan penambahan P oleh
paduan Cu-P atau penambahan fosfor klorida (PCl5) untuk mencapai presentasi 0,001%P, dapat
tercapai penghalusan primer dan homogenisasi. Paduan Al-Si banyak dipakai sebagai elektroda
untuk pengelasan yaitu terutama mengandung 5%Si. Paduan seri ini non heat treatable. Paduan
seri 4032 yang mengandung 12,5%Si mudah ditempa dan memiliki koefisien muai panas sangat
rendah digunakan untuk piston yang ditempa.

Alumunium magnesium alloy (seri 5xxx)


Dalam paduan biner Al-Mg satu fasa yang ada dalam keseimbangan dengan larutan padat Al
adalah larutan padat yang merupakan senyawa antar logam Al3Mg2. Sel satuannya merupakan
hexagonal susunan rapat (eph) tetapi ada juga yang sel satuannya kubus berpusat muka (fcc)
rumit. Titik eutetiknya adalah 450C, 35%Mg dan batas kelarutan padatnya pada temperature
eutektik adalah 17,4% yang menurun pada temperature biasa sampai kira-kira 1,9%Mg, jadi
kemampuan penuaan dapat diharapkan. Paduan Al-Mg mempunyai ketahanan korosi yang sangat
baik disebut hidrinalium. Paduan dengan 2-3%Mg dapat mudah ditempa, dirol dan diekstrusi.
Paduan Al-Mg umumnya non heat tretable. Seri 5052 dengan 2,5%Mg banyak digunakan untuk
campuran minyak dan bahan bakar pesawat terbang. Seri 5052 biasa digunakan sebagai bahan
tempaan. Paduan 5056 adalah paduan paling kuat setelah dikeraskan oleh pengerasan regangan
apabila diperlakukan kekerasan tinggi. Paduan 5083 yang dianil adalah paduan antara (4,5%Mg)
yang kuat dan mudah dilas sehingga banyak digunakan sebagai bahan untuk tangki LNG. Seri
5005 dengan 0,8%Mg banyak digunakan sebagai batang profil extrusi. Seri 5050 dengan
1,2%Mg dipakai sebagai pipa saluran minyak dan gas pada kendaraan.

Alumunium magnesium silikon alloy (seri 6xxx)


Penambahan sedikit Mg pada Al akan menyebabkan pengerasan penuaan sangat jarang terjadi,
namun apabila secara simultan mengandung Si, maka dapat diperkeras dengan penuaan panas
setelah perlakuan pelarutan. Hal ini dikarenakan senyawa M2Si berkelakuan sebagai komponen

murni dan membuat keseimbangan dari sistem biner semu dengan Al. Paduan dalam sistem ini
memiliki kekuatan yang lebih kecil dibanding paduan lainnya yang digunakan sebagai bahan
tempaan, tetapi sangat liat, sangat baik kemampuan bentuknya untuk penempaan, ekstrusi dan
sebagai tambahan dapat diperkuat dengan perlakuan panas setelah pengerjaan. Paduan 6063
banyak digunakan sebagai rangka konstruksi. Karena paduannya memiliki kekuatan yang cukup
baik tanpa mengurangi hantaran listrik maka dipergunakan untuk kabel tenaga. Dalam hal ini
percampuran dengan Cu, Fe, dan Mn perlu dihindari karena unsur-unsur tersebut menyebabkan
tahanan listrik menjadi tinggi. Magnesium dan Silikon membentuk senyawa Mg2Si (Magnesium
Silisida) yang memberikan kekuatan tinggi pada paduan ini setelah proses heat treatment. Seri
6053, 6061, 6063 memiliki sifat tahan korosi sangat baik dari pada heat treatable aluminium
lainnya. Penggunaan aluminium seri 6xxx banyak digunakan untuk piston motor dan silinder
head motor bakar, part sepeda. dll
Alumunium zink alloy (seri 7xxx)

