Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEDOMAN TEKNIS
OPTIMALISASI SISTEM KELISTRIKAN BANDARA
Pasal 1
UMUM
1.1
Pelaksanaan pemasangan Jaringan Tegangan Menengah meliputi tambah daya listrik PLN,
pemasangan Trafo, pengadaan genset, Panel, penggelaran Kabel dan Instalasi Jaringan
serta kelengkapannya harus memenuhi standar yang memenuhi persyaratan tertentu
sehingga jaringan dapat berfungsi juga dapat terpenhuinya unsur keselamatan dan
keamanan kerja serta terpenuhinya kelangsungan aliran catu daya sehingga kehandalan
jaringan dapat dicapai untuk mendukung operasional.
1.2
1.3
Pada DIPA tahun anggaran 2016 Kantor UPBU Mathilda Batlayeri-Saumlaki terdapat
pekerjaan Optimalisasi Sistem Kelistrikan Bandara Vol = 1 Paket.
1.4
Maksud Pedoman Teknis adalah sebagai Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dalam
melaksanakan pekerjaan teknis Optimalisasi Sistem Kelistrikan Bandara Vol = 1 Paket
dengan tujuan agar dalam pengadaan dan pemasangan peralatan tersebut memenuhi
standar teknis yang dipersyaratkan.
1.5
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini merupakan rencana kerja dan syarat-syarat
teknis pekerjaan, sebagai satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan
dokumen lelang. RKS ini dapat dijadikan sebagai pedoman teknis dalam pelaksanaan
pekerjaan Optimalisasi Sistem Kelistrikan Bandara Vol = 1 Paket.
1.6
1.6.1 Keselamatan.
1.6.2 Keamanan.
1.6.3 Ketertiban.
1.6.4 Kebersihan.
1.6.5 Dan kerusakan akibat pekerjaan ini.
1.7
Lingkup pekerjaan :
1.7.1
Pekerjaan persiapan
1.7.2
1.7.3
Pekerjaan Sipil
1.7.4
Pekerjaan Instalasi
1.7.5
Pasal 2
PERATURAN DAN SYARAT SYARAT TEKNIS.
2.1. Peraturan - peraturan
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.1.6
2.1.7
2.1.8
2.1.9
2.1.10
Trafo
1. Konstruksi transformator
a. Sirkit magnetis dari laminasi baja silikon atau baja amour phose ( amour
phose steel) dengan rugi-rugi yang rendah. Harus dicegah adanya
harmonik, khususnya yang ke 3 dan 5.
pengangkutan
dalam
keadaan
terkait
lengkap
dan
i.
Tabel 1.
Tingkat Bising Transformator
Daya pengenal
Tingkat bising
(KVA)
dalam dB(A)
25
50
50
50
100
51
160
55
200
55
250
55
315
56
400
56
630
56
800
57
1000
58
1600
60
2000
61
2500
62
2. General Characteristics :
a. Design standars
: IEC 76
b. Transformer type
a. Service Condition
b. Type of Oil
c. Number of phase
: 3 phase
d. Frequency
: 50 Hz
e. Bahan
: Copper
3. Technical Specification :
a
Capacity
Primary Voltage
Secondary Voltage
Vector Group
vektor Dyn5
200 kVA
f
Cooling
ONAN
< 60 C
Winding
h
< 65 C
(...watt)
tapping
(...watt)
Impedance Voltage
<7%
Temperature
Insulation A
Class
L
Noise
Lihat Tabel 1
Insulation
3/4 load
2/4 loat
1/4 load
Pf 0.8
> 98 %
> 98 %
> 98 %
> 98 %
Pf 1.0
> 98 %
> 98 %
> 99 %
> 99 %
5. Accessories :
a. Name plate and Rating plate
b. HV dan LV Porcelain Bushings
c. Off Circuit Tap Changer
d. Oil filling plug
e. Oil draine plug
f. Lifting plug
g. Grounding Terminal
h. Bidirectional Roller
i.
j.
g. Rele Termis
Berfungsi untuk mencegah/mengamankan trafo dari kerusakan isolasi
kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih.
Besaran yang diukur di dalam rele ini adalah kenaikan temperatur
7. Data-data teknis pada pelat nama / Name plate
Pelat nama yang kuat dan tahan karat, bernomor seri dan mudah dikenali.
Tulisan pada pelat ini harus jelas dan tidak mudah hilang, luntur, data yang
tertulis pada pelat nama sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut:
a. Jenis transfomator (transformator distribusi);
b. Nomor Spesifikasi/standar,
c. Nama pabrikan dan merk perniagaan;
d. Nomor seri Pembuatan;
e. Tahun pembuatan:
f.
Jumlah fase.
Tegangan pengenal;
j.
Arus pengenal;
Tegangan impedans nilai terukur pada arus pengenal dan pada suhu
acuan;
hubungan
memberikan
(dalam
informasi
hal
lengkap
lambang
hubungan
mengenai
tidak
hubungan
dapat
didalam
2. Spesifikasi Engine
Peralatan Engine
Masing-masing mesin diesel minimal harus dilengkapi
dengan berbagai
accessories yang dipasang dimesin panel atau lainnya, antara lain sebagai
berikut :
a. Governor/engine speed control type hydraulics atau electronic, dilengkapi
dengan electrical speed fine adjustment.
b. Engine Starting Equipment
c. Lubrication Oil System
d. Stroke = 4 strokes
e. Lube oil pump
f.
thermostat
j.
k. fuel oil shut down solenoid dipasang pada panel control diesel genset.
l.
b)
c)
d)
Lube oil pressure gauges pada sebelum dan sesudah lube oil filter
b)
c)
d)
Tachometer
e)
10
j.
12
mensesuaikan (
e. Meter Reading meliputi (Volt meter, Amper meter, Watt meter, Frekuensi,
Power factor, Hour Counter)
f.
Volt Selector.
Push button /Touch Screen Start/Off Genset, Push Button Emergency stop.
j.
k. Pilot Lamp
l.
1)
2)
3)
Baby Sirine
m. Door Switch
n. Battery Charger
o. Current Transformer
p. Over Voltage Arrester 4P surja .
q.
5) Distance protection
6) Earth-fault protection
b. Rotor
1) Negative sequence protection
2) Protection for loss of excitation
3) Rotor earth-faulth protection
c. Protection of prime mover
d. Reverse-power protection
2.2.3.
Panel
1. Kerangka Panel :
a. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus
mengikuti peraturan IEC dan PUIL.
b. Panel-panel (Free Standing atau Wall Mounted) pada siku-sikunya harus
dibuat dari plat besi tebal minimal 2 mm dengan rangka besi.
c. Panel-panel tersebut harus dibuat dari plat baja tebal 2 mm dan harus
dizinchromat dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat Power Coating,
warna cat abu-abu. Pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi
dengan master key dan handel yang dapat di kunci.
d. Penggunaan baut dan mur tidak diperkenankan menggunakan baut seng,
harus menggunakan baut yang tidak menimbulkan nilai tahanan konduktor
naik melebihi 1 Ohm. Dianjurkan mempergunakan mur dan baut dari
bahan yang tahan karat untuk kerangka panel dan untuk busbar
menggunakan bahan tembaga.
e. Panel untuk type Free standing dinding bagian belakang harus dapat di
buka, dengan menggunakan baut atau mur.
f.
diatur
sedemikian
rupa,
sehingga
apabila
panel
dilaksanakan
Ukuran Panel
1) Panel Free standing
a) Tinggi 180 cm s/d 210 cm.
b) Lebar menyesuaikan dengan kebutuhan.
c) Tebal 60 cm s/d 100 cm.
2) Panel wall Mounted
a) Tinggi menyesuaikan dengan kebutuhan.
b) Lebar menyesuaikan dengan kebutuhan.
c) Tebal minimal 25 cm.
2. Isi panel
a. Panel Incoming PLN
Panel Incoming PLN adalah panel utama yang mendistribusikan power
supply ke Panel ACOS, Panel Kontrol genset atau ke panel Distribusi
langsung sebagai pilihan. Panel Incoming PLN terdiri dari :
1)
2)
3)
4)
Control relay,
5)
6)
busbar tidak
9)
Panel
2)
3)
4)
18
5)
6)
Control relay.
7)
8)
9)
Pilot lamp :
1. Warna Merah phase R
2. Warna Biru phase S
3. Warna Kuning phase T
10) Panel harus mempunyai 5 busbar dari bahan tembaga/Cu terdiri dari
3 busbar phase R-S-T, 1 busbar neutral dan 1 busbar untuk
grounding, ukuran busbar harus diperhitungkan untuk besar arus
yang akan mengalir dalam busbar tersebut, beban
busbar tidak
b)
Over speed.
c)
Emergency Stop.
19
d)
Auto Start/Stop.
e)
f)
g)
h)
i)
Over current.
j)
18) Panel dilengkapi lampu penerangan, yang bila pintu panel di buka
lampu panel akan menyala.
c. Panel Distribusi :
1)
2)
Ohm saklar
a)
b)
3)
a)
b)
4)
Control relay.
5)
6)
7)
a)
b)
c)
20
busbar tidak
9)
10) Panel dilengkapi lampu penerangan, yang bila pintu panel di buka
lampu panel akan menyala.
2.2.4. Kabel
1. Kabel NYY atau sejenisnya kekuatan Tegangan Kerja 0,6/1 kV untuk kabel
penerangan.
2. Kabel NYY atau sejenisnya 0.6/1 kV untuk kabel power dari Panel Utama ke
sub panel yang berada di dalam gedung.
3. Kabel NYFGbY atau sejenisnya untuk kabel power dari Panel Utama ke sub
panel yang berada di luar gedung dan melalui jalur ground.
4. Ukuran kabel disesuaikan dengan kapasitas beban.
5. Pemasangan kabel ke breaker harus menggunakan Scoen cable yang
ukurannya sesuai dengan peruntukan ukuran kabel.
6. Semua kabel harus memiliki sertifikat SNI,SPLN dan memenuhi persyaratan
PUIL.
2.2.5. Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai
1. Breaker
a. Air Circuit Breaker (ACB)
1)
Kapasitas
: Sesuai kebutuhan.
2)
: Sesuai gambar.
3)
Type
: Fixed mounted.
21
4)
Number of pole
5)
: 415 Volt.
6)
Frequency
: 50 Hz.
7)
: max. 55 C.
8)
: maksimal 0.5 s.
9)
Operator Mechanism
: adjustable.
: adjustable
Kapasitas
: Sesuai kebutuhan.
2)
Type
: Fixed mounted.
3)
Number of pole
4)
: 415 Volt.
5)
Rated Frequency
: 50 Hz.
6)
: max. 55 C.
7)
: Maksimal 0.5 s
8)
Operator Mechanism
: Manual,
Motorize,
Selenoid
: Adjustable.
: Adjustable.
Kapasitas
: Sesuai kebutuhan.
2)
Type
: Fixed mounted.
3)
Number of pole
4)
: 415 Volt.
5)
Rated Frequency
: 50 Hz.
6)
: max. 55 C
7)
: Maksimal 0.5 s.
8)
Operator Mechanisem
: Manual Operation
22
dan
Kapasitas
: Sesuai kebutuhan
2)
Type
: Fixed mounted
3)
4)
Number of pole
: 415 Volt.
6)
: max. 55 C.
pelindung kabel terhadap petir, urugan tanah dan penyempurnaan bekas galian
dan pemasangan patok tanda kabel.
