Anda di halaman 1dari 61

KEPENDUDUKAN DAN

SOSIAL WANITA
Kelompok 3 :
Farra Aulia
P1807215015
Husnawati B. Yusuf P1807215302
Idayati
P1807215001
Yansie Feriyani
P1807215006

Demografi: Ilmu yang mempelajari secara statistik


& matematik ttg besar, komposisi dan distribusi
penduduk & perubahan-perubahannya sepanjang
masa melalui lima komponen yaitu kelahiran,
kematian, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Studi Kependudukan: Ilmu yang mempelajari


tentang kaitan antara variabel demografi dengan
variabel non demografi.

Sejarah Pertumbuhan Penduduk


Dunia
Tahun

10.000 th sebelum masehi


Tahun 1 setelah masehi
Tahun 1650
Tahun 1750
Tahun 1800
Tahun 1850
Tahun 1900
Tahun 1950
Tahun 1970
Tahun 1975
Tahun 1986
11/7/1987
Tahun 2000
Tahun 2025

Populasi

5.000.000
250.000.000
545.000.000
728.000.000
906.000.000
1.171.000.000
1.608.000.000
2.486.000.000
3.632.000.000
3.978.000.000
4.942.000.000
5.000.000.000
6.057.000.000
8.472.000.000

Pertumbuhan
pertahun (%)
0,002*
0,04
0,04
0,29
0,45
0,53
0,65
0,91
2,09
2,10
1,99
1,61**
1,59

Sejarah Pertumbuhan Penduduk


Indonesia
Tahun

Jumlah

Sumber

1775

2.029.915

Radermacher

1795

3.500.000

Nederburgh

1802

3.647.167

Bleeker

1807

3.770.000

Daendels

1815

4.615.270

Raffles

1930

60.7 Juta

SP 1930

1961

97 juta

SP 1961

1971

118 juta

SP 1971

1980

147 juta

SP 1980

1990

179 juta

SP 1990

2000

206 juta

SP 2000

2013

249.9 juta

BPS

Selama tahun 1775 sampai tahun 2000,


pertambahan penduduk Indonesia persatuan waktu:
Setiap tahun lahir 906.533 orang
Setiap bulan lahir 75.545 orang
Setiap hari lahir 2.484 orang
Setiap jam lahir 103 orang

Setiap Menit lahir 2 orang !!!!!!

Dari empat juta pasangan usia subur


yang mengalami gangguan kesuburan,
kurang lebih 200.000 pasangan harus
dibantu dengan teknologi bayi tabung. Data
dari 28 klinik bayi tabung yang tersebar di
11 kota, di 8 provinsi, menunjukkan ada
4727 siklus baru pada 2014,"
Peluncuran Program Medical Tourism Sahid Sahirman Fertility
Center, di Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Faktor pendorong kelahiran


(pronatalitas)
1. Anggapan bahwa banyak anak banyak
rezeki.
2. Sifat
alami
manusia
yang
ingin
melanjutkan keturunan.
3. Pernikahan usia dini (usia muda).
4. Adanya anggapan bahwa anak laki-laki
lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan
dengan anak perempuan, sehingga bagi
keluarga yang belum memiliki anak lakilaki akan berusaha untuk mempunyai

Faktor penghambat kelahiran


(antinatalitas)
1. Adanya program keluarga berencana
(kb).
2. Kemajuan di bidang iptek dan obatobatan.
3. Adanya peraturan pemerintah tentang
pembatasan tunjungan anak bagi pns.
4. Adanya uu perkawinan yang membatasi
dan mengatur usia pernikahan.
5. Penundaan usia pernikahan karena
alasan ekonomi, pendidikan dan karir.