Aluminium menyebabkan keseimbangan biner semu dengan senyawa antar logam MgZn2dan
kelarutannya menurun apabila temperaturnya turun. Telah diketahui sejak lama bahwa paduan
sistem ini dapat dibuat keras sekali dengan penuaian setelah perlakuan pelarutan. Tetapi sejak
lama, tidak dipakai sebab mempunyai sifat patah getas oleh retakan korosi tegangan. Di Jepang
pada permulaan tahun 1940, Iragashi dkk mengadakan studi dan berhasil dalam pengembangan
suatu paduan dengan penambahan kira-kira 0,3%Mn atau Cr, dimana bitur Kristal padat
diperhalus, dan mengubah bentuk presipitasi serta retakan korosi tegangan tidak terjadi. Pada
saat itu paduan tersebut dinamakan ESD, Duralumin, superekstra. Selama perang dunia ke II, di
Amerika Serikat dengan maksud yang hampir sama telah dikembangkan pula suatu paduan, yaitu
suatu paduan yang terdiri dari Al-5, 5%Zn-2,5%Mn-1,5%Cu-0,3%Cr-0,2%Mn, sekarang
dinamakan paduan 7075. Paduan ini mempunyai kekuatan tertinggi diantara paduan-paduan
lainnya. Penggunaan paduan ini paling besar adalah untuk konstruksi pesawat udara. Di samping
itu penggunaannya menjadi lebih penting sebagai bahan konstruksi.
Pengkodean aluminium umumnya berdasarkan standar AA (Aluminium Association of
America) dengan menggunakan penamaan 4 angka.

Huruf pertama A adalah singkatan dari Aluminium


Angka ke-2 : menunjukkan jenis paduannya seperti ditunjukkan di tabel berikut:

Angka ke-3 : menggunakan angka 0 ~ 9. 0 menunjukkan paduan dasar, sedangkan 1 ~ 9


menunjukkan perbaikan dari paduan.
Angka ke-4 dan 5 menunjukkan kadar kemurnian aluminium untuk aluminum murni.
Contoh : A1100 memiliki unsur paduan total 1% dengan aluminium 99 %
A1050 memiliki unsure paduan 0.5% dengan aluminium 99.5%
Angka ke-6 menunjukkan bentuk dari material
P : Plate (pelat),
W: Wire (kawat),
T: Tube (tabung),
B: Bar (batang)
Angka ke-7 menunjukkan macam perlakuan panas yang telah dilakukan seperti
ditunjukkan di tabel berikut ini:

Contoh Aluminium dan Paduannya (JIS H4000 ~ H4180)

Keterangan:
Tr.= Treatment
B= kekuatan tarik (MPa)
y 0.2= tegangan luluh metode offset 0.2% (MPa)
El(%)= perpanjangan=elongation (%)

Contoh foto mikrostruktur aluminium dan paduannya

Ganbar mikrostruktur aluminum dan paduan nya


(a). Mikrostruktur Aluminium 1100-H18 dirol dingin. Partikel FeAl3 berupa titik hitam. (500X).
(b). Mikrostruktur Aluminium 1100-O dirol dingin dan dianil. Butir mengalami rekristalisasi
dengan butir-butir persegi. Partikel FeAl3 berupa titik hitam.(500X).

Gambar Aluminium paduan A5457-O setebal 10 mm dianil pada suhu 345C (650F)
(a). Mikrostruktur penampang A5457-O dirol dingin dengan reduksi atau rolling ratio =10%.
(100X)
(b). Mikrostruktur penampang A5457-O dirol dingin dengan reduksi atau rolling ratio =40%.
(100X)
(c). Mikrostruktur penampang A5457-O dirol dingin dengan reduksi atau rolling ratio =80%.
(100X)
Aluminium merupakan logam yang reaktif sehingga mudah teroksidasi dengan oksigen
membentuk lapisan aluminium oksida, alumina (Al2O3) dan membuatnya tahan korosi yang
baik. Namun bila kadar Fe, Cu dan Ni ditambahkan akan menurunkan sifat tahan korosi karena
kadar aluminanya menurun. Penambahkan Mg, Mn tidak mempengaruhi sifat tahan korosinya.
Aluminium bersifat ulet, mudah dimesin dan dibentuk dengan kekuatan tarik untuk
aluminium murni sekitar 4~5 kgf/mm2. Bila diproses penguatan regangan seperti dirol dingin
kekuatan bisa mencapai 15 kgf/mm2.

Macam-macam aluminium dan paduannya serta kode penamaan


Karakterisik alumunium

Beberapa macam paduan aluminium tempa/pengerjaan:

1. Paduan Al-Cu

Paduan aluminium seri 2000, biasanya terkenal dengan sebutan duraluminium atau super
duraluminium.
Kandungan Si yang lebih banyak pada A2014 dibandingkan A2017 membuat A2014
dapat ditingkatkan kekuatannya dengan melakukan perlakuan panas pendinginan cepat
(quenching) lalu dipanaskan lagi ditemperatur di bawah suhu rekristalisasi dan
didinginkan dalam udara (tempering).
Kandungan Cu dan Mg yang rendah pada A2117 membuat lebih tidak keras sehingga
digunakan untuk bahan rivet.
Kandungan Ni yang ditambahkan pada A2018 meningkatkan kekuatan tahan panasnya
sehingga digunakan untuk komponen tahan panas dengan daerah panas penggunaan
antara 200~250C.

2. Paduan Al-Mn

Merupakan paduan aluminum seri 3000.


Penambahan Mn sekitar 1.2% pada A3003 meningkatkan kekuatan 10% dari pada
aluminium murni dengan sifat tahan korosi dan sifat mampu mesin yang sama dengan
aluminium murni.
Digunakan untuk peralatan dapur, panel.

3. Paduan Al-Mg

Merupakan paduan aluminium seri 5000


A5005 yang memiliki Mg yang rendah digunakan untuk aksesoris.
Sedangkan paduan yang memiliki Mg antara 2 ~ 5% digunakan untuk material konstruksi
seperti A5052, A5056, A5083.
Untuk meningkatkan kekuatan terhadap korosi tegangan (stress-corrosion), Mn dan Cr
ditambahkan.

4. Paduan Al-Mg-Si

Merupakan paduan aluminium seri 6000.


Memiliki sifat tahan korosi dan kekuatan yang tinggi.
Contoh: A6061 digunakan untuk material konstruksi dan A6063 untuk bingkai arsitektur

5. Paduan Al-Zn-Mg

Merupakan paduan aluminium seri 7000.


Contoh: A7075 memiliki kekuatan yang tinggi sehingga banyak digunakan untuk
material konstruksi pesawat terbang.

a. #Sifat Mekanis
Kekuatan
Kekuatan dan kekerasan aluminium tidak begitu tinggi. Namun, dengan adanya pemaduan dan
heat treatment dapat meningkatkan kekuatan dan kekerasannya. Kebanyakan material aluminium
ditingkatkan kekuatannya dengan suatu mekanisme penguatan bahan logam yang
disebut precipitation hardening. Dalam precipitation hardening harus ada dua fasa, yaitu fasa
yang jumlahnya lebih banyak disebut matriks dan fasa yang jumlahnya lebih sedikit
disebut precipitate. Mekanisme penguatan ini meliputi tiga tahapan, yaitu solid solution
treatment: memanaskan hingga diatas garis solvus untuk mendapatkan fasa larutan padat yang
homogen, quenching: didinginkan dengan cepat untuk mempertahankan struktur mikro fasa
padat homogeny agar tidak terjadi difusi, dan aging: dipanaskan dengan temperatur tidak terlalu
tinggi agar terjadi difusi fasa alpha pada jarak membentuk precipitate. Selain itu, ada beberapa
cara pengujian kekerasan yang berstandar yang digunakan untuk menguji kekerasan logam yaitu
antara lain pengujian Brinell, Rockwell, Vickers, Shore, dan Meyer.
Modulus Elastisitas
Aluminium memiliki modulus elastisitas yang lebih rendah bila dibandingkan dengan baja
maupun besi, tetapi dari sisi strength to weight ratio, aluminium lebih baik. Aluminium yang
elastis memiliki titik lebur yang lebih rendah dan kepadatan. Dalam kondisi yang dicairkan dapat
diproses dalam berbagai cara. Hal ini yang memungkinkan produk-produk dari aluminium yang
akan dibentuk pada dasarnya dekat dengan akhir dari desain produk.

Keuletan (ductility)
Semakin tinggi tingkat kemurnian aluminium maka akan semakin tinggi tingkat keuletannya.
Fatigue (Kelelahan)
Bahan aluminium tidak menunjukan batas kepenatan, karena aluminium akan gagal jika ditekan.
Recyclability (daya untuk didaur ulang)
Aluminium adalah 100% bahan yang didaur ulang tanpa downgrading dari kualitas. Yang
kembali dari aluminium, peleburannya memerlukan sedikit energy, hanya sekitar 5% dari energy
yang diperlukan untuk memproduksi logam utama yang pada awalnya diperlukan dalam proses
daur ulang.
Reflectivity (daya pemantulan)
Aluminium adalah reflektor yang terlihat cahaya serta panas, dan yang bersama-sama dengan
berat rendah, membuatnya ideal untuk bahan reflektor misalnya perabotan ringan.
Alumunium memiliki sifat-sifat yang lebih baik dari logam lainnya seperti :
Ringan : memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja, atau tembaga dan karenanya
banyak digunakan dalam industry transportasi seperti angkutan udara.
Kuat : terutama bila dipadu dengan logam lain. Digunakan untukpembuatan produk yang
memerlukan kekuatan tinggi seperti : pesawat terbang, kapal laut, bejana tekan,
kendaraan dan lainlain.

Mudah dibentuk dengan semua proses pengerjaan logam. Mudah dirakit karena dapat
disambung dengan logam/material lainnya melalui pengelasan, brazing, solder,
adhesmekanis, atau dengan teknik penyambungan lainnya.
Tahan korosi : sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang dipengaruhi
oleh unsur-unsur seperti air, udara,suhu dan unsur-unsur kimia lainnya, baik di ruang
angkasa ataubahkan sampai ke dasar laut.
Konduktor listrik : setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan arus listrik dua
kali lebih besar jika dibandingkan dengan tembaga. Karena aluminium relatif tidak mahal
dan ringan, maka aluminium sangat baik untuk kabel-kabel listrik overhead maupun
bawah tanah.
Konduktor panas : sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin-mesin/alat-alat
pemindah panas sehingga dapat memberikan penghematan energi.
Memantulkan sinar dan panas : Dapat dibuat sedemikian rupasehingga memiliki
kemampuan pantul yang tinggi yaitu sekitar95% dibandingkan dengan kekuatan pantul
sebuah cermin. Sifat pantul ini menjadikan aluminium sangat baik untuk
peralatanpenahan radiasi panas.
Non magnetik : dan karenanya sangat baik untuk penggunaanpada peralatan
listrik/elektronik, pemancar radio/TV. dan lainlain, dimana diperlukan faktor magnetisasi
negatif.
Tak beracun : dan karenanya sangat baik untuk penggunaanpada industri makanan,
minuman, dan obat-obatan, yaitu untuikpeti kemas dan pembungkus.
Memiliki ketangguhan yang baik : dalam keadaan dingin dan tidak seperti logam lainnya
yang menjadi getas bila didinginkan. Sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada
pemrosesan maupuntransportasi LNG dimana suhu gas cair LNG ini dapat
mencapai dibawah -150oC
Menarik : dan karena itu aluminium sering digunakan tanpa diberi proses pengerjaan
akhir. Tampak permukaan aluminium sangat menarik dan karena itu cocok untuk perabot
rumah (hiasan), bahan bangunan dan mobil. Disamping itu aluminiumdapat diberi surface
treatment, dapat dikilapkan, disikat atau dicat dengan berbagai warna, dan juga diberi
proses anodisasi. Proses ini menghasilkan lapisan yang juga dapat melindungi logam dari
goresan dan jenis abrasi lainnya.
Mampu diproses ulang guna yaitu dengan mengolahnya kembalimelalui proses peleburan
dan selanjutnya dibentuk menjadi produk seperti yang diinginkan Proses ulang-guna ini
dapat menghemat energi, modal dan bahan baku yang berharga.

