Anda di halaman 1dari 2

Diagnosis Pranatal

Diagnosis prenatal umumnya dilakukan pada usia kehamilan 14-27 minggu (trisemester II).
Aktivitas diagnosis prenatal meliputi sebagai berikut:

Kordosentesis (pengambilan sampel darah janin melalui tali pusat) ataupun

amniosentensis (aspirasi cairan ketuban) dengan tuntutan ultrasonografi.


Pembiakan darah janin ataupun cairan ketuban dalam kultur sel fibroblast ataupun
diinokulasi ke dalam ruang peritoneum tikus diikuti isolasi parasit, ditunjukkan untuk
mendeteksi adanya parasit. Pemeriksaan dengan teknik P.C.R. guna mendeteksi D.N.A
T.gondii pada darah janin atau cairan ketuban. Pemeriksaan dengan teknik ELISA pada

darah janin guna mendeteksi antibody IgM janin spesifik (antitoksoplasma).


Pemeriksaan tambahan berupa penetapan enzim liver, platelet, leukosit (monosit dan
eusinofil) dan limfosit khusus rasio CD4 dan CD8. Tindakan diagnosis prenatal untuk
toksoplasmosis congenital dengan serial/berulang. Dikatakan prosedur ini relatif aman
bila mulai dilakukan pada umur kehamilan 19 minggu dan seterusnya.
Diagnosis toksoplasma kongenital ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan yang
menunjukkan adanya IgM janin spesifik (antitoksoplasma) dari darah janin. Ditemukan
parasit pada kultur ataupun inokulasi tikus dan D.N.A. yang dari T.gondii dengan P.C.R.
darah janin ataupun cairan ketuban.
Beberapa factor yang harus diperhatikan karena sangat menentukan agar upaya
diagnostic pranatal menjadi aman, terpercaya dan efisien adalah sebagai berikut.
Didahului oleh skrining serologic maternal/ibu hamil, hasilnya harus memenuhi
kriteria tertentu sebelum dilanjutkan ke prosedur diagnostic prenatal. Jika satu
dari 4 syarat di bawah ini terpenuhi, akan dilakukan kordosintensis atau
amniosintensis.
Antibody IgM +
Serokonversi dengan interval waktu 2 sampai 3 minggu, perubahan dari

seronegatif menjadi seropositif IgM dan IgG.


Titer IgG yang tinggi 1/1024 (ELISA)
Aviditas IgG 200
Ketrampilan klinisi melakukan kordosintesis atau amniosintesis dengan tuntutan

ultrasonografi.
Kecermatan dan keterampilan yang terlatih dalam mengerjakan pekerjaan rumit
dan khusus di laboratorium diantaranya meliputi kultur, inokulasi, teknik ELISA
dan P.C.R.

Anda mungkin juga menyukai