Tidak
Tidak
Abstrak
Latar Belakang: Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan
sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga
diharapkan keduanya dapat saling mendukung. Untuk melaksanakan manajemen
keperawatan yang baik diperlukan seorang pemimpin yang memiliki kemampuan dan
keterampilan kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien.
Metode: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fungsi manajerial
supervisi klinik terhadap dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan
pendekatan cross sectional. Responden pada penelitian ini berjumlah 14 responden
dengan menggunakan tehnik Total Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara menyebarkan kuesioner masing-masing variabel kepada 14 responden tersebut.
Analisa data yang digunakan adalah Uji Regresi Linear Berganda.
Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang
bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049) dan fungsi pengarahan (p=0,027)
terhadap dokumentasi asuhan keperawatan (p<0,05).
Kesimpulan dan Saran: Kesimpulan pada penelitian ini adalah adanya pengaruh
fungsi perencanaan dan pengarahan supervisor keperawatan terhadap dokumentasi
asuhan keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Kata kunci: Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks,
padat pakar dan padat modal. Masa sekarang ini rumah sakit di Indonesia telah
mengalami banyak perkembangan, hal itu juga diikuti dengan perkembangan pola
penyakit, perkembangan tekhnologi kedokteran dan kesehatan serta perkembangan
harapan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu, dibutuhkan
sumber daya manusia yang tangguh dan handal agar dapat memanage hal-hal yang
ada di rumah sakit dengan baik1.
Sumber daya manusia memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang berupa pelayanan medik, rehabilitasi medik, maupun pelayanan
keperawatan. Layanan keperawatan yang berkualitas adalah layanan keperawatan
yang selalu berupaya untuk memenuhi harapan pasien, dengan demikian pasien akan
selalu puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh seorang perawat, untuk
mendapatkan layanan keperawatan yang berkualitas diperlukan manajemen
keperawatan yang baik pula2. Perawat sebagai pemberi pelayanan merupakan ujung
tombak dari pelayanan rumah sakit, hal itu disebabkan perawat yang selalu
berinteraksi dengan pasien selama 24 jam3. Salah satu yang dapat mempengaruhi
kualitas dari pelayanan adalah manajemen yang ada di rumah sakit, hal tersebut
dikarenakan manajemen merupakan salah satu roda penggerak dalam menjalankan
rumah sakit.
Manajemen merupakan fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil
tertentu melalui kegiatan sumber dayanya, hal ini menunjukkan bahwa sumber daya
manusia berperan penting dalam manajemen4. Proses manajemen keperawatan
sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan
keperawatan secara professional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling
mendukung. Manajemen keperawatan terdiri atas: pengumpulan data, identifikasi
masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil2.
tujuan pelayanan
dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan instruksi dan ketentuan yang telah digariskan,
tetapi juga bagaimana memperbaiki proses keperawatan yang sedang berlangsung.
Maka dalam kegiatan supervisi seluruh staf keperawatan bukan sebagai obyek tetapi
sebagai subyek. Perawat diposisikan sebagai mitra kerja yang memiliki ide-ide,
pendapat dan pengalaman yang perlu di dengan, dihargai dan diikutsertakan dalam
melakukan asuhan keperawatan9.
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di dapat data bahwa
dokumentasi asuhan keperawatan belum mencapai target yang ditentukan, pada tahun
2010 didapatkan 74% dan meningkat sebanyak 4% pada tahun 2011. Selain data
mengenai dokumentasi keperawatan, dapat diketahui pula bahwa seluruh supervisor
yang ada di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta merangkap sebagai kepala ruang.
Bertolak dari latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian.
Banyak
faktor
yang
mempengaruhi
seorang
perawat
dalam
klinik
terhadap
dokumentasi
asuhan
keperawatan
di
RS
PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh fungsi
manajerial supervisi klinik terhadap dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta, sedangkan tujuan khusus dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengaruh fungsi perencanaan terhadap dokumentasi asuhan
keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
b. Untuk mengetahui pengaruh fungsi pengorganisasian terhadap dokumentasi
asuhan keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
c. Untuk mengetahui pengaruh fungsi pengarahan terhadap dokumentasi asuhan
keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
d. Untuk mengetahui pengaruh fungsi pengawasan terhadap dokumentasi asuhan
keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
keperawatan,
diantaranya
yaitu:
motivasi,
problem
solving,
pendelegasian,
Total
2.
Total
3.
Total
4.
Total
Karakteristik Responden
Usia
<30 tahun
31-41 tahun
>42 tahun
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
Masa Kerja
<10 tahun
11-20 tahun
>21 tahun
Pendidikan
DIII
SI
2
5
7
14
14,3
35,7
50,0
100,0
4
10
14
28,6
71,4
100,0
2
10
2
14
14,3
71,4
14,3
100,0
3
11
14
21,4
78,6
100,0
Unstandardized Residual
Statistic
0,896
Shapiro-Wilk
Df
14
Sig.
0,099
F
0,781
0,683
0,135
1,018
0,299
P
0,594
0,623
0,986
0,556
0,748
Keterangan
Linier
Linier
Linier
Linier
Linier
(Y), sehingga dapat dinyatakan model regresi antara variabel bebas dengan
variabel terikat adalah linier.
3. Uji Multikolinieritas
Tabel.4. Hasil Uji Multikolinieritas
No
1
2
3
4
5
Variabel
X1
X2
X3
X4
X5
Tolerance
0,386
0,432
0,358
0,356
0,542
Nilai VIF
2,593
2,315
2,797
2,807
1,846
Keterangan
Tidak terjadi multikolinieritas
Tidak terjadi multikolinieritas
Tidak terjadi multikolinieritas
Tidak terjadi multikolinieritas
Tidak terjadi multikolinieritas
R Square
Fungsi manajerial
supervisi klinik
0,955
0,913
Adjusted R
Square
0,858
Variabel
Fungsi
perencanaan
(X1)
Fungsi
pengorganisa
sian (X2)
Fungsi
pengarahan
(X3)
Fungsi
pengawasan
(X4)
Fungsi
pengendalian
(X5)
Konstanta
Koefisien
Regresi
1,433
thitung
Sig.
rhitung
0,391
2,323
0,049
0,677
-1,967
-0,365
-2,295
0,051
0,352
1,151
0,471
2,696
0,027
0,887
0,575
0,292
1,669
0,134
0,785
1,631
0,207
1,460
0,183
0,622
6,455
0,000
53,594
Adjusted R2 = 85,5%
Fhitung = 16,701
Sig. = 0,000
Sig
0,000
Keterangan
Signifikan
dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,005 maka H6 diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa fungsi manajerial supervisi klinik secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh
Fungsi
Perencanaan
Terhadap
Dokumentasi
Asuhan
Keperawatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi perencanaan sebagian besar
berada dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 64,3%. Selain itu, fungsi
Fungsi
Pengorganisasian
Terhadap
Dokumentasi Asuhan
Keperawatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pengorganisasian sebagian
besar berada dalam kategori sedang yaitu sebanyak 78,6%. Namun fungsi
pengorganisasian
supervisi
klinik
tidak
memiliki
pengaruh
terhadap
dalam
pendokumentasian
asuhan
keperawatan.
Adapun
dalam
bagan
organisasi14.
Tugas
supervisor
pada
fungsi
pada kategori tinggi yaitu sebanyak 64,3%, namun fungsi pengawasan tersebut
tidak mempengaruhi dokumentasi asuhan keperawatan dengan nilai p=0,134.
Hasil penelitian tersebut berbanding terbalik dengan hasil penelitian oleh
Wibowo yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara
pelaksanaan supervisi dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan dengan p value=0,01116. Sama halnya dengan penelitian yang
dilakukan oleh Muliadi, Syahrir & Haskas yang menyebutkan bahwa supervisi
yang dilakukan dirawat inap RSUD Labuang Baji Makassar mempunyai
hubungan yang kuat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan17.
Salah satu hal yang dapat menyebabkan rendahnya pengawasan adalah
karena kurangnya pemberian bimbingan dan umpan balik terhadap permasalahan
yang sedang dihadapi, pada dasarnya supervisi merupakan kegiatan yang
berfokus pada pemberian bimbingan dan umpan balik mengenai permasalahanpermasalahan yang sedang dialami seperti masalah pribadi dan professional serta
pengembangan pendidikan melalui pengalaman perawat yang disupervisi dalam
memberikan asuhan keperawatan yang aman dan tepat kepada pasien18.
Supervisi merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan tugas
sebagai supervisor, karena dalam hal ini supervisor seharusnya memiliki
kompetensi sebagai pengarah, pemberi saran, motivator, pelatih/pembimbing,
dan penilai. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Smith yang menyatakan
bahwa seorang supervisor yang baik seharusnya memiliki kemampuan dalam
mengatasi/membantu segala masalah atau hal yang yang terjadi berkaitan dengan
sistem pemberian asuhan keperawatan, pada masa-masa sekarang ini banyak
perawat yang merasa kurang mendapatkan dukungan dari atasannya serta adanya
beban pekerjaan yang semakin berat, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi
perasaan dan kapasitas mereka dalam memberikan pelayanan kepada pasien19.
Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sumijatun, yang menyatakan bahwa
sifat-sifat tertentu yang dapat mempengaruhi dalam kepemimpinan yaitu
kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisor ability),
kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, kecerdasan, ketegasan (decisiveness),
kepercayaan diri dan inisiatif20.
5. Pengaruh
Fungsi
Pengendalian
Terhadap
Dokumentasi
Asuhan
Keperawatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pengendalian sebagian besar
berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 85,7%. Namun fungsi pengendalian
tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap dokumentasi asuhan keperawatan
dengan nilai p=0,183. Hasil penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Syarif, Nontji dan Hadju, yang menemukan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara fungsi pengendalian kepala ruang dengan
kepatuhan perawat dalam menjalankan SPO profesi pelayanan keperawatan
(p=0,081)12.
Menurut Rakhmawati, menyatakan bahwa pengawasan dan pengendalian
merupakan akhir dari proses menejemen, dimana dalam pelaksanaannya fungsi
pengawasan dan pengendalian saling berkaitan dengan fungsi yang lainnya
khususnya pada fungsi perencanaan, dalam proses manajemen ditetapkan suatu
standar yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaannya, diantaranya adalah:
misi dan visi, standar asuhan, penampilan kinerja, keuangan, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan apakah
setiap tahapan proses manajemen telah sesuai dengan standar atau tidak jika
ditemukan tahapan yang tidak sesuai dengan standar atau penyimpangan perlu
dilakukan pengendalian sehingga dapat kembali sesuai dengan standar yang
berlaku21.
6. Pengaruh Fungsi Manajerial Supervisi Kinik Terhadap Dokumentasi
Asuhan Keperawatan
Dari hasil penelitian didapatkan nilai F hitung sebesar 16,701 dengan
taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,005, sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi
manajerial supervisi klinik memiliki pengaruh signifikan terhadap dokumentasi
asuhan keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkan
analisa dapat pula diketahu nilai Adjusted R2 sebesar 85,8% yang menandakan
bahwa fungsi manajerial supervisi klinik memiliki kontribusi sebesar 85,8%
terhadap
pelaksanaan
dokumentasi
asuhan
keperawatan
di
RS
PKU
pengarahan
memiliki
pengaruh
terhadap
dokumentasi
asuhan
keperawatan.
4. Fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleh supervisi klinik, menunjukkan
bahwa fungsi pengawasan tidak memiliki pengaruh terhadap dokumentasi asuhan
keperawatan.
5. Fungsi pengendalian yang dilaksanakan oleh supervisi klinik, menunjukkan
bahwa fungsi pengendalian tidak memiliki pengaruh terhadap dokumentasi
asuhan keperawatan.
6. Fungsi manajerial supervisi klinik secara simultan memiliki pengaruh terhadap
dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai
berikut:
pengorganisasian,
pengawasan
dan
pengendalian
melalui