Anda di halaman 1dari 24

Mekanika

Tanah
BATAS-

BATAS
ATTERBER
G

Tugas persentasi
10 maret 2016

Nama :
1.Rinaldi Putra

Pendahulua
Sifat konsistensi tanah selalun
berubah ubah sesuai dengan
perubahan kadarairnya. Bila kadar air brtambah, maka
interaksi antara pada tanah dapat berbentuk
1.
2.
3.
4.

Cair
Plastis
semi padat
padat

Yang khas dari tanah berbutir halus adalah sifat


plastisitasnya, sifat Plastisitas disebabkan adanya partikel
mineral lempung didalam tanah

Plastisitas adalah kemampuan tanah dlm menyesuaikan


perubahan bentuk pada volume yang konstan tanpa adanya
retak-retak / remuk.

KONSISTEN
SI
Pada gambar dibawah ini dapat kita lihat batasbatas konsistensi tanah.

KONSISTEN
SI
Batas susut (shrinkage
limit)
Transisi dari padat ke semi padat Yaitu besar kadar
air tanah dimana tanah tersebut mempunyai
volume terkecil saat airnya mengering.
Batas

plastis (plastic limit)


Transisi dari semi padat ke plastis. besar kadar air
dimana tanah dapat digulung sampai diameter
3.2 mm tanah akan retak-reatak.
Batas

cair (liquid limit)


Transisi dari plastis ke cair yaitu kadar air dimana
tanah akan mengalir akibat berat sendiri.

Batas Batas Atterbeg

Partikel-partikel tanah dan ketahanan masa

tanah terhadap perubahan bentuk yang


disebabkan oleh tekanan dan berbagai
kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah.
Konsistensi ditentukan oleh tekstur tanah
dan struktur tanah.

Cara
penentuan

Ada 2 cara mentukan atau mengetahui :


1. Lapangan
memijit tanah dalam keadaan ini kita dapat
mengetahui kondisi tanah kering, lembab
dan basah.
Kondisi kering : kekerasan (lepas, lunak, keras)
Kondisi lembab : keteguhan (lepas, gembur, teguh)
Kondisi basah : kelekatan dan plastisitas

2. Laboratorium
bisa
diketahui
Atterberg.
Batas
Batas
Batas
Batas

dengan

Cair (BC),
Lekat (BL),
gulung (BG)
Berubah Warna (BBW)

angka-angka

Kondisi
Plastisitas
Plastisitas rendah
LL < 35 %
Plastisitas
sedang
LL 35% - 50%
Plastisitas tinggi
LL > 50%

Batas konsistensi

Bila pada tanah yang berada pada kondisi cair (titik P)


kemudian kadar airnya berkurang hingga titik Q, maka
tanah menjadi lebih kaku dan tidak lagi mengalir
seperti cairan.

Kadar air pada titik Q ini disebut dengan batas cair


(liquid limit) yang disimbolkan dengan LL.

Bila tanah terus menjadi kering hingga titik R, tanah


yang dibentuk mulai mengalami retak-retak yang
mana kadar air pada batas ini disebut dengan batas
plastis (plastic limit), PL.

Rentang kadar air dimana tanah berada dalam kondisi


plastis, antara titik Q dan R, disebut dengan indek
plastisitas (plasticity index), PI, yang dirumuskan :

Batas konsistensi
Jika

kadar air tanah terus berkurang hingga ke


titik S, tanah menjadi kering dan berada dalam
kondisi padat.

Dalam

kondisi ini, berkurangnya kadar air tidak


menyebabkan terjadinya perubahan volume.
Kadar air yang mana tanah berubah dari
kondisi agak padat menjadi padat dinamakan
dengan batas susut (shrinkage limit) SL.

Batas

cair ini merupakan salah satu parameter


yang dapat digunakan untuk mengetahui
kemampuan kembang-susut tanah.

Batas Cair (Liquid limit)


Kadar

air tanah pada batas antara


keadaan cair dan keadaan plastis. Batas
cair
tanah
berbutir
halus
dapat
ditentukan dengan pengujian Casagrande
dan
kerucut
penetrasi
(cone
penetration)
Gambar :
Alat uji Cassagrande

Skema uji batas cair metode Casagrande:


(a) susunan alat uji batas cair

(b) grooving tool


(c) pasta tanah sebelum pengujan
(d) pasta tanah sesudah pengujian.

Hubungan antara kadar air dan jumlah pukulan ini


selanjutnya digambarkan dalam grafik semi-logaritma,
seperti ditunjukkan dalam Gambar berikut:

Dari pasangan data tersebut ditarik suatu hubungan

linear yang terbaik (best-fit straight line) yang disebut


dengan flow curve.
Kadar air pada jumlah pukulan 25 yang dihasilkan dari

flow curve ini selanjutnya ditetapkan sebagai batas cair


tanah.
Kemiringan garis lurus dalam flow curve, selanjutnya

didefinisikan sebagai flow index (FI) yang ditulis sebagai :

Dimana, w1 dan w2 masing-masing adalah kadar air (%)

pada jumlah pukulan N1 dan N2.

Batas Plastis (Plastic Limit)


Batas plastis (PL) didefinisikan sbg kadar air pd
kedudukan antara daerah plastis dan semi padat,
yaitu % kadar air dimana tanah dgn diameter
silinder 3,2 mm mulai retak2 ketika digulung
Batas plastis merupakan batas terendah dari
kondisi plastis tanah. Batas plastis dapat
ditentukan dengan pengujian yang sederhana
dengan cara menggulung sejumlah tanah dengan
menggunakan tanah secara berulang menjadi
bentuk ellipsoidal.
Kadar air contoh yang tanah yang mana tanah
mulai retak-retak didefinisikan sebagai batas
plastis.

Pengujian batas plastis


(a) tahap awal pengujian,
(b) hasil setelah digulung dengan diameter 3 mm
(c) tanah retak-retak.

Batas susut (shrinkage


Kadar air pd kedudukan antara daerah semi padat
limit
)
dan padat; % kadar air dimana pengurangan kadar air
selanjutnya tdk mengakibatkan perubahan vol tanah
Menempatkan sejumlah masa tanah, dalam cawan
porselin dengan ukuran diameter 44, 5mm dan tinggi
12,5 mm.

(a) Sebelum pengeringan (b) Sesudah pengeringan

RUMUS

Dimana:
m1 dan m2
= masa tanah basah dan
masa tanah
kering oven (gram)
V1 dan V2
= volume tanah basah dan
volume
tanah
kering
setelah
dimasukkan dalam oven
(cm3)
w
= rapat masa air / berat vol air
(gr/cm3)

Shrinkage
ratio

Adalahh

perbandingan
antara
perubahan volume tanah sebagai
persentase
dari
volume
kering
terhadap perubahan kadar air.
V adalah perubahan volume tanah.

SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai