Anda di halaman 1dari 28

Dementia

Pembimbing: dr.Nadia Husein, SpS

Elsa Marliska 11.2012.120


FK. UKRIDA

Menurut

WHO:

Demensia adalah Sindrom Neurodegeneratif yang


timbul karena adanya kelainan yang bersifat kronis
dan progesif disertai dengan adanya gangguan fungsi
luhur multipel seperti kalkulasi, kapasitas belajar,
bahasa, dan mengambil keputusan. Kesadaran tidak
terganggu. Gangguan fungsi kognitif biasanya disertai
dengan perburukan kontrol emosi, perilaku, dan
motivasi.

Definisi

Saat

ini penyakit Alzheimer merupakan salah


satu penyakit yang sering terjadi pada populasi
lansia dan menduduki peringkat ke-4 sebagai
penyebab kematian dan merupakan penyebab
terbanyak dementia.

Pendahuluan

Usia

Etiologi

Manifestasi klinis

salah
mengulang
kesulitan

kesulitan
kehilangan

Gejala Klinis

Kriteria diagnostik berdasarkan DSM-IV


1.Perkembangan defisit kognitif multipel terdiri atas:
Gangguan memori (gangguan kemampuan dalam mempelajari informasi
baru atau mengingat informasi yang sudah dipelajari).

Salah satu (atau lebih) gangguan kognitif berikut:


Afasia (gangguan berbahasa)
Apraksia (gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas motorik
dalam keadaan fungsi otot yang normal).
Agnosia

2.Gangguan kognitif pada kriteria A1 dan A2 menyebabkan gangguan


yang berat pada fungsi sosial dan pekerjaan penderita.

DIAGNOSIS

3.

Kelainan ini ditandai dengan proses yang bertahap dan


penurunan fungsi kognitif yang berkelanjutan.

4.

Gangguan kognitif kriteria A1 dan A2 tidak disebabkan halhal berikut:

Kelainan SSP lain yang menyebabkan gangguan memori yang progresif


(misalnya gangguan peredaran darah otak, Parkinson, dan tumor otak).

Kelainan sistemik yang dapat menyebabkan demensia (misalnya


hipotiroidisme, defisiensi vitamin B12 dan asam folat, defisiensi niasin,
hiperkalemi, neurosifilis, dan infeksi HIV).

5.

Kelainan pasien tidak disebabkan oleh delirium

6.

Kelainan tidak disebabkan oleh kelainan aksis 1 (misalnya


gangguan depresi atau skizofrenia).

Kriteria diagnostik DSM-IV


perlu ditunjang dengan pemeriksaan fisik
umum dan pemeriksaan neurologis.

No

Tes

Nilai
maks.

ORIENTASI
1.

Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa?

2.

Kita berada dimana? (negara), (provinsi), (kota), (rumah sakit),


(lantai/kamar)

REGISTRASI
3.

Sebutkan 3 buah nama benda (apel, meja, atau koin), setiap benda
1 detik, pasien disuruh mengulangi ketiga nama benda tadi. Nilai 1
untuk setiap nama benda yang benar. Ulangi sampai pasien dapat
menyebutkan dengan benar dan dan catat jumlah pengulangan.

ATENSI DAN KALKULASI


4.

Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar.


Hentikan setelah 5 jawaban. Atau disuruh mengeja terbalik kata
WAHYU (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum kesalahan;
misalnya uyahw = 2 nilai)

MMSE

No

Tes

Nilai
maks.

MENGINGAT KEMBALI (RECALL)


5.

Pasien disuruh menyebutkan kembali 3 nama benda di atas

BAHASA
6.

Pasien disuruh menyebutkan nama benda yang di tunjukkan


(pensil, buku)

7.

Pasien disuruh mengulang kata-kata: namun, tanpa, bila

8.

Pasien disuruh melakukan perintah: ambil kertas ini dengan


tangan anda!, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai!.

9.

Pasien disuruh membaca dan melakukan perintah Pejamkanlah


mata anda!