1. Galian tanah.
Ukuran type galian tanah untuk penanaman ground cable disesuaikan
dengan jumlah jalur kabel yang ditanam, dengan ketentuan sbb :
JUMLAH JALUR KABEL
1 s/d 5
CT Size 1
6 s/d 10
CT Size 2
11 s/d 14
CT Size 3
15 s/d 16
CT Size 4
17 s/d 20
CT Size 5
23
Detail ukuran galian tanah dan ketentuan lainnya dapat dilihat pada gambar
nomor : ST.01.01./01/.
Penanaman ground cable yang memotong parit, jalan mobil, ground cable
lain dan pipa air, maka galian tanah dibuat dengan kedalaman 100 cm, lebar
bagian bawah dan lebar bagian atas disesuaikan dengan ketentuan di atas.
Khusus untuk penanaman ground cable yang memotong parit atau jalan
mobil, maka pada lubang galian harus dipasang pipa sebagai pipa pelindung
kabel.
2. Urugan pasir.
Penanaman cable dalam lubang galian harus disertai dengan penimbunan
pasir urug setebal 10 cm dibawah dan 10 cm diatas tarikan kabel.
3. Pemasangan batu bata.
Sebelum galian ditimbun tanah kembali, terlebih dahulu diatas timbunan
pasir sepanjang seluruh galian kabel, harus dipasangkan batu bata yang
dipasang dengan jumlah batu bata sesuai dengan daftar pada gambar
nomor : ST.01.01..........Batu bata dapat diganti dengan bahan lain yang
lebih baik, disesuaikan dengan material yang tersedia dilokasi dan minimal
mutunya sama dengan batu bata. Perubahan spesifikasi tersebut harus
mendapat persetujuan Direksi.
4. Pelindung kabel terhadap petir.
Pada setiap tiang lampu, kawat BC ini dihubungkan dengan sebuah
elektroda tanah yang terbuat dari batang tembaga atau pipa galvanis
sepanjang minimum 1.2 m, sesuai kondisi tanah setempat.
5. Urugan tanah dan penyempurnaan bekas galian
1. Tanah urugan harus dipadatkan sesuai dengan kepadatan tanah semula.
2. Untuk galian yang melalui jalan mobil, maka setelah tanah dipadatkan,
harus dibuat konstruksi jalan diatasnya dan diaspal sehingga dicapai
kembali keadan seperti semula.
24
ketentuan-ketentuan
ditetapkan.
25
atau
persyaratan-persyaratan
yang
sekurang-
Pimpinan
pelaksana
pekerjaan
dan
Pelaksana
oleh
26
b. Pelaksana
pekerjaan
wajib
melakukan
koordinasi
dalam
rangka
kepada
Pemberi
Tugas
tentang
29
4. Semua kabel dan kawat harus dipasang dengan baik di dalam kotak tarik (pull
box), kotak sambung (junction box), kabel pit, manhole dan handhole.
5. Kabel untuk sistem power dan penerangan harus di dalam konduit yang terpisah
dari kabel komunikasi dan sistem sinyal.
2.3.3
2.3.4
Sambungan kabel dan isolasi dibuat dengan cara yang disetujui dalam kabel
tray atau rak.
Kabel harus dikencangkan dengan aman terutama pada kabel tray yang
melintang.
Bila kabel single konduktor terdiri dari sirkuit phasa atau netral yang
dihubungkan paralel, maka konduktor harus dipasang dalam group yang terdiri
dari satu atau lebih dari satu reaktansi dan single konduktor harus diikat dengan
aman dalam grup sirkuitnya untuk mencegah berlebihnya pergerakan arus
gangguan magnit.
2.3.5
kabel, dan ditutup dengan 10 cm pasir setelah peletakan kabel lalu dipadatkan.
5. Setelah pasir dipadatkan, Kabel harus diproteksi dengan batu bata/concrete
block dengan jumlah batu bata 10 buah/meter (diasumsikan ukuran bata 20 cm
x 10 cm x 5 cm).
6. Tanda kabel (cable marker) yang terbuat dari beton harus dipasang diatas tanah
dan diatas kabel yang ditanam.
