1. MENENTUKAN P-DRUG
1. Hentikan obat isuprel.
Merupakan obat yang bekerja kuat pada semua reseptor , baik reseptor 1 maupun
2. Selain bekerja dalam bronkodilatasi, obat juga menghambat pelepasan
antihistamin, selain itu juga dapat meningkatkan pengeluaran insulin. Obat ini
diabsorbsi dengan baik dalam pemakaian parenteral dan inhalan, tetapi tidak bagus
pada pemberian oral. Efek samping dari obat ini adalah palpitasi, takikardi, nyeri
kepala, ruam kulit, bahkan menyebabkan aritmia jantung , tremor, rasa pusing, rasa
lemah, pengeluaran keringat. Obat ini menyebabkan tekanan diastolik menurun
bahkan bisa turun dengan hebat. Sehingga curah jantung akan meningkat sebagai
kompensasi curah jantung akan meningkat. Selain itu obat juga menurunkan
motilitas usus.
2. Pengobatan pada pasien dengan asma bronkial derajat persisten ringan adalah
digunakannya agonist 2 selektif short acting dengan 1 macam obat controller yaitu
Salbutamol inhaler dan kortikosteroid oral sebagai kontroler.
P Drug
Salbutamol
Kemanjuran
IDT
100
mcg/semprot
Nebules / solutio
2,5 mg/2 ml, 5 mg
/ ml
Tablet 2 mg, 4 mg
Sirup 1-2 mg / 5
ml
Dosis dewasa:
2-4mg
Keamanan
Kecocokan
sehari
Biaya
ada Tidak
perbedaan
ada
perbedaan
shari 3-4x
Syrup
Rp.25.000;
semprot@200xsemprot
Rp.110.000,
tab:
Prokaterol
1(50mcg)tab
Tablet
(Meptin)
sebelum tidur,
242.000
pagi
5mcg/ml,inhaler
malam
10mcg/dosis
inh:
Fenoterol
(Berotec)
MDI
0,2mg/dosis;inh:1
mg/ml
100ml
ampul@5ampull Rp.55.000
Dewasa:
25
@botol
ada Tidak
dan perbedaan
ada Tablet
perbedaan
hari;
Rp
25
mcg
Rp
142.083
Syr
puff@Rp.92.400
2semprot
MDI: dewasa:
MDI:
3x12sedot/dosistgl
Tidak
perbedaan
dosis tgl
mcg
60ml@Rp32670 inhaler200
1x
INH:0,2-1mg
50
ada Tidak
ada
perbedaan
100/10ml
@Rp.88.990;200/10ml@96.
850
INH:
50ml
larutan@Rp.78.650
Dipilih Salbutamol karena: agonist 2 selektif short acting yang paling efektif
dibandingkan jenis lainnya. Meskipun harganya relatif sedikit lebih mahal akan
10
tetapi pada pasien tidak memberatkan bila dibandingkan dengan efektifitas kerja
obat.
P Drug
Prednisolon
Botol
Tablet: 5mg- Tidak ada Tidak ada
1000tablet
25 mg. 1
perbedaan perbedaan
sampai 4 kali
@Rp.80.500
sehari atau
mengambil
dosis tunggal
setiap hari.
Dewasa: tab:
Tablet
sehari
10x10tab
Metilprednisolon
48mg
Tablet
untuk
kemudian
pemberian
oral
bertahap
mengandung 4 mg,
dosis
8 mg, 16 mg
diturunkan
mg
@Rp.68530, 8
Tidak ada Tidak
perbedaan
ada mg
perbedaan
@Rp
10x10tab
91.000,
16 mg 3x10tab
@Rp.54600
perlahan
Dipilih Methylprednisolon karena prednisolon mempunyai efek penimbunan cairan
yang lebih tinggi dibandingkan metilprednisolon, sehingga lebih baik menggunakan
metilprednisolon untuk orang dengan memiliki sakit atau mempunyai faktor resiko
hipertensi. Untuk dosis 5 mg prednisolon setara dengan 4 mg metilprednisolon,
sehingga penggunaan metilprednisolon lebih ringan dibanding prednisolon.
Pilihan Obat:
a. Reliefer
1. Nama Generik : Salbutamol
2. Mekanisme kerja:
Salbutamol merupakan sympathomimetic amine termasuk golongan beta-adrenergic
agonist yang memiliki efek secara khusus terhadap reseptor beta(2)-adrenergic yang
terdapat didalam adenyl cyclase. Adenyl cyclase merupakan katalis dalam proses
perubahan adenosine triphosphate (ATP) menjadi cyclic-3', 5'-adenosine
3. Nama Dagang :
- Asmacare, Bronchosal, Buventol Easyhaler, Glisend, Ventolin, Venasma, Volmax,
dll.
4. Indikasi :
11
Pengobatan dan pencegahan asma serta pencegahan timbulnya asma akibat olah
tubuh.
5. Kontraindikasi :
Pada hipertiroid, insufisiensi miokardial, aritmia, rentan terhadap perpanjangan
interval QT, hipertensi, kehamilan (dosis tinggi sebaiknya diberikan melalui inhalasi
karena pemberian melalui pembuluh darah dapat mempengaruhi miometrium dan
dapat mengakibatkan gangguan jantung), menyusui; diabetes mellitus, terutama
pemberian melalui pembuluh darah (pantau kadar gula darah, dilaporkan ketoasidosis)
Untuk asma jika dosis tinggi diperlukan selama kehamilan maka sebaiknya diberikan
dengan inhalasi kaerna pemberian intravena dapat mempengaruhi miometrium.
Mungkin muncul di ASI; pabrik menyarankan untuk dihindari kecuali manfaat jauh
lebih besar dari risiko- jumlah dari obat yang diinhalasi pada ASI mungkin terlalu
kecil untuk membahayakan.
6. Bentuk sediaan : Oral, IDT, rotacap solution.
7. Dosis dan aturan pakai :
Oral :
Dewasa : dosis 4mg (orang lanjut usia dan penderita yang peka awali dengan
dosis awal 2 mg) 3-4 kali sehari; dosis maksimal 8mg dalam dosis tunggal ( tetapi
jarang memberikan keuntungan ekstra atau dapat ditoleransi dengan baik). Anakanak dibawah 2 tahun : 100 mcg/kg 4 kali sehari (unlicensed); 2-6 tahun 1-2 mg 3-4
kali sehari; 6-12 tahun 2 mg 3-4 kali sehari. Injeksi s.c / i.m 500mcg ulangi tiap 4 jam
bila perlu.
Injeksi
injeksi IV bolus pelan 250 mcg diulangi bila perlu. IV infus, dosis awal 5mcg/menit,
disesuaikan dengan respon dan nadi, biasanya dalam interval 3-20 mcg/menit, atau
lebih bila perlu. Anak-anak 1-12 bulan 0,1-1 mcg/kg/menit (unlicensed).
Inhalasi
Dewasa : 100-200 mcg (1-2 semprot); untuk gejala yang menetap boleh
diberikan sampai 4 kali sehari. Anak-anak : 100mcg (1 semprot), dapat ditingkatkan
sampai 200 mcg (2 semprot) bila perlu; untuk gejala menetap boleh diberikan sampai
4 kali sehari. Profilaksis pada exercise-induced bronchospasm, Dewasa 200mcg (2
semprot); anak-anak 100mcg (1 semprot), ditingkatkan sampai 200mcg (2 semprot)
bila perlu. Serbuk inhalasi : Dewasa 200-400 mcg; untuk gejala yang menetap boleh
diberikan sampai 4 kali sehari; anak-anak 200mcg. Profilaksis untuk exercise-induced
bronchospasm Dewasa 400mcg; anak-anak 200 mcg.
12
8. Efek samping :
- Tremor.
Disebabkan oleh perangsangan reseptor 2 pada otot skeletal dan merupakan efek
samping yang paling sering dijumpai, lebih mudah terjadi pada usia lanjut.
- Kardiovskuler
Takikardia dan palpitasi yang diakibatkan oleh refleks cardiac stimulationsekunder
terhadap vasodilatasi perifer disebabkann oleh stimulasi reseptor di pembuluh
darah, dan stimulasi langsung reseptor di atrium. Takikardi juga dapat terjadi pada
pemberian 2 selektif dengan dosis yang melebihi dosis lazim karena terjadi
perangsangan pada reseptor 1.
- Metabolik
Peningkatan asam lemak bebas, pelepasan insulin, glukosa, piruvat dan laktat.
Hipokalemia merupakan efek metabolik yang paling serius karena dapat mencetuskan
aritmia jantung. Hipokalemia terjadi karena perangsangan reseptor 2 sehingga
menyebabkan masuknya ion kalium ke dalam sel otot skeletal.
- Hipoksemia
Agonis adrenergik
dapat
meningkatkan mismatch ventilasi-perfusi
akibat
13
b. Pengontrol
1. Nama Generik : Metilprednisolon
2. Farmakokinetik:
Half-Life: 2-3 jam
M: hati
E: urin, feses
3. Nama Dagang :
- Methylprednisolone, Carmeson, Cortesa, Depo Medrol, Flameson, Hexilon,
Indrol, Intidrol, Lexcomet, Medixon, Medrol, Meproson, Metasolon, Methylon.
4. Farmakologi:
Metilprednisolon adalah glukokortioid turunan prednisolon yang mempunyai efek
kerja dan penggunaan yang sama seperti senyawa induknya. Metilprednisolon tidak
mempunyai aktivitas retensin atrium seperti glukokortikoid yang lain.
5. Indikasi:
Abnormalitas fungsi adrenokortikal, penyakit kolagen, keadaan alergi dan peradangan
pada kulit dan saluran pernafasan tertentu, penyakit hematologik, hiperkalsemia
sehubungan dengan kanker.
6. Kontraindikasi:
7. Dosis:
Dewasa:
Dosis awal dari metilprednisolon dapat bermacam-macam dari 4 mg - 48 mg per
hari, dosis tunggal atau terbagi, tergantung keadaan penyakit.
Dalam multiple sklerosis:
Oral 160 mg sehari selama 1 minggu, kemudian 64 mg setiap 2 hari sekali
dalam 1 bulan.
Anak-anak:
Insufisiensi - adrenokortikal:
Oral 0,117 mg/kg bobot tubuh atau 3,33 mg per m2 luas permukaan tubuh sehari
dalam dosis terbagi tiga.
Indikasi lain:
14
Oral 0,417 mg - 1,67 mg per kg berat tubuh atau 12,5 mg - 50 mg per m 2 luas
permukaan tubuh sehari dalam dosis terbagi 3 atau 4.
8. Efek samping:
Efek samping biasanya terlihat pada pemberian jangka panjang atau pemberian dalam
dosis besar, misalnya gangguan elektrolit dan cairan tubuh, kelemahan otot, resistensi
terhadap infeksi menurun, gangguan penyembuhan luka, meningkatnya tekanan
darah, katarak, gaangguan pertumbuhan pada anak-anak, insufisiensi adrenal, cushing
syndrome, osteoporosis, tukak lambung.
9. Peringatan dan perhatian:
Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui, kecuali memang benar-benar
dibutuhkan, dan bayi yang lahir dari ibu yang ketika hamil menerima terapi
kortikosteroid ini harus diperiksa. Kemungkinan adanya gejala hipoadrenalism.
Pasien yang menerima terapikorti kosteroid ini dianjurkan tidak divaksinasi terhadap
smallpox, juga imunisasi lain terutama yang mendapat dosis tinggi, untuk mencegah
kemungkinan bahaya komplikasi neurologi.
Tidak dianjurkan untuk bayi dan anak-anak, karena penggunaaan jangkapanjang dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pemakaian obat ini dapat menekan gejala-gejala klinis dari suatu penyakit infeksi.
Pemakaian jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
infeksi.
15
16
2. PENULISAN RESEP
Nama : Didit Chandra halim, S. Ked
SP/SIP 208.121.0041
Alamat : Jl. Landung sari Blok m 18 Malang
Jam praktek 18.00-21.00
Tlp: 081334335353
R/ Bromheksin tab 8 mg
S 3 dd tab 1 pc
No. XV
Pro : Tn. A
BB: 50 kg
Alamat : Dinoyo
Alamat :
Usia : 6 tahun
17
4. KIE
Pro
:
Alamat:
2. berhenti merokok
Umur :
BB
:
18
19
20