Berdasarkan Survei Demografi dan


Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, terjadi
stagnasi tetap dalam angka total fertilitas
(kelahiran) atau total fertility rate (TFR)
yaitu 2,6. terjadinya stagnasi TFR ini
diperkirakan karena tingkat pemakaian
KB hanya meningkat sedikit.
Selain itu, katanya, fertilitas pada
kelompok usia remaja (15-19 tahun)
mengalami kenaikan dari 35 menjadi 48
kelahiran/1.000
perempuan,
padahal

MORTALITAS
Mortalitas atau kematian merupakan
salah satu dari tiga komponen demografi
selain fertilitas dan migrasi, yang dapat
mempengaruhi jumlah dan komposisi
umur penduduk.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mendefinisikan
kematian
sebagai
suatu peristiwa menghilangnya semua
tanda-tanda
kehidupan
secara
permanen, yang bisa terjadi setiap
saat setelah kelahiran hidup.

INDIKATOR MORTALITAS
Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death
Rate (CDR).
Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Balita (AKBa 0-5 tahun)
Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun) Angka
Kematian IBU (AKI)
Angka Harapan Hidup (UHH) atau Life
Expectancy.
Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death
Rate (CDR)

KEMATIANdisebabkan
Kematian PENYEBAB
dewasa
umumnya
karena
penyakit
menular,
penyakit
degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang
beresiko terhadap kematian.
Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan
oleh penyakit sistim pernapasan bagian atas
(ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit
karena
infeksi
kuman.
Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak
rentan terhadap penyakit menular, sehingga
mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya

Kematian dan Faktor Sosial Ekonomi


Faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan
tentang
kesehatan,
gisi
dan
kesehatan
lingkungan,
kepercayaan,
nilai-nilai,
dan
kemiskinan merupakan faktor individu dan
keluarga,
mempengaruhi
mortalitas
dalam
masyarakat (Budi Oetomo, 1985).
Tingginya kematian ibu merupakan cerminan dari
ketidak tahuan masyarakat mengenai pentingnya
perawatan ibu hamil dan pencegahan terjadinya
komplikasi kehamilan.

Komitmen untuk mencapai tujuan


Millenium Development Goal (MDG
Sasaran Millenium Development Goals
(MDG) untuk menurunkan Angka Kematian
Anak sebesar dua per tiga dari angka di
tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000
kelahiran bayi pada tahun 2015 dan
menurunkan kematian ibu sebesar tiga
perempatnya menjadi 124 per 100.000
kelahiran.

Perkawinan
dan Perceraian

Hubungan Perkawinan dan


Perceraian dengan Fertilitas
D ew asa
K a w in
C e ra i/ J a n d a
K a w in L a g i

K onse ps i

A b o rs i

L a h ir H id u p

M enopause

L a h ir M a t i

Sumber data
1. Registrasi Vital
Catatan dr pendaftaran penduduk &
Catatan sipil
KUA
Gereja
Wihara, Pura dan Klenteng
2. Sensus dan Susenas (data terbatas)
3. Survey khusus untuk perkawinan &
perceraian

Definisi Perkawinan
Ikatan lahir batin antara seorang
laki-laki dan perempuan sebagai
suami istri dg tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Syarat: Perempuan berumur minimal
18 tahun dan laki-laki 20 tahun.

Definisi
Kawin adalah status dari mereka yang
terikat dalam perkawinan pada saat
pencacahan,
baik
tinggal
bersama
maupun terpisah. Dalam hal ini tidak saja
mereka yang kawin sah secara hukum
(adat, agama, negara, dsb) tetapi juga
mereka yang hidup bersama dan oleh
masyarakat sekelilingnya dianggap sah
sebagai suami istri (BPS, 2000).

Definisi
Consensual
Union/
de
facto
union/kumpul kebo yaitu : Ikatan
hidup bersama tanpa mempunyai
predikat legal baik secara agama,
adat maupun hukum negara.

