: Elektronika Digital
Dosen
Judul Alat
Maka saya membuat laporan hasil dari proyek pembuatan alat yang diajukan.
Mengetahui :
Dosen Mata Kuliah
Mahasiswa
Anwar Setiadi
NIM : 5215131549
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan tugas akhir pada mata kuliah Elektronika
Digital dengan alat yang berjudul Alat Penghitung Pengunjung Gedung Raden Ajeng Kartini
Universitas Negeri Jakarta.
Dalam penyelesaian proposal ini, saya banyak mendapat bantuan dan masukan dari
berbagai pihak, Karenanya tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada orang-oang yang
berjasa membantu saya, yaitu:
1.
Kedua orang tua yang telah mendukung baik secara moril maupun materil.
2.
3.
Teman-teman serta kakak tinggkat yang selalu menyemangati dan memberi masukanmasukan.
Saya menyadari bahwa dalam proposal ini masih banyak kesalahan, maka dari itu saya
meminta maaf kepada para pembaca jika terdapat salah pengetikan atau yang lainnya. Dan saya
amat mengharapkan dan menghargai kritikan serta saran-saran dari kalian yang memberikan
pelajaran kepada saya nantinya. Semoga tulisan dan karya ini dapat memberikan manfaat
kepada kalian semua.
Penulis
DAFTAR ISI
1.2.
BAB 2 ......................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................5
2.1.
2.2.
2.3.
Display ....................................................................................................12
BAB 3 ....................................................................................................................15
RANCANGAN ALAT ..........................................................................................15
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
Diagram Alur...........................................................................................19
3.7.
BAB 4 ....................................................................................................................21
HASIL PEMBUATAN ALAT ..............................................................................21
4.1.
4.2.
BAB 5 ....................................................................................................................23
PENUTUP..............................................................................................................24
5.1.
Kesimpulan..............................................................................................24
5.2.
Saran ........................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi merupakan sesuatu yang terus berkembang ke arah yang lebih modern, dengan
adanya teknologi manusia dapat mempermudah tugas-tugas atau pekerjaannya di dalam kegiatan
sehari-hari. Berkembangnya teknologi yang ada, termasuk dalam Teknologi Elektronika dan
Digital. Salah satu yang bisa diterapkan dari teknologi ini yaitu dengan menggunakan sistem kerja
IC TTL Transistor Transistor Logic dimana IC ini dapat digunakan untuk rangkaian alat
penghitung (Counter).
Dari mata kuliah elektronika digital penulis telah selesai membuat Alat penghitung
(counter) sebagai tugas akhir dari mata kuliah Elektronika Digital,dari sini penulis telah
merealisasikan gagasannya untuk membuat Alat penghitung pengunjung gedung Raden Ajeng
Kartini Universitas Negeri Jakarta mengingat gedung ini salah satu gedung yang banyak
digunakan oleh mahasiswa ataupun dosen di Universitas Negeri Jakarta.
1.2
Tujuan Alat
Alat ini bertujuan untuk :
1.
2.
3.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Rangkaian Sensor
Untuk alat ini penulis menggunakan Sensor cahaya (Retivi) yaitu Sensor Infrared dan
Photodioda sebagai (Retivair) sebagai dengan IC 74LS14 dan IC LM 358, untuk lebih
jelasnya berikut penjelasannya.
A.
Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang
disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.
Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter,
ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya
Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat
elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita
sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai
sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).
B.
LM 7805
Salah satu tipe regulator tegangan tetap adalah 7805. Regulator tegangan tipe 7805
adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal VIN, GND
dan VOUT. Tegangan keluaran dari regulator 7805 memungkinkan regulator untuk dipakai
dalam sistem logika,nRegulator tegangan 7805 dirancang sebagai regulator tegangan tetap,
meskipun demikian dapat juga keluaran dari regulator ini diatur tegangan dan arusnya
melalui tambahan komponen eksternal.Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan
regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk
menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya.
C.
Inframerah
Photodioda
Photodioda adalah dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya, dimana jika
photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti dioda pada umumnya, tetapi
jika tidak mendapat cahaya maka photodioda akan berperan seperti resistor dengan nilai
tahanan yang besar sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
Simbol dan bentuk photodioda hampir sama dengan LED, tetapi pada simbol
photodioda arah dua panahnya menghadap ke dalam. Photodioda banyak digunakan sebagai
sensor cahaya dalam dunia elektronika, karena sifatnya yang peka terhadap cahaya.
E.
\
Gambar 1.5 Konfigurasi LM 358
LM 358 suatu IC Opperational Amplifier, dengan empat input (inverting dan notinverting). IC LM 358 berfungsi sebagai comparator atau pembanding. Jadi, tegangan antara
photodioda dan tegangan referensi (dalam hal ini menggunakan potensiometer)
dibandingkan. Jika tegangan referensi dihubungkan ke inverting dan lebih besar nilai
tegangannya, maka hasil outputnya mendekati VCC, begitu pula sebaliknya. Jika
dihubungkan ke not-inverting dan lebih besar tegangannya maka outputnya akan mendekati
nol.
F.
Trimpot adalah kependekan dari tri potensiometer, bentuk fisiknya kecil dan memiliki
nilai tahanan yang dapat di rubah-rubah namun dengan menggunakan alat bantu berupa
obeng kecil, karena untuk merubah nilai resistansinya tidak bisa menggunakan tangan.
Sebagai tahanan bahan resistansinya adalah menggunakan bahan karbon atau arang.Pada
rangkaian ini menggunakan 1 buah Trimpot 10K yang terdapat pada skema sensor.
H.
untuk sementara waktu. Seperti juga halnya resistor, kapasitor termasuk salah satu
komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuat suatu rangkaian. Kapasitor yang
digunakan adalah kapasitor jenis ELCO yang berukuran 0,1f dan 0,33f yang terdapat
pada rangkaian regulator.
2.2
Rangkaian Counter
Untuk alat ini penulis menggunakan IC 74LS192, IC 74LS247, dan Seven Segment
Common Anoda untuk lebih jelasnya berikut penjelasannya :
10
A.
IC 74LS192
B.
IC 74LS247
11
IC Dekoder BCD ke Seven Segmen 74LS247 berfungsi untuk mengubah data input
yang berupa sandi Binary Coded Decimal (BCD) menjadi sandi yang sesuai dengan
format seven segmen. Dekoder BCD ke seven segmen IC 74LS247 ini digunakan untuk
mengubah data bcd 4 bit dari mikrokontroleratau perangkat digital lain menjadi sinyal
atau logika yang bisa digunakan untuk menyalakan penampil seven segmen sesuai nilai
dari data BCD inputnya. IC Dekoder 74LS247 mempunyai 4 buah data masukan, masingmasing A, B, C, dan D tujuh buah keluaran yaitu : a, b, c, d, e, f dan beberapa kaki untuk
kendali yaitu , RB In (RBI), RB Out (RBO).
Untuk mengoperasikan IC dekoder 74LS247 agar keluaran a g menghasilkan
tampilan desimal dari data BCD pada masukan A0 A3 maka kaki dan BI diberi logika
tinggi kemudian data BCD diberikan pada kaki-kaki A0 A3. Fasilitas (Lamp Test
digunakan untuk mengetes kondisi penampil seven segmen. Fasilitas BI (Blanking Input)
berfunsi untuk meniadakan data masukan dan memberikan tampilan blank pada penampil
seven segmen. Output dekoder IC 74LS247 pada jalur a f dihubungkan ke jalur input
penampil seven segment.
C.
Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment
Display pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood
dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting
Diode).
Salah satu jenis Seven Segment Display yang sering digunakan oleh para penghobi
Elektronika adalah 7 Segmen yang menggunakan LED (Light Emitting Diode) sebagai
penerangnya. LED 7 Segmen ini umumnya memiliki 7 Segmen atau elemen garis dan 1
segmen titik yang menandakan koma Desimal. Jadi Jumlah keseluruhan segmen atau
elemen LED sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya pun boleh dikatakan mudah, ketika
segmen atau elemen tertentu diberikan arus listrik, maka Display akan menampilkan
angka atau digit yang diinginkan sesuai dengan kombinasi yang diberikan.
Terdapat 2 Jenis LED 7 Segmen, diantaranya adalah LED 7 Segmen common
Cathode dan LED 7 Segmen common Anode.
LED 7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)
Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda pada semua
segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan Kaki Anoda akan menjadi Input
untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini
merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal Kendali (Control Signal)
akan diberikan kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.
13
14
BAB III
RANCANGAN ALAT
a. Proses pembuatan alat ini diawali dengan pemilihan Judul Alat. Maka penulis mengambil
judul ALAT PENGHITUNG PENGUNJUNG GEDUNG RANDEN AJENG KARTINI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
b. Tahap berikutnya adalah mendesain rangkaian dan Maket, desain rangkaian dilakukan
dengan mempelajari referensi proyek alat terdahulu.
a) Langkah selanjutnya melakukan uji coba rangkaian pada proto board, setelah mengalami
beberapa kali kendala. Akhirnya didapat rangkaian yang akan digunakan.
b) Selanjutnya, desain rangkaian dirancang menggunakan software eagle atau PCB wizard,
Setelah selesai mendesain rangkaian menjadi sebuah layout,lalu layout diprint dan disablon
pada PCB polos yang telah disiapkan.
c) Setelah layout selesai, PCB di etching dengan menggunakan cairan Ferid Clorid untuk
menghilangkan jalur yang tidak digunakan dan pada akhirnya akan timbul sebuah jalur
rangkaian.
d) Setelah itu hapuslah sisa-sisa tinta bekas sablonan dengan membasuhnya menggunakan
tiner, setelah itu basuh dengan air bersih, lalu keringkan dengan menggunakan lap sampai
kering, setelah itu pengecekan jalur-jalur layout dengan menggunakan multimeter.
e) Proses selanjutnya, pengeboran pada PCB yang sudah diberi tanda untuk tata letak
komponen, lalu pemasangan komponen pada PCB dan kemudian penyolderan komponen
yang sudah di pasang.
f) Setelah penyolderan dilakukan tahap, cek tegangan input dan output pada masing-masing
rangkaian,apa tegangan sudah masuk atau belum.
g) Tahap berikutnya yaitu pengecekkan untuk mencari kesalahan rangkaian tersebut, setelah
tidak ada kesalahan kemudian mencoba memasangkan setiap IC pada socketnya.
h) Setelah sudah dilakukan memasangan IC,maka selanjutnya test setiap rangkaian,jika
terjadi eror maka kita harus menganalisis dan membeenarkan alat rangkaian tersebut.
15
i) Jika rangkaian telah bekerja dengan baik tahap berikutnya adalah pembuatan Maket.
j) Tahap berikutnya pemasangan alat pada Maket, kemudian tahap akhir menyatukan semua
bagian menjadi satu dan menguji coba kembali alat tersebut.
k) Setelah berhasil, langkah terakhir menyiapkan laporan alat yang sudah di buat.
3.2. SKEMATIK RANGKAIAN REGULATOR DAN SENSOR
IC Regulator LM7805
Sensor
16
17
NO.
TIPE / NILAI
KOMPONEN
Single Layer
NAMA KOMPONEN
JUMLAH
1.
PCB
2.
Regulator
7805
3.
RESISTOR
220
23
3.
RESISTOR
1K
4.
TRIMPOT
10 K
5.
IC
74LS192
6.
74LS247
7.
74LS14
8.
LM358
COMMON ANODE
9.
SEVEN SEGMEN
10.
Push Off
11.
PHOTO DIODE
12.
INFRARED
13.
14.
SOCKET IC
2
8 KAKI
15.
14 KAKI
16.
16 KAKI
220 uF
17.
Kapasitor
18.
Kabel Pelangi
19.
20.
18
Mulai
Tegangan 9 V Battery
Rangkaian Reguator 5 V
RISET 000 ?
Tidak
Selesai
19
Ya
Masukan sesuatu dari pintu depan untuk menghitung UP atau pintu belakang untuk
menghitung Down
Jika sensor terhalang ketika dilewati orang maka akan menghasilkan Pulsa Clock
Ketika ada pulsa clock pada sensor maka tegangan yang mausk ke dalam IC Counter akan
menghitung dan menampilkan nya melalu Segment
Jika semua rangkaian bekerja dengan baik,maka kita dapat melihat dan mengetahui berapa
jumlah pengunjung yang ada di dalam gedung Raden Ajeng Kartini UNJ
Ketika ingin mereset hitungan tekanlah push button yang ada di rangkaian Counter maka
display akan berubah kembali ke 000,
20
BAB IV
HASIL PEMBUATAN ALAT
21
Rangkaian Counter
Rangkaian Segment
22
Kaki IC
1 (Output)
2 (Vref)
3 (Photodiode)
Dilewati
0,64 V
4,68 V
3,5 V
Tidak Dilewati
3,61 V
3,05 V
3,5 V
Kaki IC
Dilewati
Tidak Dilewati
1
2
3
4
9
8
11
10
0,13 V
4,27 V
0,62 V
4,27 V
0,13 V
4,27 V
0,62 V
4,27 V
3,33 V
0,15 V
3,44 V
0,15 V
3,33 V
0,15 V
3,44 V
0,15 V
VOL
0,16 V
0,17 V
0,19 V
0,21 V
Kaki IC
3(Cp1)
2 (Q2)
6(Q1)
7 (Q3)
IC 74LS14
IC 74LS192
Kaki IC
3(Cp1)
2 (Q2)
6(Q1)
7 (Q3)
VOH
4,17 V
4,17 V
4,19 V
4.18 V
IC 74LS247
Kaki IC
9 (E)
10 (D)
11 (C)
12 (B)
13 (A)
14 (G)
15 (F)
VOL
0,19 V
0,20 V
0,22 V
0,22 V
0,22 V
0,21 V
0,22 V
Kaki IC
9 (E)
10 (D)
11 (C)
12 (B)
13 (A)
14 (G)
15 (F)
23
VOH
3,31 V
3,31 V
3,32 V
3,31 V
3,33 V
3,32 V
3,32 V
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Alat penghitung pengunjung Gedung Raden Ajeng Kartini ini dapat digunkan dengan baik
untuk menghitung pengunjung yang masuk ke dalam gedung Raden Ajeng Kartini Universitas
Negeri Jakarta dan sangat bermanfaat apabila dalam pengembanganya dapat diterapkan untuk
gedung atau tempat-tempat yang lain misalnya dalam tempat wisata atau atau gedung perpustakan
dan lainnya.
4.2
Saran
Kerjakan alat dengan teliti dan sungguh-sungguh. Jangan sampai anda melakukan kesalahan yang
fatal dalam pembuatan alat.
Gunakan rangkaian masing-masing skematik dengan rangkaian yang benar sesuai dengan petunjuk
atau informasi yeng telah didapat dalam pembelajaran mata kuliah Elektronika digital.
Sebelum memakai komponen bacalah terlebih dahulu petunjuk pada
data komponennya(data
sheet).
Semoga dengan terselesainya proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dan berguna
bagi Universitas Negeri Jakarta pada umumnya.
24