Anda di halaman 1dari 6

MICONAZOLE

1-(2,4-dikloro-beta-(2,4-diklorobenzil)oksi)-fenetil)imidazole
mononitrat
FARMAKOLOGI :
Inhibisi biosintesis ergosterol, merusak membran dinding sel jamur
yang selanjutnya akan meningkatkan permeabilitas, sehingga
menyebabkan hilangnya nutrisi sel.
antifungal azol derivatif imidazol
Biasanya fungistatic dalam tindakan; bisa fungisida pada
konsentrasi tinggi atau terhadap organisme sangat rentan
(misalnya, Candida).
Agaknya diberikannya aktivitas antijamur dengan mengubah
membran
sel,
sehingga
terjadi
peningkatan
permeability
membrane. Mengganggu biosynthesis ergosterol.
Spektrum aktivitas antijamur mencakup banyak jamur, termasuk
ragi dan dermatophytes.a Juga memiliki aktivitas in vitro terhadap
beberapa bakteri gram positif
Candida: Aktif terhadap Candida albicans, a, b C. guilliermondii, dan
C. tropicalis.
Dermatophytes dan jamur lain: Aktif terhadap Epidermophyton
floccosum, Microsporum canis, Trichophyton mentagrophytes, dan T.
rubrum.
Bakteri: Aktif terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Resistensi Silang dapat terjadi antara antijamur azol.
INDIKASI
Dermatophytoses
Pengobatan tinea corporis (kurap tubuh) dan tinea cruris (gatal
atlet)
yang
disebabkan
oleh
Epidermophyton
floccosum,
Trichophyton mentagrophytes, atau T. rubrum.
Pengobatan tinea pedis (kaki atlet) yang disebabkan oleh
Epidermophyton floccosum, Trichophyton mentagrophytes, atau T.
rubrum.

Antijamur topikal biasanya efektif untuk pengobatan tinea corporis


atau tinea cruris tanpa komplikasi. Antijamur oral disukai ketika
tinea corporis atau tinea cruris luas, adanya dermatofit folikulitis,
infeksi kronis atau tidak merespon terhadap terapi topikal, atau
pasien immunocompromised (kekebalan tubuh rendah) karena
hidup bersama penyakit atau terapi bersamaan,
Antijamur topikal biasanya efektif untuk pengobatan tinea pedis
tanpa komplikasi. Antijamur oral mungkin diperlukan untuk
pengobatan area hiperkeratotik pada telapak tangan dan kaki,
untuk tinea pedis kronis tipe moccasin (tipe kering), dan untuk tinea
unguium (kuku atau kuku kaki dermatofit infeksi, onikomikosis)
Pityriasis (Tinea) Versicolor
Pengobatan pityriasis (tinea) versikolor disebabkan oleh Malassezia
furfur (Pityrosporum ovale orbiculare atau P.) .
Pengobatan topikal biasanya efektif; antijamur oral (sendiri atau
bersama dengan antijamur topikal) mungkin diperlukan pada pasien
yang mengalami infeksi yang luas atau berat atau yang gagal untuk
merespon atau memiliki sering kambuh dengan terapi topikal.
Candidiasis Cutaneous (Kandidiasis Kulit)
Pengobatan kandidiasis kulit yang disebabkan oleh Candida
albicans.
Pengobatan kandidiasis dermatitis popok,
Pengobatan pilihan
adalah antijamur topikal (misalnya, nistatin, klotrimazol, mikonazol).
Kebanyakan bayi dengan dermatitis popok Candida albicans dalam
usus dan kotoran (feses) muncul sebagai sumper penting infeksi
kuli.t Beberapa dokter menyarankan antijamur oral (misalnya,
nistatin oral) diberikan bersamaan untuk mengobati infeksi usus,
tetapi penelitian belum memberikan bukti bahwa terapi oral dan
topikal bersamaan lebih efektif daripada terapi topikal sendirian.
Candidiasis Vulvovaginal
Pengobatan kandidiasis vulvovaginal tidak komplikasi (ringan
sampai sedang, sporadis atau jarang, kemungkinan besar
disebabkan oleh Candida albicans, yang terjadi pada wanita
imunokompeten) 0
Pengobatan sendiri (OTC digunakan) untuk pengobatan kandidiasis
vulvovaginal tanpa komplikasi dalam kesehatan sebaliknya, wanita
hamil sehat yang sebelumnya telah didiagnosa oleh dokter dan
mengalami kekambuhan gejala serupa.
Pengobatan kandidiasis vulvovaginal komplikasi, termasuk infeksi
yang berulang (4 episode dalam 1 tahun), berat (eritema vulva
yang luas, edema, eksoriasi, pembentukan fisura), yang disebabkan
oleh Candida selain C. albicans, atau terjadi pada wanita dengan
kondisi medis dibawah normal (diabetes mellitus yang tidak
terkontrol, infeksi HIV, terapi imunosupresif, kehamilan) ,infeksi
komplikasi umumnya memerlukan pengobatan yang lebih lama
daripada infeksi tidak komplikasi.

BENTUK SEDIAAN :
Krim 2%
Salep 2%

CARA PENGGUNAAN :
Penggunaan topikal pada kulit atau di dalam vagina dengan
formulasi yang tepat.
Sediaan kulit topikal untuk pemakaian luar dan tidak boleh
digunakan secara oral, dalam vagina, atau dekat atau dalam mata
atau membrane mukosa,
Sediaan intravaginal adalah untuk administrasi intravaginal saja dan
tidak boleh digunakan secara oral, topikal pada kulit, atau dekat
atau dalam mata.

PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu kamar atau kurang dari 30oC
PEMUSNAHAN :
Pembuangan dalam bentuk tanpa diolah (tidak dimobilisasi) ke
tempat penimbunan sampah tiap harinya tidak boleh melebihi 1%
dari jumlah limbah rumah tangga.

MORFIN

(5, 6)-7,8-didehydro-4,5-epoksi-17-metil morphinan -3,6-diol


FARMAKOLOGI : Efek kerja dari morfin (dan juga opioid pada
umumnya) relatife selektif, yakni tidak begitu mempengaruhi unsur
sensoris lain, yaitu rasa raba, rasa getar (vibrasi), penglihatan dan
pendengaran ; bahakan persepsi nyeripun tidak selalu hilang
setelah pemberian morfin dosis terapi.
Efek analgesik morfin timbul berdasarkan 3 mekanisme ; (1) morfin
meninggikan ambang rangsang nyeri ; (2) morfin dapat
mempengaharui emosi, artinya morfin dapat mengubah reaksi yang
timbul di korteks serebri pada waktu persepsi nyeri diterima oleh
korteks serebri dari thalamus ; (3) morfin memudahkan tidur dan
pada waktu tidur ambang rangsang nyeri meningkat.
Morfin merupakan agonis reseptor opioid, dengan efek utama
mengikat dan mengaktivasi reseptor -opioid pada sistem saraf
pusat. Aktivasi reseptor ini terkait dengan analgesia, sedasi, euforia,
physical dependence dan respiratory depression. Morfin juga
bertindak sebagai agonis reseptor -opioid yang terkait dengan
analgesia spinal dan miosis
INDIKASI

Morfin dan opioid lain terutama diidentifikasikan untuk meredakan


atau menghilangkan nyeri hebat yang tidak dapat diobati dengan
analgesik non-opioid. Lebih hebat nyerinya makin besar dosis yang
diperlukan. Morfin sering diperlukan untuk nyeri yang menyertai ;
(1) Infark miokard ; (2) Neoplasma ; (3) Kolik renal atau kolik
empedu ; (4) Oklusi akut pembuluh darah perifer, pulmonal atau
koroner ; (5) Perikarditis akut, pleuritis dan pneumotorak spontan ;
(6) Nyeri akibat trauma misalnya luka bakar, fraktur dan nyeri pasca
bedah.

BENTUK SEDIAAN :
- Morfin sediaan Kapsul
- Morfin sediaan Infusion
- Morfin sediaan Injeksi, larutan
- Morfin sediaan Injeksi, solut
- Morfin sediaan Larutan oral
- Morfin sediaan Supositoria
- Morfin sediaan Tablet
CARA PENGGUNAAN :
Penggunaan obat ini dapat dilakukan sesudah maupun sebelum
makan. Jika resep dokter memberikan Tablet morfin, maka dapat
langsung
diminum
dengan
air
dan
diharap
tidak
menghancurkannya. Jika resep dokter memberikan Kapsul morfin,
maka pasien dapat langsung meminumnya dengan air atau dapat
mencampur isi kapsul pada makanan.
PENYIMPANAN :
Narkotika yang ada di apotek harus disimpan sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan (Pasal 16 Undang-undang No. 9
tahun 1976).
Sebagai pelaksanaan pasal tersebut telah diterbitkan PERMENKES RI
No. 28/MENKES/PER/I/1978 tentang
Tata Cara Penyimpanan
Narkotika, yaitu pada pasal 5 yang menyebutkan bahwa apotek
harus mempunyai tempat khusus untuk penyimpanan narkotika
yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Harus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat.
2) Harus mempunyai kunci yang kuat.
3) Lemari dibagi dua masing-masing dengan kunci yang berlainan,
bagian pertama dipergunakan untuk menyimpan morfin, petidin,
dan garam-garamnya, serta persediaan narkotika; bagian kedua

dipergunakan untuk menyimpan narkotika lainnya yang dipakai


sehari-hari.
4) Apabila tempat khusus tersebut berupa lemari ukuran kurang dari
40 x 80 x 100 cm, maka lemari tersebut harus dibaut pada tembok
atau lantai.
Pada pasal 6, dinyatakan sebagai berikut:
1) Apotek dan rumah sakit harus menyimpan narkotika pada tempat
khusus sebagaimana yang dimaksud pada pasal 5, dan harus
dikunci dengan baik.
2) Lemari khusus tidak boleh digunakan untuk menyimpan barang
lain selain narkotika.
3) Anak kunci lemari khusus harus dikuasai oleh penanggung
jawab/asisten apoteker atau pegawai lain yang dikuasakan.
4) Lemari khusus harus ditaruh pada tempat yang aman dan tidak
boleh terlihat oleh umum.
PEMUSNAHAN :
Pemusnahan psikotropika dilaksanakan oleh orang atau badan yang
bertanggung-jawab atas produksi dan peredaran psikotropika yang
disaksikan oleh pejabat yang berwenang dan membuat Berita Acara
Pemusnahan.

Anda mungkin juga menyukai