Kelembaban Relatif
Oleh
Kelompok
: III (Tiga)
Nama
:
Ishadi Dwi Cahyo
(A1E010003)
Weni Purnama Sari (A1E010004)
Deka Sanjaya
(A1E0100 )
Widita Sebayuri S
(A1E0100
)
Program Studi : Fisika
Dosen
: M.Sutarno M.Si
UNIVERSITAS BENGKULU
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN
LABORATORIUM PENGAJARAN FISIKA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
nisbi
(%)
Kelembaban
relatif
Kelembaban nisbi sama dengan 100% jika uapnya jenuh dan sama
dengan nol jika tidak uap air sama sekali. Jika tekanan partialnya sama dengan
tekanan uap pada suhu udara pada saat itu. Jadi keadaan jenuh dapat dicapai
dengan menambah uap air yang dikandung atau dengan menurunkan suhu.
Cara yang lebih sederhana, tetapi kurang seksama untuk menentukan
kelembaban nisbi ialah dengan mempergunakan thermometer bola basahkering (wet-and-dry bulb thermometer). Dua thermometer ditempatkan
berdampinga, bola thermometer yang satu dijaga suapaya tetap basah, yaitu
dengan sumbu lampu yang tercelup air . Makin rendah kelembaban nisbinya,
makin cepatlah penguapan bola yang basah tadi dan makin lebih rendah
suhunya daripada suhu bola kering.
Penerapan dari percobaan ini dalam kehidupan sehari-hari adalah dapat
menentukan kelembaban udara di suatu tempat.
1.2 Tujuan
Menentukan besarnya nilai kelembaban relatif dari udara dengan metode
pengukuran titik embun.
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimanakah cara menentukan besarnya nilai kelembaban relatif dari
udara dengan metode pengukuran titik embun?
1.4 Hipotesis
Besarnya nilai daya kelembaban relatif dari udara dengan metode
pengukuran titik embun dapat ditentukan dengan :
tekanan parsial air
Dimana akumulasi kristal-kristal air atau es ini volumenya akan semakin banyak
dan berat, kemudian akan terbawa pergerakan angin dan pecah serta turun sebagai
curah hujan (Umar, 2013).
Keseimbangan
antara
curah
hujan
dan
potensi
evapotranspirasi
Suhu
b.
Tekanan udara
c.
Pergerakan angin
d.
e.
Vegetasi
f.
rendah pada siang hari dan sebaliknya.Kelembaban ini juga dapat disebabkan
karena perbedaan letak tempat baik secara horizontal maupun vertikal.Pengaruh
kelembaban udara sejalan dengan temperatur dan intensitas
temperatur dan kelembaban seperti interaksi pada faktor lain yaitu tergantung
kepada nilai nisbi dan nilai mutlak dari setiap faktor (Suryati, 2007).
Kalor sebagai salah satu bentuk energi yang dimiliki oleh suatu sistem
sangat berkaitan
bersangkutan. Pada suatu system tertutup bila seluruh harga besaran fisisnya tetap
dikatakan sistem dalam keadaan kesetimbangan termal. Sebagai contoh suatu
bejana tertutup yang diisi sebagian air, maka molekul air yang gerakannya paling
cepat akan menguap ke ruang di atasnya dan sebagian menumbuk permukaan
cairan lalu kembali menjadi cair, peristiwa ini disebut kondensasi. Jika jumlah
molekul pada uap yang kembali menjadi cair sama dengan jumlah molekul yang
meninggalkannya pada selang waktu yang sama, maka terjadilah kesetimbangan
dan ruang tersebut dikatakan jenuh. Tekanan uap ketika jenuh disebut tekanan
uap jenuh.
Tekanan uap jenuh tidak bergantung pada volume bejana (ruang), tetapi
bergantung pada temperatur. Pada temperatur yang lebih tinggi, lebih banyak
molekul yang mempunyai energi kinetic yang cukup untuk memasuki fase uap,
yang berarti kesetimbangan akan dicapai pada tekanan yang lebih tinggi. Tekanan
uap jenuh air pada beberapa temperatur diberikan pada Tabel 2.1 berikut ini :
Tabel 2.1
Tekanan Uap Jenuh dari Air
No.
1.
Temperatur
Tekanan Uap
Temperatur
Tekanan Uap
(0C)
Jenuh (mmHg)
(0C)
Jenuh (mmHg)
7,0
21
18,6
2.
7
7,5
22
19,8
3.
8
8,0
23
21,1
4.
9
8,6
24
22,4
5.
10
9,2
25
23,8
6.
11
9,9
26
25,2
7.
12
10,6
27
26,6
8.
13
11,3
28
28,0
9.
14
12,0
29
29,8
10.
15
12,8
30
31,8
11.
16
13,6
31
33,8
12.
17
14,5
32
35,9
13.
18
15,4
33
38,0
14.
19
16,4
34
40,1
15.
20
17,5
35
42,4
Data pada tabel diperoleh berdasarkan interpolasi kurva tekanan uap jenuh
dari air terhadap temperatur (kurva terlampir).
