Pendahuluan 1 Baru
Pendahuluan 1 Baru
Oleh:
Yusuf Rifki Fattah
101011010
Oleh:
Patrisia Jaklin Landeng
13101101001
ABSTRAK
YUSUF RIFKI FATTAH. Isolasi dan Identifikasi Barcode Tanaman Gedi Merah
(Abelmoschusmanihot
L.medik)
dan
gedi
hijau
(Abelmoschus
moschatus)Berdasarkan Gen matK. Di bawah bimbingan Vanda S. Kamu, S.Pd,
M.Si dan Dr. Ir. Max Runtuwene, M.Si.
Gedi (Abelmoschus L.) merupakan tumbuhan tropis. Tumbuhan ini memilki efek
farmakologis. Suatu metode baru untuk mengidentifikasi dan menganalisis
keanekaragaman genetika spesies telah dikembangkan dengan menggunakan
potongan gen standar yang dikenal dengan teknik DNA barcoding. Salah satu gen
yang terdapat pada tumbuhan yaitu gen matK yang dijadikan standar untuk
barcoding. Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi DNA total dan gen matK
penanda barcode DNAdari gedi merah dan gedi hijau, serta analisis in-silico
terhadap produk gen matK gedi merah, gedi hijau,dan kerabat terdekatnya.Gen
matK diisolasi menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR)
menggunakan PrimerForward (5-CGTACAGTACTTTTGTGTTTACGAG-3)
dan Primer Reverse (5-ACCCAGTCCATCTGGAAATCTTGGTTC-3).Hasil
pengurutan
nukleotida
DNA
barcodematKmenunjukkan
bahwa
sebanyak828pbmatK berhasil diisolasi untuk tumbuhan gedi merah dan tumbuhan
gedi hijau.Selain itu, hasil isolasi matK gedi merah dan gedi hijau menunjukkan
tingkat kemiripan yang tinggi.Analisis in-silico menunjukkan sebagian besar
protein matK dari sepuluh tumbuhan yang dipilih memilki kesamaan residu asam
amino.
Kata kunci: TumbuhanGedi, matK, DNA barcoding, in silico.
SURAT PERNYATAAN
Saya mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sam Ratulangi yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Yusuf Rifki Fattah
:
NIM
101011010
:
Program Studi
Kimia
:
Strata
1
:
Judul Skripsi
Isolasi dan Identifikasi Barcode Tumbuhan Gedi
:
Merah (Abelmoschusmanihot L.medik) dangedi
hijau(Abelmoschusmoschatus)Berdasarkan
Gen
matK.
menyatakan bahwa pustaka yang digunakan di dalam Skripsi saya tersebut di atas
adalah benar adanya dan isi dari Skripsi bukan merupakan plagiat. Apabila
pernyataan ini tidak benar, maka saya sebagai mahasiswa bersangkutan siap
diberikan sanksi dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat.
Manado, 19 September 2014
Mengetahui:
Pembimbing:
Tanda Tangan:
1.
2.
Mengetahui:
Wakil Dekan Bidang Akademik
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si)
Pada Program Studi Kimia
Judul Skripsi
Gedi
Merah
(Abelmoschusmanihot
:
:
:
Menyetujui:
1. Komisi Pembimbing
Prof. dr. Edwin de Queljoe, M.Sc, Sp. AndDra. Meiske S. Sangi, M.Si
NIP. 19510612 198103 1 006
NIP. 19580113 198503 2 002
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Gorontalo pada tanggal 21 Juli 1992, sebagai anak pertama dari 2
bersaudara,dari pasangan Ayah Rahmat Fattah dan Ibu Rosmiyati Adam.
Penulis mengawali jenjang pendidikan pada tahun 1999 di Sekolah Dasar Negeri
1 Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango di Kota Gorontalo, pada tahun
2003 pindah ke Sekolah Dasar Negeri 2 Inpres Tondo Kota Palu, lulus pada tahun
2005. Pada tahun yang sama terdaftar sebagi anak didik di Sekolah Lanjut Tingkat
Pertama Negeri 15 Palu, pada tahun 2006 pindah ke Sekolah Lanjut Tingkat
Pertama Negeri 7 Manado, lulus pada tahun 2007. Kemudian melanjutkan studi di
Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Manado, lulus pada tahun 2010.Penulis
melanjutkan studi ke Universitas Sam Ratulangi Manado pada tahun 2010.
Penulis lulus seleksi program Timou Tou di Universitas Sam Ratulangi, yaitu di
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, di Jurusan Kimia.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penulisan skripsi dengan baik. Skripsi ini ditulis berdasarkan
penelitian dengan judul Isolasi dan Identifikasi Barcode Tanaman Gedi
Merah (Abelmoschusmanihot L.medik) dan gedi hijau (Abelmoschus
moschatus)Berdasarkan Gen matK, yang dilaksanakan pada bulan April s/d
Juli 2014.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Kepada semua pihak yang telah memeberikan bantuan pemikiran,
bimbingan, tenaga, materil dan moral serta dorongan semangat sehingga
terselesaikannya karya ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan rasa
terima kasih yang tulus dan sedalamnya kepada :
1
Bapak Prof. dr. Edwin de Queljoe, M.Sc, Sp. And. selaku Dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universits Sam Ratulangi Manado.
Ibu Dra. Meiske S. Sangi, M.Si selaku Ketua Program Studi Kimia dan Ibu
Lidya I. Momuat, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universits Sam Ratulangi Manado.
Ibu Vanda S. Kamu, S.Pd, M.Si , Bapak Dr. Ir. Max Runtuwene, M.Si dan Ibu
Maureen Kumaunang, S.Si, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk mengarahkan, memberikan masukan dan membimbing penulis
dengan penuh tanggung jawab bagi penyelesaian skripsi ini.
Bapak Prof. Dr. Edi Suryanto, M.Si dan Bapak Audy Wuntu, M.Si selaku
dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian
skripsi ini.
Seluruh staf Dosen FMIPA yang telah membekali penulis dengan ilmu
pengetahuan selama berada di fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan
Alam Universitas Sam ratulangi Manado.
Olan, Faisal, dan Mas Eno) terima kasih atas doa dan dukungannya.
