Anda di halaman 1dari 15

TERAPI BERMAIN STAGE KEPERAWATAN ANAK

DI RUANG ALEXANDRIA (RUANG ANAK)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Bahriadi, S.Kep
Adnan Hair, S.Kep
Antung Rosalia Ramadhan, S.Kep
Ayu Trianingsing, S.Kep
Anisa, S.Kep
Lestari Indah Kharisma, S.Kep
Adi Sugara, S.Kep
Despiyadi, S.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


BANJARMASIN PROGRAM PROFESI NERS A
2015

BAB I
KONSEP DASAR BERMAIN
1. Pengertian

Bermain adalah unsur yang paling penting untuk perkembangan anak baik
fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial. Dimana anak
mendapat kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa
yang mudah berteman, kreatif dan cerdas bila dibandingkan dengan
mereka

yang

masa

kecilnya

kurang

mendapat

kesempatan

bermain( Soetjiningsih, 2004).

Bermain juga merupakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk


kesenangan yang ditimbulkannya dan dilakukan secara suka rela dan tidak
ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban serta tidak tergantung
kepada usia tetapi tergantung kepada kesehatan dan kesenangan yang
diperoleh.

Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah
satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah
kecemasan sebelum dan sesudah tindakan operatif . Dengan demikian
dapat dipahami bahwa didalam perawatan pasien anak, terapi bermain
merupakan suatu kegiatan didalam melakukan asuhan keperawatan yang
sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak selanjutnya ( Nursalam, 2005).

2. Keuntungan terapi bermain


Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
a. Membuang ekstra energi.
b. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti
tulang, otot dan organ-organ.
c. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
d. Anak belajar mengontrol diri.

e. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna


sepanjang hidupnya.
f. Meningkatnya daya kreativitas.
g. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang
ada disekitar anak.
h. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati
dan kedukaan.
i. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
j. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
k. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

3. Fungsi bermain
Menurut Suherman (2000), fungsi bermain diantaranya yaitu:
a.

Perkembangan sensoris-motorik
Pada saat melakukan permainan, aktivitas sensoris-motorik
merupakan komponen terbesar yang digunakan anak dan bermain

b.

aktif sangat penting untuk perkembangan fungsi otot.


Perkembangan intelektual
Pada saat bermain, anak melakukan eksplorasi dan manipulasi
terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya,
terutama

mengenai

warna,

bentuk,

ukuran,

tekstur, dan

membedakan objek. Pada saat bermain pula anak akan melatih


c.

diri untuk memecahkan masalah.


Perkembangan sosial
Perkembangan sosial ditandai dengan kemampuan berinteraksi
dengan lingkungannya. Melalui kegiatan bermain, anak akan
belajar memberi dan menerima. Bermain dengan orang lain akan
membantu anak untuk mengembangkan hubungan social damn

d.

belajar memecahkan masalah dari hubunga tersebut.


Perkembangan kreativitas
Berkreasi adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan
mewujudkannya ke dalam bentuk objek dan atau kegiatan yang
dilakukannya. Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar dan
mencoba untuk merealisasikan ide-idenya. Misalnya, dengan

membongkar

dan

memasang

satu

alat

permainan

akan

e.

merangsang kreativitasnya untuk semakin berkembang.


Perkembangan kesadaran diri
Melalui bermain, anak akan mengembangkan kemampuannya

f.

dalam mengatur tingkah laku.


Perkembangan moral
Anak mempelajari nilai benar dan salah dari lingkungannya,
terutama dari orang tua dan guru. Dengan melakukan aktivitas
bermain, anak akan mendapat kesempatan untuk menerapkan
nilai-nilai tersebut sehingga dapat diterima di lingkungannya dan
dapat menyesuaikan diri dengan aturan-aturan kelompok yang

g.

ada dalam lingkungannya.


Bermain sebagai terapi
Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai
perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut,
cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak
dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa
stressor yang ada di lingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan
melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan
stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan,
anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya
(distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan
permainan.