Ketika membicarakan cuaca kering atau lembab, kita membicarakan
banyaknya uap air di udara. Diketahui udara merupakan campuran dari beberapa
jenis gas, yang memiliki tekanan total sebesar jumlah dari tekanan parsial setiap
gas yang ada. Tekanan parsial
diberikan setiap gas jika ia sendiri mengisi volume tersebut secara keseluruhan.
Dengan demikian dapat ditentukan besarnya kelembaban relatif, yaitu
perbandingan tekanan parsial air terhadap tekanan uap jenuh air pada
temperatur tertentu. Besaran ini biasanya dinyatakan sebagai persentase, yaitu :
tekanan parsial air
dimana
tekanan
parsial
air
sama
dengan
tekanan
uap
Kr .
Apabila nilai
Kr
Pp
dan
Pj
Pp
dan
Pj
dapat ditentukan
mempunyai
kontribusilangsung
terhadap
permasalahan
proses
pengkondisian udara.
Udara kering itu sendiri merupakan campuran dari beberapa gas.Yang
paling penting adalah gas oksigen dan gas nitrogen.Selebihnya berupa gas
karbondioksida dan gas-gas ringan lain,yaitu argon, neon, helium dan krypton.
Carbon monoksida dapatmuncul ke atmosfir bila terjadi pembakaran karbon yang
tidaksempurna, misalnya dari tungku atau dapur api dan motor bakar.kandungan
gas ini di udara sebesar 1% saja sudah dapat berakibatfatal bagi kehidupan
manusia.
Dalton
tentang
parsial
gas,
menyatakan
bahwa
dalam
Pt = Pa + Pw
(5) Panas total (entalpi) campuran merupakan penjumlahan dari entalpi setiap
gas,
Qt = Qa + Qw
Dalam hal ini
Pt = Tekanan absolut campuran gas, dalam lb/ft2
Pa = tekanan parsial udara kering, dalam lb/ft2
Pw = tekanan parsial uap air, dalam lb/ft2
Va = volume udara kering dalam ft2
Vw = volume uap air dalam ft2
ma = masa udara kering, dalam lb
mw = masa uap air, dalam lb
Suhu Saturasi
Suhu di mana suatu fluida atau zat cair merubah dari fasa cairmenjadi fasa
uap atau gas, atau kebalikannya, yaitu dari fasa gasberubah menjadi fasa cair,
disebut suhu saturasi. Ingat kembaliproses perubahan wujud dalam Bab 2,
Gambar 2.16. Liquid yangberada pada suhu saturasi disebut liquid saturasi dan
uap atau gasyang berada pada suhu saturasi disebut uap saturasi. Satu halpenting
yang perlu diketahui adalah, suhu saturasi untuk liquid(suhu di mana liquid akan
menguap) dan suhu saturasi uap (suhudi mana uap mulai mengembun) adalah
sama pada suatu tekanantertentu.
Pada suatu tekanan tertentu, suhu saturasi adalah suhu maksimumliquid
dan suhu minimum uap yang dapat dicapai. Adanya usahauntuk menaikkan suhu
Gambar 2.3
Tekanan
parsial
(bar)
0,006108
Volume spesifik
m3kg
Liquid
Uap
0,0010002
206,3
Entalpi
KJ/kg
Liquid
0,04
Uap
2501,6
0,007055
0,0010001
179,0
8,39
2505,2
0,008129
0,0010000
157,3
16,8
2508,9
0,009345
0,0010000
137,8
25,21
2512,6
0,010720
0,0010001
121,0
33,6
2516,2
10
0,012270
0,0010003
106,4
41,99
2519,9
12
0,014014
0,0010004
93,84
50,38
2523,6
14
0,015973
0,0010007
82,90
58,75
2527,2
16
0,018168
0,0010010
73,38
67,13
2530,9
18
0,020620
0,0010013
65,09
75,5
2534,5
20
0,023370
0,0010017
57,84
83,86
2538,2
22
0,026420
0,0010022
51,49
92,23
2541,8
24
0,029820
0,0010026
45,93
100,59
2545,5
26
0,033600
0,0010032
41,03
108,95
2549,1
28
0,037780
0,0010037
36,73
117,31
2552,7
30
0,042410
0,0010043
32,93
125,66
2556,4
32
0,047530
0,0010049
29,57
134,02
2560,0
34
0,053180
0,0010056
26,6
142,38
2563,6
36
0,059400
0,0010063
23,97
150,74
2567,2
38
0,066240
0,0010070
21,63
159,09
2570,8
40
0,073750
0,0010078
19,55
167,45
2574,4
42
0,081980
0,0010086
17,69
175,81
2577,9
44
0,091000
0,0010094
16,04
184,17
2581,5
46
0,10086
0,0010103
14,56
192,53
2585,1
48
0,11162
0,0010112
13,23
200,89
2588,6
50
0,12335
0,0010121
12,05
209,26
2592,2
52
0,13613
0,0010131
10,98
217,62
2595,7
54
0,15002
0,0010140
10,02
225,98
2599,2
56
0,16511
0,0010150
9,159
234,35
2602,7
58
0,18147
0,0010161
8,381
242,72
2606,2
60
0,19920
0,0010171
7,679
251,9
2609,7
62
0,2184
0,0010182
7,004
259,46
2613,2
64
0,2391
0,0010193
6,469
267,84
2616,6
66
0,2615
0,0010205
5,948
276,21
2620,1
68
0,2856
0,0010217
5,475
284,59
2623,5
70
0,3116
0,0010228
5,046
292,97
2626,9
72
0,3396
0,0010241
4,656
301,35
2630,3
74
0,3696
0,0010253
4,300
309,74
2633,7
76
0,4019
0,0010266
3,976
318,13
2637,1
78
0,5365
0,0010279
3,680
326,52
2640,4
80
0,4736
0,0010292
3,409
334,92
2643,8
82
0,5133
0,0010305
3,162
343,31
2647,1
84
0,5557
0,0010319
2,935
351,71
2650,4
86
0,6011
0,0010333
2,727
360,12
2653,6
88
0,6495
0,0010347
2,536
368,53
2656,9
90
0,7011
0,0010361
2,361
2660,1
2660,1
92
0,7561
0,0010376
2,200
2663,4
2663,4
94
0,8146
0,0010391
2,052
2666,6
2666,6
96
0,8769
0,0010406
1,915
2669,7
2669,7
98
0,9430
0,0010421
1,789
2672,9
2672,9
100
1,0133
0,0010437
1,673
2676,0
2676,0
BAB III
METODOLOGI
Pp
Pj .