STATUS PERKAWINAN
Belum kawin : belum pernah menikah (termasuk
anak,dan penduduk yg hidup selibat)
Kawin adalah mereka yg kawin secara hukum
(adat, negara, agama) & mereka yg hidup
bersama & dianggap suami istri oleh masyarakat
setempat
Cerai mereka yg bercerai dari suami/istri & belum
melakukan perkawinan ulang
Janda/Duda adalah mereka yg suami/istri
meninggal & belum melakukan perkawinan ulang

Bentuk Perkawinan
1. Kawin kontrak/kawin musim
- contoh : di Jakarta, Kaltim, Cisarua dll
2. Perkawinan campuran (agama, bangsa)
selebritis, TKW dll
3. Kawin di bawah tangan (agama syah ttp
belum dicatatkan secara hukum negara)
4. Kawin Adat (syah secara adat)
- contoh di Jawa, Kalimantan dan suku2
lainnya.

Type Perkawinan
1. Monogami : perkawinan dg satu istri/suami
2. Poligami : Perkawinan dg lebih dr satu
suami/istri
Poligini : Perkawinan
beberapa org istri

dari

satu

suami

dg

Poligini sororal (istri bersaudara)


Poligini non sororal (tdk ada ikatan sdr)

Poliandri : Perkawinan dr satu istri dg beberapa


org suami

Poliandri fraternal
Polinadri non fraternal

Kriteria asal suami/istri


membedakan 4 konsep
perkawinan

Exogami
: perkawinan yg suami/istri
berlainan suku/ras
Endogami
: berasal dr suku yg sama
Homogami
: berasal dari lapisan sosial
yg sama
Heterogami
: berasal; dr lapisan sosial
yg berbeda

Ukuran dalam Perkawinan


Angka Perkawinan Kasar menunjukkan
persentase penduduk yang berstatus
kawin
terhadap
jumlah
penduduk
keseluruhan pada pertengahan tahun
untuk suatu tahun tertentu
Rumus :

M
M
1000
P

Kelemahan:
Ukuran ini masih sangat kasar karena tidak
memperhitungkan penduduk yang beresiko
kawin.

2. Angka Perkawinan Umum


Angka Perkawinan Umum menunjukkan proporsi
penduduk yang berstatus kawin terhadap jumlah
penduduk
usia
15
tahun
keatas
pada
pertengahan tahun untuk suatu tahun tertentu
Rumus :
M

Mu

P15

1000

3. Angka Perkawinan Spesifik


Angka Perkawinan Spesifik (age specific
marriage rate) atau Angka Perkawinan Menurut
Kelompok umur melihat penduduk berstatus
kawin menurut kelompok umur dan jenis
kelamin. sehingga dapat diperbandingkan
perbedaannya.
Rumus :
mis

M is

1000
s
Pi

Singulate Mean Age at Marriage


Singulate Mean Age at Marriage (SMAM)
adalah perkiraan (estimasi) untuk rata-rata
umur kawin pertama berdasarkan jumlah
penduduk yang tetap lajang (belum kawin).
Kegunaan
penghitungan
umur
kawin
pertama
adalah
untuk
penyuluhan
pendewasaan usia kawin, peningkatan
program kesehatan reproduksi (KESPRO)
bagi remaja dan kalau tahu didaerah mana
sasaran kegiatan akan menjadi lebih jelas

Definisi Perceraian
Perceraian adalah suatu pembubaran yang
syah dari suatu ikatan perkawinan antara
suami dan istri oleh surat keputusan
pengadilan yg memberikan masing2 pihak
hak utk kawin ulang menurut hukum sipil
dan agama sesuaiu peraturan adat dan
kebudayaan yg berlaku

Syarat Perceraian Menurut UU


Salah
satu
pihak
berzina,
pemabuk/pemadat/penjudi
Salah satu pihak meninggalkan pihak lain
tanpa ijin selama 2 th/lebih
Salah satu pihak mendpt hukuman 5
thn/hukuman berat selama perkawinan
berlangsung
Salah satu pihak melakukan pelecehan
Salah satu pihak cacat atau terkena
penyakit shg tdk dpt menjalankan
kuwajibannya
Antara suami-istri terjadi perselisihan terus

Penangguhan/Pembatalan Pernikahan

Pd masyarakat yg tdk menganut perceraian


* Pembatalan/penangguhan perkawinan adalah putusnya
suatu perkawinan atau berakhirnya suatu perkawinan

Rujuk
Perkawinan yg terjadi antara seorang janda/duda atau yg
berstatus cerai dg mantan suami/istri

Perkawinan Ulang
Perkawinan yg terjadi antara seorang janda/duda atau yg
berstatus cerai dg laki/perempuan lain.