Semua pihak yang telah membantu dalam perkuliahan, penelitian hingga
penulisan skripsi ini, yang tidak dapat dituliskan satu persatu. Terima kasih
untuk semuanya.
Ungkapan terima kasih dan penghargaan tak terhingga juga penulis sampaikan
kepada yang terkasih kedua orang tua, serta seluruh keluarga besar atas segala
doa, kasih sayang, perhatian, motivasi, teguraan dan nasehat yang selalu diberikan
dengan tulus kepada penulis.
Akhir kata bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan
memerlukan banyak kritikdan saran yang membangun demi perbaikan
selanjutnya. Meskipun demukian, semoga apa yang dituangkan didalam skripsi
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Manado, 19 September 2014
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...
i
DAFTAR ISI . iii
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL . vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
I
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah .... 4
1.3 Tujuan .................... 4
1.4 Manfaat ... 4
II
III
IV
TINJAUAN PUSTAKA ..
2.1 Tumbuhan Gedi ..
2.1.1
Klasifikasi Tumbuhan
2.1.2
Manfaat dan Kandungan Senyawa .
2.2 DNA Barcoding ..
2.2.1
Isolasi DNA dengan Polymerase Chain reaction (PCR)
2.3 Elektroforesis .
2.4 Analisis in silico
5
5
5
7
8
9
METODOLOGI PENELITIAN ..
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2 Bahan dan Alat ..
3.2.1 Bahan..
3.2.2 Alat.
3.3 Metode Penelitian
3.3.1 Preparasi Sampel
3.3.2 Isolasi DNA total...........
3.3.3 Isolasi Gen matK dengan Proses Amplifikasi pada
polymerase Chain Reaction (PCR)
3.3.4 Elektroforesis..
3.3.4.1 Pembuatan Sel Agarosa...
3.3.4.2 Elektroforesis Gel Agarosa.
3.3.5 Pengolahan Data Sekuens dan Analisis data secara Insilico.
12
12
12
12
12
13
13
13
13
16
16
17
10
11
14
14
14
15
18
4.4
18
20
22
24
24
27
PENUTUP 31
5.1 Kesimpulan.. 31
5.2 Saran ... 31
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN ..
32
34
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8
Gambar 9
Gambar 10
Gambar 11
Gambar 12
Gambar 13
Gambar 14
Gambar 15
Gambar 16
Tumbuhan Gedi ..
Tahapan Proses PCR Secara Umum .
Hasil Isolasi DNA Total Tumbuhan Gedi...
Elektriforegram Tumbuhan Gedi
Sekuens Primer Forward Tumbuhan Gedi Merah .
Sekuens Primer Reverse Tumbuhan Gedi Merah
Sekuens DNA Barcode matK Tumbuhan Gedi Merah...
Sekuens Primer Forward Tumbuhan Gedi Hijau
Sekuens Primer Reverse Tumbuhan Gedi Hijau.
Sekuens DNA Barcode matK Tumbuhan Gedi Hijau ..
Perbandingan Sekuens DNA Barcode ..
Proses BLAST Dalam Situs NCBI..
Daftar Kemiripan Protein matK
Penjajaran matK Tumbuhan Gedi
Format FASTA Dari Protein matK dalam NCBI
Analisis Sifat Fisiologis aktif dengan ProtParam
6
10
16
17
19
19
20
21
21
22
23
24
25
26
27
28
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
DAFTAR LAMPIRAN
25
28
29
Halaman
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
1
2
3
4
35
36
37
38
I. PENDAHULUAN
jenis
penyakit
(Mamahit
dan
Sukamto,
2010).
Masyarakat
memanfaatkan daun gedi yang direbus tanpa diberi bumbu sebagai obat
tradisional untuk menurunkan kadar kolesterol, hipertensi dan antidiabetes (Suoth
et al., 2013).
Tumbuhan genus Abelmoschus hanya dapat ditemui di daerah beriklim
tropik, terutama di Afrika dan Asia. Abelmoschus terdiri dari 15 spesies, di
Indonesia hanya dikenal 3 spesies yaitu: Abelmoschus moschatus, A. esculentus
dan A. manihot. Abelmoschus adalah kelompok tanaman herbal dengan
pertumbuhan cepat, tinggi tanaman sampai 2 meter, panjang daun 20-40 cm,
bentuk daun menjari sebanyak 3-7 helai daun (Bourdy dan Walter, 1992).
Abelmoschus menunjukkan kandungan lendir pada daun segar ketika dipotongpotong kecil (Morris, 2006).
Kemajuan teknologi pada bidang biokimia memungkinkan para ahli
melakukan rekayasa secara genetika dengan mengubah susunan asam amino pada
DNA dari genus tanaman tertentu untuk membuat tanaman yang lebih unggul
dalam bidang farmakologi, pangan, dan pertanian (Hidayati dan Dermawan,
2012). Hal ini memungkinkan hilangnya sumberdaya genetika dari genus
tanaman yang sebagian besar belum teridentifikasi (Krismawati dan Sabran,
1
2004).
Suatu
metode
baru
untuk
mengidentifikasi
dan
menganalisis
tentang efek farmakologis tumbuhan gedi. Data urutan DNA suatu protein dapat
diperoleh dengan mudah dalamsitus National Center for Biotechnology
Information (NCBI) (http://ncbi.nlm.nih.gov) yang dapat diakses lewat internet.
Dari data publikasi teknologi DNA barcoding yang diperoleh melalui
Barcode of Life Database (BOLD) Systems (www.boldsystems.org),belum ada
publikasi yang mencantumkan DNA barcode untuk tumbuhan gedi merah
(Abelmoschus manihot L). Selain itu juga belum ada publikasi yang
mencantumkan urutan nukleotida matK tumbuhan gedi hijau (Abelmoschus
moschatus) dalam situs National Center for Biotechnology Information (NCBI).
Berdasarkan tinjauan tersebut, perlu dilakukan pengkodean DNA (DNA
barcoding) untuk mengidentifikasi DNA tumbuhan gedi merah dan gedi hijau.
