Anda di halaman 1dari 25

DERMATITIS SEBOROIK

Oleh: Florensia Loupatty


Oleh:
Dr. Aryo Sudrajad, SpKK

FK UMP

Dermatitis seboroik menyerang 2% - 5%

populasi. Dermatitis seboroik dapat


menyerang bayi pada tiga bulan pertama
kehidupan dan pada dewasa pada umur 30
hingga 60 tahun. Insiden memuncak pada
umur 1840 tahun. DS lebih sering terjadi
pada pria daripada wanita.

Etiologi
Penyebabnya belum diketahui pasti. Hanya
didapati aktivitas
kelenjar sebasea
berlebihan.
Pengaruh hormon Dermatitis seboroik
dijumpai pada bayi dan pada usia pubertas.
Jamur Pityrosporum ovale
Faktor disangka sebagai penyebab penyakit
ini seperti ;
Iklim
(1.2)
Genetik
merupakan
kelainan
konstitusi
berupa
stasus
seboroik
( seborrhoeic state ) yang rupanya
diturunkan, diperkirakan juga dapat
mempengaruhi
onset
dan
derajat
penyakit.2,3.
Lingkungan
Hormon
Neurologik

Pityrosporum ovale

PATOGENESIS
Penyakit ini berhubungan dengan kulit
yang berminyak (seborrhea).
Kelenjar sebasea tersebut aktif pada
bayi baru lahir, kemudian menjadi tidak
aktif selama 9-12 tahun.
Tempat terjadinya dermatitis seboroik
cenderung pada daerah wajah, telinga,
kulit kepala dan batang tubuh bagian
atas yang sangat kaya akan kelenjar
sebasea.

Pertumbuhan P.ovale yang berlebihan


dapat mengakibatkan reaksi inflamasi,
melalui aktivasi sel limfosit T dan sel
Langerhans.
Pada orang yang telah mempunyai
factor predisposisi, timbulnya D.S. dapat
disebabkan oleh faktor kelelahan, stress,
emosional, infeksi, atau defisiensi imun.

PREDILEKSI
Pada daerah berambut karena
banyak kelenjar sebasea, ialah :
Bayi
Ada 3 bentuk, yaitu cradle cap, glabrous
(daerah lipatan dan tengkuk) dan
generalisata (penyakit Leiner) yang terbagi
menjadi familial dan non-familial.3

Orang dewasa
Berdasarkan daerah lesinya DS terjadi pada
kulit kepala (pitiriasis sika dan inflamasi),
wajah (blefaritis marginal, konjungtivitis,
pada daerah lipatan/ sulcus nasolabial, area
jenggot, dahi, alis), daerah fleksura (aksilla,
infra mamma, umbilicus, intergluteal, paha),
badan (petaloid, pitiriasiform) dan
generalisata (eritroderma, eritroderma
eksoliatif), retroaurikula, telinga, dan
dibawah buah dada.

DISTRIBUSI
Distribusinya biasanya Bilateral dan
simetris berupa bercak ataupun plakat
dengan batas yang tidak tegas, eritem
ringan dan sedang, skuama berminyak
dan kekuningan. Ruamnya berbeda-beda,
sering ditemukan pada kulit yang
berminyak. Ruamnya berupa skuama
yang berminyak,berwarna kekuningan,
dengan batas yang tak jelas dan dasar
berwarna merah (eritem).

Kelainan kulit terdiri atas eritema

dan skuama yang berminyak dan


agak kekuningan, batasnya agak
kurang tegas.
Dermatitis seboroik pada bayi
Pada kepala disebut cradle crap,

dengan krusta tebal, pecah-pecah


dan berminyak tanpa ada dasar
kemerahan dan kurang/tidak gatal

Pada lokasi lain seperti lipatan

belakang telinga, dan leher, lesi


tampak kemerahan atau merah
kekuningan yang tertutup dengan
skuama yang berminyak, kurang /
tidak gatal.

Leiners disease
Penyakit ini biasanya dimulai dari bagian
sekitar anus dan daerah ketiak, lalu
terlihat kulit terkelupas, area
intertriginosa, leher, dan ekstremitas. Awal
mulanya ditemukan infalmasi kemerahan
yang menyebar, meliputi seluruh tubuh.
Pada faktanya, dalam proses yang terjadi
akan terjadi penipisan dari kulit. Kulit
kepala terlihat krusta tipis dan kulit yang
hancur. Terdapat pembesaran kelenjar.

