Laporan Pendahuluan CKD
Laporan Pendahuluan CKD
DISUSUN OLEH :
IDA WAHYUNINGSARI ( 1282021 )
A. DEFINISI
Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang
memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau
transplantasi ginjal (Ilmu Penyakit Dalam, 2006; 570)
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan
gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan
dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain
dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2001; 1448).
Gagal ginjal kronik merupakan perkembangaan gagal ginjal yang
progresif dan lambat, biasanya berlangsung berapa tahun. Ginjal
kehilangan kemampuan asupan diet normal. Gagal ginjal kronik terjadi
setelah berbagai macam penyakit merusak nefron ginjal. (Price, Sylvia
Anderson,2004).
Gagal ginjal kronik (CKD) adalah suatu sindrom klinis yang
disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung
progresif dan cukup lanjut. Hal ini terjadi apabila laju filtrasi glomerular
kurang dari 50 ml/menit. (Suyono, Slamet, 2001).
B. ETIOLOGI
Penyebab GGK termasuk glomerulonefritis, infeksi kronis, penyakit
vaskuler (nefrosklerosis), proses obstruksi (kalkuli), penyakit kolagen
(luris sutemik), agen nefrotik (amino glikosida), penyakit endokrin
(diabetes). (Doenges, 1999; 626).
Penyebab GGK menurut Price, 1992; 817, dibagi menjadi delapan
kelas, antara lain:
C. MANIFESTASI KLINIS
a. Sistem gastrointestinal
produksi
eritropoitin,
sehingga
rangsangan
e. Sistem kardiovaskuler
1) Hipertensi akibat penimbunan cairan dan garam atau peningkatan
aktifitas system renin-angiotensin-aldosteron.
2) Nyeri dada dan sesak nafas akibat perikarditis, efusi pericardial,
penyakit jantung koroner akibat arterosklerosis dan gagal jantung
akibat penimbunan cairan dan hipertensi.
f. Sistem endokrin
1)
2)
3)
Gangguan metabolisme.
4)
Urine:
- Volume biasanya kurang dari 400 ml/ 24 jam (oliguria) atau urine
tidak ada (anuria)
- Warna secara abnormal urine keruh mungkin disebabkan oleh
pus bakteri; sedimen kotor, kecoklatan menunjukkan adanya
darah, Hb, mioglobin porfirin.
- Berat jenis kurang dari 1,015 (menetap pada 1.010 menunjukkan
kesusakan berat); natrium lebih besar dari 40 meq/l; derajat
tinggi proteinuria (3 4 +).
- Osmolalitas kurang dari 350 m osm/kg menunjukan kerusakan
tubular dan rasio urine: serum sering 1:
- Klirens Kreatinin: mungkin agak menurun
- Natrium; lebih besar dari 40 meq IL karena ginjal tidak mampu
meriabson natrium.
2)
Darah:
H. PENATALAKSANAAN
asupan
protein
bertujuan
untuk
mengurangi
hiperfiltrasi glomerulus.
3) Restriksi fosfor untuk mencegah hiperparatiroidisme sekunder.
4) Mengurangi proteinurea.
5) Mengendalikan hiperlipidemia.
b. Mencegah Kerusakan Ginjal Lebih Lanjut.
1) Pencegahan kekurangan cairan, dehidrasi dan kehilangan elektrolit
dapat menyebabkan gagal ginjal. Kelainan yang dapat ditemukan
adalah penurunan tugor kulit, kulit dan mukosa kering, gangguan
sirkulasi ortostatik, penurunan vena jugularis, dan penurunan
tekanan vena sentral merupakan tanda-tanda yang membantu
menegakkan diagnosis.
2) Sepsis. ISK akan memperburuk faal ginjal.
3) Hipertensi yang tidak terkendali. Kenaikan tekanan yang lanjut
akan memperburuk fungsi ginjal. Tetapi penurunan tekanan darah
yang berlebihan juga aakan memperburuk fungsi ginjal. Obatobatan yang dapat diberikan adalah furosemial, obat penyekat beta,
vasodilator, antagonis kalsiumdan penghambat alfa. Dosis obat
disesuaikan dengan GFR karena kemungkinan adanya akumulasi
obat.
