Bekisting
Bekisting
A. Pengertian
Acuan dan perancah (Bekisting) adalah suatu konstruksi yang bersifat
sementara pada praktik kerja beton sesuaidengan bentuk dan ukuran yang diinginkan.
Dari namanya acuan dan perancah, terbagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi acuandan
fungsi perancah. Acuan yang dimaksud adalah sebagai cetakan atau patokan
untuk ukuran maupun bentuk beton yangdiinginkan, sedangkan perancah
adalah sebagai penyokong tegak dan lurusnya acuan tersebut. Acuan dan
perancah haruskuat memikul beban sendiri, berat beton basah, beban hidup, dan beban
peralatan kerja selama proses pengecoran.Suatu konstruksi acuan dan perancah harus
dapat memungkinkan melakukan kegiatankegiatan:1.Memasang atau merangkai tulangan beton.2 . M e n g e c a t a d u k a n
b e t o n . 3.Mudah melepaskan cetakan sehingga beton tidak rusak. Sebuah bangunan
tidak dapat berdiri dengan kuat ataupun kokoh tanpa pembuatan bekisting yang sesuai
aturan. Makadari itu, dalam praktik acuan dan perancah 1 ini dijelaskan tentang pedoman
perancanagan dan pembuatannya.
B. Syarat-Syarat Acuan dan Perancah
Perencanaan acuan dan perancah harus dapat memenuhi persyaratan aspek bisnis dan
teknologi. Agar konstruksi dapatberfungsi dengan baik harus memenuhi:
Kualitas
1.Ukuran sesuai dengan yang diinginkan,
2.Hasil akhir permukaan beton harus baik dan benar,
3.Posisi atau letak acuan dan perancah harus sesuai dengan yang direncanakan.
Keamanan
1.Harus stabil tidak goyah,
2.Acuan dan perancah harus kuat menahan beban,3 . A c u a n d a n p e r a n c a h h a r u s
kaku.
Ekonomis
1.Mudah dikerjakan dengan tidak banyak membutuhkan tenaga kerja,
2.Mudah dipasang untuk menghemat waktu,3.Mudah dibongkar dengan tidak merusak
beton.
C. Tipe-Tipe Acuan dan Perancah
Pesatnya perkembangan dan banyaknya tuntutan yang harus dipenuhi ag
a r h a s i l d a r i s u a t u k o n s t r u k s i b a i k d a n ekonomis, maka saat ini tipe-tipr
formwork berkembang menjadi tiga, yaitu:1 . F o r m w o r k K o n v e n s i a l / T r a d i s i o n a l
Bahan dasarnya dikerjakan secara tradisional.
Bahan acuan adalah papan.
c . B e n t u k
f o r m w o r k
E. Pelaksanaan Formwork
Bahan yang digunakan pada acuan dan perancah diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Bahan Organik
Bahan yang digunakan sebagai bahan pembuatan komponen formwork yang dipakai dalam
pencetakan komponen beto.Bahan ini dalam bentuk alami berupa bamboo, dolken,
dan galam serta bahan buatan berupa papan dan balok, biasanya terdiri dari papan
tebal 2 - 3 cm yang dirangkai dan diperkuat dengan papan dan balok.
Jenis bahan organic
1.Balok dan papan
2.Plywood
3.Hardboard
4.Papan serpih
5.Papan serat
6.Kayu lapis
7.Plywood
8.Papan buatan
kelemahan pemakaian bahan ini adalah:
a.Kemampuannya terbatas untuk digunakan secara berulang.
b.Volume bahan yang banyak terbuang akibat proses penggergajia n.
c.Perlu tenaga yang cukup terampil dalam pembuatan bekisting.
Kelebihan pemakaian bahan tersebut adalah:
a.Kualitas seragam.
b.Tidak mudah retak.
c.Dapat digunakan berulang-berulang dan tidak mudah menyusut atau
mengembang.
Bahan plywood untuk konsumsi dalam negeri dapat digunakan 3 - 5 kali. Ukuran balok dapat
digunakan 6 - 12 kali. Papandapat digunakan 3 - 5 kali tergantung kualitas kayu yang
digunakan. Kayu kualitas rendah dapat digunakan 2 - 3 kali. Pemakaian plywood
harus diperhatikan arah serat permukaan karena berpengaruh terhadap besarnya lendutan
yang terjadiarah balok perkuatan harus tegak lurus terhadap arah serat.
2. Bahan Pasangan
Bahan yang digunakan untuk percetakan beton yang terbuat dari pasangan bata atau batako.
Bahan ini digunakan untukpekerjaan bangunan bawah seperti pondasi
dan kepala pondasi. Bahan ini tidak dapat digunakan untuk