Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada kedaan sebenarnya, permukaan bumi tidak selalu diam dan sama.
Ada banyak hal yang mempengaruhi perubahan-perubahannya seperti tenaga
endogen (tenaga dari dalam) dan tenaga eksogen (tenga dari luar). Untuk
mempelajari bentuk-bentuk dari perubahan tersebut ada satu kajian ilmu geologi
yang sangat tepat, yaitu geomorfologi.
Untuk mempelajari dan mengetahui bentuk dari perubahan permukaan
bumi secara lebih detailnya lagi, maka dilakukan pengukuran melaui bentukbentuk bentang alam. Metoda yang sering digunakan adalah analisa morfometri.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1

Maksud
Maksud dari praktikum ini agar praktikan mampu menganalisa perubahan-

perubahan bentuk pada permukaan bumi.


1.2.2 Tujuan
Untuk mengenali dan juga mempelajari gejala-gejala struktur geologi dari

analisa peta topografi.


Mampu mengenali struktur geologi dari analisa pola aliran sungai.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Geomorfologi dan Peta Geomorfologi


Geomorfologi

merupakan

ilmu

yang

mempelajari

tentang

asal

(terbentuknya) topografi akibat dari pengikisan elemen-elemen utama dan


terbentuknya material hasil erosi. Dalam kajiannya, Geomorfologi mempelajari
tentang cara-cara terjadi, pemeriaan, serta pengklasifikasian tentang bentukbentuk ketidakteraturan secara vertikal pada permukaan bumi (relief bumi).
Konsep dasar dari Geomorfologi diformulasikan oleh W.M. Davis. Dia
menyatakan bahwa bentuk permukaan bumi dan juga bentangan bumi dikontrol
oleh tiga factor utama, yaitu struktur, proses, dan tahapan. Struktur yang
dimaksud adalah struktur-struktur yang diakibatakan karakteristik batuan yang
mempengaruhi bentuk permukaan bumi.

Sumber : jagoips.wordpress.com

Gambar 2.1
Bentuk-Bentuk Permukaan Bumi Akibat Struktur Geologi

Dengan berkembangnya teknologi seperti foto udara, SPOT, radar, dan


lain-lain, maka Geomorfologi lebih mudah dan juga menarik untuk diteliti lewat
peta Geomorfologi. Peta Geomorfologi ini adalah hasil interpretasi citra
penginderaan jauh yang menggambarkan aspek-aspke utama lahan atau terrain

disajikan dalam bentuk simbol huruf dan angka. Warna, pola garis dan hal itu
tergantung pada tingkat kepentingan masing-masing aspek. Informasi yang
didapatkan dalam peta Gemorfologi berupa bentuk, geometri, serta proses yang
telah maupun yang sedang terjadi, baik proses endogenic maupun eksogenik.

Sumber : tiarasarastika.blogspot.com643

Gambar 2.2
Peta Geomorfologi

2.2 Analisa Morfometri


Gejala struktur yang ditunjukan oleh Geomorfologi suatu wilayah tercermin
dari karakteristik yang khas morfologi setempat. Ciri-ciri struktur yang ada lebih
cenderung memperlihatkan gejala struktur geologi aktif. Untuk mengenali struktur
geologi yang aktif tersebut diperlukan suatu metode, yaitu metode analisis
morfometri.
Morfometri tersebut difinisikan sebagai karakteristik ukuran, elevasi, dan
lereng yang dilakukan pengukuran secara kuantitatif. Pengukuran kuantitatif ini
mengikuti kaidah Geomorfologi sebagai obyek membandingkan bentuk lahan
dan menghitung parameter-parameter secara langsung yang sangat berguna
untuk identifikasi karakteristik dan tingkatan aktivitas tektonik dari suatu wilayah.
Beberapa indikasi geomorfik penting yang umumnya digunakam untuk studi
tektonik aktif, yaitu :
a. Kurva hipsometrik.

b.
c.
d.
e.