Ukuran Perceraian
1. Angka Perkawinan Kasar menunjukkan
persentase penduduk yang berstatus
cerai
terhadap
jumlah
penduduk
keseluruhan pada pertengahan tahun
untuk suatu tahun tertentu
Rumus :
C=

C
x
p

1.000

2. Angka Perceraian Umum menunjukkan


proporsi penduduk yang berstatus cerai
terhadap jumlah penduduk usia 15 tahun
keatas pada pertengahan tahun untuk
suatu tahun tertentu
Rumus
cu

1000
P15

Faktor- Faktor Perkawinan dan Perceraian


Umur, pendidikan, jenis kelamin, status
ekonomi etnik dan tempat tinggal (desa/kota),
agama merupakan faktor2 yang mempengaruhi
perkawinan dan perceraian.

UNDANG-UNDANG PERKAWINAN
Pasal 32
tentang hak dan kedudukan
suami
seimbang
dengan
hak
dan
kedudukan istri
Pasal : tentang batasan umur kawin untuk
perempuan 16 tahun dan laki-laki 19 tahun
serta harus mempunyai keinginan sama
dari kedua belah pihak yang akan kawin
dan keluarganya (tidak ada pemaksaan)

MIGRASI

PENGERTIAN
Migrasi adalah perpindahan atau gerak penduduk
dari suatu daerah ke daerah lain. perpindahan
penduduk

selain

imigrasi

terdapat

juga

transmigrasi dan urbanisasi. Berdasarkan wilayah


yang dilalui, migrasi di bagi dua macam yaitu
migrasi Internasional dan migrasi Internal

MIGRASI INTERNASIONAL
Migrasi terjadi karena perpindahan penduduk
dilakukan melewati batas negara. Perpindahan yg
terjadi adalah perpindahan antar negara.
Misalnya perpindahan penduduk Indonesia ke
Singapura, Amerika dll.
Hal ini dilakukan oleh beberapa faktor : bekerja,
sekolah, peperangan dan krisis ekonomi.

MIGRASI INTERNAL
Perpindahan penduduk dengan
tujuan menetap dari satu wilayah
ke wilayah yg lainnya, tetapi
masih satu negara (perpindahan
antar daerah dlm negeri).
Migrasi

Internal

di

Indonesia

antar lain adalah urbanisasi dan


Transmigrasi

Urbanisasi
Proses pertambahan jumlah penduduk yg tinggal
di perkotaan. Pertambahan jumlah penduduk ini
disebabkan oleh pertumbuhan penduduk alami
dan pertambahan penduduk yang masuk ke kota.
Perpindahan penduduk pedesaan ke perkotaan
merupakan salah satu aspek penyebab urbanisasi.

Transmigrasi
Perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke
daerah

yang

jarang

penduduknya.

Selama

ini

perpindahan tersebut di sponsori oleh pemerintah yang


padat penduduknya.
Penduduk

yang

melakukan

transmigrasi

disebut

Transmigran. Transmigrasi di atur dalam Undangundang No. 3 Tahun 1972


Tujuan Utama program ini adalah menyebarkan
penduduk dr daerah padat ke daerah kurang padat

JUMLAH PENDUDUK DI INDONESIA

DIAGRAM PERSEBARAN PENDUDUK


INDONESIA

MOBILITAS SOSIAL

Dalam sosiologi dikenal yang dinamakan dengan Mobilitas


Sosial artinya adalah perpindahan status dalam stratifikasi
sosial. Mobilitas sosial dapat mengacu pada individu
maupun kelompok. Mobilitas individu misalnya
perubahan status dari tukang menjadi dokter. Mobilitas
kelompok misalnya mobilitas antargenerasi, yaitu antara
orangtua dengan anaknya.
Menurut Paul. B. Horton, mobilitas sosial adalah Gerak
perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya
atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang
lainnya.

Cara umum memperoleh status


Askripsi, yaitu cara memperoleh kedudukan
melalui kelahiran, contohnya system kasta dan
gelar kebangsawanan
Prestasi, yaitu cara memperoleh status atau
kedudukan dengan usaha sendiri.

Cara khusus untuk menaikan status :

Perubahan standar hidup


Perubahan nama
Perubahan tempat tinggal
Perubahan tingkah laku
Bergabung dengan organisasi tertentu.

PENDORONG

PENGHAMBAT

Status Sosial
Kondisi Ekonomi
Demografi
Avountinir

Perbedaan jenis kelamin


RAS
Sosialisasi yang kuat
Kemiskinan

DAMPAK POSITIF

menimbulkan motivasi yang


tinggi pada diri seseorang
untuk maju dalam
berprestasi
Mempercepat tingkat
perubahan sosial
masyarakat ke arah yang
lebih baik.

DAMPAK NEGATIF

Timbulnya Konflik.
Berkurangnya Solidaritas
Kelompok
Timbulnya Gangguan
Psikologis :ketakutan dan
kegelisahan , gangguan
psikologis , frustasi atau putus
asa dan dapamalu bagi orangorang

Bentuk Mobilitas Sosial:


1. Mobilitas Sosial Horizontal
Merupakan peralihan dari satu kelompok ke kelompok lain
yang sederajat. Misalnya guru matematika yang berpindah
mengajar dari SMK ke SMA. Dapat disimpulkan bahwa pada
diri guru matematika tersebut tidak ada perubahan status, dia
tetaplah guru matematika pada sekolah yang sederajat.

2.

Mobilitas Sosial Vertikal


Perpindahan individu atau kelompok dari satu strata
ke strata lain yang tidak sederajat. Misalnya seorang
dosen karena memenuhi persyaratan tertentu diangkat
menjadi Rektor, disini ada perubahan status, yaitu dari
hanya mengajar lalu harus memimpin institusi.

3.

Mobilitas antar generasi.


Perpindahan strata dikarenakan peralihan generasi.
Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup,
baik atau turun dalam sebuah generasi. Misalnya ayah si
Doel adalah supir oplet, namun si Doel berhasil meraih
gelar Insinyur dan bekerja dengan pendapatan yang lebih
dari cukup. Sehingga keluarga si doel telah terjadi
mobilitas.

Namun perlu diingat bahwa di dalam mobilitas


sosial tidak bisa dilepaskan dari Sifat Sistem
Lapisan Masyarakat itu sendiri, yaitu:
1. Bersifat tertutup.
Membatasi kemungkinan seseorang untuk pindah dari satu
lapisan ke lapisan lain, baik ke atas atau ke bawah.
Dalam sistem ini, cara untuk menjadi anggota suatu lapisan
masyarakat adalah kelahiran.
Contoh: Sistem kasta pada masyarakat India.
Apharteid pada masyarakat di Afrika Selatan.
Pemisahan warna kulit di Amerika Serikat.
2. Bersifat terbuka.
Dalam sistem terbuka setiap anggota masyarakat
mempunyai kesempatan untuk naik pada lapisan diatasnya.

Pengertian Angkatan Kerja


Di Indonesia yang dimaksud dengan Angkatan
Kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke
atas yang secara aktif melakukan kegiatan
ekonomi (BPS, 1983).

Angkatan Kerja
terdiri dari :

Penduduk yang bekerja


Mempunya pekerjaan tetap tetapi
sementara tidak bekerja
Tidak mempunyai pekerjaan sama
sekali tetapi mencari pekerjaan
secara aktif

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai