Anda di halaman 1dari 24

LEMBAR PENGESAHAN

Sehubungan dengan adanya tugas pembuatan alat :


Mata Kuliah

: Elektronika Digital

Dosen

: Jusuf Bintoro, M.T

Judul Alat

: ALAT PENGHITUNG PENGUNJUNG GEDUNG RANDEN


AJENG KARTINI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Maka saya membuat laporan hasil dari proyek pembuatan alat yang diajukan.

Jakarta, 27 Mei 2015

Mengetahui :
Dosen Mata Kuliah

Mahasiswa

Jusuf Bintoro, M.T.

Anwar Setiadi

NIP : 131 679 697

NIM : 5215131549

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan tugas akhir pada mata kuliah Elektronika
Digital dengan alat yang berjudul Alat Penghitung Pengunjung Gedung Raden Ajeng Kartini
Universitas Negeri Jakarta.
Dalam penyelesaian proposal ini, saya banyak mendapat bantuan dan masukan dari
berbagai pihak, Karenanya tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada orang-oang yang
berjasa membantu saya, yaitu:
1.

Kedua orang tua yang telah mendukung baik secara moril maupun materil.

2.

Bapak Drs. Jusuf Bintoro, M.T selaku dosen pembimbing.

3.

Teman-teman serta kakak tinggkat yang selalu menyemangati dan memberi masukanmasukan.
Saya menyadari bahwa dalam proposal ini masih banyak kesalahan, maka dari itu saya

meminta maaf kepada para pembaca jika terdapat salah pengetikan atau yang lainnya. Dan saya
amat mengharapkan dan menghargai kritikan serta saran-saran dari kalian yang memberikan
pelajaran kepada saya nantinya. Semoga tulisan dan karya ini dapat memberikan manfaat
kepada kalian semua.

Jakarta, 27 Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................1


LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1 ......................................................................................................................4
PENDAHULUAN ...................................................................................................4
1.1.

Latar Belakang Masalah ............................................................................4

1.2.

Tujuan Pembuatan Alat .............................................................................4

BAB 2 ......................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................5
2.1.

Rangkaian Sensor ......................................................................................5

2.2.

Rangkaian Counter ..................................................................................10

2.3.

Display ....................................................................................................12

BAB 3 ....................................................................................................................15
RANCANGAN ALAT ..........................................................................................15
3.1.

Proses Perancangan .................................................................................15

3.2.

Skematik Rangkaian Regulator dan Sensor ............................................16

3.3.

Skematik Rangkaian Counter Up and Down ..........................................17

3.4.

Skematik Rangkaian Segment .................................................................17

3.5.

Daftar Komponent ..................................................................................18

3.6.

Diagram Alur...........................................................................................19

3.7.

Prinsip Kerja Alat ....................................................................................20

BAB 4 ....................................................................................................................21
HASIL PEMBUATAN ALAT ..............................................................................21
4.1.

Hasil Pembutan Alat dan Maket.............................................................21

4.2.

Hasil Perhitungan Tegangan ...................................................................23

BAB 5 ....................................................................................................................23
PENUTUP..............................................................................................................24
5.1.

Kesimpulan..............................................................................................24

5.2.

Saran ........................................................................................................24

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gedung Randen Ajeng Kartini adalah salah satu gedung yang ada di Universitas Negeri
Jakarta, dalam penggunaan setiap hari nya gedung ini adalah salah satu gedung yang paling banyak
dikunjungi baik mahasiswa,dosen maupun pihak lainya. Gedung Randen Ajeng Kartini ini dapat
digunakan untuk banyak keperluan diantaranya yaitu biasa digunakan dalam mata kuliah umum
untuk semua Fakultas yang ada di Universitas Negeri Jakarta dan bisa juga digunkan untuk
mengadakan acara-acara seperti seminar, pelatihan, dan kegiatan kampus diluar perkuliahan.
Sehingga hampir setiap hari gedung Randen Ajeng Kartini ini yang paling banyak dikunjungi
orang-orang yang mengakibatkan penuhnya pengunjung yang ada didalam gedung dan antrian
yang panjang pada lift yang ada pada gedung Randen Ajeng Kartini.

Teknologi merupakan sesuatu yang terus berkembang ke arah yang lebih modern, dengan
adanya teknologi manusia dapat mempermudah tugas-tugas atau pekerjaannya di dalam kegiatan
sehari-hari. Berkembangnya teknologi yang ada, termasuk dalam Teknologi Elektronika dan
Digital. Salah satu yang bisa diterapkan dari teknologi ini yaitu dengan menggunakan sistem kerja
IC TTL Transistor Transistor Logic dimana IC ini dapat digunakan untuk rangkaian alat
penghitung (Counter).

Dari mata kuliah elektronika digital penulis telah selesai membuat Alat penghitung
(counter) sebagai tugas akhir dari mata kuliah Elektronika Digital,dari sini penulis telah
merealisasikan gagasannya untuk membuat Alat penghitung pengunjung gedung Raden Ajeng
Kartini Universitas Negeri Jakarta mengingat gedung ini salah satu gedung yang banyak
digunakan oleh mahasiswa ataupun dosen di Universitas Negeri Jakarta.

1.2

Tujuan Alat
Alat ini bertujuan untuk :
1.

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Digital.

2.

Lebih memhami tentang IC TTL, Sensor.

3.

Mengitung Jumlah Pengunjung Gedung RA.Kartini UNJ


4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Rangkaian Sensor

Rangkaian Elektronika Sensor adalah jenis dari rangkaian tranduser yang


penggunaannya sebagai pengubah besaran pada sinar / cahaya, mekanis, panas, magnetis,
atau kimia; menjadi sebuah arus listrik dan tegangan. Sensor pada umumnya sering dipakai
untuk mendeteksi sesuatu disaat kita melakukan pendalian ataupun pengukuran.

Jenis-jenis rangkaian sensor dalam prakteknya dilapangan pada umumnya adalah


berupa sensor tekanan, sensor suhu, dan sensor cahaya. Dengan perkembangan teknologi
sekarang ini, sensor-sensor tersebut dibuat dengan ukuran yang sangat kecil menggunakan
orde nanometer.

Untuk alat ini penulis menggunakan Sensor cahaya (Retivi) yaitu Sensor Infrared dan
Photodioda sebagai (Retivair) sebagai dengan IC 74LS14 dan IC LM 358, untuk lebih
jelasnya berikut penjelasannya.

A.

Sumber Tegangan (Baterai 9 V)

Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang
disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.
Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter,
ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya
Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat
elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita
sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang hanya dapat dipakai
sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat di isi ulang (Rechargeable).

B.

LM 7805
Salah satu tipe regulator tegangan tetap adalah 7805. Regulator tegangan tipe 7805

adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal VIN, GND
dan VOUT. Tegangan keluaran dari regulator 7805 memungkinkan regulator untuk dipakai
dalam sistem logika,nRegulator tegangan 7805 dirancang sebagai regulator tegangan tetap,
meskipun demikian dapat juga keluaran dari regulator ini diatur tegangan dan arusnya
melalui tambahan komponen eksternal.Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan
regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk
menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya.

C.

Inframerah

Gambar 1.2 Inframerah

Gambar 1.3 Simbol Photodioda

Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang


dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti
bawah merah (dari bahasa Latin infra, bawah), merah merupakan warna dari cahaya
tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga order
dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Inframerah ditemukan secara
tidak sengaja oleh Sir William Herschell, astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang
mengadakan penelitian mencari bahan penyaring optik yang akan digunakan untuk
mengurangi kecerahan gambar matahari dalam tata surya teleskop. Sedangkan pembangkit
sinar infrared ini adalah sebuah dioda LED . Secara kasat mata , cayaha infrared tidak dapat
dilihat.
D.

Photodioda

Gambar 1.4 Photodioda Dan Simbol Elektronikanya


7

Photodioda adalah dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya, dimana jika
photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti dioda pada umumnya, tetapi
jika tidak mendapat cahaya maka photodioda akan berperan seperti resistor dengan nilai
tahanan yang besar sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
Simbol dan bentuk photodioda hampir sama dengan LED, tetapi pada simbol
photodioda arah dua panahnya menghadap ke dalam. Photodioda banyak digunakan sebagai
sensor cahaya dalam dunia elektronika, karena sifatnya yang peka terhadap cahaya.
E.

IC( Intergrated Circuit) LM 358

\
Gambar 1.5 Konfigurasi LM 358

Gambar 1.6 Simbol LM 358

LM 358 suatu IC Opperational Amplifier, dengan empat input (inverting dan notinverting). IC LM 358 berfungsi sebagai comparator atau pembanding. Jadi, tegangan antara
photodioda dan tegangan referensi (dalam hal ini menggunakan potensiometer)
dibandingkan. Jika tegangan referensi dihubungkan ke inverting dan lebih besar nilai
tegangannya, maka hasil outputnya mendekati VCC, begitu pula sebaliknya. Jika
dihubungkan ke not-inverting dan lebih besar tegangannya maka outputnya akan mendekati
nol.

F.

IC 74LS14 ( Schmitt trigger )

Gambar 1.7 Konfigurasi 74LS14


Schmitt trigger merupakan suatu rangkaian yang dapat mendeteksi tegangan input
yang melintasi suatu peringkat tertentu. Selain itu schmitt trigger sangat berguna untuk
pengkondisi sinyal segitiga ataupun bentuk gelombang lainnya, maka output schmitt trigger
akan menghasilkan suatu keluaran gelombang segi empat dengan pinggiran naik dan
pinggiran turun yang tajam.
IC74LS14 merupakan salah satu jenis IC yang telah terpaket yang terdiri dari 6 buah
inverter dengan schmitt trigger. Fungsi dari IC ini adalah sebagai pembalik dan pemantap
atau untuk mendeteksi taraf dan membentuk kembali pulsa-pulsa yang buruk pada bagian
tepinya (membentuk sinyal kotak).
G.

Resistor tidak tetap manual( trimpot / Variabel resistor)

Trimpot adalah kependekan dari tri potensiometer, bentuk fisiknya kecil dan memiliki
nilai tahanan yang dapat di rubah-rubah namun dengan menggunakan alat bantu berupa
obeng kecil, karena untuk merubah nilai resistansinya tidak bisa menggunakan tangan.
Sebagai tahanan bahan resistansinya adalah menggunakan bahan karbon atau arang.Pada
rangkaian ini menggunakan 1 buah Trimpot 10K yang terdapat pada skema sensor.

Gambar II.21 Trimpot / Variabel Resistor

H.

Kapasitor dan Elektrolit Kondensator


adalah komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dan tegangan listrik

untuk sementara waktu. Seperti juga halnya resistor, kapasitor termasuk salah satu
komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuat suatu rangkaian. Kapasitor yang
digunakan adalah kapasitor jenis ELCO yang berukuran 0,1f dan 0,33f yang terdapat
pada rangkaian regulator.

Gambar II.22 Elektrolit Condensator

2.2

Rangkaian Counter

Rangkaian Counter (penghitung) adalah logika sekuensial yang dapat dipergunakan


untuk menghitung jumlah pulsa masuk dan dinyatakan dengan bilangan biner dan
selanjutnya di hubungkan ke seven segment sehingga dapat menampilkan angka angka.

Untuk alat ini penulis menggunakan IC 74LS192, IC 74LS247, dan Seven Segment
Common Anoda untuk lebih jelasnya berikut penjelasannya :

10

A.

IC 74LS192

Gambar 1.8 Konfigurasi IC 74LS192


Adalah sebuah up/down decade counter, yaitu sebuah komponen yang dapat
melakukan pencacahan sampai 10 (0 sampai 9) naik dan turun. Komponen 16 pin ini
cukup banyak dapat dijumpai di toko komponen elektronika. 74LS192 dibangun dengan
beberapa flip-flop JK dan gerbang-gerbang logik. Transisi logik dari 0 ke 1 (Low to High)
pada pin UP (pin 5), menyebabkan keluaran BCD (binary code decimal) QA,QB,QC dan
QD menaik 1 digit. Demikian juga jika ada transisi logik 0 ke 1 pada pin DN (pin 4),
menyebabkan keluaran BCD turun 1 digit.

B.

IC 74LS247

Gambar 1.9 Konfigurasi IC 74LS247

11

IC Dekoder BCD ke Seven Segmen 74LS247 berfungsi untuk mengubah data input
yang berupa sandi Binary Coded Decimal (BCD) menjadi sandi yang sesuai dengan
format seven segmen. Dekoder BCD ke seven segmen IC 74LS247 ini digunakan untuk
mengubah data bcd 4 bit dari mikrokontroleratau perangkat digital lain menjadi sinyal
atau logika yang bisa digunakan untuk menyalakan penampil seven segmen sesuai nilai
dari data BCD inputnya. IC Dekoder 74LS247 mempunyai 4 buah data masukan, masingmasing A, B, C, dan D tujuh buah keluaran yaitu : a, b, c, d, e, f dan beberapa kaki untuk
kendali yaitu , RB In (RBI), RB Out (RBO).
Untuk mengoperasikan IC dekoder 74LS247 agar keluaran a g menghasilkan
tampilan desimal dari data BCD pada masukan A0 A3 maka kaki dan BI diberi logika
tinggi kemudian data BCD diberikan pada kaki-kaki A0 A3. Fasilitas (Lamp Test
digunakan untuk mengetes kondisi penampil seven segmen. Fasilitas BI (Blanking Input)
berfunsi untuk meniadakan data masukan dan memberikan tampilan blank pada penampil
seven segmen. Output dekoder IC 74LS247 pada jalur a f dihubungkan ke jalur input
penampil seven segment.
C.

Seven Segment Display

Gambar 2.0 Seven Segment Display


Pengertian Seven Segment Display Seven Segment Display (7 Segment
Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen
Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi
segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital,
Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga Panel Display
12

Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment
Display pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood
dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting
Diode).
Salah satu jenis Seven Segment Display yang sering digunakan oleh para penghobi
Elektronika adalah 7 Segmen yang menggunakan LED (Light Emitting Diode) sebagai
penerangnya. LED 7 Segmen ini umumnya memiliki 7 Segmen atau elemen garis dan 1
segmen titik yang menandakan koma Desimal. Jadi Jumlah keseluruhan segmen atau
elemen LED sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya pun boleh dikatakan mudah, ketika
segmen atau elemen tertentu diberikan arus listrik, maka Display akan menampilkan
angka atau digit yang diinginkan sesuai dengan kombinasi yang diberikan.
Terdapat 2 Jenis LED 7 Segmen, diantaranya adalah LED 7 Segmen common
Cathode dan LED 7 Segmen common Anode.
LED 7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)
Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda pada semua
segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan Kaki Anoda akan menjadi Input
untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini
merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal Kendali (Control Signal)
akan diberikan kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.

13

LED 7 Segmen Tipe Common Anode (Anoda)


Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua
segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input
untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan
diberikan Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal) akan diberikan kepada
masing-masing Kaki Katoda Segmen LED.

14

BAB III
RANCANGAN ALAT

3.1. Proses Perancangan


Adapun langkah-langkah perancangan pada alat sebagai berikut :

a. Proses pembuatan alat ini diawali dengan pemilihan Judul Alat. Maka penulis mengambil
judul ALAT PENGHITUNG PENGUNJUNG GEDUNG RANDEN AJENG KARTINI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
b. Tahap berikutnya adalah mendesain rangkaian dan Maket, desain rangkaian dilakukan
dengan mempelajari referensi proyek alat terdahulu.
a) Langkah selanjutnya melakukan uji coba rangkaian pada proto board, setelah mengalami
beberapa kali kendala. Akhirnya didapat rangkaian yang akan digunakan.
b) Selanjutnya, desain rangkaian dirancang menggunakan software eagle atau PCB wizard,
Setelah selesai mendesain rangkaian menjadi sebuah layout,lalu layout diprint dan disablon
pada PCB polos yang telah disiapkan.
c) Setelah layout selesai, PCB di etching dengan menggunakan cairan Ferid Clorid untuk
menghilangkan jalur yang tidak digunakan dan pada akhirnya akan timbul sebuah jalur
rangkaian.
d) Setelah itu hapuslah sisa-sisa tinta bekas sablonan dengan membasuhnya menggunakan
tiner, setelah itu basuh dengan air bersih, lalu keringkan dengan menggunakan lap sampai
kering, setelah itu pengecekan jalur-jalur layout dengan menggunakan multimeter.
e) Proses selanjutnya, pengeboran pada PCB yang sudah diberi tanda untuk tata letak
komponen, lalu pemasangan komponen pada PCB dan kemudian penyolderan komponen
yang sudah di pasang.
f) Setelah penyolderan dilakukan tahap, cek tegangan input dan output pada masing-masing
rangkaian,apa tegangan sudah masuk atau belum.
g) Tahap berikutnya yaitu pengecekkan untuk mencari kesalahan rangkaian tersebut, setelah
tidak ada kesalahan kemudian mencoba memasangkan setiap IC pada socketnya.
h) Setelah sudah dilakukan memasangan IC,maka selanjutnya test setiap rangkaian,jika
terjadi eror maka kita harus menganalisis dan membeenarkan alat rangkaian tersebut.
15

i) Jika rangkaian telah bekerja dengan baik tahap berikutnya adalah pembuatan Maket.
j) Tahap berikutnya pemasangan alat pada Maket, kemudian tahap akhir menyatukan semua
bagian menjadi satu dan menguji coba kembali alat tersebut.
k) Setelah berhasil, langkah terakhir menyiapkan laporan alat yang sudah di buat.
3.2. SKEMATIK RANGKAIAN REGULATOR DAN SENSOR
IC Regulator LM7805

Sensor

16

3.3. SKEMATIK RANGKAIAN COUNTER UP AND DOWN

3.4. RANGKAIAN SEGMENT

17

3.5. DAFTAR KOMPONEN YANG DIGUNAKAN

NO.

TIPE / NILAI
KOMPONEN
Single Layer

NAMA KOMPONEN

JUMLAH

1.

PCB

2.

Regulator

7805

3.

RESISTOR

220

23

3.

RESISTOR

1K

4.

TRIMPOT

10 K

5.

IC

74LS192

6.

74LS247

7.

74LS14

8.

LM358

COMMON ANODE

9.

SEVEN SEGMEN

10.

Push Off

11.

PHOTO DIODE

12.

INFRARED

13.

LED (Light Emiter Dioda)

14.

SOCKET IC

2
8 KAKI

15.

14 KAKI

16.

16 KAKI

220 uF

17.

Kapasitor

18.

Kabel Pelangi

19.

Tulang Ikan Male

20.

Tulang Ikan Female

18

3.6.Diagram Alur Kerja Alat

Mulai

Tegangan 9 V Battery

Rangkaian Reguator 5 V

Rangkaian Sensor Up and Down

Rangkaian Counter 000

Output Rangkaian Segment dari 000 - 999

RISET 000 ?

Tidak
Selesai

Diagram Alur Kerja Alat

19

Ya

3.7. Prinsip Kerja Alat

Pertama hubungkan Input ke sumber Battery 9 V

Pastikan lihan kedua indicator sensor telah bekerja dengan baik.

Pastikan angka di Display 000,

Jika belum reset dengan menggunakan push button yang ada

Jika sudah maka alat sudah bisa digunakan,

Masukan sesuatu dari pintu depan untuk menghitung UP atau pintu belakang untuk
menghitung Down

Jika sensor terhalang ketika dilewati orang maka akan menghasilkan Pulsa Clock

Ketika ada pulsa clock pada sensor maka tegangan yang mausk ke dalam IC Counter akan
menghitung dan menampilkan nya melalu Segment

Jika semua rangkaian bekerja dengan baik,maka kita dapat melihat dan mengetahui berapa
jumlah pengunjung yang ada di dalam gedung Raden Ajeng Kartini UNJ

Ketika ingin mereset hitungan tekanlah push button yang ada di rangkaian Counter maka
display akan berubah kembali ke 000,

20

BAB IV
HASIL PEMBUATAN ALAT

Hasil Pembuatan Alat dan Maket

Rangkaian Regulator dan Sensor

21

Rangkaian Counter

Rangkaian Segment

22

Hasil Pengukuran Tenganan (Voltage)


IC LM 358

Kaki IC
1 (Output)
2 (Vref)
3 (Photodiode)

Dilewati
0,64 V
4,68 V
3,5 V

Tidak Dilewati
3,61 V
3,05 V
3,5 V

Kaki IC

Dilewati

Tidak Dilewati

1
2
3
4
9
8
11
10

0,13 V
4,27 V
0,62 V
4,27 V
0,13 V
4,27 V
0,62 V
4,27 V

3,33 V
0,15 V
3,44 V
0,15 V
3,33 V
0,15 V
3,44 V
0,15 V

VOL
0,16 V
0,17 V
0,19 V
0,21 V

Kaki IC
3(Cp1)
2 (Q2)
6(Q1)
7 (Q3)

IC 74LS14

IC 74LS192
Kaki IC
3(Cp1)
2 (Q2)
6(Q1)
7 (Q3)

VOH
4,17 V
4,17 V
4,19 V
4.18 V

IC 74LS247
Kaki IC
9 (E)
10 (D)
11 (C)
12 (B)
13 (A)
14 (G)
15 (F)

VOL
0,19 V
0,20 V
0,22 V
0,22 V
0,22 V
0,21 V
0,22 V

Kaki IC
9 (E)
10 (D)
11 (C)
12 (B)
13 (A)
14 (G)
15 (F)
23

VOH
3,31 V
3,31 V
3,32 V
3,31 V
3,33 V
3,32 V
3,32 V

BAB IV
PENUTUP

4.1

Kesimpulan

Alat penghitung pengunjung Gedung Raden Ajeng Kartini ini dapat digunkan dengan baik
untuk menghitung pengunjung yang masuk ke dalam gedung Raden Ajeng Kartini Universitas
Negeri Jakarta dan sangat bermanfaat apabila dalam pengembanganya dapat diterapkan untuk
gedung atau tempat-tempat yang lain misalnya dalam tempat wisata atau atau gedung perpustakan
dan lainnya.

4.2

Saran
Kerjakan alat dengan teliti dan sungguh-sungguh. Jangan sampai anda melakukan kesalahan yang
fatal dalam pembuatan alat.
Gunakan rangkaian masing-masing skematik dengan rangkaian yang benar sesuai dengan petunjuk
atau informasi yeng telah didapat dalam pembelajaran mata kuliah Elektronika digital.
Sebelum memakai komponen bacalah terlebih dahulu petunjuk pada

data komponennya(data

sheet).

Semoga dengan terselesainya proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dan berguna
bagi Universitas Negeri Jakarta pada umumnya.

24

Anda mungkin juga menyukai