SOSIAL WANITA
Kelompok 3 :
Farra Aulia
P1807215015
Husnawati B. Yusuf P1807215302
Idayati
P1807215001
Yansie Feriyani
P1807215006
Populasi
5.000.000
250.000.000
545.000.000
728.000.000
906.000.000
1.171.000.000
1.608.000.000
2.486.000.000
3.632.000.000
3.978.000.000
4.942.000.000
5.000.000.000
6.057.000.000
8.472.000.000
Pertumbuhan
pertahun (%)
0,002*
0,04
0,04
0,29
0,45
0,53
0,65
0,91
2,09
2,10
1,99
1,61**
1,59
Jumlah
Sumber
1775
2.029.915
Radermacher
1795
3.500.000
Nederburgh
1802
3.647.167
Bleeker
1807
3.770.000
Daendels
1815
4.615.270
Raffles
1930
60.7 Juta
SP 1930
1961
97 juta
SP 1961
1971
118 juta
SP 1971
1980
147 juta
SP 1980
1990
179 juta
SP 1990
2000
206 juta
SP 2000
2013
249.9 juta
BPS
MORTALITAS
Mortalitas atau kematian merupakan
salah satu dari tiga komponen demografi
selain fertilitas dan migrasi, yang dapat
mempengaruhi jumlah dan komposisi
umur penduduk.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mendefinisikan
kematian
sebagai
suatu peristiwa menghilangnya semua
tanda-tanda
kehidupan
secara
permanen, yang bisa terjadi setiap
saat setelah kelahiran hidup.
INDIKATOR MORTALITAS
Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death
Rate (CDR).
Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Balita (AKBa 0-5 tahun)
Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun) Angka
Kematian IBU (AKI)
Angka Harapan Hidup (UHH) atau Life
Expectancy.
Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death
Rate (CDR)
KEMATIANdisebabkan
Kematian PENYEBAB
dewasa
umumnya
karena
penyakit
menular,
penyakit
degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang
beresiko terhadap kematian.
Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan
oleh penyakit sistim pernapasan bagian atas
(ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit
karena
infeksi
kuman.
Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak
rentan terhadap penyakit menular, sehingga
mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya
Perkawinan
dan Perceraian
K onse ps i
A b o rs i
L a h ir H id u p
M enopause
L a h ir M a t i
Sumber data
1. Registrasi Vital
Catatan dr pendaftaran penduduk &
Catatan sipil
KUA
Gereja
Wihara, Pura dan Klenteng
2. Sensus dan Susenas (data terbatas)
3. Survey khusus untuk perkawinan &
perceraian
Definisi Perkawinan
Ikatan lahir batin antara seorang
laki-laki dan perempuan sebagai
suami istri dg tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Syarat: Perempuan berumur minimal
18 tahun dan laki-laki 20 tahun.
Definisi
Kawin adalah status dari mereka yang
terikat dalam perkawinan pada saat
pencacahan,
baik
tinggal
bersama
maupun terpisah. Dalam hal ini tidak saja
mereka yang kawin sah secara hukum
(adat, agama, negara, dsb) tetapi juga
mereka yang hidup bersama dan oleh
masyarakat sekelilingnya dianggap sah
sebagai suami istri (BPS, 2000).
Definisi
Consensual
Union/
de
facto
union/kumpul kebo yaitu : Ikatan
hidup bersama tanpa mempunyai
predikat legal baik secara agama,
adat maupun hukum negara.
STATUS PERKAWINAN
Belum kawin : belum pernah menikah (termasuk
anak,dan penduduk yg hidup selibat)
Kawin adalah mereka yg kawin secara hukum
(adat, negara, agama) & mereka yg hidup
bersama & dianggap suami istri oleh masyarakat
setempat
Cerai mereka yg bercerai dari suami/istri & belum
melakukan perkawinan ulang
Janda/Duda adalah mereka yg suami/istri
meninggal & belum melakukan perkawinan ulang
Bentuk Perkawinan
1. Kawin kontrak/kawin musim
- contoh : di Jakarta, Kaltim, Cisarua dll
2. Perkawinan campuran (agama, bangsa)
selebritis, TKW dll
3. Kawin di bawah tangan (agama syah ttp
belum dicatatkan secara hukum negara)
4. Kawin Adat (syah secara adat)
- contoh di Jawa, Kalimantan dan suku2
lainnya.
