Anda di halaman 1dari 7

Winaldi fitra sanjaya

Keseatan adalah harta yang tidak bisa dibeli

Anda merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak. Serta ditandai
dengan warna pucat di beberapa bagian tubuh seperti lidah dan kelopak
mata..Mungkin anda anemia

ANEMIA

Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah


merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada
di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berperan dalam
mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.

Gejala
Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu dan jaringan tubuh si penderita
anemia akan mengalami kekurangan oksigen guna mengahasilkan energi. Maka tidak mengeherankan jika

gejala anemia ditunjukan dengan merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak. Serta ditandai
dengan warna pucat di beberapa bagian tubuh seperti lidah dan kelopak mata.
Penyebab umum dari anemia antara lain; kekurangan zat besi, pendarahan usus, perdarahan, genetik,
kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat, gangguan sumsum tulang.
Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda mengalami anemia:
1. Kelopak mata pucat

Sangat mudah untuk mendeteksi anemia dengan melihat mata. Ketika Anda meregangkan kelopak mata
dan memperhatikan bagian bawah mata. Anda akan melihat bahwa bagian dalam kelopak mata berwarna
pucat.
2. Kelelahan

Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu selama satu bulan atau lebih, bisa jadi Anda memiliki jumlah sel
darah merah yang rendah. Pasokan energi tubuh sangat bergantung pada oksidasi dan sel darah merah
Semakin rendah sel darah merah, tingkat oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.
3. Mual

Mereka yang menderita anemia seringkali mengalami gejala morning sickness atau mual segera setelah
mereka bangun dari tempat tidur.

4. Sakit kepala

Orang yang mengalami anemia sering mengeluh sakit kepala secara terus-menerus. Kekurangan darah
merah membuat otak kekurangan oksigen. Hal ini sering menyebabkan sakit kepala.
5. Ujung jari pucat
Ketika Anda menekan ujung jari, daerah itu akan berubah jadi merah. Tetapi, jika Anda mengalami
anemia, ujung jari Anda akan menjadi putih atau pucat.

6. Sesak napas

Jumlah darah yang rendah menurunkan tingkat oksigen dalam tubuh. Hal ini membuat penderita anemia
sering merasa sesak napas atau sering terengah-engah ketika melakukan aktivitas sehari-hari seperti
berjalan.

7. Denyut jantung tak teratur


Palpitasi adalah istilah medis untuk denyut jantung tidak teratur, terlalu kuat atau memiliki
kecepatan abnormal. Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen, denyut jantung meningkat. Hal ini
menyebabkan jantung berdebar tidak teratur dan cepat.
8. Wajah pucat
Jika Anda mengalami anemia, wajah Anda akan terlihat pucat. Kulit juga akan menjadi putih kekuningan.
9. Rambut rontok
Rambut rontok bisa menjadi gejala anemia. Ketika kulit kepala tidak mendapatkan makanan yang cukup
dari tubuh, Anda akan mengalami penipisan rambut dengan cepat.
10. Menurunnya kekebalan tubuh
Ketika tubuh Anda memiliki energi yang sangat sedikit, kekebalan atau kemampuluan tubuh untuk
melawan penyakit ikut menurun. Anda akan mudah jatuh sakit atau kelelahan.

Penyebab & Faktor Risiko


Darah terdiri dari plasma dan sel. Ada tiga jenis sel darah:
Sel darah putih (leukosit). Sel darah ini berguna untuk melawan infeksi.
Platelets / keping darah. Sel darah ini membantu membekukan darah saat terluka.
Sel darah putih (eritrosit). Sel darah merah ini membawa oksigen dari paru-paru melalui aliran darah
menuju otak dan organserta jaringan lain.
Tubuh memerlukan suplai oksigen untuk berfungsi. Sel darah merah
mengandung hemoglobin yang merupakan protein yang kayak dengan zat besi
yang memberikannya warna merah. Banyak sel darah diproduksi oleh
sumsum tulang belakang. Untuk dapat memproduksi sel darah merah dan
hemoglobin, tubuh anda membutuhkan zat besi, mineral, protein dan vitamin
lainnya dari makanan yang anda makan.
Anemia dapat diklarifikasikan menurut beberapa kriteria namaun yang paling
praktis adala pengelompokan berdasarkan terjadinya yaitu
1. Anemia pasca pendarahaan
2. Anemia omolitik
3. Anemia defisiensi
4. anemia plastis
5. dan anemia keganasan

Faktor risiko terkena anemia


Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang terjadinya anemia antara lain rendahnya asupan
gizi pada makanan, gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus kecil,
menstruasi, kehamilan, kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati, faktor keturunan.
Infeksi tertentu seperti gangguan pada darah dan autoimun, terkena racun kimia, dan menggunakan
beberapa obat yang berpengaruh pada produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia. Risiko lain
adalah diabetes, alkohol dan orang yang menjadi vegetarian ketat dan kurang asupan zat besi atau vitamin
B-12 pada makanannya.

Diagnosa
Pemeriksaan kadar hb dan darah tepi,umum Hb , 12 gr/ dl

-Keberhasilan pengobatan sangat tergantung pada kemampuan untuk menegakan


diagnosa
-anemia pascapendarahaan diatasi dengan transfusi darah sebanyak 10-20 ml / Kg
BB atau plasma expander .bila tak ada keduanya .cairan intravena lainya juga dapat
digunakan.
Dampak lambat dpat diatasi dengan trasnfusi packed red cell
Anemia defisiensi besi diatasi dengan makanan yang memadai ,sulfas forusus 10
mg /kgBB 3 x sehari atau besi elementer 1 mg /kgBB/hari.
Anemia megaloblastik diaobati spesifik .oleh karena itu harus dibedakan
penyebabnya .
defisinsi vitamin B 12 atau difisinsi asam folat .
dosis vitamin B12 100 mcg/ hari IM . selama 5-10 Hari sebagai terapi
awal di ikuti dengan terapi rumat 100 -200 mcg / bulan sampai
dicapai remisi
dosis asam folat 0.5 1 mg / hari secara oral selama 10 hari dilanjutkan
dengan 0.1-0.5 mg / hari
penggunaan vitamin B12 oral tidak ada gunanya pada anemia oenisiossa
Hemolisis autoimun diatasi dengan prednison 2-5 mg/kgBB /hari peroral dan
testoteron 1-2 /KgBB /Hari i.v untuk jangka panjang
Transfusi darah anya diberikan bila diperlukan saja
Rujuk Rs

Anda mungkin juga menyukai