Dalam penelitian ini dilakukan ekstraksi dan isolasi DNA terlebih dahulu
menggunakan DNA kit untuk tanaman. Kemudian dilakukan proses amplifikasi
gen menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil dari PCR
tersebut dilihat dari jumlah salinan gen yang dihasilkan (amplikon). Selanjutnya
dilakukan elektroforesis DNA menggunakan gel agarosa dengan buffer yang
sesuai untuk memastikan keberhasilan proses PCR (Kress et al., 2005).Hasil
sequencing dari tanaman gedi merah (Abelmoschus manihot L. Medik) dan gedi
hijau (Abelmoschus moschatus), dilanjutkan dengan analisis secarain-silico untuk
mengetahui fungsi fisiologis aktif dari tumbuhan gedi dan melihat daerah yang
lestari (tingkat kemiripan) dari susunan sekuen DNA pada tumbuhan lainnya yang
tersedia dalam situs National Center for Biotechnology Information (NCBI)
(http://ncbi.nlm.nih.gov).
I.4 Manfaat
II.
II.1
TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan Gedi
Tumbuhan
Gedi merah
Kingdom
Plantae
Subkingdom :
Tracheobionta
Divisi
Magnoliophyta
Subdivisi
Spermatophyta
Kelas
Magnoliopsida
Subkelas
Dilleniidae
Ordo
Malvales
Familia
Malvaceae
Genus
Abelmoschus
Nama latin
Abelmoschus manihot
Tumbuhan
Gedi hijau
Kingdom
Plantae
Subkingdom :
Tracheobionta
Divisi
Magnoliophyta
Subdivisi
Spermatophyta
Kelas
Magnoliopsida
Subkelas
Dilleniidae
Ordo
Malvales
Familia
Malvaceae
Genus
Abelmoschus
Nama latin
Abelmoschus moschatus
Gambar 1. a.) Tumbuhan Gedi merah b.) Tumbuhan Gedi Hijau (koleksi
pribadi)
II.1.2 Manfaat dan Kandungan Senyawa
Tanaman
ini
mengandung
quercetin-3-o-robinobiosid,
hyperin,
II.2
DNA Barcoding
Metode baru untuk mempelajari DNA adalah DNA barcoding dengan
menggunakan potongan DNA pendek yang diambil dari jaringan hewan maupun
tumbuhan. Tujuan dari metode ini yaitu untuk mencari satu atau beberapa daerah
DNAyang akan membedakan berbagai mayoritas spesies yang terdapat di dunia.
Potongan DNA pendek standar yang digunakan dalam penentuan barcode
tumbuhan, adalah gen ribulosa-1,5-bifosfat karboksilase (rbcL) dan gen
maturaseK (matK) yang terdapat pada plastida sedangkan barcode DNA untuk
hewan yaitu gen cytochrome c oxidase subunit 1 (CO1) yang terdapat pada mito
kondria (Kress et al., 2011).
Gen matK memiliki kecepatan subtitusi yang tinggi pada nukleotida dan
asam amino, serta memiliki variasi yang tinggi pada kodon posisi pertama dan
kedua. Sehingga, gen matK ini memiliki keakuratan dalam identifikasi pada
tingkat spesies dibandingkan gen lainnya (Jing et al., 2011).Gen matK lebih sulit
diamplifikasi tetapi memberikan resolusi yang lebih tinggi untuk perbandingan
spesies dan relatif beragam dalam satu spesies. Gen matK memiliki tingkat
keakuratan lebih besar dibandingkan dengan gen rbcL karena kecepatannya untuk
mensubtitusi DNA sehingga gen matK mampu mengidentifikasi sampai pada
tingkat spesies sedangkan gen rbcL hanya mampu membedakan sampel pada
tingkat genus saja. Sebab itu gen matK banyak digunakan dalam penelitian
(Hollingsworth et al., 2009).
II.3
Elektroforesis
Elektroforesis adalah suatau cara analisis kimiawi yang didasarkan pada
10
oleh makro molekul tersebut. Bila arus listrik dialirkan pada suatu medium
penyangga yang telah berisi protein plasma maka komponen- komponen protein
tersebut akan mulai bermigrasi (Pretiwi., 2001).
Media penunjang yang biasa dipakai adalah gel agarosa, gel pati, gel
poliakrilamida dan kertas sellulose poliasetat. Elektroforesis gel memiliki dua
model, yaitu horizontal dan vertikal. Metode yang biasa digunakan adalah model
horizontal, karena mempunyai beberapa keuntungan yaitu peralatan yang
digunakan sangat sederhana, relatif murah dan pemisahan untuk enzim tertentu
dapat menghasilkan pemisahan yang lebih baik (Moore et al., 1999).
II.4
Analisis In-silico
Analisis in-silico merupakan suatu teknik analisis menggunakan piranti
lunak komputer untuk mengetahui hubungan antara struktur, stabilitas dan fungsi
protein. Analisis secara in-silico mencakup prediksi struktur dan simulasi protein,
dan pemodelan protein komperatif. Studi in-silico digunakan untuk simulasi
komputer yang memodelkan proses laboratorium atau alami.Syarat suatu protein
untuk dapat diprediksi strukturnya adalah struktur urutan asam amino dari templat
protein harus memiliki kemiripan dengan protein yang dimodelkan. Metode
pemodelan protein yang paling umum adalah homology modelling, yang
berasumsi bahwa dua protein yang homolog akan memilki struktur yang
mirip(Radford and Dobson, 1999).
11
III.
III.1
METODOLOGI PENELITIAN
III.2
Bahan dan Alat
III.2.1 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun gedi merah
dan gedi hijau yang diperoleh dari pekarangan rumah. Kit untuk isolasi DNA
tanaman (InnuPREP Plant DNA kit, Analytik Jena), primer forward dan reverse,
master mix untuk PCR (GoTaq mastermix Promega), agarosa, akuades, dan bufer
Tris-borat-EDTA (TBE).
III.2.2 Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas, hot
plate, tabung Eppendorf, mikropipet, inkubator, sentrifugator, alat PCR (Biometra
T-personal, Jerman), elektroforesis, spektrofotometer UV-Vis dan freezer.
