Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang proses pengolahan minyak bumi pada unit CDU.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang tentang proses
pengolahan minyak bumi pada unit CDU ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Medan, 12 Januari 2015
Penyusun
Jenis umpan CDU dapat berupa sour crude (impurities tinggi) atau
sweet crude (impurities rendah) tergantung dari desainnya. Penggunaan crude
non-disain tetap dimungkinkan namun terlebih dahulu harus dilakukan uji coba
pemakaian untuk mengetahui efeknya terhadap unit-unit dowstream. Adapun UP
II dumai mempunyai bahan mentah minyak dari Sumatera Light Crude dan Duri
Light Crude
Tabel 1. Karakteristik Produk Distilasi Atmosferik Minyak Bumi Mentah
Residu yang diperoleh akan rusak (terurai) jika terus didistilasi pada tekanan
atmosferik dengan temperatur yang lebih tinggi lagi. Oleh karena itu, residu ini
didistilasi lagi pada tekanan vakum.
Aliran Proses Crude Distillation Unit (Distilasi Atmosferik)
Minyak mentah umpan masih mengandung kotoran garam dan pasir
sehingga perlu dibersihkan terlebih dahulu karena kehadiran zat-zat ini dapat
mempercepat laju korosi bahan konstruksi unit pengolahan, menyebabkan
pengendapan kerak serta penyumbatan pada peralatan kilang. Pengolahan awal
yang dilakukan adalah desalting atau pemisahan garam. Minyak bumi mentah
dipompa dan dipanaskan lalu dicampur dengan air sebanyak 3-10% volume
minyak mentah pada temperatur 90-150 oC. Garam-garam akan larut dan fasa air
dan minyak akan memisah dalam tangki desalter.
Minyak mentah yang tidak mengandung garam dan padatan tersebut dipanaskan
lagi dengan minyak residu panas lalu heater sebelum diumpankan ke kolom
distilasi atmosferik. Produk atas kolom distilasi utama (gas kilang dan straight run
gasoline) ini umumnya masih perlu distabilkan agar tidak terlalu banyak
mengandung hidrokarbon-hidrokarbon yang sangat mudah menguap seperti
butana di dalam kolom distilasi lain yang disebut kolom stabilisasi. Produk
samping dan bawah yang berupa cairan dilucuti oleh kukus dan diuapkan lagi
untuk menyempitkan rentang titik didihnya. Pelucutan ini diselenggarakan dalam
kolom-kolom pelucut kecil yang disusun setelah kolom distilasi utama.
Peralatan utama:
Crude Distillation Tower (CDU/ T-1), atmospheric sidestream stripper (T-2)
terdiri dari T-2A (kerosin), T-2B (LGO) dan T-2C (HGO).
Peralatan Pendukung :
Fraksionasi akumulator (D-1), KO drum (D-2, D-5 & D-3), heater (H-1 & H-2).
atmosferik. Produk atas menghasilkan fraksi minyak teringan berupa gas dan
naphtha dan dialirkan melewati penukar panas E-8 lalu masuk ke tangki
akumulator D-2, D-5 dan D-3 untuk memisahkan gas-gas yang ringan dengan
naphtha. Gas-gas tersebut dibuang ke flare sedangkan fasa cairnya sebagian
dikembalikan ke kolom distilasi dan sebagian lagi diambil sebagai produk
naphtha (Straight Run Naphtha).
Dari tray 32, dengan menggunakan pompa ditarik side stream yang disebut
TPA (Top Pump Around) yang setelah melalui penukar panas E-1 dan didinginkan
dengan menggunakan pendingin air laut dalam E-10 dan dikembalikan ke puncak
menara. Produk samping dari kolom distilasi tersebut dimasukkan ke kolom
stripper, T-2. Fraksi kerosene diambil dari tray 24 dan mengalir ke stripper T-2A
secara gravitasi. LGO (Light Gas Oil) diambil dari tray 12 dan mengalir ke
stripper T-2B secara gravitasi untuk dihilangkan fraksi ringannya. Sedangkan
HGO (Heavy Gas Oil) mengalir ke stripper T-2C. Di kolom ini, fraksi-fraksi
tersebut di-stripping dengan steam untuk mengambil fraksi-fraksi ringannya
sehingga diperoleh kerosin, LGO, dan HGO. Sebagian dari setiap aliran samping
ini dikembalikan ke kolom distilasi sebagai refluks dan sebagian lagi diambil
sebagai produk untuk komponen blending (pencampuran). Produk bawah (bottom
product) berupa long residu (LSWR) sebanyak 56% yang diumpankan ke dalam
Heavy Vacuum Unit( HVU -110 ).
Variabel Proses Crude Distillation Unit
1. Flash Zone Temperature
Semakin tinggi flash zone temperature maka semakin banyak yield produk
yang dihasilkan, dan sebaliknya semakin sedikit yield bottom CDU. Namun flash
zone temperatue tidak boleh terlalu tinggi karena dapat mengakibatkan terjadinya
thermal
decomposition/cracking
umpan.
Temperature
thermal
Penyebab
Trobleshooting
produk Adanya fraksi kerosene Turunkan
naphtha tinggi.
terikut
dalam
produk temperture
naphtha.
top
kolom
Turunkan
temperature
draw
off
mengganggu
spesifikasi
Derajat
pemisahan -
naphtha-kerosene
kerosene.
Perubahan komposisi Atur temperature
atau umpan.
kerosene-diesel rendah.
produk
flash zone.
Perubahan -
Atur temperature
Perubahan produk.
temperature
draw
off
produk.
Korosi pada overhead line kolom CDU.
Senyawa - senyawa -
Supply
air
Evaluasi
sempurna
corrosion
di inhibitor/filming amine.
desalter.
laut Pompa supply di unit -
Turunkan
feed
pendingin
CDU
top
bermasalah/tidak
hingga
temperature/
umpan
mengurangi
air
untuk
yang
Over
tangki
umpan.
-
terkontrol,
maka
unit
harus di-shutdown.
Fraksi-fraksi yang diperoleh dengan distilasi minyak mentah umumnya memiliki
dua kelemahan yaitu :
a. Distribusi kuantitas fraksi-fraksi yang diinginkan tidak sesuai dengan
kebutuhan pasar. Contohnya volume total fraksi-fraksi ringan (bensin, nafta,
kerosin dan minyak gas ringan) biasanya lebih kecil daripada volume total
campuran minyak gas atmosferik dan residu, padahal kebutuhan pasar akan
bensin dan BBM distilat jauh lebih besar daripada BBM residu.
b. Kualitas fraksi-fraksi tersebut sangat rendah dibandingkan dengan kualitas
yang disyaratkan oleh pasar. Contohnya bilangan oktan straight run gasoline
yang diperoleh langsung dari proses distilasi berkisar 67-70, sedangkan
bilangan oktan yang disyaratkan pasar minimal 87 (premium).
Selain menggunakan kolom destilasi, proses ini membutuhkan peralatan
pendukung lainnya agar proses tersebut dapat berjalan maksimal, peralatan utama
dalam proses pemisahan fraksi ini terdiri dari beberapa jenis seperti pompa,
Pompa
Alat ini merupakan bagian penting dalam suatu instalasi pada kilang
minyak, digunakan untuk memindahkan liquid dari suatu tempat ke tempat lain.
pada proses destilasi, pompa digunakan untuk mentransferkan fluida dari dalam
tanki penampungan bahan baku menuju kolom destilasi, umunya pompa yang
digunakan ialah pompa jenis cenrifugal.
Heat Exchanger
Heat Exchanger merupakan alat penukar kalor (panas) antar liquid, pada
proses destilasi alat ini digunakan untuk memanaskan minyak mentah yang akan
dimasukkan ke dalam kolom destilasi serta untuk mendinginkan fraksi yang
keluar dari dalam kolom. Kedua zat yang memiliki temperatur yang berbeda
dibatasi oleh dinding sehingga kedua zat tersebut tidak akan bercampur pada zaat
terjadinya proses pertukaran panas.
Desalter
Separator
Separator digunakan untuk memisahkan dua zat yang tidak dapat melarut,
misalnya air dan minyak atau minyak dan gas. Cara kerjanya yaitu dengan cara
pengendapan, sehingga zat yang memiliki densitas yang tinggi (misalnya air) akan
berada pada bagian bawah sedangkan zat yang memiliki densitas yang rendah
akan berada pada bagian atas (minyak), selanjutnya salah satu zat tersebut akan
dikeluarkan baik itu minyak maupun air.
Perpipaan
Sistem perpipaan dalam indutri migas sangatlah diperlukan, tanpa adanya
pipa maka proses di dalam kilang tidak akan terjadi. Pipa berfungsi sebagai
tempat mengalirnya suatu fluida dari suatu tempat ke tempat lain. Pipa terbuat dari
berbagai jenis bahan tergantung dari karakteristik liquid yang akan dialirkan
didalamnya. Khusus untuk mengalirkan minyak, jenis pipa yang digunakan
biasanya terbuat dari baja dengan paduan serat carbon.
Instrument
Instrument ialah sistem control yang terdiri dari data-data suatu proses
yang sedang terjadi di lapangan. Fungsi dari instrument yaitu menjaga kestabilan
dan memantau suatu proses yang sedang terjadi sehingga proses tersebut dapat
berjalan sesuai dengan jalur yang ditetapkan. Contoh sederhana dari peralatan
instrumen yaitu control valve (katup) yang digunakan untuk mengatur jumlah
aliran yang mengalir di dalam pipa baik itu secara manual maupun dengan kendali
jarak jauh.
DAFTAR PUSTAKA