Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR

Tahu berasal dari ketidaktahuan , dimana untuk mencari tahu sesuatu diperlukan adanya
proses. Proses disinilah yang harus dilakukan dengan benar agar kita bias mengerti sesuatu yang
semula tidak kita ketahui menjadi tahu.
Kebenaran dapat dikelompokkan menjadi beberapa :
1. Kebenaran Sains = penelitian
2. Kebenaran Filsafat = tidak bias diikuti (logika)
3. Kebenaran Religi (agama) = Adanya kemiripan beberapa agama.
4. Kebenaran Insting =kebenaran tanpa harus belajar

METODE ILMIAH
A. Penelitian Ilmiah Dan Cara Mendapatkannya
Setiap makhluk hidup terutama manusia selalu berusaha untuk memiliki nilai agar dia
memiliki guna dalam hidupnya. Ada juga orang yang tidak memiliki nilai tersebut sehingga
merasa merugi dalam hidupnya karena tidak memiliki arah dan tujuan dalam hidupnya.
Beruntung kita sebagai manusia diberikan akal sehat untuk berfikir bagaimana kita kita harus
berjalan. Setiap manusia memiliki cara tersendiri untuk mencari kebenaran berdasarkan
metode ilmiah sebagai acuan para ilmuwan. Pengetahuan yang didapatkan sangatlah
membantu untuk proses mendapatkannya pembelajaran.
B. Pengetahuan Sains
Sains pada dasarnya sama dengan filsafat yang harus dianalisis agar mendapatkan
kebenaran. Pembedanya terdapat padafilsafat hanyalah hasil dari akal semata, sedangkan
sains harus ditunjukkan dengan bukti untuk menunjukkan kebenarannya. Sains akan sulit
berkembang bila tidak dilandasi dengan filsafat untuk membuktikan kebenarannya. Oleh
karena itu riset muncul berguna untuk menggali yang telah ada dan untuk dikembangkan
lebih lanjut. Oleh sebab itu dikenal istilah metode penelitian atau metode ilmiah.
C. Landasan Filosofi Sains
Basic science atau ilmu dasar sangatlah diperlukan agar tidak terjadi kesalahan presepsi
dalam pengambilan kesimpulan. Sejauh ini telah ada kesepakatan yang diakui secara
internasional untuk mencari kebenaran yang berhubungan dengan alam semesta yang dikenal
dengan metode ilmiah.
D. Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan proses untuk mencari kebenaran. Biasanya dilakukan dengan
coba-coba atau trial and eror untuk mengetahui kebenaran dari suatu percobaan. Eksperimen
dilakukan untuk mencari kebenaran ilmiah. Suatu pengetahuan dikatakan ilmiah apabila
dapat melalui paradigma ilmiah. Metode ilmiah merupakan cara berfikir dan tindakan secara
sistematis untuk mendapat kebenaran. Teori ilmiah dan fakta ilmiah merupakan perwujudan
konsep-konsep ilmiah untuk mendapat kebenran ilmiah. Teori yang benar mampu
menjelaskan dan menerangkan sesuatu dimasa depan. Teori dapat berubah berdasar faktafakta baru. Sedangkan perumusan masalah adalah tahap lanjutan dari teori dan penemuan
fakta di lapangan, dalam metode ilmiah tahapan tersebut akan dijabarkan lebih lanjut dan
disebut dengan hipotesis. Hipotesis memiliki ciri yaitu dugaan atau fakta semntara yang harus
dibuktikan atau diteliti untuk dicari kebenarannya. Langkah selanjutnya adalah melakukan
penelitian untuk mencari bukti kebenaran dari hipotesis berdasarkan fakta-fakta yang ditemui
di lapang. Setelah fakta-fakta dikumpulkan tahapan selanjutnya adalah mencari kesimpulan
apakah hipotesis tersebut sesuai dengan kenyataan atau tidak. Bila sesuai dengan kenyataan
berarti penelitian tadi merupakan bagian dari kebenaran ilmiah sepanjang penelitian tersebut
belum ada yang menggugurkannya. Jadi kebenaran ilmiah dapat berubah ubah sesuai dengan
pikiran manusia, sehingga bersifat relative.
1) Perumusan Masalah
Sulitnya mencari kebenaran ilmiah apabila tak bisa menarik kesimpulan yang akan
menjadi objek penelitiannya nanti, berdasar banyaknya faktor-faktor pendukung
dalam suatu penelitian. Peneliti harus mampu menemukan bagian-bagian lebih simple
agar nantinya mudah diamati. Sumber informasi atau faktor pendukung sangatlah
penting yang nantinya dapat diamati sebagai perumusan masalah.