Basin asimetri.
Gradien indeks panjang sungai.
Pegunungan muka.
Perbandingan lebar dan tinggi lembah.
Hasil dari indikasi diatas dapat dikombinasikan dengan data atau informasi

lain, seperti kecepatan pengangkatan untuk menghasilkan tingkatan aktivitas


tektonik pada suatu daerah. Perhitungan indikasi Geomorfik dapat digunakan
untuk membuta system kelas tektonik aktif menjadi tektonik sangat aktif, aktif
sedang, dan tidak aktif. Dasar dari klasifikasi suatu tektonik aktif dapat dideliniasi
suatu daerah untuk melakuakn studi detil identifikasi struktur aktif dan juga
menghiting kecepatan proses tektonik aktif.

BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
Pada praktikum Analisa Morfometri praktikan diminta oleh asissten untuk
membuat Penampang (Horizontal, Vertikal, Diagonal), persentase lereng, dan
pola aliran sungai dari peta topografi.

3.2 Pembahasan
a. Pembutan Penampang
Pada pembuatan penampang mengambil penampang dengan arah
Horizontal (Utara-Selatan), Vertikal (Barat-Timur), Diagonal 1 (Kiri-Kanan) dari
Utara ke Selatan, dan Diagonal 2 (Kanan-Kiri) dari Utara Keselatan. (penampang
terlampir)
b. Persen Lereng
Pehitungan persen lereng :

Persen Lereng =

Persen Lereng =

Persen Lereng =

Persen Lereng =

Persen Lereng =

Persen Lereng =

Persen Lereng =

Persen Lereng =

Persen Lereng =

60
x 100%
0 ,7 x 285,7
60
x 100%
1 x 285,7
350 - 300
x 100%
1,3 x 285,7
60
x 100%
1,1 x 285,7
60
x 100%
0,9 x 285,7
60
x 100%
1 x 285,7
45
x 100%
0,7 x 285,7
45
x 100%
1,1 x 285,7
45
x 100%
1,2 x 285,7

= 30 %
= 21 %
= 16 %
= 19 %
= 23 %
= 15 %
= 12 %
= 14 %
= 13 %

Untuk persen lereng 13 % - 20 % menyatakan gelombang kuat dengan


warna bihijau tua, sedangkan untuk persen lereng 20 % - 40 %
menyatakan perbukitan dengan warna biru tua. (persen lerang terlampir)
c. Pembuatan pola aliran sungai

Pembuatan pola aliran sungai pada pera topograi dilakukan dengan


menggunakan prinsip huku V pada gari kontur yang menandakan bagian
lancip mengarah ke hulu. Maka pada pembuatan pola aliran sungai, garis
yang menandakan sungai ditarik pada kontur V yang bagian lancip
mengarah ke arah hulu dari sungai utama.

Sumber : Pembuatan Software CorelDraw

Gambar 2.3
Pola Aliran Sungai

d. Dalam pembuatan guna lahan merupakan hasil dari data yang didapat
dari peta topografi, geomorfolgi dan juga pola aliran sungai.

Sumber : Pembuatan Software CorelDraw

Gambar 2.4
Guna Lahan

BAB IV
ANALISA

Pada analisa morfometri, ada berapa tahap untuk menganalisa bentang


alam, yaitu dengan cara menganalisis pola aliran sungai, penampang dan juga
topografi didaerah tersebut. Pada analisa pola aliran sungai di sebelah utara
ditemukan ada dua sungai yakni sungai sekuen dan juga sungai sub-sekuen,
Pada sungai sekuen ini memiliki pola aliran sungai yang dendritik karena
percabangan sungainya berbentuk hampir sama dengan percabangan pohon,
arah dan sudutnya juga bermacam-macam. Sedangkan untuk sungai yang subsekuen terdapat pola aliran sungai rectangular dimana terdapat belokan pada
sungai secara tiba-tiba. Dan hal ini diindikasikan karena adanya struktur geologi
berupa sesar.
Mayoritas pola aliran sungai merupakan pola aliran dendritik. Dimana pola
aliran sungai dendritik ini lebih mendominasi di bandingkan pola-pola sungai
lainnya. Contohnya pola aliran sungai yang dendritik selain berda di daerah utara
terdapat juga di daerah seperti timur, timur laut, tenggara, barat, barat daya,
barat laut. Pola aliran sungai yang dendritik karena percabangan sungainya
berbentuk hampir sama dengan percabangan pohon, arah dan sudutnya juga
bermacam-macam. Namun pola aliran sungai rectangular pun berda di beberapa
tempat. Selain di daerah utara pola aliran rectangular pun berada di daerah
selatan, tenggara dan timur laut. Pola aliran sungai rectangular dimana terdapat
belokan pada sungai secara tiba-tiba serta hal ini diindikasikan karena adanya
struktur geologi berupa sesar.
Selain analisis yang digunakan menggunakan pola aliran sungai, bentuk
topografi pun dapat menjadi referensi untuk menganalisis suatu peta. Dalam peta
topgrafi yang diberikan terdapat sesar, lipatan dan gawir. Contoh bentuk topografi
yang menjukkan adanya sesar adalah saat kontur tersebut yang mulanya
renggang menjadi sangat rapat. Selain itu juga sesar dapat ditunjukkan dengan
perpisahan suatu topografi yang berelevasi yang sama namun terpisahkan.

BAB V
KESIMPULAN

Untuk mengkaji bentuk relief muka bumi, Geomorfologi merupakan ilmu


geologi yang paling tepat, kerena Geomorfologi mempelajari tentang cara-cara
terjadi, pemeriaan, dan pengklasifikasian tentang bentuk-bentuk ketidakteraturan
secara vertikal pada permukaan bumi (relief bumi). Untuk lebih mudah dan lebih
menarik Geomorfologi disajikan dalam peta Geomorfologi yang meberikan
informasi tentang bentuk, geometri, serta proses yang telah maupun yang
sedang terjadi, baik proses endogenic maupun eksogenik.
Terkadang gejala struktur yang ditunjukan oleh Geomorfologi suatu
wilayah tercermin dari karakteristik yang khas morfologi setempat. Untuk
mengenali struktur geologi yang aktif tersebut diperlukan suatu metode, yaitu
metode analisis morfometri atau analisa secara kuantitatif. Dalam analisa ini
terdapat beberapa indikasi geomorfik penting yang umumnya digunakam untuk
studi tektonik aktif, yaitu, kurva hipsometrik, basin asimetri, gradien indeks
panjang sungai, pegunungan muka, dan perbandingan lebar dan tinggi lembah.
Hasil dari indikasi diatas dapat dikombinasikan dengan data atau informasi lain,
seperti kecepatan pengangkatan untuk menghasilkan tingkatan aktivitas tektonik
pada suatu daerah.
Dengan melihat bentuk kontur dari peta topografi yang bagian Utara yang
rapat dapat dikatakan bahwa dibagian utara terdapat perubahan-perubahan
pada batuan di bagian tersebut atau dapat dikatakan telah terjadi perubahan
yang diakibatkan pengaruh dari dalam bumi dan dapat diindikasikan adanya
struktur geologi. Selain itu terdapat kontur yang berbentuk gawir-gawir yang
merupakan tanda-tanda adanya struktur.
Apabila dilihat dari pola aliran sungai, terdapat anomali-anomali. Yang ini
terlihat dari pola aliran sungai yang seakan-akan terputus, tetapi sebenarnya ada
penerusannya di tempat yang berbeda. Hal ini menandakan bahwa daerah
tersebut telah mengalami pergeseran dan dapat diindikasikan adanya strukur
yang menyebabkan perubahan-perubahan tersebut.

10

DAFTAR PUSTAKA
Maulana, Lukman, 2012, Dasar-Dasar Geomorfologi (Proses Geomorfik),
http://wingmanarrows.wordpress.com/2012/10/05/dasar-geomorfologi-1proses-proses-geomorfik/. Diakses hari jumat tanggal 2 Mei 2015 pada
Diana,

pukul 18.20.
Ana, 2012,

Pengertian

Morfometri

dan

Analisi

Morfologis,

http://anadianaazam.blogspot.com/2012/05/morfometri-morfometrimerupakanpeneraan.html. Diakses hari jumat tanggal 2 Mei 2015 pada


pukul 18.40.
Kurniawan,
Widhi,

2013,

Penyusunan

Peta

Geomorfologi,

http://allaboutgeo.wordpress.com/2013/12/14/peta-geomorfologi/. Diakses
hari jumat tanggal 2 Mei 2015 pada pukul 21.10..

10

Anda mungkin juga menyukai