Dermatitis seboroik pada dewasa


Pada dermatitis seboroik ringan, hanya
didapati skuama pada kulit kepala.
Dermatitis seboroik berat dapat mengenai
alis mata, kening, pangkal hidung, sulkus
nasolabialis, belakang telinga, daerah
prestenal, dan daerah di antara skapula.
Pada bentuk yang lebih berat lagi seluruh
kepala tertutup oleh krusta-krusta yang
kotor, dan berbau tidak sedap.
Jika meluas dapat menjadi eritroderma, pada
bayi disebut penyakit Leiner.

Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada

pasien dermatitis seboroik adalah


pemeriksaan histopatologi.
Gambaran histopatologi tergantung dari

stadium penyakit. Pada bagian epidermis.


Dijumpai parakeratosis dan akantosis. Pada
korium, dijumpai pembuluh darah melebar
dan sebukan perivaskuler.

Diagnosis Banding

Psoriasis predileksi didaerah eksentor ( lutut,


siku dan punggung ) dan kulit kepala.
Pitiriasis rosea distribusi kelainan kulit
simetris dan terbatas pada tubuh dan bagian
proksimal anggota badan.skuamanya halus
dan tidak berminyak.
Tinea tinea kapitis, dijumpai alopesia,
kadang-kadang dijumpai keroin.
Dermatitis atopik bentuk infantil dapat
menyerupai D.S. muka

Diagnosis Banding

Kandidosis menyerupai D.S. pada lipatan


paha dan perianal.
Otomikosi dan otitis eksterna menyerupai
D.S. yang menyerang saluran telinga luar.
SLE adalah penyakit yang basanya bersifat
akut, multisistemik dan menyerang
jaringan konektif dan vaskular.

Kasus-kasus

yang telah mempunyai faktor


konstitusi agar sukar disembuhkan, meskipun
penyakitnya dapat dikontrol.
Topikal

Digunakan sampo yang mengandung sulfur atau asam


salisil dan selenium sulfid 2 %, 2-3 kali seminggu
selama 5-10 menit. Atau dapat diberikan sampo yang
mengandung sulfur, asam salisil, zing pirition 1-2 %.
Salep yang mengandung asam salisil 2 %, sulfur 4 %,
dan ter 2 %, ketokonazol.
Pada bayi diberikan asam salisil 3-5% dalam minyak
mineral.

Sistemik

Dapat diberikan anti histamin ataupun sedatif.

Terapi oral yang menggunakan dosis rendah dari


preparat hemopoetik yang mengandung potasium
bromida, sodium bromida, nikel sulfat dan sodium
klorida dapat memberikan perubahan yang berarti
dalam penyembuhan DS dan dandruff setelah
penggunaan setelah 10 minggu.

i
a
p
m
a
s
s
a
lu
e
m
ang
y
ik
o
r
o
b
e
s
is
it
t
a
Derm
a
is
b
r
a
lu
a
g
n
li
e
t
n
a
menyerang salur
u
it
a
y
a
n
r
e
t
s
k
e
is
menyebabkan otit
r
a
lu
n
ia
g
a
b
a
g
n
teli
n
a
r
lu
a
s
a
d
a
p
g
n
rada
g
n
a
y
n
a
t
a
b
o
g
n
e
np
a
k
t
a
p
a
d
n
e
m
k
a
id
jika t
kan
a
ik
o
r
o
b
e
s
is
it
t
a
rm
e
d
a
k
a
m
,
t
a
u
k
e
d
a
e,
a
m
a
m
la
o
r
e
a
l,
a
n
ster
h
a
r
e
a
d
e
k
s
a
lu
e
m
rah
e
a
d
n
a
d
,
a
h
a
p
t
a
umbilikus, lip
n
a
ih
b
le
r
e
b
g
n
a
y
n
a
k
o
t
n
o
r
e
K
l.
a
it
n
e
anog
.
n
a
k
a
t
o
b
e
k
n
a
k
b
akan menyeba

h
u
b
m
e
s
t
a
p
a
d
ik
Dermatitis seboro
n
a
t
a
b
o
g
n
e
p
n
o
p
sendiri dan meres
da
a
p
n
u
m
a
N
.
ik
a
b
topikal dengan
ai
y
n
u
p
m
e
m
g
n
a
y
sebagian kasus
k
a
g
a
i
in
it
k
a
y
n
e
p
faktor konstitusi,
n,
a
k
h
u
b
m
e
is
d
k
u
t
n
sukar u
l.
o
r
t
n
o
k
r
e
t
n
u
ip
k
mes

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai