Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen :
Ir. Renita Manurung, MT
Disusun Oleh :
Wulan Dwi Afrina (130407019)
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya serta dukungan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibu Ir. Renita
Manurung, MT selaku dosen pengajar pada mata kuliah Termodinamika Teknik, dan
teman-teman yang telah memberi bantuan, baik berupa masukan, saran, ataupun
nasihat kepada penulis selama proses penyelesaian makalah ini.
Disini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belumlah sempurna, baik
dari segi isi maupun bahasa dan cara penyusunannya serta dari segi teori dan
analisisnya. Maka dari itu penulis bersedia menerima kritikan dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca untuk dijadikan masukan demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk menambah
wawasan dan keilmuan. Amin
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan 4
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
12
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kegiatan pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat
dan
di
lain
juga akan
lain limbah yang dihasilkan oleh kegiatan industri tersebut terdapat limbah cair.
Air
limbah
yang
dibuang
langsung
ke
dalam
lingkungan dapat
makhluk hidup
yang
1.2
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui proses aerasi secara umum
2. Mengetahui prinsip kerja aerator secara umum
3. Mengetahui termodinamika pada aerator
4
1.3
Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari penulisan makalah ini yakni, membahas proses aerasi,
Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah studi literatur yaitu
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Hukum Termodinamika
terjadi. Pada hukum ini tidak ada petunjuk adanya arah perubahan dan
batasan-batasan lain.
2.1.3 Hukum Termodinamika Ke-2
Hukum kedua ini membatasi perubahan energi mana yang dapat terjadi dan
yang tidak. Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagi cara, yaitu :
Hukum II termodinamika dalam menyatakan aliran kalor. Kalor mengalir
secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak
mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.
2.2
Perpindahan Panas
Kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah. Kalor
dan
usaha
masing-masing
yakni
merupakan
suatu
bentuk
energi
yang
energi
mekanik dan kalor. Kalor berpindah dari satu benda ke benda lain melalui 3 cara yaitu:
1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor yang tidak disertai perpindahan zat
penghantar. Q = kA T/L
Keterangan:
L
= Panjang
= Luas Penampang
T = Beda Suhu
17 = Kalor
Makin besar nilai k suatu benda, makin mudah zat itu menghantar kalor.
Bahan
konduktor
mempunyai
nilai
besar,
sedangkan
bahan
b. Konveksi paksa yaitu aliran panas dipaksa dialirkan ke tempat yang dituju
dengan bantuan alat tertentu
Q = hA T
Keterangan :
Q
= Kalor
merupakan penyerap
mengkilap biasanya merupakan tergolong penyerap dan pemancar radiasi yang buruk.
Energi total yang dipancarkan oleh suatu permukaan hitam sempurna dalam
bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu, tiap satuan luas permukaan sebanding dengan
Q = e o AT
Keterangan :
o = konstanta Stefan-Boltzman
-8
2 4
(5,67 x 10 W/m K )
Permukaan dengan emisivitas e (0 < e < 1)
Benda penyerap sempurna (penyerap paling buruk) nilai e = 0, sedangkan
benda penyerap sempurna sekaligus pemancar sempurna, yaitu benda hitam
sempurna nilai e = 1.
Emisivitas manusia kurang lebih 0,98.
Emisivitas benda (e) menyatakan seberapa besar pemancaran radiasi kalor suatu
yang cukup
agar seluruh bagian fluida terkena kontak dengan udara yang dihembuskan
oleh blower
yang
dihasilkan
alat
mekanis
kemudian
diabsorbsi
oleh
cairan
2.3
Gas Ideal
Tekanan total gas campuran adalah jumlah tekanan yang ditimbulkan oleh setiap gas.
Hukum ini berlaku pada kondisi yang sama seperti hukum gas ideal itu sendiri
yaitu dengan pendekatan tekanan sedang, tetapi menjadi semakin cermat jika
tekanan diturunkan.
Pada sisem (gas) dapat terjadi beberapa proses
1. Proses Isobarik
Proses Isobarik adalah proses perubahan gas dengan tahanan tetap. Pada
garis P V proses isobarik dapat digambarkan seperti pada berikut.
W = P(VA-Vb)
Proses Isobarik
9
2. Proses Isotermis
Proses Isotermis adalah proses perubahan gas dengan suhu tetap.
Perhatikan grafik pada Gambar berikut.
