Anda di halaman 1dari 4

Nama mahasiswa

: ADOLFINA VITRIA NILASARI

NIM

: 13 / 355586 / PKU / 13989


PRINCIPLE OF HOLISTIC CARE

LATAR BELAKANG
Prinsip holistic care merupakan perawatan kepada pasien dengan melihat pasien
secara keseluruhan (Murtagh, 2011), mengaitkan kesehatan pasien dengan faktor biologis,
sosial, dan psikologis pasien, termasuk didalamnya dimensi kultur dimana pasien
dibesarkan/tinggal, lingkungan keluarga maupun masyarakat, gaya hidup maupun tingkat
ekonomi pasien. Dalam beberapa buku teks kedokteran keluarga (Rakel, 2006; Shahady,
2008) serta WHO (Mola, et al., 2011), prinsip ini dimasukkan ke dalam prinsip
comprehensive care.
Dimensi ini perlu dimasukkan karena ternyata 50-57% pasien yang datang ke
layanan primer mempunyai latar belakang psikososial sebagai faktor presipitasi selain dari
masalah biomedis pasien (Murtagh, 2011). Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa
ada kaitan antara stress yang dialami pasien, status sosial dan kualitas hubungan sosial
(jejaring sosial, ikatan individu terhadap teman, keluarga, pekerjaan dan komunitas melalui
kelompok sosial dan keagamaan) terkait dengan kesehatan seseorang. (Wright, Rodriguez,
& Cohen, 1998)
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa faktor-faktor ini terutama terkait
dengan nyeri kronik. Pendekatan biopsikososial menekankan pada disease dan illness,
bagian illness inilah terkait dengan interaksi faktor biologis, psikologis dan sosial pasien.
Nyeri merupakan persepsi subjektif yang merupakan hasil dari transduksi, transmisi dan
modulasi sensor informasi. Input dari hal ini disaring dengan komposisi genetik individu,
riwayat pembelajaran pasien sebelumnya, status psikologis dan pengauh sosial dan kultur
pasien. (Gatchel, Peng, Peters, Fuchs, & Turk, 2007)
Pengelolaan illness ini lebih penting dari diagnosis dan terapi yang ada
berdasarkan keluhan pasien. Sehingga tindakan yang kita berikan haruslah menyesuaian
dengan faktor biopsikososial ini yang merupakan pembentuk illness seseorang. Dengan
mengelola illness makah dokter keluarga tidak hanya menangani keluhan pasien tetapi
juga mengatasi akar masalahnya. (Rakel, 2006; Mola, et al., 2011)

Latar belakang ekonomi juga merupakan hal yang terkait dengan kesehatan,
misalnya orang dengan penghasilan rendah lebih banyak menderita sakit infeksi sementara
orang dengan penghasilan tinggi lebih banyak menderita obesitas yang dapat memicu
berbagai masalah metabolik. Dokter perlu memahami juga bahwa intervensi direncanakan
untuk pasien harus sesuai dengan keadaan ekonomi. Jika pasien merupakan pasien
pemegang jaminan kesehatan, maka perlu dilihat apakah jenis intervensi ini masuk ke
dalam tindakan yang dijamin jika tidak apakah pasien mampu mengaksesnya. (Shahady,
2008)
PENGALAMAN DALAM MELAKSANAKAN PRINSIP HOLISTIC CARE
Selama saya praktek menjadi dokter umum, prinsip ini paling sering saya terapkan,
terutama untuk keluhan nyeri dada, nyeri perut atas/uluhati, pusing atau sakit kepala dan
pegel linu. Tetapi saya jarang melakukannya secara sempurna, yaitu mengaitkan pada
semua faktor (biologis, psikologis, sosial, ekonomi, gaya hidup). Paling sering saya
mengaitkan dengan gaya hidup dan psikologis. Misalnya pasien dengan nyeri perut saya
tanyakan pola makan, apakah sedang banyak pikiran, atau sedang kemrungsung. Hal ini
mungkin terbentuk karena pengalaman praktek mengikuti dokter spesialis jiwa. Yang saya
lakukan selama ini hanya berdasarkan pengalaman praktek, tidak secara evidence based
dan tidak secara terstruktural.
Menurut pengalaman saya, jika ingin mengeksplorasi hal ini membutuhkan waktu
yang banyak. Setelah saya menanyakan beberapa hal terhadap pasien, seringkali
pandangan pasien seperti bertanya, dan saya harus menjelaskan kenapa saya menanyakan
hal-hal tersebut. Sehingga diperlukan sekali waktu yang cukup untuk dinerapkan prinsip
ini. Hal ini membuat sulit melakukannya di Pusekesmas dimana pasien sudah ingakinguk jika menunggu lama, dan terkadang malah sudang menunggu di depan pintu. Selain
itu seringkali saya lupa menuliskan yang saya temukan pada rekam medis sehingga lupa
ketika bertemu lagi dengan pasien tersebut.
Dalam memberikan intervensi pada pasien saya seringkali melihat latar belakang
ekonomi. Jika pasien peserta jaminan biasanya saya langsung menyuruh pasien untuk ke
rumahsakit jika memang diperlukan. Tetapi pada pasien umum (bukan peserta jaminan)
saya akan mempertimbangkan cost yang harus ditanggung pasien jika saya lakukan
rujukan.

USAHA MELAKSANAKAN PRINSIP HOLISTIC CARE DALAM PRAKTIK


DOKTER KELUARGA SEHARI-HARI
Prinsip holistic care yang mengandung pengertian secara umum yaitu melihat
pasien dari segala sudut pandang dan latar belakang

berarti

melihat

pasien

secara

keseluruhan membutuhkan pemahaman yang dalam dan dasar medis yang kuat dari
seorang dokter. Sehingga menurut saya, dalam melaksanakan prinsip ini seorang dokter
perlu :

Memahami lebih lanjut tentang prinsip ini dan menggaris bawahi prinsip ini dalam
pikiran, sehingga ketika bertemu pasien bukan hanya keluhan pasien yang di obati
tetapi juga mengelola faktor bipsikososialnya. Memahani bahwa manifestasi sakit
pasien terkait dengan respon individu terhadap stimuli stress yang didapat dari
faktor eksternal (keluarga, pekerjaam atau perilaku seksual) dan faktor internal (

personality trait atau psikososial) (Murtagh, 2011)


Melakukan eksplorasi mengenai lingkungan tempat praktek, budaya, kebiasaan,

gaya hidup pada masyarakat setempat (Wright, Rodriguez, & Cohen, 1998)
Membuat format rekam medis yang baik sehingga dokter tidak lupa dan mudah

untuk menuliskan faktor yang ada pada pasien di rekam medis


Membuat setting tempat praktek yang nyaman dan privasi supaya pasien berikutnya

merasa nyaman menunggu


Selalu melakukan update knowledge sehingga menambah pengetahuan tentang
pengelolaan illness pasien terkait dengan penyakit tertentu. Hal ini penting
dilakukan karena ketika saya melakukan searching di internet dengan keyword
holistic care, muncul penelitian mengenai prinsip ini dikaitkan dengan penyakit-

penyakit kronis.
Update pengetahuan mengenai kemampuan rumah sakit untuk melakukan
intervensi tertentu dan apakah hal tersebut dijamin oleh penjamin kesehatan. Jika
tidak dijamin berapa biaya yang nantinya harus pasien keluargkan untuk
mendapatkan pelayanan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Gatchel, R., Peng, Y., Peters, M., Fuchs, P., & Turk, D. (2007). The biopsychosocial
approach to chronic pain: scientific advances and future directions. Psychological bulletin , 133
(4), 581.

Mola, E., Eriksson, T., Allen, J., Gay, B., Crebolder, H., Catholic, J., et al. (2011). The
european definition of general practice / family medicine. WONCA EUROPE.
Murtagh, J. (2011). General Practice (Vol. Part 1.). New South Wales: McGraw Hill.
Rakel, R. (2006). The family physician. In R. Rakel (Ed.), Essential family medicine :
Fundamentals & Case Studies (3rd ed., pp. 3-18). Philadelphi: Saunders.
Shahady, E. (2008). Principle of Family Medicine : An overview. In P. Sloan, L. Slatt, &
P. Curtis (Eds.), Essentials of Family Medicine (2nd ed., pp. 3-8). Baltimore: Milliams & WIlkins.
Wright, R., Rodriguez, M., & Cohen, S. (1998). Review of psychosocial stress and
asthma: an integrated biopsychosocial approach. Thorax , 53, 10661074.

Anda mungkin juga menyukai