Sifat-sifat
Aluminium murni, logam putih keperak-perakan memiliki karakteristik yang diinginkan pada
logam. Ia ringan, tidak magnetik dan tidak mudah terpercik, merupakan logam kedua termudah
dalam soal pembentukan, dan keenam dalam soal ductility.
Sifat-sifat penting yang dimiliki aluminium sehingga banyak digunakan sebagai material teknik:
- Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm, sedangkan besi 8,1 gr/ cm)
- Tahan korosi
- Penghantar listrik dan panas yang baik
- Mudah di fabrikasi/di bentuk
- Kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan
Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan aluminium oksida
(Al2O3) pada permukaan aluminium. Lapisan ini membuat Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar
dilas, karena perbedaan melting point (titik lebur).
Aluminium umumnya melebur pada temperature 600 derajat C dan aluminium oksida melebur
pada temperature 2000oC.
Kekuatan dan kekerasan aluminium tidak begitu tinggi dengan pemaduan dan heat treatment
dapat ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya. Aluminium komersil selalu mengandung ketidak
murnian 0,8% biasanya berupa besi, silicon, tembaga dan magnesium.
Sifat lain yang menguntungkan dari aluminium adalah sangat mudah difabrikasi, dapat dituang
(dicor) dengan cara penuangan apapun. Dapat di-deforming dengan cara: rolling, drawing,
forging, extrusi dll, menjadi bentuk yang rumit sekalipun.
Berikut adalah beberapa kelebihan aluminium dibanding logam-logam yang lain:
Penghantar listrik dan panas yang baik walaupun tidak sebaik tembaga. Karena memiliki daya
hantar listrik yang baik ini aluminiumdigunakan pada kabel listrik menggantikan tembaga yang
harganya lebih mahal.
Mempunyai warna yang stabil seolah-olah tidak berkarat. Hal ini disebabkan aluminium sangat
cepat bereaksi dengan dengan oksigen yang terdapat di udara menghasilkan aluminium oksida.
Oksida yang terbentuk tidak mudah terkelupas sehingga dapat melindungi permukaan aluminium
yang ada dibagian bawah agar tidak terjadi oksidai berlanjut. Selain berupa lapisan tipis, oksida
yang terbentuk merupakan lapisan tembus cahaya sehingga aluminium seolah-olah tidak berubah
(tetap mengkilat).
Permukaannya tidak perlu di cat karena sudah cukup bagus dan menarik.
Serbuk aluminium yang sangat halus tampak mengkilat seperti logam aslinya sehingga sering
dicampur pada minyak cat (vernis) menghasilkan cat metalik yang harganya relatif labih mahal
dibanding cat biasa. Cat-cat metalik kebanyakan digunakan pada barang-barang mewah, karena
dengan penambahan aluminium, cat dapat memantulkan cahaya yang lebih banyak.

Tidak bereaksi dengan asam atau bahan kimia lain yang terdapat dalam bahan makanan. Oleh
karena itu aluminium banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan alat-alat rumah tangga
misanya panci. Dan aluminium dijadikan kertas aluminium yang sangat tipis yang digunakan
sebagai pembungkus rokok, gula, bumbu masak dan beberapa keperluan lain. Paduan 95%
aluminium dengan 5% unsur lain seperti Cu, Mg, dan Mn dapat digunakan menggantikan fungsi
besi walaupun tidak sekuat besi. Misalnya dalam pembuatan bingkai pintu dan jendela.
Pengolahan Bijih Aluminium
Orang pertama yang berhasil memisahkan aluminium dari senyawanya adalah Orsted pada tahun
1825 dengan cara mereduksi aluminium klorida, namun belum dalam keadaan murni.
Aluminium murni ditemukan olehWohler dalam bentuk serbuk berwarna abu-abu pada tahun
1827 dengan memodifikasi proses Orsted.
Kini proses yang digunakan untuk memperoleh aluminum secara besar-besaran digunakan proses
Hall-Heroult. Cara ini ditemukan oleh dua orang yang umurnya sama (23 tahun) namun ditempat
yang berbeda yakniCharles Martin Hall di Amerika dan Heroult di Paris pada tahun 1886. Proses
ini menjadikan kedua orang ini kaya dalam waktu singkat dan meninggal dunia pada tahun yang
sama pula (1914). Setelah ditemukan cara ini harga aluminium yang awalnya sangat mahal turun
secara drastis.
Pemurnian Aluminium dengan Proses Martin-Heroult

