Anda di halaman 1dari 4

MK/P/Tanggal/R : Sosiologi Umum/3/9 Maret 2010/RK TPB 3.

01
Kelas : A.03
Nama / NRP : Christy Ariesta/ C34090028
Asisten : Sulastri/ I34063262

Ikthisar Bacaan I

STRUKTUR INTERAKSI KELOMPOK ELIT DALAM


PEMBANGUNAN
Penelitian di Tiga Desa Santri
Oleh: Sunyoto Usman

Dalam masyarakat terdapat golongan yang disebut golongan elit.


Golongan elit dalam masyarakat sering dikonotasikan dengan golongan
yang tidak terjangkau oleh masyarakat biasa , hidup secara terpisah dan
bersifat glamor
Dalam sosiologi kelompok elit diartikan sebagai kelompok minoritas
yang disegani dan dihormati dan saangat berpengaruh dalam
pengambilan keputusan dalam suatu kelompok masyarakat (massa).
Kelompok elit juga ditempatkan sebagai pemberi legitimasi dan posisinya
diharapkan dapat memberi kontribusi nyata dan dapat membawa
perubahan untuk kepentingan bersama.
Keberadaan kelompok elit dalam masyarakat dihubungkan dengan
dua pendapat. Pendapat pertama mengemukakan kelompok elit lahir dari
proses alami yaitu karena karunia dan bakat yang mereka miliki. Yang
kedua kelompok elit ada karena adanya kepercayaan yang diberikan
kepada mereka untuk menyelesaikan berbagai masalah akibat dari
komplesitas organisasi sosial.
Kelompok elit dapat diduduki oleh informal leaders yakni individu
yang didengar dalam masyarakat walaupun tidak memiliki jabatan,
biasanya kelompok elit ini terdapat di pedesaan.
Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menidentifikasi kelompok
elit. Yaitu: (1) Mencari individu-individu elit, (2) mewanwancarai, (3)
melihat penampilannya secara nyata.
Berikut adalah contoh penelitian dengan fokus perhatian kepada interaksi
kelompok elit di kalangan masyarakat desa santri yang mengambil lokasi
di tiga desa santri dalam wilayah kabupaten Jombang , Jawa Timur. Yang
ingin diketahui dari penelitian ini adalah konfigurasi posisi anggota
kelompok elit dalam jaringan interaksinya
Berdasarkan hasil penelitian klompok elit pamong desa memiliki
angka yang tingggi, baikk koneksi maupun integrasi. Sementara itu, nilai
yang dimiliki pemuka agama rata-rata rendah. Hal ini karena adanya
konsekuensi strategi pembangunan yang berkaitan dengan proyek-proyek
pembangunan desa seperti : Supra-Insus, TRI, dan Bantuan Desa yang
semuanya berkaitan dengan pengambilan keputusan dari pamong desa.

Analisis bacaan I

Dalam bacaan satu terdapat struktur sosial anatara pemuka agama


(guru thoriqot) dan masyarakat pengikut thoriqot. Klompok elit di desa
yaitu Kepala Desa (pamong desa) , kelompok elit petani kaya, serta
masyarakat. Dalam hal ini pamong Desa memegang peranan terbesar
dalam masyarakat karena banyaknya interaksi yang dilakukan akibat
proyek-proyek pembangunan desa.
Terdapat dasar-dasar struktur sosial yaitu peranan yaitu peranan
pemuka agama dalam kehidupan politik masyarakat desa, dan dasar
stukrur sosial yaitu institusi sosial dalm hal ini pendidikan religi yang
diberikan pemuka agama.
Terdapat proses sosial disossiatif yaitu persaingan entare elit
pemuka agama dan elit pamong desa dalam menanamkan pengaruhnya
dalam masyarakat.
Hubungan asossiatif yaitu bentuk kerja sama antara pamong desa
dan masyarakat dalam menyelesaikan pembangunan desa.
Terdapat jaringan sosial yang dianalisis berdasarkan kekuatannya
yaitu kuatnya hubungan antara pemuka agama dengan masyarakat yang
terbentuk akibat tradisi thoriqot yang kuat yang mengharruskan
masyarakat pengikutnya patuh terhadap gurunya yang dalam hal ini
adalah kyai (pemuka agama)
Dapat dilihat dari bacaan di atas terdapat pengorganisasian sosial
yang berbentuk organisasi formal yaitu pemerintahan desa, serta
pengorganisasian berbentuk komunitas yang tercermin dari kelompok
petani kaya., kelompok elit pemuka agama. Serta pengorganisasian sosial
masyarakat yaitu mesyarakat desa.

Ikthisar bacaan II

TOLONG BANTU PERBAIKI PERTANIAN KAMI


Oleh : Muhammad Syaifullah

Dari pertemuan Kepala Seksi Konservasi TN Kutai dengan beberapa


tokoh masyarakat di Kondolo diketahui bahwa masyarakat terpaksa
mencari kayu untuk dibuat kayu arang karena masyarakat tidak bias lagi
bersawah lagi karena kekeringan dan hama tikus. Menurut Andi mappolo
salah seorang tokoh masyarakat kondolo petugas sebaiknya meneliti
apakah menebang kayu untuk bertahan hidup atau yang hanya spekulan
lahan.
Ketegangan yang ada di antara petugas dan warga menurut Ade
Suharjo disebabkan oleh putusnya komunikasi antara petugas dan warga.
Selain itu kemiskinan yang mereka alami karena kurangnya perhatian
pemerintah daerah sehingga mereka terpaksa mempertahankan diri
dengan mencari kayu.
Ternyata selain warga, orang luar pun ikut masuk dan ikut
merambah hutan. Menurut kompas, warga yang mencari arang di
sepanjang jalan Bontang-Sanatta sangat sedikit yang tampak adalah
perkebunan rakyat secara besar-besaran, penebangan dan pengangkutan
kayu ulin, dan penguasaan tanah. Beberapa oknum Kepala desa juga
membagi-bagi lahan di daerah ini.
Maraknya aksi pengambilan lahan ini bersamaan dengan adanya
proyek pengaspalan jalan Bontang-Sangatta menurut. Tonny
Suhartono( pengelola TN Kutai) warga setempat telah bekerja sama
dalam pembagian lahan TN Kutai. Dia juga sudah mengetahui siapa saja
yang terlibatBeban terbesar dari TN Kutai yaitu tidak adanya sinkronisasi
kebijakan soal hutan ini antara pemerintah pusat, Pemda Kaltim, dan
Pemda Kutai.

Analisis Bacaan II

Struktur sosial pada bacaan dua yaitu Ade Suharso yang


merupakan pemimpin jagawana Kepala Seksi Konservasi Taman Nasional
kutai. Kepala Desa Kondolo Manap. Tokoh masyarakat Kondolo Andi
Mappolo, Kepala Balai TN Kutai Tonny Suhartono, warga masyarakat
,Direktur Yayasan Bina Lingkuan Adief Mulyadi.
Terdapat Interaksi Sosial yang bersifat Hubungan kelompok antar
kelompok yaitu para tokoh desa dengan petugas petugas konservasi TN
Kutai. Bentuk interaksi sosial yang terjadi adalah hubungan assosiatif
yaitu akomodasi yaitu adanya kompromi dan konsiliasi antara warga
setempat yang diwakili tokoh-tokoh desanya dengan perwakilan dari TN
Kutai Ade sudarso. Ada juga hubungan disossiatif yaitu konflik antara TN
Kutai dan warga dalam penguasaan lahan untuk tujuan yertentu.
Terdapat pengorganisasian sosial yang berbentuk organisasi formal
yaitu pemerintah desa kondolo serta petugas dari TN Kutai.

Anda mungkin juga menyukai