7. Jarak antar tanda kabel maksimal 50 m, dan setiap belokan kabel dipasang
tanda kabel.
8. Ukuran tanda kabel adalah 10 cm x 10 cm x 60 cm, dan dilengkapi dengan
tulisan TR.
9. Tanda kabel ditanam sedalam 45 cm.
10. Jalur kabel dan peletakan patok kabel agar dibuat pada As built drawing.
Termasuk penggunaan GPS untuk penentuan titik koordinat jalur kabel.
2.3.6
31
2.4.2
Panel.....
Panel.....
Panel.....
Panel.....
dst
R-S
....Volt
....Volt
....Volt
....Volt
....Volt
R-Tl
....Volt
....Volt
....Volt
....Volt
....Volt
S-T
....Volt
....Volt
....Volt
....Volt
....Volt
R-N
....Volt
....Volt
....Volt
....Volt
....Volt
S-N
....Volt
....Volt
....Volt
....Volt
....Volt
32
2.4.3
T-N
....Volt
....Volt
....Volt
....Volt
....Volt
....Hz
....Hz
....Hz
....Hz
....Hz
R (A)
....A
....A
....A
....A
....A
S (A)
....A
....A
....A
....A
....A
T (A)
....A
....A
....A
....A
....A
pengujian
pengujian
pengujian
pengujian
pengujian
pengujian
pengujian
tahanan isolasi
tahanan kumparan
perbandingan belitan Pengujian vector group
rugi besi dan arus beban kosong
rugi tembaga dan impedansi
tegangan terapan (Withstand Test)
tegangan induksi (Induce Test)
Pengujian Genset
Pengechekan dan pengukuran pada Panel :
1. Pengukuran Voltage
2. Pengukuran Frekwensi
3. Pengechekan indikator - indikator
33
34
Pasal 3
URAIAN PEKERJAAN
3.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
Persiapan yang meliputi :
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.2.2
Pengadaan Trafo Step down kapasitas 250 kVA 1 (satu) unit dengan spesifikasi
Sesuai dengan pasal 2.2.1 dan tambahan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Service Condition
Type Of Oil
Capacity
Primary Voltage
Secondary Voltage
Vector Group
Cooling
Temperatur rise
Oil
Winding
No load losses at nominal Voltage
On Load Losses at principal tapping
Impedance Voltage
Off load current at nominal Voltage
Temperatur Insulation class
Noise
Off Circuit Tapping Value
35
:
:
:
:
:
:
:
Out door
Mineral Oil Clas 1 acc. To IEC 296
250 kVA
20 kV
0.4 kV
Dyn5
ONAN
:
:
:
:
:
:
:
:
:
50 C
55 C
600 watt
3000 Watt
4%
2,1 %
A
55 dB
+/-5; +/-10%
yang di
tempatkan di gedung Power House dengan spesifikasi seperti pasal 2.2.2 dan
seperti berikut :
1. Spesifikasi teknis Generating set yang akan diadakan adalah sebagai berikut :
a. Diesel Engine
1) Kapasitas Output
2) Injection Tipe
Direct Injection
3) Aspiration Tipe
4) Governor
5) Starting System
Electric Starter
6) Cooling System
36
b. Alternator
1)
Rating
: 150 kVA
2)
Tegangan
: 220 / 380 V
3)
Putaran
: 1500 rpm
4)
Excitation Voltage
5)
Regulation
6)
Frekwensi
: 50 Hz
7)
Power Factor
: 0.8
8)
Connection
: Star 4 wires
9)
Class Protection
: IP 21
10) Insulation
: Class H
11) Other
: - Under Voltage
- Over Voltage
- Over Current
37
3.2.6
Melaksanakan pengadaan exhaust sistem yang terbuat dari pipa hitam (dimensi
ukuran disesuaikan dengan kapasitas dan persyaratan yang dibuatoleh pabrik)
dilengkapi dengan lilitan tali asbes diameter menyesuaikan untuk digunakan sebagai
bahan penahan panas dan selanjutnya dibungkus dengan plat aluminium. Tiangtiang penyangga pipa exhaust sistem dapat terbuat dari konstruksi besi UNP 12
lengkap dengan flens, flexible pipe, boch serta klem, baut dan angker-angkernya.
