Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PT. PG. Candi Baru didirikan pada tahun 1832
oleh keluarga The Goen Tjing dengan nama N.V.Suiker
Fabriek Tjandi. Dalam proses produksinya, pabrik ini
mengolah 25.000 kuintal tebu untuk dijadikan gula
perharinya. Maka dari itu, PT. PG. Candi dituntut untuk
mengikuti persaingan mutu dengan pabrik-pabrik gula
lainya. Penambahan alat-alat baru berupa motor
ataupun penggantian motor dengan spesifikasi yang
lebih besar digunakan sebagai sarana peningkatan
produksi dan kelancaran dalam produksi.
Penambahan dan pembenahan itu juga harus
mempertimbangkan ketahanan beban saat bekerja
selama 24 jam penuh dalam 6 bulan masa giling.
Faktor-faktor seperti besarnya daya motor, luas
penampang kabel hantaran, dan kapasitas pengaman
sangat menentukan. Untuk pembebanan motor yang
pada umumnya digunakan sebagai penggerak pompa
minimal harus sama dengan kapasitas pompa. Hal ini
untuk mengantisipasi jika ada masalah pada pompa,
maka kerja motor tidak terlalu berat yang dapat
mengakibatkan cepat rusaknya motor. Akan tetapi
besar motor juga jangan terlalu besar agar tidak
menimbulkan kenaikan anggaran untuk pengadaan
motor. Karena akan menjadi percuma jika motor
dibebani jauh lebih kecil dibanding kemampuannya.
Selain itu tentu juga akan menyebabkan besarnya
kapasitas pengaman karena yang digunakan dalam
menentukan dalam menentukan besar dari kapasitas
pengaman adalah arus nominal maksimal. Akan
1

2
tetapi jika pemasangan pengaman hanya dari arus
yang konsumsi motor yang tentunya lebih kecil dari
arus nominal maksimal motor, bisa mengakibatkan
kesalahan data jika dilakukan inspeksi. Karena akan
menjadi aneh jika arus nominal maksimal yang
didapat dari hasil perhitungan lebih besar dari arus
dari kapasitas pengaman. Dalam pemilihan luas
penampang kabel hantaran juga harus sesuai dengan
syarat dari PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik)
2000. Adapun dalam pemilihannya, harus diketahui
dulu arus nominal dari beban yang disuplai. KHA (Kuat
Hantar Arus) dari kabel harus lebih besar dari arus
nominal beban agar suhu pada kabel tidak panas
yang dapat mengakibatkan kerusakan pada isolasi
kabel. Selain itu, 2 besarnya rugi tegangan harus
disesuaikan juga dengan PUIL 2000. Semakin besar
luas penampang, maka resistansi kabel dan rugi
tegangan pada kabel akan semakin kecil. Sedangkan
rugi tegangan yang dibolehkan pada panel sub
distribusi ke beban tidak dibawah 5%. Pemasangan
pengaman memiliki peranan yang sangat vital dalam
sistem distribusi dan instalasi tenaga listrik. Karena
pengaman digunakan untuk mengamankan beban
atau generator sebagai sumber tenaga listrik dari
kerusakan. Dalam pemasangannya, harus diketahui
terlebih dahulu besar arus nominal yang melewati
pengaman.
Pengaman
juga
harus
mampu
mengamankan kabel hantaran listrik pada saat terjadi
arus lebih yang dapat menyebabkan rusaknya isolasi
kabel. Jadi kapasitas pengaman harus lebih kecil dari
KHA kabel dan lebih besar atau sama dengan arus
nominal. Akan tetapi dalam prakteknya, perhitungan
yang mendalam sangat jarang dilakukan oleh
Installer. Banyak kasus kebakaran atau rusaknya
beban yang menimbulkan kerugian.
Hal ini

3
disebabkan pemasangan yang kurang memperhatikan
keamanan dengan harapan mengurangi biaya
instalasi. Di lain kasus, terdapat pemasangan jalur
distribusi yang mengeluaran lebih biaya besar
dikarenakan perhitungan yang hanya didasarkan dari
mengira-ngira sehingga dalam pemilihan luas
penampang kabel hantaran dan kapasitas pengaman
lebih besar yang dibutuhkan. Jika dilihat dari sisi
keamanan, tentu saja jalur distribusi yang dipasang
sangat aman. Tetapi jika dilihat dari sisi bisnis, hal ini
tentu
mengurangi
keuntungan
yang
didapat
perusahaan karena harus mengeluarkan anggaran
lebih untuk pemasangan jalur distribusi. Jadi, salah
besar jika dalam pemasangan tidak dilakukan
perhitungan yang tepat. Karena dalam dunia bisnis,
kita dituntut untuk bisa mendapatkan untung yang
sebesar-besarnya
tanpa
meninggalkan
faktor
keamanan serta keselamatan pabrik maupun
karyawan. Untuk itu diangkatlah judul Sistem
Distribusi Tenaga Listrik di PT. PG. Candi. Maka dari itu
diangkatlah judul ini dengan harapan agar dalam
instalasi listrik di perusahaan bisa efektif dan aman.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktik Industri
(PI) di PT. PG. Candi Baru :
1. Tujuan secara umum :
a) Mengetahui
dan
mempelajari
proses
pembuatan gula di PT. PG. Candi Baru.
b) Dapat mengenal kegiatan industri secara
langsung, dan memperoleh pengalaman
kerja di dunia industri secara nyata.
2. Tujuan secara khusus :
a) Mempelajari alat-alat yang digunakan pada
sistem distribusi di PT.PG.Candi Baru.

4
b) Mempelajari single line diagram pada PT.
PG. Candi
C. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan bisa didapatkan dari
kegiatan Praktik Industri (PI) ini adalah:
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan dan menerapkan
serta membandingkan ilmu yang telah
diperoleh selama di perkuliahan dengan
praktik di lapangan.
b. Dapat memahami single line di PT. PG.
Candi Baru.
c. Dapat memahami sistem distribusi tenaga
listrik di PT. PG. Candi Baru.
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Dapat menjalin hubungan kerja sama yang
baik antara perusahaan dengan perguruan
tinggi sehingga dapat memberikan efek
positif antara satu sama lain di masa yang
akan datang, khususnya dalam perekrutan
tenaga kerja.
b. Dapat
menerima
masukan
berbagai
macam
informasi
untuk
terus
bisa
meningkatkan kualitas perguruan tinggi
khususnya Jurusan Teknik Elektro di bidang
Teknik Tenaga Listrik sehingga proses
belajar
mengajar
terus
mengalami
perbaikan dan peningkatan kualitas.

5
3. Bagi Perusahaan
a. Dapat menjalin hubungan
dengan
perguruan
tinggi
Universitas Negeri Surabaya.

yang baik
khususnya

Anda mungkin juga menyukai