Nadia Aryanti
Jl.Anggrek No.3 Rt.16/02 kompleks.PP Cipinang Mara Jakarta Timur 13420
nadia_aryanti@yahoo.com
ABSTRAK
Sistem Informasi Manajemen Data-Hukum dan Perundang-undangan adalah suatu
pengembangan sistem pencarian dokumen yang terdapat pada situs Departemen Hukum
dan HAM. Tujuan dari pengembangan Sistem Informasi Manejemen Data hukum dan
Perundang-undangan adalah membuat suatu sistem pengorganisasian dokumen hukum
yang dapat menyimpan dokumen dalam segmen atau kelompok yang memudahkan
pengguna sistem dalam melakukan pencarian dan pengaksesan dokumen secara lengkap
dengan lampiran atau lembaran sejarahnya serta dokumen lain yang terkait. Untuk
melakukan pengembangan pada sistem ini dilakukan proses perencanaan kegiatan,
analisis kebutuhan, perancangan sistem, pemrograman, uji coba dan implementasi.
Kelebihan dari sistem Informasi Manajemen Data Hukum ini adalah kemudahan dalam
melakukan pencarian dokumen hukum berdasarkan kriteria atau atribut yang dimiliki
pengguna. Selain itu pengelompokkan tidak bergantung pada satu kriteria tertentu,
bahkan dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai jenis kriteria. Dokumen juga
ditampilkan secara lengkap beserta lampiran, lembaran sejarah dan dokumen lain yang
terkait. Kelemahan dari sistem ini adalah belum lengkapnya seluruh dokumen hukum
yang tersimpan dalam basis data dan kinerja sistem belum teruji dengan baik.
Kata Kunci : Sistem, Dokumen, Hukum, Departemen, HAM
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Disadari atau tidak, kendala yang mempengaruhi kegiatan operasional dalam
pengambilan keputusan dari organisasi diantaranya adalah kendala-kendala yang
berkaitan dengan data dan informasi. Salah satu diantaranya adalah data-data yang
berkaitan dengan data legal / produk hukum yang berbentuk dokumen hukum, baik itu
berupa arsip maupun dokumen hukum lainnya seperti Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Menteri, Keputusan Dirjen, memo, surat masuk, surat keluar
dan kebijakan lainnya, yang merupakan landasan didalam menunjang kegiatan-kegiatan
baik operasional maupun pengambilan keputusan.
Semakin besar organisasi, semakin banyak jumlah pihak yang terkait. Berkaitan
dengan besarnya jumlah tersebut, maka kepentingan untuk membuat sistem informasi
manajemen yang diimplementaskan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan datadata hukum dan perundang-undangan menjadi sangat strategis. Disamping itu, sistem
tersebut dapat dijadikan pula sebagai media sosialisasi yang dapat memenuhi
kepentingan terhadap informasi yang berkaitan dengan data hukum.
Sistem pencarian dokumen yang ada saat ini memiliki beberapa kekurangan
yaitu kesulitan untuk mencari dokumen hukum terkait, pencarian hanya menggunakan
modus Boolean AND, dan pengelompokkan yang menyulitkan pengguna.
Tujuan dari pengembangan Sistem Informasi Manejemen Data hukum dan
Perundang-undangan adalah membuat suatu sistem pengorganisasian dokumen hukum
yang dapat menyimpan dokumen dalam segmen atau kelompok yang memudahkan
pengguna sistem dalam melakukan pencarian dan pengaksesan dokumen secara lengkap
dengan lampiran atau lembaran sejarahnya serta dokumen lain yang terkait
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber Hukum Tata Negara
Yang dimaksud dengan sumber hukum adalah segala apa saja yang
menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yakni
aturan-aturan yang jika dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata. Sumber
hukum dapat ditinjau dari segi materiil dan segi formal (Kansil, 2000).
Peraturan Perundangan
Untuk mengatur masyarakat dan menyelenggarakan kesejahteraan umum
seluruh rakyat, Pemerintah mengeluarkan berbagai macam peraturan Negara yang
biasanya disebut Peraturan Perundangan. Semua Peraturan Perundangan yang
dikeluarkan Pemerintah harus berdasarkan dan/atau melaksanakan Undang-Undang
Dasar dari Negara tersebut.
Dengan demikian semua peraturan Perundangan Republik Indonesia dikeluarkan
harus berdasarkan dan/atau melaksanakan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD
1945). Adapun bentuk-bentuk dan tata urutan Peraturan Perundangan Republik
Indonesia sekarang ini berdasarkan UUD 1945 dan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS,
sebagai berikut : (Kansil, 2000)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Tata urutan (hierarchie) Peraturan Perundangan tersebut di atas tidak dapat diubah
atau dipertukarkan tingkat kedudukannya, oleh karena tata urutan Peraturan
Perundangan disusun berdasarkan tinggi rendahnya Badan Penyusun Peraturan
Perundangan dan menunjukkan kepada tinggi rendahnya tingkat kedudukan masingmasing peraturan Negara tersebut. Tata urutan Peraturan Perundangan
dimaksudkan, bahwa Peraturan Perundangan yang lebih rendah tingkat
kedudukannya tidak boleh bertentangan isinya dengan Peraturan Perundangan lain
yang lebih tinggi tingkat kedudukannya. Misalnya : Undang-undang tidak boleh
bertentangan isinya dengan Ketetapan MPR.
dari orientasi yang berpusat pada PC ke orientasi yang berpusat pada internet khususnya
layanan. Untuk mewujudkan visi orientasi pada internet, Microsoft mengembangkan
kumpulan teknologi baru yang disebut Microsoft. NET. Banyak inovasi baru yang
berada dalam platform ini akan mengatasi keterbatasan dari tool-tool dan teknologi
lama.