12
III.3
Metode Penelitian
13
CGTACAGTACTTTTGTGTTTACGAG-3)
1L,Primer
Reverse
(5-
III.3.4 Elektroforesis
III.3.4.1
III.3.4.2
14
piranti
lunak
CliustalX
dan
divisualisasikan
dengan
(Basic
Local
Alignment
Search
Tool.
Protein;
15
IV.
IV.1
Isolasi DNA tumbuhan gedi merah dan gedi hijau masing-masing telah dilakukan
menggunakan Kit Inuprep (Analytik Jena) sesuai dengan petunjuk manual dengan
gen target yaitu gen matK yang terdapat dalm kloroplas. Gambar 3 menunjukan
hasil isolasi DNA total dari tumbuhan gedi merah dan gedi hijau.
Ganbar 3. Hasil isolasi DNA total (a) DNA total tumbuhan gedi merah ; (b)
DNA total tumbuhan gedi hijau (Dokumentasi pribadi)
DNA total yang dihasilkan dari tumbuhan gedi merah berwarna bening
kecoklatan sedangkan DNA total dari tumbuhan gedi hujau berwarna bening
kehijauan. DNA total dari ke dua tumbuhan masing-masing diambil 2L untuk
16
Polymerase Chain
Reaction (PCR).
IV.2
masing diamplifikasikan dengan PCR dengan volume total dari komposisi PCR
yaitu 25L. Dalam proses PCR DNA total dari tumbuhan gedi merah dan gedi
hijau melalui beberapa tahapan yaitu: denaturasi DNA dimana terjadi pembukaan
utas ganda DNA menjadi utas tunggal (Zulfahmi, 2013), tahap annealing yaitu
penempelan primer pada DNA cetakan, serta tahap extension yaitu pemanjangan
primer dengan melakukan reaksi polimerisasi nukleotida untuk membentuk rantai
DNA. Hasil PCR dari tumbuhan gedi merah dan gedi hijau masing-masing
dilanjutkan dengan melakukan elektroforesis gel agarosa. Hasil elektroforegram
DNA gedi merah dan gedi hijau dapat dilihat pada Gambar 4.
(a)
2
1
(b)
853 bp
850 bp
853 bp
840 bp
DNA Lader
17
Dari hasil elektroforegram tumbuhan gedi merah dan gedi hijau yang
didapat menunjukan amplifikasi gen pengkode matK menghasilkan fragmen DNA
dengan ukuran matK primer forward danprimer reverse 853 bp pada tumbuhan
gedi merah sedangkan pada tumbuhan gedi hijau matK primer reverse 850 bp dan
primer forward 840 bp untuk gedi hijau. Pada tumbuhan gedi hijau memiliki
perbedaan ukuran fragmen antara primer reverse dan primer forward karena
primer tidak menempel dengan baik. Kemudian gen matK hasil PCR dari
tumbuhan gedi merah dan gedi hijau masing-masing di sekuens (DNA
Sequencing). Hal ini membuktikan bahwa yang teramplifikasi adalah benar gen
matK yang memiliki lebih dari 500 pasangan basa (bp).
IV.3
Hasil Sekuensing
Data Sekuensing
18
Berikut ini adalah hasil sekuens DNA barcode matK primerreverse dan primer
forward dari tumbuhan gedi merah yang ditunjukan pada Gambar 5 dan
19
Gambar
5. Sekuens
Gambar 6. Sekuens DNA barcode matK (primer reverse) tumbuhan gedi merah.
Fragmen sekuens DNA barcode matK (primer forward dan primer reverse)
dari tumbuhan gedi merah yang diperlihatkan pada Gambar 5 dan Gambar 6
menunujukan kode barcode dengan dominan warna biru muda yang menandakan
sekuans DNA barcode matK (primer forwarddan primer reverse) memiliki
kualitas yang bagus sesuai dengan nilai HQ yang terbaca Geneious v,5.7.1 adalah
19
>93,7%. Kemudian
primer
forward dipadukan
dengan
primer
reverse
Gambar 8. Sekuens DNA barcode matK (primer forward) tumbuhan gedi hijau
Gambar 9. Sekuens DNA barcode matK (primer reverse) tumbuhan gedi hijau
Fragmen sekuens DNA barcode matK (primer forward primer reverse)
dari tumbuhan gedi hijau yang diperlihatkan pada Gambar 8 dan Gambar 9
menunujukan kode baecode dengan dominan warna biru muda yang menandakan
sekuans DNA barcode matK (primer forward) memiliki kualitas yang bagus
sesuai dengan nilai HQ yang terbaca Geneious v,5.7.1 adalah>92,7%. Kemudian
primer forward dipadukan dengan primer reverse menggunakan Multiple
Sequence Comparison by Log-expectation (MUSCLE) yang terintegrasi dalam
Genious v,5.7.6. yang ditunjukan pada Gambar 10.
21
Perbandingan hasil sekuen DNA barcode dari gedi merah dan gedi hijau
ditunjukan pada Gambar 11.
Gambar 11. Perbandingan sekuens DNA bercode dari tumbuhan gedi merah
(YFM) dan gedi hijau dengan (YFH).
Dari hasil perbandingan hasil sekuan DNA barcode antara gedi merah dan
gedi hijau menunjukan kemiripan yang lestari yaitu sekitar >95%, dan hanya
terdapat perbedaan nukleotida pada permulaan sekuens dan akhir sekuens yang
disebabkan pada saat pembacaan sekuen DNA pada proses sequencing fragmen
DNA bertumpuk sehingga tidak terbaca oleh sequencer yang ditunjukan dengan
warna abu-abu pada Gambar 11. Hal ini menunujukan bahwa gen matK pada
tumbuhan gedi merah dan gen matK pada tumbuhan gedi hijau memiliki tingkat
kemiripan yang tinggi .
IV.4 Analisisin-silico
IV.4.1 Analisis Kemiripan matK Tumbuhan Gedi
Hasil sekuen protein matK dari tumbuhan gedidibandingkan dengan
protein dari beberapa spesies yang memiliki kemiripan protein matK dengan cara
dilakukan BLAST dalam situs National Center for Biotechnology Information
(NCBI) (http://blast.ncbi.nlm.nih.gov) seperti yang ditunjukan pada gambar 12 .
antara
98%-100%
yang
tersedia
dalam
situs
NCBI
23
Kode protein
Organisme
AFK09827.1
ABU85043.1
ABR14768.1
AAU06170.1
AAU06175.1
BEA80201.1
BAD89713.1
BAD89703.1
BAD89694.1
10
ABR14770.1
ClustalX
(http://www.clustal.org/clustal2/)
dan
Genedoc
gi|1565733
gi|3878653
gi|5155681
gi|5155680
gi|5979692
gi|8900073
gi|1488414
gi|5979688
gi|5979690
gi|1550528
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
*
20
*
40
*
60
*
8
MEEFQVYLELNRSRRHDFLYPLIFREYIYALAHDHGLNKSMIFFENQGYGNKFSSLIVKRLIIRMHQQNHLIISANNSN
------------------------------------------------------------------------------MEEFQVYLELNRSRRHDFLYPLIFREYIYALAHDHGLNKSMIFLENQGYGNKFSSLIVKRLIIRMDQQNHLIISANDSN
MEESQVYLELNRSRRHDFLYPLIFREYIYALAHDHGLNKSMIFLENRGYGNKFSSLIVKRLIIRMDQQNHLIISANDSN
MEEFQVYLELNRSRRHDFLYPLIFREYIYALAHDHGLNKSMIFLENQGYGNKFSSLIVKRLIIRMDQQNHLIISANDSN
MEEFQVYLELNRSRRHDFLYPLIFREYIYALAHDHGLNKSMIFLENQGYGNKFSSLIVKRLIIRMDQQNHLIISANDSN
MEEFQVYLELNRSRRHDFLYPLIFREYIYALAHDHGLNKSMIFLENQGYGNKFSSLIVKRLIIRMDQQNHLIISANDSN
MEEFQVYLELNRSRRHDFLYPLIFREYIYALAHDHGLNKSMIFLENQGYGNKFSSLIVKRLIIRMDQQNHLIISANDSN
MEEFQVYLELNRSRRHDFLYPLIFREYIYALAHDHGLNKSMIFLENQGYGNKFSSLIVKRLIIRMDQQNHLIISANDSN
MEKFQVYLELNRSRRHDFLYPLIFREYIYALAHDHGLNKSMIFLENQGYGNKFSSLIVKRLIIRMDQQNHLIISANDSN
meefqvylelnrsrrhdflyplifreyiyalahdhglnksmiflenqgygnkfsslivkrliirmdqqnhliisan sn
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
79
79
79
79
79
79
79
79
79
gi|1565733
gi|3878653
gi|5155681
gi|5155680
gi|5979692
gi|8900073
gi|1488414
gi|5979688
gi|5979690
gi|1550528
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
0
*
100
*
120
*
140
*
1
QNPFFGHNNNLYSQTISAGFAVIVEIPFSLRLVSYSQGEEVAKSHNLQSIHSIFPFLEDKLSHLNCVLEVLIPHPIHLE
------------------------------------------------------------------------------QNPFFGHNNNLYSQTISAGFAVIVEIPFSLRLVSYSQGEEVAKSHNLQSIHSIFPFLEDKLSHLNCVLEVLIPYPIHLE
QNPFFGHNNNLYSQTISAGFAVIVEIQFSLRLVSYSQGEEVAKSHNLQSIHSIFPFLEDKFSHLNCVLEVLIPHPIHLE
QNPFFGHNNNLYSQTISAGFAVIVEIPFSLRLVSYSQGEEVAKSHNLQSIHSIFPFLEDKLSHLNYVLEVLIPHPIHLE
QNPFFGHNNNLYSQTISAGFAVIVEIPFSLRLVSYSQGEEVAKSHNLQSIHSIFPFLEDKLSHLNYVLEVLIPHPIHLE
QNPFFGHNNNLYSQTISAGFAVIVEIQFSLRLVSYSQGEEVAKSHNLQSIHSIFPFLEDKFSHLNCVLEVLIPHPIHLE
QNPFFGHNNNLYSQTISAGFAVIVEIPFSLRLVSYSQGEEVAKSHNLQSIHSIFPFLEDKLSHLNYVLEVLIPHPIHLE
QNPFFGHNNNLYSQTISAGFAVIVEIPFSLRLVSYSQGEEVAKSHNLQSIHSIFPFLEDKLSHLNYVLEVLIPHPIHLE
QNPFFGHNNNLYSQTISAGFAVIVEIPFSLRLVSYSQGEEVAKSHNLQSIHSIFPFLEDKLSHLNYVLEVLIPHPIHLE
qnpffghnnnlysqtisagfavivei fslrlvsysqgeevakshnlqsihsifpfledk shln vlevliphpihle
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
158
158
158
158
158
158
158
158
158
gi|1565733
gi|3878653
gi|5155681
gi|5155680
gi|5979692
gi|8900073
gi|1488414
gi|5979688
gi|5979690
gi|1550528
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
60
*
180
*
200
*
220
*
ILVQALRYWIKDASSLHLLRFSLYQYCNLKRFITPKKSISIFNPRLFLFLYNSHAYEYESIFLFLRNQSSHLRSTSSGV
-LVQALRYWIKDASSLHLLRFSLYQYCNLKRFITPKKSISIFNPRLFLFLYNSHAYEYESIFLFLRNQSSHLRSTSSGV
ILVQALRYWIKDASSLHLLRFSLYQYCNLKRFITPKKSISIFNPRLFLFLYNSHAYEYESIFLFLRNQSSHLRSTSSGV
ILVQALRYWIKDASSLHLLRFSLYQYCNLKRFITPKKSISIFNPRLFLFLYNSHAYEYESIFLFLRNQSSHLRSTSSGV
ILVQALRYWVKDASSLHLLRFSLYQYCNLKRFITPKKSISIFNPRLFLFLYNSHAYEYESIFLFLRNQSSHLRSTSSGV
ILVQALRYWVKDASSLHLLRFSLYQYCNLKRFITPKKSISIFNPRLFLFLYNSHAYEYESIFLFLRNQSSHLRSTSSGV
ILVQALRYWIKDASSLHLLRFSLYQYCNLKRFITPKKSISIFNPRLFLFLYNSHAYEYESIFLFLRNQSSHLRSTSSGV
ILVQALRYWVKDASSLHLLRFSLYQYCNLKRFITPKKSISIFNPRLFLFLYNSHAYEYESIFLFLRNQSSHLRSTSSGV
ILVQALRYWVKDASSLHLLRFSLYQYCNLKRFITPKKSISIFNPRLFLFLYNSHAYEYESIFLFLRNQSSHLRSTSSGV
ILVQALRYWVKDASSLHLLRFSLYQYCNLKRFITPKKSISIFNPRLFLFLYNSHAYEYESIFLFLRNQSSHLRSTSSGV
iLVQALRYW6KDASSLHLLRFSLYQYCNLKRFITPKKSISIFNPRLFLFLYNSHAYEYESIFLFLRNQSSHLRSTSSGV
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
237
78
237
237
237
237
237
237
237
237
gi|1565733
gi|3878653
gi|5155681
gi|5155680
gi|5979692
gi|8900073
gi|1488414
gi|5979688
gi|5979690
gi|1550528
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
240
*
260
*
280
*
300
*
FLERIYFYGKIEYLVEVFSNDFQNNLWLFKDPFIHFIRYQGKSILSSKDTSLLMNKWKYYFVDLWQYYFYMWFQSGRVR
FLERIYFYGKIEYLVEVFSNDFQNNLWLFKDPFIHFIRYQGKSILSSKDTSLLMNKWKYYFVDLWQYYFYMWFQSGRVR
FLERIYFYGKIEYLVEVFYNDFQNNLWLFKDPFIHFIRYQGKSILSSKDTSLLMNKWKYYFVDLWQYYFYMWSQSGRVR
FLERIYFYGKIEYLVEVFYNDFQNNLWLFKDPFIHFIRYQGKSILSSKDTSLLMNKWKYYFVDLWQYYFYMWSQSGRVR
FLERIYFYGKIEYLVEVFYNDFQNNLWLFKDPFIHFIRYQGKSILSSKDTSLLMNKWKYYFVDLWQYYFYMWSQSGRVR
FLERIYFYGKIEYLVEVFYNDFQNNLWLFKDPFIHFIRYQGKSILSSKDTSLLMNKWKYYFVDLWQYYFYMWSQSGRVR
FLERIYFYGKIEYLVEVFYNDFQNNLWLFKDPFIHFIRYQGKSILSSKDTSLLMNKWKYYFVDLWQYYFYMWTQSGRVR
FLERIYFYGKIEYLVEVFYNDFQNNLWLFKDPFIHFIRYQGKSILSSKDTSLLMNKWKYYFVDLWQYYFYMWSQSGRVR
FLERIYFYGKIEYLVEVFYNDFQNNLWLFKDPFIHFIRYQGKSILSSKDTSLLMNKWKYYFVDLWQYYFYMWSQSGRVR
FLERIYFYGKIEYLVEVFYNDFQNNLWLFKDPFIHFIRYQGKSILSSKDTSLLMNKWKYYFVDLWQYYFYMWSQSGRVR
FLERIYFYGKIEYLVEVFyNDFQNNLWLFKDPFIHFIRYQGKSILSSKDTSLLMNKWKYYFVDLWQYYFYMW QSGRVR
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
316
157
316
316
316
316
316
316
316
316
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
320
*
340
*
360
*
380
*
INQLYKYSLDFLGYLSSVRLNPSVVRSQMLENSFIIDNAMKTLDTRIPIISLIGSLSKAKFCNTLGHPISKPTWADSSD
INQLYKYSLD--------------------------------------------------------------------INQLYKYSLDFLGYLSSVRLNPSVVRSQMLENSFIIDNAMKTLDTRIPIISLIGSLSKAKFCNTLGHPISKPTWADSSD
INQLYKYSLDFLGYLSSVRLNPSVVRSQMLENSFIIDNAMKTLDTRIPIISLIGSLSKAKFCNTLGHPISKPTWADSSD
INQLYKYSLDFLGYLSSVRLNPSVVRSQMLENSFIIDNAMKTLDTRIPIISLIGSLSKAKFCNTLGHPISKPTWADSSD
INQLYKYSLDFLGYLSSVRLNPSVVRSQMLENSFIIDNAMKTLDTRIPTISLIGSLSKAKFCNTLGHPISKPTWADSSD
INQLYKYSLDFLGYLSSVRLNPSVVRSQMLENSFIIDNAMKTLDTRIPIISLIGSLSKAKFCNTLGHPISKPTWADSSD
INQLYKYSLDFLGYLSSVRLNPSVVRSQMLENSFIIDNAMKTLDTRIPIISLIGSLSKAKFCNTLGHPISKPTWADSSD
INQLYKYSLDFLGYLSSVRLNPSVVRSQMLENSFIIDNAMKTLDTRIPIISLIRSLSKAKFCNTLGHPISKPTWADSSD
INQLYKYSLDFLGYLSSVRLNPSVVRSQMLENSFIIDNAMKTLDTRIPIISLIGSLSKAKFCNTLGHPXXXXXXXXXXX
INQLYKYSLDflgylssvrlnpsvvrsqmlensfiidnamktldtripiisligslskakfcntlghpiskptwadssd
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
395
167
395
395
395
395
395
395
395
395
gi|1565733
gi|3878653
gi|5155681
gi|5155680
gi|5979692
gi|8900073
gi|1488414
gi|5979688
gi|5979690
gi|1550528
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
400
*
420
*
440
*
460
*
SDIIDRFVRICRNLSHYHSGSSKKKSLYRIKYILRFSCVKTLARKHKSTVRAFLKRLGSEFLEEFFTETEEEHVFSLIF
------------------------------------------------------------------------------SDIIDRFVRIGRNLSHYHSGSSKKKSLYRIKYILRFSCVKTLARKHKSTVRAFLKRLGSAFLEEFFTETEEEHVFSLIF
SDIIDRFVRICRNLSHYHSGSSKKKSLYRIKYILRFSCVKTLARKHKSTVRAFLKRLGSEFLEEFFTETEEEHVFSLIF
SDIVDRFVRICRNLSHYHSGSSKKKSLYRIKYILRFSCVKTLARKHKSTVRAFLKRLGSEFLEEFFTETEEEYVFSLIF
SDIVDRFVRICRNLSHYHSGSSKKKSLYRIKYILRFSCVKTLARKHKSTVRAFLKRLGSEFLEEFFTETEEEYVFSLIF
SDIVDRFVRICRNLSHYXSGSSKKKSLYQIKYILRFSCVKTLARKHKSTVRAFLKRLGSEFLEEFFTETEEEYVFSLIF
SDIVDRFVRICRNLSHYHSGSSKKKSLYRIKYILRFSCVKTLARKHKSTVRAFLKRLGSEFLEEFFTETEEEYVFSLIF
SDIVDRFVRICRNLSHYHSGSSKKKSLYRIKYILRFSCVKTLARKHKSTVRAFLKRLGSEFLEEFFTETEEEYVFSLIF
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXLEEFFTETEEEYVFSLIF
sdi drfvri rnlshy sgsskkksly ikyilrfscvktlarkhkstvraflkrlgs fleeffteteee vfslif
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
474
474
474
474
474
474
474
474
474
dekatnya menunjukan daerah lestari dari asam amino ke 60 sampai asam amino
ke-328 yang ditunjukan dengan warna hitam. Semakin gelap warna dari hasil
penjajaran maka susunan asam amino juga semakin mirip.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
480
*
500
PRGFFTLRKFYRGRIWYLDIICINALVNHE
-----------------------------PRGFFTLRKFYRGRIWYLDIICINALVNHE
PRGFFTLRKFYRGRIWYLDIICINALVNHE
PRGSFTLRKFYRGRIWYLDIICINALVNHE
PRGFFTLRKFYRGRIWYLDIICINALVNHE
PKGFFTLRKFYRGRIWYLDIICINALVNHE
PRGFFTLRKFYRGRIWYLDIICINALVNHE
PRGFFTLRKFYRGRIWYLDIICINALVNHE
PRGFFTLRKFYRGRIWYLDIICINALINHE
p gfftlrkfyrgriwyldiicinal nhe
dipilih diunduh
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
504
504
504
504
504
504
504
504
504
25
Gambar 15. Format FASTA dari protein matK dari situs NCBI
(http://blast.ncbi.nlm.nih.gov)
Selanjutnya dilakukan analisis sifat fisiologis aktif. Format FASTA dari
sepuluh protein matK dimasukan satu persatu kedalam situs Bioinformatics
Resource Portal atau ExPASy (http://expasy.org) menggunakan ProtParam seperti
yang ditunjukan pada Gambar 16.
Sifat fisiologis aktif dari kesepuluh protein matK yang dianalisis in-silico
adalah sifat fisika kimia dari masing-masing protein matK yang ditunjukan pada
Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Analisis Sifat fisika kimia matK
N
o
1
Protein
BM (Da)
pI
Rumus molekul
JA
II
AI
GRAVY
AFK09827.1
20631,8
9,61
C984H1436N238O246S3
2907
37,91
91,62
-0,165
ABU85043.1
69910,2
9,51
C2779H4215N725O732S13
8464
39,79
96,88
-0,123
ABR14768.1
59880,3
9,37
8468
38,81
96,69
-0,123
AAU06170.1
59904,1
9,46
C2772H4213N725O737S13
8460
40,5
96,88
-0,145
AAU06175.1
59793
9,48
C2774H4212N720O735S12
8453
39,98
97,86
-0,121
BEA80201.1
59917,1
9,43
C2779H4212N720O739S12
8462
39,89
96,46
-0,145
BAD89713.1
59869
9,43
C2775H4212N720O739S12
8458
39,89
97,26
-0,142
BAD89703.1
60028,3
9,47
C2785H4225N723O738S12
8483
40,77
97,26
-0,143
BAD89694.1
59929,1
9,43
C2781H4216N720O738S12
8467
39,89
97,26
-0,135
10
ABR14770.1
20422,1
9,21
2684
34,41
86,05
-0,062
Catatan : Bobot molekul (BM), Titik isoelektrik (pI), Jumlah Asam amino (JA)
Indeks ketidakstabilan (II), Grand everage dydropathy (GRAVY).
Sifat fisika kimia yang dari protein matK tumbuhan gedi dengan beberapa
tanaman lainnya pada Tabel 2 memperlihatakan berat molekul (BM) dari
kesepuluh spesies tersebut berkisar antara 20422,1-59904,1 Da. Kesepuluh
spesies tanaman tersebut memiliki nilai isoelektrik (pI) lebih dari 7 yang
menunjukan pH dari suatu protein yang berarti bersifat basa. Dari sepuluh protein
matK pada tabel diatas menunjukan nilai GRAVY yang berkisar -0,062 sampai
-0,165 yang menunjukan bahwa kesepuluh protein tersebut membentuk ion
negatif dan dalam suasana basa yang tidak larut dalam air. Kemudian ditentukan
juga kandungan asam amino (dalam bentuk %mol) dari protein matK yang
diperlihatkan pada Tabel 3.
Tabel 3.Analisis komposisi asam amino matK menggunakan Protparam
Residu
27
Asam
Amino
Ala(A)
Arg (R)
Asn (N)
Asp (D)
Cys (C)
Gln (Q)
Glu(E)
Gly (G)
His (H)
Ile (I)
Leu (L)
Lys (K)
Met (M)
Phe (F)
Pro (P)
Ser (S)
Thr (T)
Trp (W)
Tyr (Y)
Val (V)
Protein matK
AFK0
9827.1
1.8
6.0
5.4
3.6
0.6
4.8
3.0
2.4
2.4
6.6
12.1
10.2
1.8
11.4
1.8
3.0
10.2
3.6
0.0
0.0
ABU8
5043.1
3.0
6.3
6.0
3.2
1.2
3.4
5.0
3.4
4.2
8.7
12.1
5.8
1.4
8.5
2.8
10.9
2.6
1.4
6.0
4.4
ABR1
4768.1
3.0
6.0
5.8
3.6
1.2
3.8
5.0
3.4
3.6
8.5
12.1
6.0
1.4
8.3
2.6
10.7
2.8
1.4
6.3
4.6
AAU0
6170.1
3.0
6.5
5.8
3.6
1.2
3.4
5.0
3.4
4.0
8.7
12.1
5.8
1.4
8.1
2.6
11.1
2.6
1.4
6.2
4.4
AAU0
6175.1
3.2
6.3
5.8
3.6
1.0
3.4
4.8
3.6
3.8
3.7
12.3
5.8
1.4
8.1
2.8
10.9
2.6
1.4
6.3
4.4
BAE8
0201.1
3.0
6.3
5.8
3.6
1.0
3.4
5.0
3.4
3.8
8.1
12.3
5.8
1.4
8.1
2.8
10.9
2.8
1.4
6.5
4.8
BAD8
9713.1
3.0
6.3
5.8
3.6
1.0
3.4
5.0
3.4
3.8
8.3
12.3
5.8
1.4
7.9
2.8
11.1
2.6
1.4
6.5
4.8
BAD8
9703.1
3.0
6.5
5.8
3.6
1.0
3.4
5.0
3.2
3.8
8.3
12.3
5.8
1.4
8.1
2.8
10.9
2.6
1.4
6.5
4.8
BAD8
9694.1
3.0
6.3
5.8
3.6
1.0
3.4
5.0
3.4
3.8
8.3
12.3
5.8
1.4
8.1
2.8
10.9
2.6
1.4
6.5
4.8
ABR1
4770.1
2.4
4.8
5.6
2.8
0.6
3.4
4.6
3.0
3.2
7.5
11.1
4.2
1.4
7.3
2.6
8.5
2.0
1.2
6.0
3.8
V.
PENUTUP
V.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
1. Hasil pengurutan nukleotida DNA barcodematKmenghasilkan828pb untuk
tumbuhan gedi merah dan tumbuhan gedi hijau. Dari hasil sekuens DNA
barcode matK dari gedi merah dan gedi hijau menunjukan kode barcode
DNA dari gedi merah dan gedi hijau memiliki tingkat kemiripan yang tinggi.
2. Hasil analisis in-silico matK dari Abelmoschus L. dengan beberapa kerabat
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
merah dan gedi hijau dengan menggunakan gen standar barcode lainya,
agar hasil yang didapatkan dapat menunjukan perbedaan antara tumbuhan
gedi merah dan gedi hijau.
DAFTAR PUSTAKA
29
Bourdy, G. andA. Walter. 1992. Materniity and Medicinal Plants in Vanuatu I. The
Cycle of Reproduction. J. Ethnopharmacology. 37 : 179-196.
Cowan, R. S. and M. F. Fay. 2012. Challenge in The DNA Barcoding of Material
Plant. Springer Science, New York.
Edgar, R.C.2004. MUSCLE: Multiple sequence alignment with high accuracy and
high throughput.Nucleic Acid Res.5 : 1792-1797.
Hidayati, N. dan R. Dermawan. 2012. Tomat Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.
Hollingsworth, P. M, L. L. Forrest, J. L. Spouge, M. Hajibabaei, and R.
Ratnasingham. 2009. A DNA Barcode for Land Plants. Proc. Natl. Acad.
Sci. USA. 106: 12794-12797.
Jain, P.S, S. B. Bari, S. J. Surana. 2009.Isolation of Stigmasterol and -Sitosterol
from Petroleum Ether of Woody Stem of Abelmoschus manihot. Dalam :
Asian Journal of Biological Sciences. 2 : 112-117.
Jing, Y., X. Jian-Hua, dan Z. Shi-Liang. 2011. New Universal matK Primers for
DNA Barcoding Angiosperms. J. System and Evolution. 49: 176-181.
Kolondam, B. J., E. Lengkong dan J. Polii-Mandang. 2012. Barcode DNA
Berdasarkan Gen rbcL dan matK Anggrek Payus Limondok (Phalus
tancarvilleae). J. Bioslogos. 2: 55-62.
Kolondam, B. J., E. Lengkong, J. Polii-Mandang, S. Runtunuwu, dan A. Pinaria.
2013. Barcode DNA Anthurium Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii)
Berdasarkan gen rbcL dan matK. J. Bioslogos. 3:17-25.
Krismawati, A. dan E. Sabran. 2004. Pengelolaan sumber daya genetik tanaman
obat spesifik kalimantan tengah. Buletin Plasma Nutfah. 12 : 16-23.
Kress, W. J., K. J. Wurdack, E. A. Zimmer, L. A. Weigt and D. H. Janzen. 2005.
Use of DNA Barcodes to Identify Flowering Plants. PNAS. 102: 83698374.
Kumaunang, M., V. S. Kamu, dan Y. I. Mandik. 2009. Analisis In-silico Protein
DnaJ Bacillus stearothermophilus. Chemistry Progres. 2: 47-51.
Lin-lin, W., Y. Xin-bo, H. Zheng-ming, L. He-zhi dan W. Guang-xia. 2007. In
Vivo and In Vitro Antivirial Activity of Hyperoside Extracted From
Abelmoschus manihot (L) Medik. Acta Pharmacol Sin. 28 : 404-409.
Liu, Y., L. Xianyin, L. Xiaomei, Z. Yuying, C. Jingrong. 2006. Interactions
Between Thrombin with Flavonoids from Abelmoschus (L.) Medicus by
CZE. Chromatographia. 6: 45-56.
31
Analisis
Genetik
Tanaman.Juenala
LAMPIRAN
Lampiran 1. Bagan isolasi DNA Total
Disentrifugasi
Ditambahkan
bufer elusi (Elution Buffer) 100 L
Sampel DNA Total
33
Filtrat
Ditambahkan lar
Elektroforegram
o Tag Master Mix 2x= 20 L;
Primer Forward matK-3F= 1,5 L; Primer Reverse matK-1R= 1,5 L; dan ddH2O
Hasil elektroforesis
Proses amplifikasi PCR
Sampel DNA 2 L (YFM)
Hasil PCR
35
Sampel DNA 2 L
Preparasi Sampel
Elektroforesis
Hasil elektroforesis
37