EKOSISTEM PESISIR
Wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah di mana daratan berbatasan
dengan laut. Batas di daratan meliputi daerah-daerah yang tergenang air
maupun yang tidak tergenang
air yang masih dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti pasang surut dan
intrusi air laut.
batas di laut adalah daerah-daerah yang dipengaruhi oleh proses-proses
alami di daratan, seperti sedimentasi dan mangalirnya air tawar ke laut serta
yang dipengaruhi oleh kegiatan- kegiatan manusia di daratan
Batas Wilayah Pesisir
Suksesi ekologis.
Hutan Mangrove
Estuaria (Estuary)
FormasiBaringtonia
a.
1. Hutan Mangrove
Karakteristik:
Tumbuh optimal di daerah pesisir pada muara sungai dan delta yang
aliran airnya banyak mengandung lumpur, daerah intertidal dan
supratidal di daerah tropis dan sub tropis yang cukup mendapat
aliran air tawar dan pada pantai-pantai yang terlindung dari aktivitas
gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat.
Hutan mangrove memiliki arti penting dalam ekosistem
perairan karena menyumbangkan bahan organik bagi
perairan di sekitarnya.
Perakaran mangrove mampu meredam pengaruh gelombang,
menahan lumpur, dan melindungi pantai dari erosi, gelombang pasang
dan angin taufan
Hutan mangrove merupakan daerah asuran (nursery ground) dan
pemijahan
(spawning ground) hewan perairan (udang, ikan dan kerang-kerangan)
Ada 3 Parameter lingkungan utama yang menentukan kelestarian hutan
mangrove
- Suplai air tawar dan salinitas
- Pasokan Nutrien
- Stabilitas Substrat
Kekeruhan/kecerahan air
Kandungan padatan terlarut dan tersuspensi
Arus laut
5. Estuaria
Karakteristik:
Teluk di pesisir yang sebahagian tertutup, tempat air tawar dan air laut
bertemu dan bercampur
Didominasi oleh substrat berlumpur
Ada 3 komponen fauna, yaitu lautan, air tawar, dan payau
Jumlah organismen lebih sedikit dibandingkan pada perairan tawar dan
laut
Produktivitas primer di kolom air rendah, sedikit herbivor dan
sejumlah besar dekitus
Parameter lingkungan utama yang mempengaruhi:
Terdiri dari pasir kwarsa dan feldspar, bagian yang paling banyak dan
paling keras sisa-sisa pelapukan batu gunung
Total bahan organik dan organisme hidup dipantai juah lebih sedikit
Pantai berbatu
Komunitas biota di daerah berbatu jauh lebih kompleks
Fenomena pasang
Gelombang
Formasi Baringtonia
B. EKOSISTEM MANGROVE
1.
Deskripsi
b.
Zona air tawar hingga air payau, dimana salinitas
berkisar antara 0 - 10
0/00 :
Area yang kurang lebih masih dibawah pengaruh pasang surut:
asosiasiasi Nypa.
Area yang terendam secara musiman: Hibiscus dominan.
3.
Bijikecamba
padapohon
Masuk air
Terapung
tegaklurus
Tancapkanakar
Dipengaruhiole
h:
aliran air
dasarperairan
hkec
jumla
amb
ah
Akarlutut
GenanganPas
ut
(Overwash
)
Genangan
Sungai
(Basin
)
TepianPantai
Sepanjang
Sungai
(Fringe)
Bereleva
si
(Hammock
)
(Riverine)
Sema
k
(Scrub/Dwarf
)
FAUNA HUTAN
MANGROVE
Kelompok fauna
daratan/terestrial yang
umumnyamenempatibagiana
taspoh on mangrove,
terdiriatas: insekta, ular,
primata, danburung.
Kelompok fauna
perairan/akuatik,
terdiriatasduatipe, yaitu: (a)
yan
g
hid
up
di
kolo
m
air,
teru
tamab
erbag
aijenis
ikan,
danud
ang;
(b)
yang
mene
mpatisu
bstratba
ikkeras
(akardan
batangp
ohon
mangrov
e)
maupunl
unak (lumpur),
terutamakepiting, kerang,
danberbagaijenisinvertebrat
alainny a).
Fauna Arboreal
AIR PASANG
Fauna Dasar
keraslautan
Fauna Dasar
LunakDaratan
AIR SURUT
FAUNA MANGROVE
b. Aspek Kimia
c. Aspek Biologi
Menjaga kestabilan produktivitas dan ketersediaan sumberdaya
hayati di perairan
Produk
Makanan, Pupuk
Makanan
Makanan
Madu, Lilin
Makanan, Bulu, Rekreasi
Kulit, Makanan, Rekreasi
Makanan, Rekreasi
MANGROVE
No
Kegiatan
1 Tebang habis
Pengalihan
aliran air tawar,
misalnya pada
pembangunan
irigasi
3. Pembuangan
sampah padat
4
Pencemaran
minyak
tumpahan
5. Penambangan
dan ekstraksi
Mineral di
dalam hutan
6.
Penambangan
dan
Ekstraksi
Mineral di
daratan sekitar
hutan
mangrove
Dampak
Berubahnya komposisi
tumbuhan mangrove Tidak
berfungsinya daerah mencari
makanan dan pengasuhan
7.
Konversi menjadi lahan pertanian,
perikanan
Peningkatan salinitas
hutan (rawa)
mangrove
Menurunnya tingkat
kesuburan hutan.
Kemungkinan
terlapisnya
pneumatofora
Mengancam regenerasi stok ikan dan
mengakibatka
udang di perairan lepas pantai yang
n matinya
memerlukan hutan mangrove Pencemaran
pohon
laut oleh bahan pencemar yang
mangrove.
sebelumnya diikat oleh substrat hutan
Perembesan
mangrove
bahan bahan
Pendangkalan perairan pantai
pencemaran
Instrusi garam
Erosi garis pantai
dalam sampah
padat.
8.
Pembuangan sampah cair Penurunan kandungan oksigen
terlarut, timbul H2S
Flora
Ekosistem
Mangrove
Proses Eksternal
Proses internal
ProduksiSumberenergi primer
(estuaria)
Proses Internal
Proses Eksternal
Fixasi mineral
AkumulasibiomasDekompoisi B
O Siklus mineral
Ketersediaan Air
KetersediaanNutrien
Stabilitas Habitat (substrat)
20
21
C.
ESTUARIA
Ekosistem semi tertutup yang mempunyai hubungan bebas dengan
laut terbuka dan menerima masukan air tawar dari daratan.
1. KARAKTERISTIK FISIK
Salinitas
Substrat
Sirkulasi Air
Pasang Surut
Penyimpan Zat Hara
3. TIPE ESTUARIA
a. Berdasarkan Geomorfologis
23
23
5. FUNGSI EKOLOGIS
ESTUARIA
6.
MANFAAT ESTUARIA
Sebagai
Sebagai
Sebagai
Sebagai
Tempat Pemukiman
Tempat Penangkapan dan Budidaya Ikan
Jalur Transportasi
Kawasan Pelabuhan dan Industri
7. RS OF BIODIVERSITY
terumbu karang dan Seagrass dari Pulau Derawan dari Landsat Citra
kriteria
Gelombang, jika h/L > (gelombang air dalam) vs. h/L < 1/20
C2 = (g.h) untukgelombang air dalam
(gelombangpanjang) Energigelombang= 1/32 d g
A2
(densitas, gravitasi&li)
Energigelombangerosipantai+ transportsedimen
Ombak di pantaiTerjaldanLandai, tergantungdaridasar
Perairannya.Peredamanombakkrnpasir, terumbukarang.
3) Arus di perairanpesisir
Gelombang ke pantai menimbulkan arus pantai (nershore current) akan
mempengaruhi garis pantai (proses sedimentasi/erosi) Jika sudut datang kecil
akan membentuk rip current, sebaliknya longshore current (arus menyusur
pantai)
4) Angin
Anginmerupakan parameter lingkungansebagaigayaPenggerakbaik di
atmosfermaupun di lautan
(arus&angin).Anginmerupakangerakanudaradaritempat yang
berbedatekanan:
Pressure gradient (PGF) ~ densitasudara, tekananudara&jarakUdara
yangbergeraktsb.Dipengaruhigayasekunder (Coriolis),Resultantedari PGF
dangayaCoriolis -
kecepatananginge
ost. Ug = 1/fgdp/dx,
f = gayaCoriolis = 2W.sin a
W = kecepatansudutrotasi
A = sudutlintang, + utara, - selatan
d. Siklus hidrologi
Perairan pesisir (coastal waters) dipengaruhi oleh interaksi
dinamis antara masukan air dari lautan (ocean waters) dan air
tawar (freshwater).
Estuarine
Process
Karena Limpasan air sungai dengan arus pasut yang mengkasilkan
Sirkulasi massa air di pesisir lapisan yang bersalinitas rendah disebut
dengan plume, yang dipisahkan oleh halocline (perbedaan salinitas yang
tajam).
Dinamika front ditentukan oleh pola arus, dengan
kecepatan : C = (Y.g.h)1/2
Y = (d2-d1)/d2 densitas lapisan air bawah-atas
IR
VISIBLE
Proses pencampuran massa air
Karena ada pertemuan dua atau lebih massa air yang berbeda sifat, Air
tawar dan asin. Waktu dirus = t1 = Q/R, Q = total volume air sungai,
R = limpasan air sungai yang masuk = T1 T2
Aliran ke luar T1 = S2R/(S2-S1), Aliran keluar T2 =
S1R/(S2-S1) Waktu dirus di Teluk :
t2 = V/T1 = V.(S2-S1)/S2R
30
30
Total sediment yang dideposito dari berbagai sumber= TSs TSr = ES,
TSr = total sedimen yang hilang, ES = Proses erosi/sedimentasi yang tidak
diketahui
Angin dapat membentuk perubahan sand dunes, Fungsi
sand dunea : (1) pelindung pulau ketika terjadi badai atau
sea level rise (abnormal),
(2) Sebagai reservoir bagi pasir pantai. Ancaman karena kegiatan manusia.
Upwelling
Upwelling adalah menaiknya massa air laut dari lapisan bawah permukaan
(150-250 m)
karena proses fisik perairan.
Manfaat : penyuburan perairan permukaan (daerah penangkapan ikan dari
90% produksi), Produksifitas ~300 grC/m2/thn ~12x 105 ton/thn.
Proses fisik : kekosongan massa air pada lapisan permukaan (pantai
&laut lepas) Dilaut lepas karena adanya pola arus yang menyebar
(divergence) ditandai dengan
perbedaan suhu permukaan yang tajam (2 Cgrad).
Ciri khas Coastal Upwelling :
8.
33
34
FURTHER READINGS
5.
6.
7.
35