Anda di halaman 1dari 3

dianggap kurang lengkap), guru, penjaja makanan di sekolah dan sekitarnya.

Jumlah sampel
akan didasarkan pada karakteristik sampel. Akan dipilih 10 siswa di sekolah dari masingmasing area tersebut. Responden akan dipilih secara acak dari masing-masing sekolah.
Demikian pula orang tua kesepuluh siswa tersebut akan diwawancara. Wawancara terhadap
guru akan diambil dari 2 orang guru yang relevan di setiap sekolah misalnya guru yang
mengajar tentang kesehatan dan gizi di sekolah tsb. Diperkirakan ke 20 guru dari 10 SD
tersebut akan dapat memberikan gambaran yang cukup mewakili PSP guru tentang PUGS.
Demikian pula dengan penjaja makanan.

Pengumpulan data
Tabel 3. Teknik pengumpulan data, jenis instrumen, responden
dan ukuran sampel
Tipe data
Kuantitatif

Teknik
pengumpulan
data
Survei (angket)

Kualitatif

Survei (angket)
FGD

Indepth
interview

Instrumen

Responden

Kuesioner
Alat Siswa
anthropometri
Kuesioner
Orang tua siswa
Daftar pertanyaan Siswa dan orang
tua siswa
Daftar pertanyaan

Siswa
Orang tua siswa
Guru
Penjaja
makanan
di
sekolah
dan
sekitarnya

Ukuran sampel
100 siswa/SD
100 siswa/SD
Sampai saturasi
tercapai,
diperkirakan 3+3
= 6 FGD
10 siswa/SD
10 orang tua/SD
20 guru dari 10
SD
10-20
penjaja
makanan dari 10
sekolah.

Matriks Indikator Variable


Tabel 4. Tentative Matrik Indikator Variabel
No

Variabel

Indikator

Sosio ekonomi

Pengetahuan,
sikap dan perilaku
anak sekolah ttg gizi seimbang
-

Metode
Tipe
Pengumpulan responden
Data
Pendidikan ortu
Survei (angket) Anak sekolah
Pekerjaan ortu
Orang
tua
Pendapatan ortu
siswa
Pengetahuan gizi Survei (angket) Anak sekolah
seimbang
Dampak salah gizi
Penyebab
salah
gizi
Cara
mencegah
dan
8

menanggulangi
salah gizi
- Konsumsi
makanan
3

Barrier
dan
Fasilitator praktek
PUGS

Status gizi

Recall 24 hr

BB/U, TB/U, BB/TB, Pengukuran


IMT/U
antropometri

Orang
tua
siswa, Guru,
Penjaja
makanan
Anak sekolah

Tabel 4 menunjukkan variabel-variabel yang akan dikumpulkan pada survey awal dan
survey akhir.
Tabel 5
Variabel yang dikumpulkan,
metode pengumpulan data pada survei awal dan survei akhir
Aspek

Variabel

PSP tentang gizi


Seimbang pada anak
sekolah, guru dan
ortu siswa

Pengertian pengertian gizi


seimbang
Dampak salah gizi
Penyebab salah gizi
Cara mencegah dan
menanggulangi salah gizi
Tipe makanan
Jumlah makanan
Frekuensi makan
Kebiasaan makan dan snack
Makanan kesukaan
Konsumsi makanan jajanan
Anthropometri :
- Berat badan
- Tinggi badan

Diet makanan pada


anak sekolah

Status gizi dan


kesehatan anak
sekolah

Metode
Survei
pengumpulan awal

Survei
akhir

Angket
Dengan
kuesioner

Angket
dengan
kuesioner

Pengukuran
langsung

Angket dengan
kuesioner

Angket dengan
kuesioner

Angket dengan
kuesioner

Kesakitan :

Penyakit infeksi
Sejarah penyakit
Sejarah imunisasi
Pendidikan ibu
Pendidikan ayah
Umur ibu
Sosio demografi
Umur ayah
keluarga
Pekerjaan ibu
Pekerjaan ayah
Jumlah anggota keluarga
Umur
Jenis kelamin
Sosio demografi
anak
Urutan dalam keluarga
Berat lahir
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dibagi dalam empat kelompok hasil yaitu :


1. Hasil identifikasi masalah yang berkaitan dengan pola makan anak sekolah, yaitu
pengetahuan, sikap dan perilaku tentang gizi seimbang pada anak sekolah, guru, dan
orang tua berdasarkan wawancara mendalam dan terfokus.
2. Hasil pengembangan strategi/media KIE PSP anak sekolah.
3. Hasil pelaksanaan KIE pada masyarakat sekolah (guru, peserta didik, penjaja makanan/
jajanan sekolah)
4. Evaluasi model/strategi KIE terhadap perubahan pengetahuan sikap dan perilaku anak
sekolah.
1. HASIL PELAKSANAAN (berdasarkan wawancara)
Dari analisis data dasar perilaku makan anak dan orangtua pada kegiatan tahun pertama
diperoleh informasi yang menarik diantaranya : Masalah gizi di Jakarta masih merupakan
masalah double fold (gizi lebih dan gizi buruk), oleh karena tidak menerapkan gizi seimbang.
Temuan berdasar wawancara mendalam dan terfokus dengan guru, orang tua siswa dan
siswa
1. Wawancara dengan guru
Hasil wawancara mendalam dengan guru di dua sekolah menunjukkan bahwa penegtahuan
tentang gizi seimbang guru cukup baik. Pengetahuan ini didapat terutama dari buku IPA kelas V
SD yang didalamnya terdapat materi tentang gizi seimbang. Kegiatan selama ini selain pelajaran
di kelas sesuai kurikulum, guru juga memiliki gagasan untuk menyelenggarakan makan
bersama di sekolah dengan harapan agar siswa dapat mengerti secara kontekstual tentang gizi
seimbang. Guru juga merasa anjurannya akan lebih ditaati daripada anjuran orangtua di rumah.
Selain itu guru juga menggunakan alat peraga berbentuk CD untuk memberi contoh langsung
akibat positif dan negatif dari perilaku makan. Guru mengusulkan agar penyuluhan KIE gizi
seimbang menggunakan model cerita, gambar kartu dan food model.
Guru sekolah pada umumnya berpendapat bahwa gizi dan kesehatan sangat penting untuk
menjadikan berprestasi di sekolah sehingga perlu penambahan pengetahuan guru Sekolah Dasar
tentang gizi seimbang dan memiliki guru jurusan gizi di sekolah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor pendukungnya adalah pengetahuan tentang
gizi seimbang para guru cukup baik. Faktor penghambat adalah media penyampaian informasi
tentang gizi seimbang yang ada sekarang pelu diperbaiki karena kurang dapat dimengerti
dengan baik serta menyarankan agar penyampaiannya menggunakan model cerita, gambar
kartun, dan food model sehingga dapat diterapkan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala sekolah mengusulkan minimal 1 (satu) tahu sekali diadakan kunjungan tim gizi ke
sekolah.
2. Wawancara dengan orangtua
Hasil wawancara dengan orangtua murid menunjukan bahwa pengetahuan tentang gizi
seimbang orangtua masih belum baik dan perlu ditingkatkan lagi. Kebiasaan sarapan pagi pada
anak belum semua dilaksanakan. Komposisi makanan anak terdiri dari makanan pokok, lauk,
sayuran dan buah ditambah susu pada beberapa anak. Ada yang menyukai lauk hewani saja,
adapula yang hanya memberikan lauk nabati saja dan masih ada ibu yang hanya memberikan
susu kepada anaknya sebagai pengganti sarapan pagi. Ibu merasa anak sering memilih-milih
makanan dan sebagian tidak suka sayuran. Anak juga jarang makan buah-buahan. Hampir
semua anak sering jajan, baik makanan ringan (snack) maupun makanan nasi goreng. Sebagian
ibu sudah mengarahkan makanan yang sebaiknya dipilih, tetapi sebagian besar menyerahkan
pemilihan makanan kepada anaknya. Sumber informasi tentang gizi sebagian besar berasal dari
TV. Perlu peningkatan pengetahuan sikap dan perliku ibu mengenai gizi seimbang agar anak
menjadi cerdas. Orang tua murid sangat beminat untuk mendapatkan informasi yang berguna
untuk kepentingan masa depan anaknya dan untuk membantu ibu menyampaikan gizi kepada
anak-ankanya, sebagian besar ibu-ibu memilih dalam bentuk buku.

10

Anda mungkin juga menyukai