Gambar Bauksit
Biji aluminum yang penting sebagai sumber aluminum adalah bauksit. Bauksit yang dihasilkan
dari tambang dihancurkan kemudian dihaluskan menjadi serbuk menggunakan alat-alat tertentu,
biasanya Ballmil. Setelah halus ditambahkan larutan NaOH pekat untuk melarutkan Al2O3 yang
ada dalam bauksit sedangkan zat lain tidak larut.
Al2O3(s) + 2NaOH(aq) 2NaAlO2(aq) + H2O(l)
Setelah dilakukan pemisahan larutan NaAlO2 diasamkan sehingga terbentuk endapan Al(OH)3.
NaAlO2(aq) + H2O(l) + HCl(aq) Al(OH)3(s) + NaCl(aq)

Endapan Al(OH)3 disaring kemudian dipanaskan pada suhu sekitar 1150C sehingga terurai
menjadi Al2O3 dan uap air.
Al(OH)3(s) Al2O3(s) + 3H2O(g)
Al2O3 inilah yang akan direduksi menjadi aluminium secara elektrolisis dalam suatu bejana
yang disebut sel Hall-Heroult. Sebelum proses elektrolisis dilangsungkan alumina dilelehkan
terlebih dahulu dalam kriolit. Fungsi kriolit disini untuk menurunkan titik leleh alumina yang
awalnya sekita 2000C menjadi 900C.
Lelehan alumina yang diperoleh kemudian dimasukan ke dalam suatu bejana untuk proses
elektrolisis yang disebut sel Hall-Heroult. Bejana yang digunakan terbuat dari besi dilapisi grafit
yang sekaligus bertindak sebagai katoda. Sedangkan anoda digunakan batang-batang grafit yang
dicelupkan ke dalam larutan.
Ketika arus listrik dijalankan ion-ion Al3+ yang ada dalam larutan akan bergerak menuju katoda,
yang kemudian direduksi menjadi aluminium cair sedangkan ion-ion O2 akan bergerak menuju
anoda kemudian dioksidasi menjadi gas oksigen. Berikut reaksi yang terjadi dalam sel
elektrolisis
Al2O3(l) 2Al3+(aq) + 3O2(aq)
Katoda : Al3+(l) + 3e Al(l) 4
Anoda : 2O2(l) O2(g) + 4e 3
4Al3+(aq) + 6O2(aq) 4Al(l) + 3O2(g)

Gambar Sel Hall-Heroult untuk pembuatan aluminium dari elektrolisis lelehan Al2O3 dalam
kriolit
Aluminium cair yang diperoleh dialirkan keluar dari sel kemudian suhu diturunkan suhu agar
diperoleh aluminium padat. Aluminium yang diperoleh dalam bentuk cair karena suhu di dalam
sel elektrolisis melebihi titik leleh aluminium yang hanya 660C.

Oksigen yang dihasilkan pada anoda dapat bereaksi dengan grafit yang digunakan membentuk
gas karbon dioksida dan karbon monooksida. Akibatnya anoda lama-kelamaan akan berkurang
dan perlu diganti pada saat-saat tertentu.
Penggunaan aluminium makin lama makin penting sejalan perkembangan teknologi. Hal ini
didukung oleh oleh sifatnya yang menarik dengan harga yang relatif murah. Selain itu aluminium
termasuk logam yang ringan bersama-sama dengan magnesium dan titanium.
Walaupun memiliki berbagai kelebihan namun logam aluminium maupun paduannya memiliki
kekurangan, salah satunya yitu tidak bisa di las atau disolder. Hal ini tentu sangat merugikan,
sebab jika sebagian kecil dari aluminium yang mengalami kerusakan maka semua bagian harus
diganti dengan yang baru.
Reaksi antara aluminium dengan Fe2O3 dikenal dengan reaksi termit yang dihasilkan panas
untuk pengelasan baja.
2Al(s) + Fe2O3(s) Al2O3(s) + Fe(l) H = -852 kJ

Beberapa senyawa aluminium yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan industri,
antara lain:
Tawas, KAl(SO4)2.12H2O digunakan untuk mengendapkan kotoran pada penjernihan
air.
Aluminium sulfat Al2(SO4)3 digunakan dalam industri kertas dan mordan (pengikat
dalam pencelupan).
Zeolit Na2O Al2O3.2SiO2 digunakan untuk melunakkan air sadah.

Aluminium Al2O3 untuk pembuatan aluminium, pasta gigi, industri keramik, dan industri
gelas.

Anda mungkin juga menyukai