PA VA = P B VB
Proses Isotermis
Karena suhunya tetap maka pada proses isotermis ini tidak terjadi perubahan energi dalam ( =
0). Sedangkan usahanya dapat dihitung dari luas daerah di bawah kurva, besarnya seperti berikut.
3. Proses Isokhoris
Proses isokhoris adalah proses perubahan gas dengan volume tetap. Pada
grafik P.V dapat digambarkan seperti pada Gambar berikut.
Proses Isokhoris
Karena volumenya tetap berarti usaha pada gas ini nol, W = 0.
10
4. Proses Adiabatis
Pada proses isotermis, U = 0 dan pada proses isokhoris, W = 0.
Proses adiabatis
Proses termodinamika dengan Q = 0 inilah yang dinamakan proses adiabatis.
Berdasarkan hukum I Termodinamika maka proses adiabatis memiliki sifat
dibawah ini :
Q=0
W = -
2.4
Pengertian Aerasi
Secara umum, aerasi merupakan proses yang bertujuan untuk meningkatkan
kontak antara udara dengan air yang terjadi di dalam aerator. Pada prakteknya,
proses aerasi terutama bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi oksigen di
dalam air limbah. Peningkatan konsentrasi oksigen di dalam air ini akan
memberikan berbagai manfaat dalam pengolahan limbah.
Aerasi dapat dilakukan secara alami, yakni difusi. Pada aerasi secara difusi,
sejumlah udara dialirkan ke dalam air limbah melalui diffuser. Udara yang masuk
ke dalam air limbah nantinya akan berbentuk gelembung-gelembung (bubbles).
Gelembung yang terbentuk dapat berupa gelembung halus (fine bubbles) atau
kasar (coarse bubbles). Hal ini tergantung dari jenis diffuser yang digunakan.
11
2.5
untuk mempercepat transfer udara ke dalam air dengan cara mempercepat proses diffusi.
Aerator juga dapat digunakan untuk mempertahankan konsentrasi oksigen terlarut dalam
air sehingga dalam pengolahan limbah cair tersebut mikroorganisme aerob dapat bekerja
menguraikan bahan organik yang ada dalam air limbah. Pada aerator udara diinjeksikan
kedalam air oleh diffuser karena adanya perbedaan temperatur udara dengan air maka
terjadi pertukaran panas antara udaradengan air. Aerator menyerap tiga perempat bagian
dari seluruh kebutuhan energi.
Efektifitas proses aerasi sebagai salah satu cara untuk mengurangi atau menghilangkan
bahan-bahan pencemar dalam air sampai batas yang disyaratkan, ditentukan oleh sebaran
udara dalam tangki aerasi atau kolam aerasi. Jika sebaran udara dapat diketahui maka
efektifitas proses akan dapat diperkirakan. Sebaran udara dalam air ini ditentukan oleh
mekanisme apungan udara dan pencampuran oleh aliran turbulen air dalam kolam aerator.
sehingga
dapat
berpengaruh
terlarut
dalam
pada
penambahan
nilai
oksigen
oksigen ke dalam
air.
Gambar 1. Aerator
12
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah aerator merupakan suatu alat untuk mempercepat
transfer udara ke dalam air dengan mempercepat proses diffusi. Aerator juga
digunakan untuk mempertahankan konsentrasi oksigen terlarut dalam air sehingga
dalam pengolahan limbah cair mikroorganisme aerob yang terdapat pada proses
aerasi ini dapat bekerja menguraikan bahan organik yang ada dalam air limbah.
Pada aerator, udara diinjeksikan kedalam air oleh diffuser karena adanya perbedaan
temperatur udara dengan air maka terjadi pertukaran panas antara udara dengan
air. Hal ini sesuai dengan hukum termodinamika ke-1 dan ke-2.
Dalam proses aerasi, blower digunakan sebagai alat untuk menghembuskan udara
ke dalam fluida. Disebut blower karena proses penggunaannya menggunakan udara.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/46941227/Terapan-Termodinamika-Pada-Aerator
(diakses pada: 05 April 2016)
http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Prinsip-Konsep-KesetimbanganHukum-I-II- III-Termodinamika-Adalah.html (diakses pada: 05 April 2016)
http://www.rumus-fisika.com/2014/03/hukum-termodinamika.html (diakses pada: 05
April 2016)
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/02/hukum-i-termodinamika.html (diakses
pada: 06 April 2016)
http://www.airlimbah.com/2010/08/aerasi-di-dalam-pengolahan-limbah-cair/ (diakses
pada: 06 April 2016)
14