Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kegawatan napas dapat terjadi pada penyakit di saluran napas, pembuluh

darah toraks dan parenkim paru, salah satunya adalah sindrom vena kava superior
(SVKS).9 Sindrom vena kava superior muncul bila terjadi gangguan aliran darah
dari kepala dan leher akibat berbagai sebab. SVKS merupakan salah satu gejala
pada keganasan di paru yang mengganggu aliran darah vena kava superior atau
cabang-cabangnya.9
Identifikasi yang cepat dan terapi yang tepat dapat menghindari kegawatan
akibat SVKS dan meningkatkan hasil terapi terhadap penyebabnya. Karakteristik
SVKS adalah terdapat hubungan antara berat ringan klinis dengan derajat
obstruksi/kompresi terhadap vena kava superior. SVKS menjadi faktor prognostik
penderita kanker paru.10,11
William Hunter pertama kali memperkenalkan sindrom ini tahun 1757
pada pasien dengan aneurisma aorta karena penyakit sifilis. Kemudian Tahun
1954, schecter mengumpulkan data mengenai pasien dengan sindrom vena cava
superior sebanyak 274 kasus, dimana 40% dari mereka mengalami sifilis
aneurisma atau mediastinitis TBC, tetapi akhir akhir ini penyakit tersebut tidak
banyak menyebabkan obstruksi vena cava superior. Kanker paru merupakan
penyakit dasar (kira kira 70%) yang paling banyak mendasari terjadinya
Sindrom vena cava superior.1

SVCS merupakan oklusi yang parsial dari vena cava superior. Hal ini
menyebabkan gangguan aliran darah yang lewat ke vana cava superior. SVCS
juga sering disebut sebagai sindrom mediastinum superior atau obstruksi vena
cava superior.2
Pada pertengahan abad ke-20, keganasan menjadi penyebab tersering dari
SVCS hampir sepertiga dari semua kasus yang ada. Peningkatan kejadian
bronkogenik karsinoma pada dekade terakhir ini ditambah dengan adanya
peningkatan dalam penanganan granulomatous dan penyakit infeksi ini yang
menyebabkan terjadinya perubahan etiologi SVCS.3

Anda mungkin juga menyukai