2) Rumusan Hipotesis
Bila sudah mencapai langkah mendapatkan kesimpulan berarti ia mempunyai bakat
sebagai ilmuwan, bila tak mampu menemukan sebaiknya ia menjadi sastrawan atau
lainnya. Ilmu ilmiah harus transparan agar menjadi gamblang. Penyusunan hipotesis
tergantung dari tujuan penelitian itu sendiri. Sedangkan pengujian hipotesis berasal
dari hasil pelacakan parameter yang digunakan untuk mempermudah menelusurinya.
3) Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diajukan harus dikaji kebenarannya. Metode penelitian erat kaitannya
dengan pengumpulan fakta di lapangan terhadap faktor yang telah ditentukan sebai
dugaan. Penelitian baru bisa dilaksanakan setelah peneliti memformulasikan objek
penelitiannya dalam bentuk hipotesis, dari situ kita dapat mengetahui metode apa
yang sesuai yang bias kita lakukan.
4) Kesimpulan
Kesimpulan merupakan hasil proses tahapan demi tahapan dimulai dari topik
penelitian yang telah dipilih sampai hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
Sebelum melakukan penelitian untuk mengurangi kemungkinan hambatan yang
terjadi di lapang, diharapkan proposal di dapat dikonsultasikan pada pihak-pihak yang
mengerti bidang sejenis. Hasil dari penelitian harus dikontribusikan agar berguna
untuk khalayak umum. Terkadang penulis memiliki kendala untuk mempublikasikan
tulisannya.
E. Eksplorasi Dan Perumusan Masalah Penelitian
1. Belajar Dari Alam
Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu metode manusia mampu mengembangkan
mengembangkan diri agar memiliki harga dan memiliki nilai untuk diri sendiri dan orang
lain. Rasa ingin tahu atau penasaran merupakan karunia yang harus dikembangan untuk
mendapatkan apa yang disebut dengan pengetahuan. Penelusuran atau pencarian fakta
tersebut disebut eksplorasi.
2. Mana Pengetahuan Mana Sains
Pengetahuan dapat dibentuk melalui naluri, ilmu (sains), filsafat dan religi. Pengetahuan
dapat dikembangkan melalui naluri, tanpa pembelajaran lebih lanjutpun manusia sudah
bias memahami. Ilmu atau sains sering disebut dengan istilah ilmu pengetahuan dimana
pengetahuan tersebut diperoleh melalui proses ilmiah. Terkadang untuk menjawab sains
itu sendiri diperlukan alat bantu yaitu berupa filsafat. Filsafat berperan sebagai dasar
suatu pengetahuan untuk bias dikembangkan lebih lanjut. Pengetahuan yang terakhir
adalah pengetahuan yang didapat melalui jalur religi yaitu berupa wahyu yang bersifat
mutlak sebagai jawaban dari pertanyaan ilmu filsafat yang bersifat relatif.
Dari penjabaran tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari jalur
ilmiah dan juga jalur non ilmiah.
3. Sumber-Sumber Eksplorasi Ilmiah
Eksplorasi ilmiah berguna agar kita tidak perlu meraba-raba suatu persoalan agar bisa
lebih jelas. Banyak sumber yang dapat dijadikan dasar sebagai inspirasi penelitian, antara
lain :
a) Pengalaman pribadi seseorang. Pengalaman dapat dijadikan sebagai guru terbaik bila
kita dapat memetik manfaat dari pengalaman tersebut.
b) Melalui pustaka. Pustaka dapat diperoleh melalui buku atau dari perkembangan jaman
saat ini sudah tidak sulit bila ingin mencari suatu pustaka, banyak media yang mampu
membantu untuk mendapatkan pustaka yang kita inginkan.
c) Berdasarkan eksplorasi dari lapang, berkitan dengan fakta fakta yang ditemukan dari
hasil eksplorasi. SEbelum melakukan eksplorasi biasanya telah ditentukan apa saja yg

akan menjadi objek eksplorasi dan juga menggunakan metode apa agar sesuai dengan
apa yang diharapkan. Kejelian dan ketelitian merupakan faktor penting untuk
membantu pengumpulan data.
d) Berdasar ilham atau intuisi. Sejauh ini sumber dari ilham atau intuisi belum banyak
digunakan dikarenakan belum ada penelitian lebih lanjut bagaimana datangnya ilham
atau intuisi tersebut. Namun tak jarang beberapa orang terkadang mempercayai hasil
ilham atau intuisi yang ia dapatkan. Walaupun tidak sengaja terkadang ilham dan
intuisi justru membantu sebagai sumber pengetahuan.
e) Melaui kitab suci Al-Quran. Al-Quran merupakan salah satu sumber pengetahuan
yang kebenarannya mutlak. Didalam Al-Quran semua sudah tercatat dan tertata rapi,
namun terkadang kita sebagai manusia yang melalikannya bahwa dalam Al-Quran
semua yang ada dimuka bumi ini termasuk ilmu pengetahuan telah tercatat.
F. Metode Dan Rancangan Penelitian
Sains dan penelitian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling
mendukung. Sebelum melakukan penelitian dalam pengujian hipotesisnya diperlukan
rancangan penelitian sebagai dasar untuk mendapatkan informasi. Standar jenis penelitian
berdasar De Vaus, 2006 dan USC Libraries, 2014 :
1. Penelitian Historis (Historical Research)
Berdasarkan peristiwa yang telah lampau, dengan cara pengumpulan data primer dan
sekunder yang didapatkan di lapang, serta dianalisa agar mendapatkan kesimpulan
yang benar. Langkah yang perlu dilakukan adalah :
(a) Devinisikan permasalahan dengan menggunakan pertanyaan.
(b) Buat hipotesis dari tujuan penelitian.
(c) Pengumpulan data primer dan sekunder.
(d) Evaluasi data dengan segala faktor yang terlibat didalamnya.
(e) Buat laporan.
2. Penelitian Deskripsi (Descriptive Research)
Perekaman fakta-fakta yang ada yang dibuat secara sistematis, akurat dan apa adanya
berdasarkan kondisi sebenarnya di lapang. Peneliian dilapang biasa disebut juga
penelitian survey. Langkahnya adalah sebagai berikut :
(a) Penjelasan apa saja yang ingin dicapai dan fakta apa yang ingin dicari.
(b) Rumuskan rancangan pendekatannya.
(c) Pengumpulan data.
(d) Buat laporan.
3. Penelitian Perkembangan (Development Research)
Penelitian ini untuk melihat perkembangan atau perubahan berdasarkan jalannya
waktu. Penelitian jenis ini mempelajari variabel yang dijabarkan dalam ukuran waktu.
Langkah yang harus dilakukan :
(a) Devinisikan masalah dan tujuan
(b) Telaah pustaka dalam rangka menentukan metode, peralatan, teknik pengumpulan
data.
(c) Renvanakan cara pendekatannya.
(d) Kumpulkan data.
(e) Evaluasi data.
(f) Buat laporan.
4. Studi Kasus dan Lapangan (Case Study and Field Research)
Mempelajari keadaan sosisal sesungguhnya yang ada di lapang. Umumnya digunakan
untuk kasus tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan teroganisir

5.

6.

7.

8.

dengan baik. Hal ini berguna untuk dalam perencanaan atau tindakan yang lebih lanjut
yang menyangkut faktor-faktor social. Langkah pokoknya adalah :
(a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai.
(b) Pemilihan unit sumber data yang ada yang akan dipilih.
(c) Pengumpulan data.
(d) Pengkoordinasian data dan informasi secara utuh.
(e) Buat laporan dan diskusi.
Korelasional (Correlational Research)
Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat korelasi atau keterkaitan hubungan suatu
faktor dengan faktor lain. Penelitian ini memungkinkan kita untuk biswa melihat
kondisi realistik di lapang. Cara ini biasanya digunakan apabila rancangan lain atau
tidak dapat digunakan atau tidak sesuai seperti eksperimentasl. Langkah yang
dilakukan adalah :
(a) Definisikan permasalahan.
(b) Runtut studi kepustakaan.
(c) Buat rancangan pendekatan terdiri dari : identifikasi variabel, tentukan subjek,
pilih peralatan yang cock, pilih metode korelasional yang sesuai..
(d) Pengumpulan data.
(e) Analisa data dan interpretasinya.
(f) Membuat laporan.
Kausual-Komparatif (Casual-Comparative Research)
Digunakan untuk mempelajari hubungna timbal balik atau sebab akibat yang bentuk
hubungannya biasanya dapat dilihat dalam pola tertentu. Cara ini memungkinkan
untuk melakukan pengamatan dengan variabel yang luas yang dianggap punya
hubungan terhadap faktor tertentu. Langkah yang perlu dilakukan :
(a) Definisikan masalah.
(b) Penelaahan pustaka.
(c) Rumuskan hipotesis.
(d) Rancang cara pendekatan (Regresi linier atau non linier).
(e) Kumpulkan data dan analisa data.
(f) Laporan
Eksperimental-sungguhan
Digunakan untuk melihat pengaruh suatu perlakuan terhadap variabel tertentudengan
membandingkan dengan perlakuan kontrol. Penelitian ini banyak dikembangkan
dalam bidang eksakta, karena memungkinkan untuk melakukan pengontrolan
terhadap faktor lain yang tidak dikehendaki. Langkah yang dilakukan :
(a) Studi pustaka.
(b) Identifikasi dan definisi masalah.
(c) Buat hipotesis.
(d) Devinisikan variabel-variabel kunci.
(e) Susun rencana eksperimen.
(f) Lakukan penelitian.
(g) Atur data kasar.
(h) Uji signifikasi.
(i) Buat laporan dan interpretasi.
Eksperimental-semu
Eksperimen ini sama dengan eksperimen sungguhan hanya ada variabel tertentu yang
tidak dapat atau sulit dikontrol karena alas an tertentu. Langkah yang dilakukan sama
dengan eksperimen sungguhan namun ada catatan sebagai pembatas dalam
mengontrol faktor internal dan eksternal.

9. Penelitian Tindakan
Digunakan untuk mengembangkan keterampilan dan inovasi baru dalam memecahkan
masalah dengan penerapan atau contoh langsung dilapangan. Cara ini lebih praktis
serta nyata dan mampu merubah langsung perilaku atau kebiasaan masyarakat.
Langkahnya adalah :
(a) Definisikan masalah dan tujuan.
(b) Telaah pustaka.
(c) Buat hipotesa atau strategi pendekatan yang dilakukan.
(d) Bagaimana penempatan penelitiannya.
(e) Buat kretarium evaluasinya dan kumpulkan data.
(f) Analisa data.
(g) Buat laporan.
Dengan mengelompokkan rancangan tersebut kita akan lebih mudah untuk melangkah
lebih jauh untuk pemilihan penyesuaian objek, dana, waktu, instrument, dan
sebagainya.Setiap penelitian memiliki kelebihan dan kekurangan. Pendekatan yang
dipaksakan akan justru menyebabkan interpretasi yang salah terhadap suatu masalah,
sehingga pekerjaan penelitian menjadi sia-sia.

Filsafat dan ilmu itu tidak ada batasnya, hanya kebenarannya saja yang dapat dibedakan.
Filsafat hanya berdasar atas logika semata, sehingga seringkali menimbulkan perdebatan dengan kata
lain dalam filsafat setiap individu bebas berpendapat. Sains sendiri dapat melengkapi filsafat.
Membaca dapat dikatakan adalah modal utama untuk melaksanakan riset atau penelitian.
Keselarasan antara kebenaran sains dan religi masih belum banyak ditemui keselarasannya. Namun
pada beberapa kasus, sains telah dimuat dalam bebrapa ayat dalam kitab suci jauh sebelum sains
tersebut sendiri ditemukan dan dibuktikan.

Beberapa hipotesis justru tidak sesuai dengan hasil riset, hal yang harus dilakukan adalah melakukan
pendalaman mengapa hipotesis tersebut tidak terjawab, langkah selanjutnya adalah membuat
hibotesis baru dan melakukan riset kembali.Pengenalan teknologi baru dalam masyarakat akan
efektiv dan efisien melalui sebuah percontohan, karena masyarakat akan membutuhkan bukti bukan
janji.KUNCI MASUK PENGETAHUAN
Kemiskinan, kebodohan, keterpinggiran, kehinaan, dan hal lain sejenisnya yang membuat
manusia tidak memiliki guna, bukanlah karena takdir yang memang dipatrikan pada seseoang. Bila
ada kasus seperti itu bias dikatakan kita telah tidak mempercayai atau meragukan Allah. Allah selalu
akan ada setiap apapun dan kapapun setiap lakukan Allah selalu mendampingi. Allah akan selalu
membantu jika umatnya ingin berusaha. Manusia perlu belajar dari kesalahan untuk maju melesat
dan melompat jauh di depan demi mencapai ststus kemuliaan dsisi Tuhan.
1. Fungi Manusia di alam Raya
Keleluasan pengetahuan Adam untuk menunggu, mengenal semesta sudah ada. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan Allah selalu meiliki cara terbaik untuk mengambil hati umatnya.
Keluasan pengetahuan Nabi Adam untuk mengenal nama-nama benda yang berarti apa yang
ada di alam raya seisinya itulah yang menjadi sertifikat mengenai kelayakanya sebagai
mandataris Ilahi untuk dikasih amanat sebagai pengelola bumi atau alam raya ini. Karena
demikian beratnya amanat Ilahi tersebut maka makhluk seperti malaikat dan jin diwajibkan
untuk membantunya agar supaya misi tersebut sukses sesuai dengan skenario Allah dalam
penciptaan alam ini. Pentingnya pengetahuan dalam pandangan Allah untuk meningkatkan
derajat makhluk-makluk ciptaan dihadapan-Nya. Itulah sebabnya mengapa para malaikat
menduduki posisi mulia bahkan terdapat kelompok malaikat yang demikian dekatnya dengan
Tuhan yang dikenal dengan istilah muqarrobin, mereka semua telah tunduk atau sujud
kepada pengetahuan yang diciptakan Tuhan itu sendiri. Sebaliknya Sang Iblis tidak mau
tunduk atau sujud kepada Adam karena dia menganggap dirinya atau kelompoknya (jin)
mampu menciptakan pengetahuan yang dianggapnya jauh lebih hebat dibandingkan Adam
2. Fungsi Manusia
Dalam hidup di alam raya ini kita dapat melihat bahwa segala sesuatu (baik benda mati,
hidup, atau sosial) akan tetap mendapat penghargaan sehingga punya nilai jual apabila bendabenda tersebut masih berfungsi. Alam raya seisinya diakui sebagai ciptaan Allah sekaligus Ia
yang memilikinya yang semuanya telah diatur dengan ukuran, bentuk, warna, peruntukan,
waktu, posisi, dan sebagainya secara pasti dan tepat sehingga tidak akan bertubrukan satu
sama lain. Planet-plant yang bertebaran di langit masing-masing beredar pada garis edarnya
(manzila) sendiri-sendiri sampai batas yang ditentukan Allah. Demikian organ manusia
sekalipun dalam satu tubuh tak akan pernah tubrukan antara tangan kanan dan kiri, telingan
dan mata, otak dan empedu, dan seterusnya; semuanya bekerja sama menurut takdir ilahi.
Manusia mempunyai tugas agar ia berfungsi sebagai khalifatullah dengan menjaga agar
supaya segala sesuatu yang ada di alam ini tidak rusak apalagi punah oleh kebodohan dirinya.
3. Fungsi untuk Mengenal Ilahi dan Tuhan
Fitrah utama manusia adalah ingin dikenal Tuhannya, bahkan sekalipun ia anti Tuhan. Akal
sehat dapat menerima ini karena kita adalah makhluk tercipta, maka logis bila ditanya apa
bagi manusia Siapakah penciptanya? fitrah inilah yang membuka pengetahuan baru bagi
manusia, hal ini disebut filsafat, yaitu pengetahuan yang ingin membuka kebenaran dengan
menggunakan akal dan hati nuraninya karena mata indra semata tidak mampu menembus

4.

5.

6.

7.

alam yang jadi objek. Lalu sampai kapan manusia akan mampu mengenali Ilahinya apabila
perangkat atau piranti lunak seperti akal dan nurani saja tidak mampu menjangkau?
Bersyukur bahwa Allah menciptakan piranti lunak sebagai wahyu berupa kitab suci. Dan
dalam Al-Quran secara mendalam telah dijelaskan Tuhan membuka pintu selebar-lebarnya
untuk dikenal oleh umatnya.
Fungsi untuk Memelihara Alam Ciptaanya
Memelihara amanah ilahi tersebut berjalan dengan benar maka Allah akan membuka rahasia
alamnya selebar-lebarnya untuk dipelajari dan juga dijadikan acuan dalam pemeliharaan
tersebut. Bila kita membutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari untu kebutuhan sandang,
pangan dan papannya diperlukan adanya pengkajian masalah kelestariannya.
Fungsi untuk Perkembangan Umat Manusia
Didalam istilah biologi manusia dikenal dengan istilah latin Homo sapiens yang berarti
makhluk yang bijak, sebuah istilah yang diharapkan mampu mengembangkan
pengetahuannya secara luas sehingga ia mempunyai kebijakan. Diatas pundak kita yang
bijaksana Allah memberi amanat kemanusiaan melalui dua jalur utama yakni :
a. Fungsi Biologi, melalui amanah untu memiliki keturunan tapi tetap sesuai dengan syariat
(aturan).
b. Fungsi Sosial, melaluiinteraksi dengan sesame, baik dengan skala kecil maupun skala
yang besar. Agar supaya manusia dapat berfungsi secara harmonis dengan sesame tanpa
memandang status social, jenis agama, suku bangsa dan ras, maka Tuhan telah
mengaturnya dengan indah dan sesuai kodrat manusia.
Gosoklah Lampu Ajaib Anda
Salah satu kunci untuk dapat membuka pintu pengetahuan adalah kemampuan diri untuk
mengasah dan menggosok daya khayal atau imajinasi kepribadian karena manusia telah
dilengkapi dengan perangkat tersebut, tanpa harus mencarinya lagi. Perlu adanya perangsang
sebagai pemicu agar imajinasi tadi dapat terlaksana.
Belajar Kebijakan Melalui Pengetahuan
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meyebarkan intisari pengetahuan kepada orang lain
oleh orang yang memiliki pengetahuan luas. Tingkatan manusia memahami sesuatu sangat
ditentukan oleh berbgai factor yang membentuk kepribadiannya, antara lain factor genetika,
pendidikan, lingkungan yang kehidupan cukup.

TUGAS TERSTRUKTUR KULIAH


MATA KULIAH METODE ILMIAH
REVIEW MATERI

Oleh :
Putri Setya Rahmita
Dosen Pengajar : Prof. Dr. Ir. Ika Rochdjatun Sastrahidayat

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PASCASARJANA FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI ILMU TANAMAN
MINAT PERLINDUNGAN TANAMAN
MALANG
2016

Anda mungkin juga menyukai