4. Katagori bermain
a. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan
diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain
aktif meliputi :
1) Bermain

mengamati/menyelidiki

(Exploratory

Play).

Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah


memeriksa alat permainan tersebut, memperhatikan,

mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba,


menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.
2) Bermain konstruksi (Construction Play). Pada anak umur 3
tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumahrumahan.
3) Bermain drama (Dramatic Play). Misal bermain sandiwara
boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.
4) Bermain fisik, Misalnya bermain bola, bermain tali dan
b.

lain-lain.
Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat
dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah
bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi
kebosanan dan keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau
musik,menonton televisi dsb.

5. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam aktivits bermain


a. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan
b.
c.

anak.
Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum

d.

meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk.


Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin

e.

bermain.
Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

KARAKTERISTIK PERMAINAN SESUAI DENGAN TUMBUH


KEMBANGNYA

1. Usia 0 12 bulan
Tujuannya adalah :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya
mengisap, menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.
2. Usia 13 24 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b. Memperkenalkan sumber suara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatih imajinasinya.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam
bentuk kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
a.
b.
c.

Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.


Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal:
cangkir yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember,
waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku

bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.


3. Usia 25 36 bulan
Tujuannya adalah ;
a.
b.

Menyalurkan emosi atau perasaan anak.


Mengembangkan keterampilan berbahasa.
6

c.
d.

Melatih motorik halus dan kasar.


Mengembangkan kecerdasan (memasangkan,

e.
f.
g.

mengenal dan membedakan warna).


Melatih kerjasama mata dan tangan.
Melatih daya imajinansi.
Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.

menghitung,

Alat permainan yang dianjurkan :


a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang
berbeda.
f. Bola.
4. Usia 32 72 bulan
Tujuannya adalah :
a.
b.
c.

Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.


Mengembangkan kemampuan berbahasa.
Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah,

d.

mengurangi.
Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-

e.
f.
g.
h.
i.

pura (sandiwara).
Membedakan benda dengan permukaan.
Menumbuhkan sportivitas.
Mengembangkan kepercayaan diri.
Mengembangkan kreativitas.
Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari,

j.

dll).
Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus

k.

dan kasar.
Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang

diluar rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal :
pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :

a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anakanak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting,
air, dll.
b. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar
rumah.
5. Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat olah raga.
b. Alat masak
c. Alat menghitung
d. Sepeda roda tiga
e. Benda berbagai macam ukuran
f. Boneka tangan.
g. Mobil.
h. Kapal terbang.
i. Kapal laut dsb
6. Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
a. Pada anak laki-laki : mekanik.
b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
7. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)
Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni,
mengarang, hobi, video games, permainan pemecahan masalah.
8. Usia remaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.

DAFTAR RUJUKAN
Foster and Humsberger, 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB
sauders Company, Philadelpia USA.
Hurlock E B, 1991, Perkembangan Anak Jilid I, Erlangga Jakarta.
Markum dkk,1990, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, IDI Jakarta.
Soetjiningsih,1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.
Whaley and Wong, 1991, Nursing Care Infants And Children. Fourth Edition,
Mosby Year Book, Toronto Canada.
8

10

SAP TERAPI BERMAIN


Topik

: Terapi bermain PUZZLE

Sasaran

: Anak usia toddler (1-3 tahun)

Waktu

: 30 menit

Tempat

: Ruang anak Alexandria RSUD Dr Moch Ansari Saleh

A. Tujuan
1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Setelah diajak bermain, di harapkan anak dapat mengembangkan
kreatifitas dan menjadi lebih aktif melaui pengalaman bermain, dan
anak dapat beradaptasi dengan lingkungan dan bergaul dengan teman
sebayanya.
2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah diakaj bermain, anak diharapkan sebagai berikut :

Mengembangkan kreatifitas
Mengembangkan sosialisasi atau bergaul
Mengembangkan daya imajinasi
Menumbuhkan sportivitas
Mengembangkan kepercayaan diri

B. Perencanaan
1. Jenis Program Bermain
Bermain PUZZLE yang telah tersedia.
2. Karakteristik Bermain
a. Melatih motorik halus
b. Melatih kesabaran, keterampilan dan ketelitian
3. Karakteristik Peserta
a. Usia toddler (1-3 tahun)
b. Anak yang dirawat di ruang Alexandria
c. Keadaan umum mulai membaik
d. Anak yang dapat memegang kertas puzzle
e. Peserta kooperatif
4. Metode : Ceramah dan demonstrasi
5. Media
a. Puzzle
b. Karpet

11

C. Strategi Pelaksanaan
No Kegiatan
Waktu
1
Persiapan
5 menit
Menyiapkan ruangan
Menyiapkan alat
Menyiapkan peserta
2
Pembukaan
5 menit
Beri salam pembuka
Memperkenalkan diri
Sesama
anak
saling
berkenalan
Menjelaskan maksud dan
tujuan
3

Kegiatan Bermain
15 menit
Menjelaskan
tata
cara
pelaksanaan terapi bermain
puzzle
Memberikan
kesempatan
kepada anak untuk bertanya
jika belum jelas
Membagikan
puzzle
kepadaanak
Fasilitator mendampingi anak
dan memberikan motivasi
kepada anak
Menanyakan kepada anak
apakah
telah
selesai
membuat menyusun puzzle.
Memberitahu anak bahwa
waktu yang diberikan untuk
bermain telah selesai.
Memberikan pujian terhadap
anak karena telah bermain
dengan serius
Menyuruh
anak
untuk
menceritakan gambar yang
ada di dalam puzzle
Penutup
5 menit
Memberi reward pada anak
atas hasil karyanya.

Media
Peralatan
bermain

Peralatan
bermain

12

Memberi reward yang lebih


untuk anak yang hasil
karyanya paling bagus
Memberi salam penutup
D. Evaluasi
1. Anak antusias dalam kegiatan bermain puzzle
2. Anak dapat aktif dan mengikuti kegiatan sampai selesai
3. Anak merasa senang dan gembira
4. Mengurangi rasa takut anak pada perawat

13

PENGORGANISASIAN
A.
B.
C.
D.
E.

Pembimbing Pendidikan
PembimbingRuangan
Leader
Co. Leader
Fasilitator

F. Observer
G. Dokumentasi

: Noor Amaliah, S.Kep.,Ns.


: Handoko, S.Kep.,Ns
: Antung Rosalia Ramadhan, S.Kep
: Despiyadi, S.Kep
:
1. Adnan Hair, S.Kep
2. Anisa, S.Kep
3. Bahriadi, S.Kep
4. Lestari Indah Kharisma, S.Kep
: Ayu Trianingsing, S.Kep
: Adi Sugara, S.Kep

Fasilitator 1

Leader

Co Leader

Anak 1

Fas
ilaa
tor
5
Anak 4

Anak 2

Anak 5

Anak 3

Anak 6

Fasilitator 3

Anak 7
Anak 10

Anak 9

Fasilitator 4

Anak 8

Observer
Dokumentasi

Keterangan:
1. Tugas Leader
a. Menyusun rencana aktifitas kelompok (proposal)

14

b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan


c. Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik
d. Sebagai role model
e. Memotivasi setiap anggota untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan umpan balik
2. Tugas co leader
a. Membantu leader dalam mengorganisir anggota kelompok
b. Mengambil alih posisi leader jika leader berhalangan hadir
c. Untuk menyampaikan informasi dari fasilitator kepada leader
d. Membuka acara
e. Mendampingi leader
3. Fasilitator
a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
memotivasi anggota
b. Memfokuskan kegiatan
c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
4. Observer
a. Memobservasi semua respon klien
b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku
klien
c. Memberikan umpan balik kepada kelompok

15

Anda mungkin juga menyukai