4) Obat-obat nefrotoksik seperti amino-glikosid, OAINS (obat anti
inflamasi nonsteroid), kontras radiology harus dihindari.
5) Kehamilan dapat memperburuk fungsi ginjal, memperburuk
hipertensi dan meningkatkan kemungkinan terjadinya eklamsia.
Resiko kehamilan meningkat apabila kreatinin serum > 1.5 mg/dl
dan apabila kadar kreatinin serum > 3 mg/dl dianjurkan tidak
hamil.
c. Pengelolaan Uremia dan Komplikasinya.
menyebabkan
edema.
Hiponatremi
sering
juga
terjadi akibat
keadaan
metabolic,
makanan
(pisang)
urin
dapat
konservatif
dihentikan
apabila
pasien
sudah
I. PENCEGAHAN
Identitas Klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, pekerjaan,
alamat, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis.
b.
Riwayat Keperawatan
1)
Riwayat
kesehatan
sekarang,
meliputi
Riwayat
kesehatan
masa
lalu,
meliputi
4)
5)
6)
c.
halus,
hipertensi
ortostatik
menunjukkan
3) INTEGRITAS EGO
Gejala: faktor stress, contoh finansial, hubungan.perasaan tak
berdaya, tak ada harapan tak ada kekuatan.
Tanda: menolak, ansietas, takut, marah, mudah, terangsang,
perubahan kepribadian.
4) ELIMINASI
Gejala: penurunan frekuensi urine, ohguria, anuria, (gagal tahap
lanjut), abdomen kembung, diare, atau konstipasi.
Tanda: perubahan warna urine, contoh kuning pekat, merah, coklat
berawan. oliguria dapat menjadi anuria.
5) MAKANAN / CAIRAN
Gejala: peningkatan BB cepat (edema), penurunan BB (malnutrisi)
anereksia, nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa metalik tak
sedap pada mulut (pernafasan ammonia). Pengguna
diuretic.
Tanda: Distensi abdomen/asites, pembesaran hati (tahap akhir)
perubahan turgor kulit / kelembapan.
Edema (umum: tergantung)
Ulserasi gusi: perdarahan gusi / lidah.
Penurunan otot, penurunan lemak subkutan, penampilan tak
bertenaga.
6) NEUROSENSORI
Gejala: sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot / kejang, sindrom
kaki gelisah kebas rasa terbakar pada telapak kaki. Kebas
/ kesemutan dan kelemahan, khususnya ekstremitas bawah,
(neuropati perifer)
Tanda: Gangguan status mental, contoh penurunan lapang berhati,
ketidakmampuan
penurunan tingkat
berkonsentrasi,
kehilangan
memori,
7) NYERI / KENYAMANAN
Gejala:
Tanda:
8) PERNAPASAN
Gejala:
Takipnea,
dispnea,
peningkatan
frekuensi
Tanda:
10)
SEKSUALITAS
Gejala:
11)
Gejala;
12)
PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
Gejala:
contoh
obat,
racun
lingkungan,
penggunaan
DRG
b.
c.
Perubahan
proses
pikir
berhubungan
dengan
perubahan fisiologis.
d.
e.
f.
g.
L. INTERVENSI
Diagnosa 1; Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan
dengan
ketidakseimbangan
cairan
mempengaruhi
volume sirkulasi.
Tujuan dan kriteria hasil
Tujuan yang hendak dicapai yaitu setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan penurunan curah jantung
tidak terjadi, dengan kriteria hasil nyeri dada berkurang, batuk
berkurang, nafas tidak sesak dan tekanan darah dan frekuensi jantung
dalam batas normal.
Intervensi
Mandiri
a. Auskultasi bunyi jantung dan paru. Evaluasi adanya edema pada
konvesti vaskuler dan keluhan dipnea.
Rasional ;
S3 / S4 dengan tonus muflea, takikardia, frekuensi jantung tidak teratur,
takipnea, dispnea, gemerisik, mengi dan edema/distensi jugular
menunjukkan CKD.
b. Kaji adanya /derajat hipertensi awasi TD, perhatikan perubahan
postura contoh duduk, berbaring, berdiri.
Rasional ;
Hipertensi bermakna terjadi karena gangguan pada system aldosteran
renin, angiotensin (karena disfungsi ginjal)
c. Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan lokasi, radiasi, beratnya (skala
0-10) dan apakah tidak menetap dengan inspirasi dalam dari posisi
terlentang.
Rasional :
Hipertensi dan GJK kronis dapat menyebabkan IM, kurang lebih
pasien dengan CKD dengan dialisis mengalami perikardisis, potensial
insikoefusi perikardial/temponade.
untuk
j. Siapkan dialisis.
Rasional :
Penurunan ureum toksik dan memperbaiki ketidak seimbangan
elektrolit dan kelebihan cairan dapat membatasi / mencegah
manifestasi jantung, termasuk hipertensi dan efusi perikardial.
perdarahan
terus
menerus
dari
tempat
penusukan,
dapat
terjadi
dengan
mudah
karena
kerapuhan
Kadar PT
Sediaan
besi,
asam
folat
(Folvite);
sianokobalamin (betalin)
Rasional :
Memperbaiki gejala anemia sehubungan dengan kekurangan nutrisi /
karena dialisis.
Catatan ; besi tidak boleh diberikan dengan ikatan fosfat karena
menurunkan obserbsi besi.
2)
3)
4)
feces
(coloce):
laksatif
bulk
(metamucil)
Rasional :
Mencegah terhadap feces bentuk keras meningkatkan perdarahan
mukosa/rektal.
umum
memerlukan
intervensi
untuk
meningkatkan
himoestasis.
Diagnosa 4
dengan
gangguan
status
metabolic,
adanya
dehidrasi
atau
hidrasi
berlebihan
yang
dengan
penurunan
fungsi
saliva,
pembatasan cairan.
ini
dapat
mengiritasi
mukosa
dan
mempunyai
efek
Kolaborasi
f.
pengobatan
berhubungan
dengan
CKD.
Rasional:
Menambah pengetahuan klien dan keluarga dalam hal penyakit
maupun pengobatannya.
Diagnosa 7 Perubahan ketidakpatuhan berhubungan dengan sistem
kepatuhan, pengaruh budaya.
Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan yang hendak dicapai yaitu setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan klien dan keluarga dapat
mematuhi aturan yang berlaku, dengan kriteria hasil klien mengikuti
anjuran yang diberikan, klien menerima masukan yang telah
dijelaskan, klien menjalankan program yang telah diberikan.
Intervensi
Mandiri
a. Yakinkan persepsi/pemahaman pasien/orang terdekat terhadap situasi
dan konsekuensi perilaku.
Rasional:
Memberikan kesadaran pasien memandang penyakitnya sendiri dan
program pengobatan dan membantu dalam memahami masalah klien.
b. Dengarkan keluhan/pernyataan klien.
Rasional:
Menyampaikan pesan masalah, keyakinan pada kemampuan individu
dan mengatasi situasi dalam cara positif.
c. Identifikasi perilaku yang mengidentifikasi kegagalan untuk mengikuti
program pengobatan.
Rasional:
DAFAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth J, 2004. Buku Saku Patofisiologi, Jakarta: EGC
Doenges, Marilynn. E. 1999, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk
Perencanaan & Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi: 3, Jakarta:
EGC
Mansjoer, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3.Jilid 2. Jakarta:
Mediaesculapius
m.Nurs,Nursalam & B.Battica,Fransisca. 2006. Askep pada pasien dengan
gangguan sistem perkemihan. Jakarta : Salemba medika.
Price, Sylvia A..2004. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta: EGC
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Smeltzer, Suzanne C, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2 Edisi
8. Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzanne C, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2 Edisi
8. Jakarta: EGC.
Suyono, Salmet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2. Edisi III. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI
http://arwinlim.blogspot.com/2007/10/anfis-sistemperkemihan.html.Diakses
tanggal 7 April 2013 pukul 15.00 WIB
http://spiritia.or.id/cst/dok , www.ikcc.or.id. Diakses tanggal 7 April 2013 pukul
15.00 WIB