3.2.7 Melaksanakan pengadaan 1 (satu) unit tangki harian BBM solar kapasitas 300 (tiga
ratus) liter yang digunakan untuk operasional Genset 150 kVA lengkap dengan
konsole yang terbuat dari besi UNP 10 dan besi siku 50x50x5 mm berikut
kelengkapan (pasak kayu, klem dan baut) termasuk fuel sistem yang terdiri dari
pipa-pipa galvaniz diameter , 1 dan 1 dan pipa galvaniz dia untuk fuel
return dari genset 150 kVA ke tanki 300 liter, kelengkapan lain dari fuel system
tersebut adalah sebagai berikut
1. Pengadaan / pemasangan pompa solar manual
2. Pengadaan / pemasangan pompa listrik kapasitas 1 HP 220V, 50 Hz 1 phase.
3.2.8 Melaksanakan pengadaan Panel Incoming PLN kapasitas 250 Amp, type Free
Standing sheet steel ready wired yang digunakan untuk pembagi catu daya listrik
tegangan rendah ke beban-beban terpasang yang ditempatkan di ruang panel
Power house.
Panel terbuat dari bahan plat baja dengan ketebalan 2 mm minimal berangka
siku dengan ketebalan 2 mm. Dimensi panel ; tinggi 210 cm, Panjang minimal
mensesuaikan
bahan cat tahan panas dan tahan karat bergaransi dengan warna kelabu.
peletakkan MCCB/NFB/MCB pengaman harus sejajar agar muda penginstalaian
atau membuat terminal untuk incoming kabel beban
Pembuatan panel incoming harus mengacu pada item yang dipersyaratkan pada
pasal 2.2.3
1.
2.
3.
4.
1 (satu) set Over Voltage Arrester 4P surja rating 100 kAmp per pole, 8/20
msec.
5.
1 (satu) set metering meliputi : Volt meter, Amp meter, Cos meter, Freq
meter dan lampu indikator,
6.
Bush bar untuk 3 (tiga) phase dan 2 bush bar untuk Netral dan Ground
7.
3.2.9 Melaksanakan pengadaan Panel ACOS Genset 150 kVA, type Free Standing sheet
steel ready wired yang digunakan untuk pembagi catu daya listrik tegangan rendah
ke beban-beban terpasang yang ditempatkan di ruang panel Power house.
Panel terbuat dari bahan plat baja dengan ketebalan 2 mm minimal berangka
siku dengan ketebalan 2 mm. Dimensi panel ; tinggi 210 cm, Panjang minimal
mensesuaikan
bahan cat tahan panas dan tahan karat bergaransi dengan warna kelabu.
peletakkan MCCB/NFB/MCB pengaman harus sejajar agar muda penginstalaian
atau membuat terminal untuk incoming kabel beban.
Pembuatan panel Distribusi harus mengacu pada item yang dipersyaratkan pada
pasal 2.2.3
1. 1 Modul AMF/ACOS yang digunakan adalah dari tipe NC.
2. 2 (dua) unit MCCB 4P 250 Amp (adjustable)
3. 2 (dua) unit Magnetik Contactor 4P 250 A
4. 1 (satu) unit MCCB 3P 250 A (adjustable)
5. 1 (satu) set metering meliputi : Volt meter, Amp meter, Cos meter, Freq
meter dan lampu indikator (Red/Yellow/Blue),
6. 1 (satu) unit Battery charger lengkap type,tegangan disesuaikan dengan
tegangan operasi genset.
39
7. 1 (satu) set Over Voltage Arrester 4P surja rating 100 kAmp per pole, 8/20
sec.
8. Panel minimal diperlengkapi dengan fungsi proteksi engine dari under voltage,
over voltage, over current, high water temperature, low oil pressure dan
emergency stop,
9. Panel juga diperlengkapi dengan lampu penerangan guna penerangan saat
pemeliharaan, lampu tersebut akan menyala bilamana pintu panel dibuka,
3.2.10 Melaksanakan pengadaan Panel Distribusi kapasitas 250 Amp, type Free Standing
sheet steel ready wired yang digunakan untuk pembagi catu daya listrik tegangan
rendah ke beban-beban terpasang yang ditempatkan di ruang panel Power house.
Panel terbuat dari bahan plat baja dengan ketebalan 2 mm minimal berangka
siku dengan ketebalan 2 mm. Dimensi panel ; tinggi 210 cm, Panjang minimal
mensesuaikan
bahan cat tahan panas dan tahan karat bergaransi dengan warna kelabu.
peletakkan MCCB/NFB/MCB pengaman harus sejajar agar muda penginstalaian
atau membuat terminal untuk incoming kabel beban
Pembuatan panel Distribusi harus mengacu pada item yang dipersyaratkan pada
pasal 2.2.3
dengan materi antara lain terdiri dari :
1. 1 (satu) unit Ohm Saklar 4 P, kapasitas 150 Amp.
2. 2 (dua) unit NFB 3P, 50 A,
3. 2 (dua) unit NFB 3P, 32 A),
4. 2 (dua) unit MCB 3P, 16 Amp,
5. 12 (duabelas) unit MCB 1P, 10 Amp,
6. 1 (satu) set Over Voltage Arrester 4P surja rating 100 kAmp per pole, 8/20
msec.
40
7. 1 (satu) set metering meliputi : Volt meter, Amp meter, Cos meter, Freq
meter dan lampu indikator,
8. Bush bar untuk 3 (tiga) phase dan 2 bush bar untuk Netral dan Ground
9. Panel juga diperlengkapi dengan lampu penerangan guna penerangan saat
pemeliharaan, lampu tersebut akan menyala bilamana pintu panel dibuka.
3.2.11 Melaksanakan pengadaan Kabel NYY 4 x 95 sqmm/ 1 kV dari Trafo ke Panel
Incoming PLN di Power House dan dari genset ke panel-panel.
3.2.12 Melaksanakan pengadaan Kabel NYY 4 x 16 sqmm/ 1 kV dari Panel distribusi ke
Panel Distribusi gedung Terminal.
3.2.13 Melaksanakan pengadaan Kabel NYY 4 x 6 sqmm/ 1 kV dari Panel distrubusi Power
House ke Panel Distribusi gedung kantor keamanan.
3.2.14 Pengadaan Elektroda tanah tipe Rod Cu penampang minimal
5/8" panjang 3
3.3.2
Melaksanakan pembuatan,
Melaksanakan pembuatan kisi-kisi untuk lubang saluran udara panas pada dinding
PH, digunakan sebagai pembuangan udara panas dari genset ke luar gedung. Kisikisi lubang saluran udara panas tersebut terbuat dari besi siku, plat dan kain
terpal/kanvas, bentuk dan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan.
41
3.3.4
Pembuatan pondasi genset 150 kVA dengan mempergunakan beton cor 1:2:3
sedemikian sehingga mampu menahan getaran dari operasi mesin, pondasi harus
dibuat terpisah dengan lantai sekitarnya dan celah pemisah diisi dengan pasir halus,
dimensi dan ukuran pondasi disesuaikan dengan dimensi mesin diesel terutama
terhadap ukuran lubang angkernya. Sebelum pembuatan pondasi genset terlebih
dahulu dibuatkan lantai kerja beton cor 1 : 3 : 5.
3.3.5
Pembuatan pondasi dan pemasangan exhaust silencer, sejauh tidak ada ketentuan
khusus dari pabrik pembuat mesin diesel, exhaust silencer dapat dipasang lurus.
Dalam pemasangan pipa exhaust harus mempunyai konsole tersendiri, tidak
bertumpu pada mesin diesel dan tidak membebani exhaust manifold. Pipa exhaust
didalam ruang harus diisolasi terhadap panas dengan kain asbes dan selanjutnya
dibungkus dengan aluminium foil.
1:2:3,
1:3:5 dan
Panel
3.3.9
Panel
sistem
pentanahan/grounding
yaitu
dengan
cara
melakukan
penggelaran dan penyambungan dengan sistem pentanahan genset dan panel yang
diadakan melalui terminal grounding yang tersedia.
3.3.12 Melaksanakan Penggalian untuk jalur kabel NYY 4 x 16 sqmm/1 kV dari power
house ke gedung administrasi dan Kabel NYY 4 x 6 sqmm/1 kV dari Power house ke
Kantor keamanan di lanjutkan dengan urug pasir, tanam batu bata sebagai
pelindung kabel, penggelaran kabel power dan pengurugan ulang serta pemadatan
kembali.
3.4 PEMASANGAN DAN INSTALASI
3.4.1
3.4.2
Melaksanakan Instalasi kabel NYY 4 x 95 sqmm dari outgoing Trafo 150 kVA dan
Incoming Panel PLN di Gedung Power House.
3.4.3
3.4.4
Melaksanakan Instalasi Kabel NYY 4 x 6 pada panel Distribusi di Power House dan
Panel Distribusi di Kantor Keamanan beserta penyesuaian out goingnya.
5.
43
Kemudian hasil uji coba peralatan tersebut akan dijadikan lampiran/bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan acceptance test / commissioning
Penyedia/Kontraktor Pelaksana dan Direksi. Pihak direksi dapat menunjuk pejabat atau
teknisi senior untuk melakukan kegiatan acceptance test / commissioning. Kegiatan
acceptance test / commissioning meliputi pengecekan ulang secara keseluruhan spesifikasi
teknis peralatan dan volume bill of
dengan
dokumen
kontrak,
selanjutnya
dibuatkan
Berita
Acara
Acceptance
dan
peralatan
tersebut
44
kepada
teknisi
yang
bertanggungjawab
Pasal 4
Penutup
4.1 Hal-hal yang belum termasuk dalam persyaratan ini serta hal-hal yang kurang jelas akan
diberikan pada waktu diadakan penjelasan / aanwizjing.
4.3 Apabila suatu pekerjaan yang dikerjakan pada waktu setelah selesainya Jam Operasi
Penerbangan tidak dapat diselesaikan seketika, maka Penyedia/Kontraktor Pelaksana harus
merapikan segala sesuatunya sehingga pada jam-jam operasi yang telah ditentukan,
operasi penerbangan tidak akan terganggu dengan adanya pekerjaan-pekerjaan tersebut
diatas.
4.4 Kerusakan-kerusakan
yang
ditimbulkan
pada
waktu
instalasi
karena
kelalaian
4.5 Hal-hal lain yang belum tercantum dalam RKS ini tetapi pekerjaannya mutlak diperlukan
sehubungan dengan RKS, harus tetap dilaksanakan oleh Penyedia/Kontraktor.
4.6 Apabila terdapat gambar-gambar yang kurang jelas atau pekerjaan yang tidak dapat
dilaksanakan
sesuai
dengan
RKS,
maka
pelaksanaannya
terlebih
dahulu
harus
4.9 Penyedia/Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar revisi setelah pekerjaan selesai
dalam rangkap 4 (empat) dan menyerahkan kepada Direksi sebelum dilakukan penyerahan
pekerjaan untuk pertama kalinya (Penyerahan I).
4.10 Perubahan sebagian ataupun keseluruhan isi Pedoman Teknis ini hanya dapat dilakukan
atas persetujuan dari Direktur Faslektrik Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara, dan
jika terdapat perubahan dalam Pedoman Teknis ini harus dituangkan dalam bentuk Berita
Acara Adendum.
46