Salah satu bahasa pemrograman visual yang dikembangkan oleh Microsoft adalah
visual basic 6 (VB 6) yang berorientasi pada PC. Saat ini VB6 tersebut mengalami
keterbatasan-keterbasan yang solusinya terdapat dalam teknologi Visual Basic. NET
(VB.NET) (Kusumo, 2004).
USULAN SISTEM
Untuk menjawab kebutuhan akan sistem informasi manajemen dokumen hukum yang
diharapkan, maka dilakukan pengembangan sistem yang akan diuraikan secara rinci
pada bagian usulan sistem berikut ini.
Pengguna sistem dibagi menjadi 4 jenis dengan akses modul yang berbeda-beda.
1. Administrator pengguna, modul yang dapat diakses adalah membuat jabatan,
membuat pengguna baru dan melihat log history.
2. Administrator aplikasi, modul yang dapat diakses adalah membuat atribut,
membuat segmen dan membuat jenis dokumen.
3. Data Entry, modul yang dapat diakses adalah menyimpan dokumen,
memasukkan atribut, dan membuat kaitan antar dokumen
Tentukan dokumen
hukum yang akan
disimpan
Simpan
setiap entitas terdapat atribut yang diberi garis bawah, atribut tersebut adalah primary
key atau nilai kunci yang unik dari setiap entitas.
Rancangan Tampilan
Pada tahap perancangan tampilan, dilakukan proses pembuatan gambar yang akan
digunakan sebagai panduan pada pembuatan aplikasi. Proses ini menentukan peletakan
komponen-komponen pada aplikasi dan juga menentukan fungsi-fungsi yang harus ada
pada setiap halaman web.
SIM
Hukum
Log In
Manajemen
Aplikasi
Manajemen
User
Membuat
Role
Membuat
User Baru
Melihat
Log
History
Membuat
atribut
Pemasukan
Entry
Menyimpan
Dokumen
Membuat
Segmen
Input
Atribut
Melihat Isi
Dokumen
Membuat
Link
Melihat
User
Profile
Search
Log Out
Edit User
Profile
Membuat
Tipe
Dokumen
Realisasi
Menampilkan tampilan hasil pemrograman yang telah berfungsi dengan baik.
Penempatan komponen dan fungsi yang digunakan sesuai dengan rancangan tampilan
yang telah dibuat pada proses sebelumnya.
10
Uji Coba
Pengujian sistem adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan
kesalahan. Proses ini merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas sistem dan
merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean.
Pada pengujian sistem ini digunakan jenis pendekatan Black Box yaitu Pengujian
yang digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang
dirancang. Pada teknik ini, kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat
berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan
untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran
tersebut. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi
kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.
Jenis pengujian
Fungsi
Deskripsi
Hasil Pengujian
11
Pembuatan atribut
Pengelompokkan dokumen ke
dalam segmen.
Antarmuka
Antarmuka login
Antarmuka viewer
Struktur data /
pengaksesan basis
data
Inisialisasi dan
akhir program
Performasi
12
Implementasi
Setelah melakukan tahap uji coba sistem dan melakukan bebagai perbaikan,
tahap selajutnya adalah implementasi sistem. Dari tahap implementasi akan diukur
tingkat keberhasilan sistem.
Berikut ini beberapa pengukuran kesuksesan sistem pada tahap implementasi :
Tabel 2. Kriteria Kesuksesan Sistem
Kriteria Kesuksesan Sistem
Nilai
1. keterlibatan pemakai
19
16
3. kebutuhan yg jelas
15
4. perencanaan yg sesuai
11
5. harapan yg realistis
10
7. kerja keras
26
TOTAL
100
Setelah memberi nilai pada seluruh kriteria kesuksesan sistem, dilakukan persentasi
pada setiap kriteria tersebut.
Tabel 3. Persentasi Kriteria Kesuksesan Sistem
Faktor Kesuksesan Sistem
% Persentasi
1. keterlibatan pemakai
15.9%
13.9%
3. kebutuhan yg jelas
13.0%
4. perencanaaan yg sesuai
9.6%
5. harapan yg realistis
8.2%
2.9%
7.kerja keras
2.4%
Lainnya
13.9%
13
Selain kriteria kesuksesan, faktor tantangan sistem juga menentukan tingkat kesuksesan
sistem. Berikut ini adalah persentasi factor tantangan yang muncul pada proses
pengembangan sistem.
% Persentasi
12.8%
12.3%
11.8%
7.5%
5. ketidakmampuan teknologi
7.0%
6.4%
5.9%
5.3%
4.3%
3.7%
Lainnya
23.0%
Selain tantangan yang muncul pada proses pengembangan sistem, terdapat factor yang
sifatnya menghalangi atau memperlambat kegiatan. Berikut ini persentasi faktor
penghalang.
Tabel 5. Persentasi Faktor Penghalang Kesuksesan Sistem
Faktor Penghalang Kesuksesan Sistem
% Persentasi
13.1%
12.4%
10.6%
9.9%
9.3%
8.7%
8.1%
Lainnya
9.9%
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Kusumo, Ario Suryo. 2004. Visual Basic.NET. Cetakan Kedua. Elex Media
Komputindo. Jakarta.
Kansil, C.S.T & Kansil, Christine S.T. 2000. Hukum Tata Negara Republik Indonesia,
Cetakan Ketiga, Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Fathansyah. 1999. Basis Data. Cetakan Pertama. Penerbit Informatika. Bandung.
H.M, Jogiyanto. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Cetakan Kedua. Andi Offset. Yogyakarta.
Yuswanto & Subari. 2005. Mengolah Database Dengan SQL Server 2000. Cetakan
Pertama. Prestasi Pustakaraya. Jakarta.
16