10.

Pasien disuruh menulis dengan spontan

11.

Pasien disuruh menggambar bentuk di bawah ini

TOTAL

30

Pemeriksaan

Indikasi

MRI/CT scan pada penderita demensia:

Awitan terjadi pada usia < 65 tahun


Manifestasi klinis timbul < 2 tahun
Tanda dan gejala neurologis asimetris
Gambaran klinis hidrosefalus tekanan normal(NPH : Normal
Pressure Hydrocephalus).

EEG:

penurunan aktivitas alfa dan peningkatan

aktivitas teta yang menyeluruh.


Pungsi

lumbal u/ menyingkirkan kelainan cairan

serebrospinal, seperti meningitis kronis,


meningoensefalitis, atau vaskulitis serebral.

Nama obat

Golongan

Indikasi

Dosis

Efek Samping

Donepezil

Penghambat
kolinesterase

DA ringan sedang

Dosis awal 5 mg/hr,


bila perlu, setelah
4-6 minggu
menjadi 10 mg/hari

Mual, muntah,
diare, insomnia

Galantamine

Penghambat
kolinesterase

DA ringan sedang

Dosis awal 8
mg/hr; setiap bulan
dosisi di naikan
hingga dosis
maksimal 24
mg/hari.

Mual, muntah,
diare, anorexia

Rivastigmine

Penghambat
kolinesterase

DA ringan sedang

Dosis awal 2 x 1,5


mg/hr; setiap bulan
dosisi di naikan 2 x
1,5 mg/hr hingga
dosis maksimal 2 x
6 mg/hari.

Mual, muntah,
pusing, diare,
anorexia.

Memantine

Penghambat
reseptor NMDA

DA sedang berat

Dosis awal 5
mg/hr; setelah 1
minggu , dosisi di
naikan 2 x 5 mg/hr
dan seterusnya
hingga dosis
maksimal 2 x 10
mg/hari.

Pusing, nyeri
kepala, konstipasi

Penatalaksanaan Dementia

DEPRESI
Nama obat

Dosis

Sitalopram

10 40 mg / hari

Esitalopram

5 20 mg / hari

Sertralin

Efek Samping
Mual, mengantuk, nyeri kepala,
tremor dan disfungsi seksual
Insomnia, diare, mual, mulut
kering, dan mengantuk

25 100 mg / hari

Mual, diare, mengantuk, mulut


kering dan disfungsi seksual

10 40 mg / hari

Mual, diare, mengantuk,


insomnia, tremor dan ansietas

Venlafaksin

37, 5 225 mg / hari

Nyeri kepala, mual, anorexia,


insomnia, dan mulut kering

Duloksetin

30 60 mg

Flouksetin

Penurunan nafsu makan, mual,


mengantuk dan insomnia

Terapi gangguan psikiatrik dan perilaku pada demensia

Agitasi, Ansietas, dan Perilaku Obsesif


Quetiapin

25 300 mg / hari

Mengantuk, pusing, mulut kering,


konstipasi, dispepsia, dan pe berat
badan.

Olanzapin

2,5 10 mg / hari

Pe BB, mulut kering, pe nafsu makan,


pusing, mengantuk, dan tremor

Risperidon

0,5 1 mg 3x/hari

Mengantuk, tremor, insomnia,


pandangan kabur, pusing, nyeri kepala,
mual dan pe BB

Ziprasidon

20 80 mg/hari

divaloproex

125 500 mg 2x/hari

Mengantuk, kelemahan, diare,


konstipasi, dispepsia, depresi,
ansietas, dan tremor.