f) Untuk temperatur pada bagian luar yang sama, ulangi percobaan c, d, e,
dan f, sampai lima kali.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Pengamatan
No
Suhu di luar
kalorimeter
( )
( )
1.
24
20
2.
28
24
3.
28
24
4.
29
24
5.
28
Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh:
Tekanan Uap
No
Jenuh Air
Pj
(mmHg)
22
(mmHg)
1.
22.4
17.8
2.
28
22.7
3.
28
22.7
4.
29.8
22.7
5.
28
20.1
Kr=
17,8
x 100
22,4
Kr=0,7946 x 100
Kr=79,46
2.
Kr=
22,7
x 100
28
Kr=0,8107 x 100
Kr=81,07
3.
Kr=
22,7
x 100
28
Kr=0,8107 x 100
Kr=81,07
4.
Kr=
22,7
x 100
29,8
Kr=0,7617 x 100
Kr=76,17
5.
Kr=
20,1
x 100
28
Kr=0,7179 x 100
Kr=71,79
Tekanan Uap
Jenuh Air
No
Pj
Pp
Kelembaban Relatif
(mmHg)
(mmHg)
1.
22.4
17.8
79,46
2.
28
22.7
81,07
3.
28
22.7
81,07
4.
29.8
22.7
76,17
5.
28
20.1
71,79
Data (x)
79,46
1,548
2,396304
81,07
3,158
9,972964
3
4
81,07
3,158
9,972964
-1,742
3,034564
-6,122
37.478884
76,17
71,79
Jumlah
62,85568
389,56
77.912
rata2
Ralat mutlak
x=
( xx ' )2 =
n(n1)
62,85568
= 3,142784= 1,772789892
20
Ralat nisbi
I=
x
1,772789892
x 100 =
x 100 =0,022753746 x 100 =2,2754
x
77.912
Keseksamaan
k =100 2,2754 =97,7246
Pj
Kr
17,8
x 100
22,4
79,46
2. Untuk titik potong kedua, data x adalah tekanan uap jenuh (Pj)
percobaan pertama dan y adalah tekanan parsial (Pp) percobaan
pertama. Sehingga kelembaban relatifnya:
Kr=
22,7
x 100
28
81,07
3. Untuk titik potong ketiga, data x adalah tekanan uap jenuh (Pj)
percobaan pertama dan y adalah tekanan parsial (Pp) percobaan
pertama. Sehingga kelembaban relatifnya:
Kr=
22,7
x 100
28
81,07
4. Untuk titik potong keempat, data x adalah tekanan uap jenuh (Pj)
percobaan pertama dan y adalah tekanan parsial (Pp) percobaan
pertama. Sehingga kelembaban relatifnya:
Kr=
22,7
x 100
29,8
76,17
5. Untuk titik potong terakhir, data x adalah tekanan uap jenuh (Pj)
percobaan pertama dan y adalah tekanan parsial (Pp) percobaan
pertama. Sehingga kelembaban relatifnya:
Kr=
20,1
x 100 =
28
71,79
K r rata ratanya:
Kr + Kr 2 + Kr 3+ Kr 4 + Kr 5 79,46 +81,07 +81,07 +76,17 +71,79 389,56
Kr ratarata= 1
=
=
=77,
n
5
5
Kr
d. Harga kelembaban relatif
beserta ketidakpastiannya dengan
c. Harga
4.4 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Besarnya nilai daya kelembaban relatif dari udara dengan metode
pengukuran titik embun dapat ditentukan dengan :
tekanan parsial air
5.2 Saran
o Sebelum melakukan praktikum, pratikan harus mempelajari dan
memahami dahulu materi yang akan dipraktikumkan, serta membaca dan