Type Perkawinan
1. Monogami : perkawinan dg satu istri/suami
2. Poligami : Perkawinan dg lebih dr satu
suami/istri
Poligini : Perkawinan
beberapa org istri
dari
satu
suami
dg
Poliandri fraternal
Polinadri non fraternal
Exogami
: perkawinan yg suami/istri
berlainan suku/ras
Endogami
: berasal dr suku yg sama
Homogami
: berasal dari lapisan sosial
yg sama
Heterogami
: berasal; dr lapisan sosial
yg berbeda
M
M
1000
P
Kelemahan:
Ukuran ini masih sangat kasar karena tidak
memperhitungkan penduduk yang beresiko
kawin.
Mu
P15
1000
M is
1000
s
Pi
Definisi Perceraian
Perceraian adalah suatu pembubaran yang
syah dari suatu ikatan perkawinan antara
suami dan istri oleh surat keputusan
pengadilan yg memberikan masing2 pihak
hak utk kawin ulang menurut hukum sipil
dan agama sesuaiu peraturan adat dan
kebudayaan yg berlaku
Penangguhan/Pembatalan Pernikahan
Rujuk
Perkawinan yg terjadi antara seorang janda/duda atau yg
berstatus cerai dg mantan suami/istri
Perkawinan Ulang
Perkawinan yg terjadi antara seorang janda/duda atau yg
berstatus cerai dg laki/perempuan lain.
Ukuran Perceraian
1. Angka Perkawinan Kasar menunjukkan
persentase penduduk yang berstatus
cerai
terhadap
jumlah
penduduk
keseluruhan pada pertengahan tahun
untuk suatu tahun tertentu
Rumus :
C=
C
x
p
1.000
1000
P15
UNDANG-UNDANG PERKAWINAN
Pasal 32
tentang hak dan kedudukan
suami
seimbang
dengan
hak
dan
kedudukan istri
Pasal : tentang batasan umur kawin untuk
perempuan 16 tahun dan laki-laki 19 tahun
serta harus mempunyai keinginan sama
dari kedua belah pihak yang akan kawin
dan keluarganya (tidak ada pemaksaan)
MIGRASI
PENGERTIAN
Migrasi adalah perpindahan atau gerak penduduk
dari suatu daerah ke daerah lain. perpindahan
penduduk
selain
imigrasi
terdapat
juga
MIGRASI INTERNASIONAL
Migrasi terjadi karena perpindahan penduduk
dilakukan melewati batas negara. Perpindahan yg
terjadi adalah perpindahan antar negara.
Misalnya perpindahan penduduk Indonesia ke
Singapura, Amerika dll.
Hal ini dilakukan oleh beberapa faktor : bekerja,
sekolah, peperangan dan krisis ekonomi.
MIGRASI INTERNAL
Perpindahan penduduk dengan
tujuan menetap dari satu wilayah
ke wilayah yg lainnya, tetapi
masih satu negara (perpindahan
antar daerah dlm negeri).
Migrasi
Internal
di
Indonesia
Urbanisasi
Proses pertambahan jumlah penduduk yg tinggal
di perkotaan. Pertambahan jumlah penduduk ini
disebabkan oleh pertumbuhan penduduk alami
dan pertambahan penduduk yang masuk ke kota.
Perpindahan penduduk pedesaan ke perkotaan
merupakan salah satu aspek penyebab urbanisasi.
Transmigrasi
Perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke
daerah
yang
jarang
penduduknya.
Selama
ini
yang
melakukan
transmigrasi
disebut
MOBILITAS SOSIAL
PENDORONG
PENGHAMBAT
Status Sosial
Kondisi Ekonomi
Demografi
Avountinir
DAMPAK POSITIF
DAMPAK NEGATIF
Timbulnya Konflik.
Berkurangnya Solidaritas
Kelompok
Timbulnya Gangguan
Psikologis :ketakutan dan
kegelisahan , gangguan
psikologis , frustasi atau putus
asa dan dapamalu bagi orangorang
2.
3.
Angkatan Kerja
terdiri dari :
TERIMA KASIH