Gabapentin

100 300 mg 3x/hari

Konstipasi, dispepsia, kelemahan,


hipertensi, anorexia, vertigo,
pneumonia, pe kadar creatinin

Aprazolam

0,25 1 mg 3x/hari

Lorazepam

0,5 2mg 3x/hari

Kelelahan, mual, interval QT


memanjang, pusing, diare, dan gejala
ekstrapiramidal

Sedasi, disartria, inkoordinasi,


gangguan ingatan
Kelelahan, mual, inkoordinasi,
konstipasi, muntah, disfungsi seksual

INSOMNIA
Zolpidem

5 10 mg malam hari

Diare, mengantuk

Trazodon

25 100 mg malam hari

Pusing, nyeri kepala, mulut


kering, konstipasi

Survival rate: 5 10 tahun setelah diagnosis ditegakkan


dan seringkali meninggal karena infeksi.

Penurunan kognitif serta sifat ketergantungan yang dialami


pasien Alzheimer memberikan beban mental, fisik, dan
ekonomi yang berat terutama kepada keluarga dan kerabat
dekat yang mengurus pasien

Prognosis

Sindrom

demensia yang disebabkan disfungsi

otak akibat penyakit serebrovaskuler atau stroke.


Penyebab

demensia kedua tersering setelah

demensia Alzheimer.
Epidemiologi:

sepertiga dari penderita

pascastroke yang masih hidup di diagnosis


menderita dementia vaskuler.

Demensia Vaskuler

Stroke,

Mekanisme demensia vaskuler:


1. Degenerasi : faktor genetik, peradangan atau

perubahan biokimia.
2. Aterosklerosis: infark talamus, ganglia basalis, jaras

serebral, dan area di sekitarnya.


3. Trauma: lesi di serebral terutama di lobus frontalis

dan temporalis, korpus kalosum, dan mesensefalon.


4. Kompresi, TIK, dan hidrosefalus kronis (NPH)

Patofisiologi

Lokasi

FISIOLOGIS DEMENTIA VASKULER

Pe

kemampuan daya ingat dan daya pikir yang

menganggu kegiatan harian : mandi, berpakaian,


makan, kebersihan diri, buang air besar dan kecil.
Tidak

ada gangguan kesadaran

Gejala

dan disabilitas telah timbul paling sedikit 6

bulan pasca stroke.

Manifestasi klinis

Kriteria untuk menentukan dementia:


1.

Kemampuan intelektual menurun menganggu pekerjaan


dan lingkungan.

2.

Defisit kognitif selalu melibatkan memori, biasanya di dapatkan


gangguan berpikir abstrak, menganalisa masalah, gangguan
pertimbangan, afasia, apraksia, kesulitan konstruksional, dan
perubahan kepribadian.

3.

Kesadaran masih baik.

Diagnosis

Pedoman diagnostik demensia vaskuler:

Terdapat gejala dementia seperti yang di atas

Hendaknya fungsi kognitif tidak merata (mungkin hilangnya daya ingat,


gangguan daya berpikir, gejala neurologis fokal). Tilikan (insight) dan
daya nilai (judgement) secara relatif tetap baik.

Awitan yang mendadak atau deteriorasi yang bertahap, di sertai gejala


neurologis fokal meningkatkan kemungkin diagnosis dementia vaskuler.

Pedoman diagnostik untuk demensia vaskuler awitan akut: biasanya


terjadi secara cepat sesudah serangkaian stroke akibat trombosis
serebrovaskuler, embolisme atau perdarahan. pada kasus yang jarang,
satu infark besar bisa menjadi penyebabnya.

Pedoman diagnostik demensia

Riwayat dan Gejala

Skor

Awitan mendadak

Deteriorasi bertahap

Perjalanan klinis fluktuatif

Kebingungan malam hari

Kepribadian relatif tidak terganggu

Depresi

Keluhan somatik

Emosi labil

Riwayat hipertensi

Riwayat penyakit serebrovaskuler

Arteriosklerosis penyerta

Kelainan neurologi fokal

Gejala neurologi fokal

Skor 4 : demensia Alzheimer, skor 7 : demensia vaskuler

Skor Iskemik Hachinski

Atasi risiko penyakit stroke

Penatalaksanaan gangguan kognitif dan perilaku = terapi


demensia Alzheimer

Penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai