SD Kelas V
Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014
Copyright 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan
komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
SD Kelas V
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 akan
diterapkan di semua sekolah pada tahun 2014. Kurikulum 2013 merupakan
pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan
tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir,
penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan
proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin
kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan
masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan.
Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal
pada bidang pendidikan pendidikan. Oleh karena itu, implementasi Kurikulum
2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan
masyarakat Indonesia masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip
utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua,
standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti
yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi
terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima,
semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan
kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat
asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan
keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam
mempersiapkan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih.
Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Menteri
Pendidikan
Kebudayaan
Muhammad Nuh
dan
SD Kelas V
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Materi
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Materi pelatihan ini merupakan bahan
ajar wajib dalam rangka pelatihan calon Narasumber Nasional, instruktur
Nasional, dan Guru Sasaran untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014
melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap
melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan
bertahap menyeluruh untuk Kelas I, II, IV dan V, Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Kelas VII, VIII
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X, XI Sekolah Menengah Atas/Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran
2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I
sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga
kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan.
Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan
dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah
menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala
sekolah, dan pengawas. Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak
menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada
pejabat dan staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, widyaiswara, dosen perguruan
tinggi, konsultan, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang terlibat di dalam
penyusunan modul-modul tersebut di atas.
Jakarta, Maret 2014
Kepala Badan PSDMPK-PMP
Syawal Gultom
NIP 196202031987031002
SD Kelas V
DAFTAR ISI
SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum 2013
1. Rasional Pengembangan dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013
1
1. SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013
2
1. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu, Pendekatan Saintifik,
3 Model-model Pembelajaran, dan Penilaian Autentik pada
Kurikulum 2013
A Pembelajaran Tematik Terpadu
.
B Pendekatan Saintifik
.
C Model-model Pembelajaran (Project Based Learning, Problem
.
Based Learning, Discovery Learning)
D Penilaian Autentik
.
Materi Pelatihan 2 : Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa
2. Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa
1
A Kedudukan dan Fungsi Buku Siswa dan Buku Guru
.
B Struktur dan Hubungan Fungsional Buku Siswa dan Buku Guru
.
C Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa
.
D Proses Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
.
Materi Pelatihan 3: Perancangan Pembelajaran dan Penilaian
3. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model Pembelajaran
1 dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
3. Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Tematik
2 Terpadu
3. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran
3
Materi Pelatihan 4 : Praktik Pembelajaran Terbimbing
4. Analisis Video Pembelajaran
1
4. Penyusunan RPP
2
4. Peer Teaching
3
ii
iii
iv
2
11
15
15
18
21
33
40
41
44
46
48
66
79
96
116
120
147
MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1
RASIONAL PENGEMBANGAN DAN
ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM
1.2
SKL, KI, KD,DAN STRATEGI
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
1.3
KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK
TERPADU, PENDEKATAN SAINTIFIK,
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN, DAN
PENILAIAN AUTENTIK PADA KURIKULUM
2013
HO-1.1
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
D.Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan
pembelajaran ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang
berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan
di kelas, sekolah, dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS,
SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif
untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang
memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten
kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat
mastery dan diajarkan secara langsung (direct teaching), keterampilan
kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat developmental yang
dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),
sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui
proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching).
10
2. Pembelajaran Ekstrakurikuler.
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas
yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal
secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib
dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib. Kegiatan
ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur
pendukung kegiatan intrakurikuler.
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena
mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk
mencapai kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk
satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai
dengan kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar
Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses
pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model
kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan
psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar
dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai
dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
11
MATA PELAJARAN
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
.
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
.
3 Bahasa Indonesia
.
4 Matematika
.
5 Ilmu Pengetahuan Alam
.
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
ALOKASI WAKTU
BELAJAR
PER MINGGU
I
II III I V V
V
I
4
1
0
6
12
.
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya
.
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
. Kesehatan
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
30
3
2
3
4
3
6
3
6
3
6
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna
dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku
untuk kelas I, II, dan III, sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar
IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema
yang ada untuk kelas IV, V dan VI.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi
Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses
pembelajaran yang berorientasi peserta didik aktif. Proses pembelajaran peserta
didik aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran
penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
G.Elemen-elemen Perubahan Kurikulum 2013
Elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar Penilaian.
1. Perubahan Kurikulum 2013 pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi
holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal
maupun horizontal.
2. Perubahan Kurikulum 2013 pada materi pembelajaran dikembangkan
berbasis kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan,
kemudian mengakomodasi konten lokal, nasional, dan internasional antara
lain TIMMS, PISA, PIRLS.
3. Perubahan Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran mencakup: a)
berorientasi pada karakteristik kompetensi yang mencakup: 1) sikap
(Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom &
Anderson):
mengetahui,
memahami,
menerapkan,
menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik,
karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu; untuk
SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan
Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning.
4. Perubahan Kurikulum 2013 pada penilaian mencakup penilaian berbasis tes
dan nontes (portofolio), menilai proses dan output dengan menggunakan
authentic assesment, rapor memuat penilaian deskripsi kualitatif tentang
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
13
Adanya keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada
gambar di bawah ini.
15
keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan
revisi oleh Anderson.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat
diterapkan di mana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan
keterampilan kreatif. Terdapat beberapa perkembangan pemahaman tentang
kreativitas. Pemahaman lama terhadap istilah kreatif hanya berlaku untuk dunia
seni, kini berkembang untuk bidang yang lain termasuk pendidikan. Menurut
Dyers, 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan,
1/3 sisanya berasal dari genetik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kreativitas
terbentuk bukan hanya karena bakat namun dapat dipelajari.
Terdapat beberapa hukum dalam kreativitas, yakni (1) kreativitas itu menular
(Einstein Law), (2) kretivitas itu benda gas (Nathan Law), (3) kreativitas hanya
dibatasi oleh ambisi dan imajinasi, (4) berlaku hukum universal pengetahuan
(Wiener). Pada kreativitas juga tidak berlaku hukum kekekalan massa, tidak
berlaku hukum kekekalan energi, tidak berlaku hukum beda potensial. Hukum
tersebut menjelaskan bahwa kreativitas merupakan sesuatu aktivitas yang bisa
dipelajari bersama. Kegiatan yang dilakukan secara kolaboratif akan menularkan
kreativitas dalam kelompoknya. Pada pelaksanaan pembelajaran guru juga perlu
menyediakan ruang pada anak untuk mengembangkan kreativitasnya seluas
mungkin karena kreativitas memiliki hukum layaknya gas yang menempati
ruangnya. Untuk itu aktivitas pembelajaran hendaknya dirancang agar peserta
didik bisa bebas mengeksplorasi ide-ide dan kemampuannya dalam mengerjakan
tugas. Tampunglah semua ide-ide tersebut, kemudian diskusikan bersama untuk
menetapkan ide mana yang bisa diwujudkan. Dengan demikian peserta didik
akan terbiasa untuk menggali potensi dan kreativitasnya dalam proses belajar.
17
HO-1.2
Elemen
KETERAMPILAN
SMP
SMA-SMK
Proses
Individu
Sosial
Alam
Proses
Objek
Subyek
Proses
Abstrak
Konkret
SIKAP
PENGETAHUAN
SD
18
SD
SMP
SMA-SMK
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
19
C. KOMPETENSI DASAR
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
20
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar
dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti
sebagai berikut:
1. Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
2. Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
3. Kelompok 3: kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3;
4. Kelompok 4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Penjabaran lengkap mengenai kompetensi dasar per jenjang kelas dan per mata
pelajaran dapat dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
D. STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
1
Manajemen Implementasi
a. Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan
pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
b. Pemerintah bertanggung jawab dalam mempersiapkan guru dan kepala
sekolah untuk melaksanakan kurikulum.
c. Pemerintah bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan
kurikulum secara nasional.
d. Pemerintah provinsi bertanggung jawab dalam melakukan supervisi dan
evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
e. Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab dalam memberikan
bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan
kurikulum di kabupaten/kota terkait.
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide
(deliberation process), pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan
selama masa implementasi kurikulum. Evaluasi dalam deliberation process
menghasilkan penyempurnaan dalam Kompetensi Inti yang dijadikan
organising element dalam mengikat Kompetensi dasar mata pelajaran.
Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut.
a.
Sampai tahun pelajaran 2015-2016: untuk memperbaiki
berbagai kesulitan pelaksanaan kurikulum.
21
b.
22
HO: 1.3
9.
10.
dan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Peristiwa alam
6.
Indahnya
Negeriku
7.
8.
Cita-citaku
Tempat
Tinggalku
9.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Makananku
Sehat dan Bergizi
KELAS II
KELAS V
Hidup Rukun
1.
Benda-benda di Lingkungan S
Bermain di Lingkunganku
2.
Peristiwa dalam Kehidupan
Tugasku Sehari-hari3.
Kerukunan dalam Bermasyarakat
Aku dan Sekolahku 4.
Sehat itu Penting
Hidup Bersih dan Sehat
5.
Bangga sebagai Bangsa Indones
Air, Bumi, dan Matahari
6.
Organ Tubuh Manusia dan He
Merawat Hewan dan7.Tumbuhan
Sejarah Peradaban Indonesia
Keselamatan di Rumah
8. dan Perjalanan
Ekosistem
9.
Akrab dengan Lingkungan
B. PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu
Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan
dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan
penalaran deduktif (deductive reasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan
yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi
spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya,
penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi ide yang
lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian
spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah
merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau
gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan
pengetahuan sebelumnya.
Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus
berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur
dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Metode ilmiah pada umumnya
memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi, eksperimen,
mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan
menguji hipotesis.
2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran
pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
IV,
proses
27
a.
b.
c.
d.
mengamati;
menanya;
mengumpulkan informasi/eksperimen;
mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan
belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1.6 Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan
Maknanya
Langkah
Pembelajaran
Mengamati
Menanya
Kegiatan Belajar
Membaca, mendengar, menyimak,
melihat (tanpa atau dengan alat)
Mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari
apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik)
Mengumpulkan
informasi/
eksperimen
- melakukan eksperimen
- membaca sumber lain selain buku
teks
- mengamati objek/ kejadian/
- aktivitas
- wawancara dengan narasumber
Mengasosiasika
n/
mengolah
informasi
Kompetensi yang
Dikembangkan
Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari
informasi
Mengembangkan
kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan
merumuskan
pertanyaan untuk
membentuk pikiran
kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang
hayat
Mengembangkan sikap
teliti, jujur,sopan,
menghargai pendapat
orang lain, kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan
kemampuan
mengumpulkan
informasi melalui
berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang
hayat.
Mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras,
kemampuan
menerapkan prosedur
dan kemampuan
berpikir induktif serta
deduktif dalam
menyimpulkan .
28
Langkah
Pembelajaran
Mengkomunikasi
kan
Kegiatan Belajar
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Menyampaikan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya
Kompetensi yang
Dikembangkan
Mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir
sistematis,
mengungkapkan
pendapat dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.
29
C. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1.
a. Konsep/Definisi
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta
didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi
untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model belajar yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara
nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada
permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan
insvestigasi dan memahaminya.
Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan
penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah
proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam
kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik
dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam
sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBLmerupakan investigasi mendalam
tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan
usaha peserta didik.
Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang
berbeda, maka Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan
kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan
menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan
eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan
investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan
berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik berikut ini.
1) Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka
kerja.
2) Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada
peserta didik.
3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas
permasalahan atau tantangan yang diajukan.
4) Peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk
mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan
permasalahan.
5) Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu.
6) Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas
yang sudah dijalankan.
7) Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif.
8) Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan
perubahan.
Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya sebagai
fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang
optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa.
Beberapa hambatan dalam implementasi metode Pembelajaran Berbasis
30
2
MENDESAIN
PERECANAAN
PROYEK
6
MENGEVALUASI
PENGALAMAN
5
MENILAI HASIL
Berbasis
Proyek
dapat
3
MENYUSUN
JADWAL
4
MEMONITOR
PESERTA DIDIK DAN
KEMAJUAN PROYEK
Langkah-langkah
Pembelajaran
Berbasis
Proyek
sebagai
1) Penilaian Proyek
a) Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa
suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat
digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan,
kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta
didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan
yaitu:
(1) Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan
mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
(2) Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
(3) Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan
dukungan terhadap proyek peserta didik.
b) Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan,
sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau
tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data,
analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil
penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan
penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek
ataupun skala penilaian.
Penilaian Proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan
sampai dengan akhir proyek. Untuk itu perlu memperhatikan hal-hal atau
tahapan yang perlu dinilai. Pelaksanaan penilaian dapat juga
menggunakan rating scale dan checklist.
2) Penilaian Produk
a) Pengertian
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan
kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan
peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti:
makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barangbarang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu
diadakan penilaian yaitu:
(1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan
mendesain produk.
(2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan
peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan
teknik.
(3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang
dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
34
2.
a. Konsep/Definisi
1) Pembelajaran
berbasis
masalah
merupakan
sebuah
pendekatan
pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang
peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran
berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan
masalah dunia nyata (real world).
2) Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang
menantang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar, bekerja secara
berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata.
Model pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan adanya pemberian
rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian dilakukan pemecahan
masalah oleh peserta didik yang diharapkan dapat menambah keterampilan
peserta didik dalam pencapaian materi pembelajaran.
Berikut ini lima
masalah (PBL).
1) Permasalahan
2) Permasalahan
3) Permasalahan
4) Permasalahan
5) Permasalahan
kajian.
penjajakan pemahaman.
contoh.
bagian yang tak terpisahkan dari proses.
stimulus aktivitas autentik.
Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah
dapat digambarkan berikut ini.
Tabel 1.7 Peran Guru, Peserta Didik dan Masalah dalam PBL
Peserta Didik
Masalah sebagai
Guru sebagai Pelatih
sebagai Problem
Awal Tantangan
Solver
dan Motivasi
o Asking about thinking
o Peserta yang
o Menarik untuk
(bertanya tentang
aktif.
dipecahkan.
pemikiran).
o Terlibat langsung o Menyediakan
o Memonitor pembelajaran.
dalam
kebutuhan yang
o Probbing ( menantang
pembelajaran.
ada
o Membangun
hubungannya
peserta didik untuk
dengan
berpikir ).
pembelajaran.
pelajaran yang
o Menjaga agar peserta
dipelajari.
didik terlibat.
o Mengatur dinamika
kelompok.
o Menjaga berlangsungnya
proses.
35
FASE-FASE
Fase 3
Membimbing penyelidikan
mandiri dan kelompok
Fase 4
Mengembangkan dan
menyajikan artefak (hasil
karya) dan
memamerkannya
Fase 5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
PERILAKU GURU
Mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
Membantu siswa dalam merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan, model dan berbagi
tugas dengan teman.
Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari /meminta
kelompok presentasi hasil kerja.
Penilaian yang diarahkan untuk mengukur potensi belajar peserta didik yaitu
mengukur kemampuan yang dapat ditingkatkan dengan bantuan guru atau
teman-temannya yang lebih maju. PBL yang memberi tugas-tugas
pemecahan masalah memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan
dan mengenali potensi kesiapan belajarnya.
4) Penilaian usaha kelompok
Menilai usaha kelompok seperti yang dlakukan pada pembelajaran kooperatif
dapat dilakukan pada PBL. Penilaian usaha kelompok mengurangi kompetisi
merugikan yang sering terjadi, misalnya membandingkan peserta didik
dengan temannya. Penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model
pembelajaran berbasis masalah adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan
oleh peserta didik sebagai hasil pekerjaan mereka dan mendiskusikan hasil
pekerjaan secara bersama-sama.
Penilaian proses dapat digunakan untuk menilai pekerjaan peserta didik
tersebut, penilaian ini antara lain: 1) assesmen kerja, 2) assesmen autentik dan
3) portofolio. Penilaian proses bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana
peserta didik merencanakan pemecahan masalah, melihat bagaimana peserta
didik menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya.
Penilaian kinerja memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dapat
mereka lakukan dalam situasi yang sebenarnya. Sebagian masalah dalam
kehidupan nyata bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan zaman dan
konteks atau lingkungannya maka di samping pengembangan kurikulum juga
perlu dikembangkan model pembelajaran yang sesuai tujuan kurikulum yang
memungkinkan peserta didik dapat secara aktif mengembangkan kerangka
berpikir dalam memecahkan masalah serta kemampuannya untuk bagaimana
belajar (learning how to learn).
Dengan kemampuan atau kecakapan tersebut diharapkan peserta didik akan
mudah beradaptasi. Dasar pemikiran pengembangan strategi pembelajaran
tersebut sesuai dengan pandangan kontruktivis yang menekankan kebutuhan
peserta didik untuk menyelidiki lingkungannya dan membangun pengetahuan
secara pribadi pengetahuan bermakna.
Tahap evaluasi pada PBM terdiri atas tiga hal: 1) bagaimana peserta didik dan
evaluator menilai produk (hasil akhir) proses; 2) bagaimana mereka menerapkan
tahapan PBM untuk bekerja melalui masalah; 3) bagaimana peserta didik akan
menyampaikan pengetahuan hasil pemecahan akan masalah atau sebagai
bentuk pertanggungjawaban mereka belajar menyampaikan hasil-hasil penilaian
atau respon-respon mereka dalam berbagai bentuk yang beragam, misalnya
secara lisan atau verbal, laporan tertulis, atau sebagai suatu bentuk penyajian
formal lainnya. Sebagian dari evaluasi memfokuskan pada pemecahan masalah
oleh peserta didik maupun dengan cara melakukan proses belajar kolaborasi
(bekerja bersama pihak lain).
3.
a. Definisi/Konsep
Model Discovery Learning adalah didefinisikan sebagai proses pembelajaran
yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya,
tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Sebagaimana pendapat Bruner,
bahwa: Discovery Learning can be defined as the learning that takes place
when the student is not presented with subject matter in the final form, but
39
Operasional
Implementasi
dalam
Proses
materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan
remedial harus dilakukan.
2.
b. Penilaian Pengetahuan
Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut ini.
1) Tes tulis
Meski konsepsi penilaian autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes
tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis
atas hasil pembelajaran tetap bisa dilakukan. Tes tertulis terdiri dari
memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan
mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan
benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban
terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan
uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah
dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat
komprehentif,
sehingga
mampu
menggambarkan
ranah
sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan
memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya,
namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama.
2) Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap
(oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap
juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata,
frase, kalimat maupun paragraf yang diucapkan.
3) Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat
berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai
dengan karakteristik tugasnya.
c. Penilaian Keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
1) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk
melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang
mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan.
Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop,
menyanyi, bermain peran, menari.
Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik,
khususnya dalam proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat
melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsurunsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria
penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat
memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam
bentuk laporan naratif maupun laporan kelas.
Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis
kinerja, antara lain sebagai berikut.
- Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau
tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau subindikator yang
harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.
- Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan
cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh
masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan
47
3) Penilaian Portofolio
Penilaian dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui
sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan
terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio
digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus
menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik
dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan
gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar
peserta didik. Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran
sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan
peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu tema.
Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio.
49
50
MATERI PELATIHAN 2
ANALISIS PENGGUNAAN
BUKU GURU DAN BUKU SISWA
51
HO-2.1
A.
Siswa
dalam
Melaksanakan
Kegiatan-Kegiatan
Kegiatan Ayo
Amati pada buku
siswa merupakan kegiatan di mana
siswa dilatih keterampilannya dalam
mengamati, dan mencari/menggali
informasi dari gambar, teks bacaan,
teks percakapan atau data apapun
yang bisa digunakan sebagai sumber
pembelajaran.
- Ayo Bacalah
- Ayo Berlatih
- Ayo Lakukan
- Ayo Bertanya
Kegiatan Ayo Bertanya dirancang untuk
menumbuhkan
dan
mengembangkan
keterampilan bertanya siswa, di mana
bertanya bukan hanya tentang apa dan siapa
tapi lebih kepada pembentukan keterampilan
bertanya yang kritis dan kreatif.
- Ayo Bekerjasama
Kegiatan Ayo Bekerjasama dirancang
untuk memfasilitasi kolaborasi siswa dengan
siswa lainnya dalam kelompok. Siswa dilatih
untuk bekerjasama, saling menghormati,
menghargai dan berbagi tugas dengan
anggota kelompok lainnya.
b. Penghubung antara Guru, Sekolah,
dan Orang Tua
Pada setiap akhir pembelajaran ada
bagian yang membutuhkan keterlibatan
orang tua untuk membimbing anak
dalam melakukan aktivitas pembelajaran
di rumah. Bagian ini bisa dilihat pada
Buku
Siswa
dengan
ikon
tulisan
Kerjasama dengan Orang Tua.
Diharapkan orang tua berperan aktif
mendukung siswa dalam meningkatkan
pembelajaran yang dilakukan di sekolah.
pemahaman
siswa
pada
buku guru juga terdapat penjelasan materi yang dapat digunakan oleh
guru sebagai tambahan referensi untuk memperkaya materi.
5) Pengayaan dan Remedial
Bagian ini menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
memberikan pengayaan bagi siswa yang sudah mencapai kompetensi
dan ingin lebih ditingkatkan kemampuannya. Selain itu, juga menjelaskan
kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan remedial bagi
siswa yang belum mencapai kompentesi.
6) Penilaian
Sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, penilaian pada pembelajaran
tematik adalah penilaian autentik. Oleh karena itu, pada buku guru
dicantumkan teknik-teknik penilaian, yang meliputi penilaian nontes dan
tes. Sebagai panduan bagi guru, pada buku guru telah disediakan
instrumen penilaian dan rubrik penilaian sesuai dengan proses
pembelajaran yang dilakukan. Guru dimungkinkan untuk memperbaiki
instrumen penilaian dan menambah instrumen penilaian sesuai dengan
indikator yang ditetapkan.
57
58
Langkah-Langkah Kegiatan merupakan penjelasan yang diberikan untuk membantu guru dalam menga
Gambar halam
Pada halaman buku guru dijelaskan hasil-hasil yang diharapkan muncul mela
59
(KD)
dari
60
61
Contoh:
1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah
Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan
lingkungan dan sumber daya alam,
alat teknologi modern dan tradisional,
perkembangan teknologi, energi, serta
permasalahan sosial.
2.4 Memiliki kepedulian terhadap
lingkungan dan sumber daya alam
melalui pemanfaatan bahasa
Indonesia.
3.2 Menguraikan isi teks penjelasan
tentang proses daur air, rangkaian
listrik, sifat magnet, anggota tubuh
(manusia, hewan, tumbuhan) dan
fungsinya, serta sistem pernapasan
dengan bantuan guru dan teman
dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
4.7 Menyajikan hasil laporan tentang
permasalahan akibat terganggunya
keseimbangan alam akibat ulah
62
Mengumpulkan
informasi/eksperi
men
Mengasosiasi/men
alar
Mengkomunikasik
an
64
Pemecahan masalah
65
Analogi
digunakan
untuk
mempermudah
penjelasan tentang sesuatu yang biasanya
bersifat abstrak. Kegiatan pembelajaran yang
menggunakan analogi untuk menjelaskan sebuah
konsep, salah satunya bisa ditemukan di buku
siswa tema 2 subtema 2 PB 1 (halaman 50).
f.
g. Metode proyek
Membuat
keputusan
adalah
sebuh
keterampilan yang membutuhkan cara berpikir
kritis dan kreatif. Siswa perlu dilatih untuk
memiliki keterampilan tersebut, salah satu
caranya
adalah
dengan
menghadapkan
mereka pada kasus-kasus atau permasalahan
yang membutuhkan penyelesaian. Pada buku
siswa tema 2 subtema 1 PB 4 (halaman 28)
disajikan sebuah kegiatan Debat Cilik, di mana
siswa dihadapkan pada dua permasalahan
yang berbeda, siswa dilatih cara berpikir
kritisnya dalam mencari informasi pendukung
yang bisa mereka gunakan untuk mempertahankan pendapatnya dalam
berdebat.
67
7. Penilaian Pembelajaran
Penilaian autentik mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada
buku guru telah diberikan beberapa contoh penilaian.
Pada buku guru akan lebih banyak ditemukan contoh-contoh penilaian yang
bersifat nontes. Dengan dasar pemikiran bahwa guru dan satuan pendidikan
bisa menyusun dan mengembangkan instrumen tes secara mandiri yang
disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan.
Buku guru memberikan aternatif-alternatif nontes yang bisa diadopsi
langsung atau disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan yang
dilengkapi dengan instrumen rubrik penilaian. Rubrik penilaian dirancang
untuk memenuhi kebutuhan penilaian ketiga aspek, yaitu sikap, keterampilan
dan pengetahuan, oleh karena itu diusahakan pada setiap kegiatan ada
ketiga aspek yang menjadi bahan pengamatan dan penilaian bagi guru.
Pada akhir subtema, buku guru dilengkapi dengan lembar rekapitulasi yang
bisa digunakan oleh guru untuk memantau dan mencatat hasil pencapaian
kompetensi siswa baik di ranah pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
Lembar rekapitulasi ini memiliki beberapa fungsi, yaitu :
-
Sebagai bahan bagi guru untuk memberikan umpan balik baik bagi siswa
maupun orang tua.
68
69
70
LK 2.1
(BG)
: ......................................................
: ......................................................
: ......................................................
KD
PEMBELAJARAN
1
PPKn
BHS INDO
MAT
IPA
IPS
71
KETERANGAN
5
LK
3.1
LK
3.1
MUATAN
MAPEL
KD
PEMBELAJARAN
1
KETERANGAN
5
SBDP
PJOK
LK 2.1
(BS)
Buku Siswa
1. Bukalah halaman buku siswa. Cermati kegiatan pembelajaran di setiap
subtema, identifikasikan apakah kegiatan pembelajaran tersebut
mengacu pada pencapaian kompetensi inti 1 4 (tanpa memperhatikan
muatan mapel).
2. Tuliskan pada halaman berapakah kegiatan tersebut ditemukan.
3. Apabila tidak ditemukan pada buku siswa, tuliskan saran pada kolom
saran yang disediakan.
PB 1
Tema ........
Subtema .........
PB 2
PB 3
PB 4
PB 5
PB 6
KI 1
KI 2
KI 3
KI 4
Saran :
LK 2.2a
(BG)
72
LK
3.1
LK
3.2
:
:
:
:
.........................................
.........................................
.........................................
.........................................
a. ANALISIS INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR
73
IND
LK 2.2b
(BG)
74
TUJUAN PEMBELA
LK 2.2c
(BG)
PETUNJUK PENGISIAN LK 2.2c KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat kegiatan pembelajaran.
Halaman kegiatan pembelajaran tersebut terdapat pada setiap
pembelajaran.
2. Cermatilah kegiatan pembelajaran yang terdapat pada buku guru.
3. Salinlah kegiatan pembelajaran tersebut pada tabel LK 2.2.c pada kolom
Kegiatan Pembelajaran pada Buku.
4. Lakukan identifikasi pererapan pendekatan saintifik, penerapan modelmodel pembelajaran (Project Based Learning, Problem Based Learning,
Discovery Learning), serta higher order thinking skills pada kegiatan
pembelajaran tersebut. Tuliskan ada atau tidak pada kolom yang
tersedia. Bila ada, tuliskan contohnya pada kolom yang tersedia. Bila
tidak ada, tuliskan saran pada kolom yang tersedia dengan
memerhatikan tujuan pembelajaran hasil analisis seperti tercantum
pada tabel LK 2.2b.
c. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Pembelajara
n pada Buku
Kegiatan
Pembelaj
aran
dengan
menerap
kan
Pendekat
an
Saintifik
Ada
Tida
k
Ada
Kegiatan
Pembelajar
an dengan
Menerapka
n ModelModel
Pembelajar
an
(Discovery
Learning,
Projek,
Problem
Based
Learning)
Ada
Tidak
Ada
Kegiatan
Pembelajar
an yang
Memunculk
an HOTS
(Higher
Order
Thinking
Skills)
Ada
75
Tidak
Ada
Keterangan dan
Saran Kegiatan
Pembelajaran
76
LK 2.2d
PETUNJUK PENGISIAN LK 2.2d PENILAIAN (BG)
1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat tentang penilaian.
Penilaian terdapat pada setiap judul pembelajaran, misalnya
Pembelajaran 1, Pembelajaran 2, dan seterusnya.
2. Cermatilah penilaian yang ada pada buku, sesuaikan dengan tujuan
pembelajaran hasil analisis pada LK 2.2b.
3. Tandailah dengan check list (V) pada kolom sesuai atau tidak sesuai.
4. Penilaian sikap dapat dilihat kesesuainnya dengan tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan. Sikap yang dikembangkan tercantum pada
degree tujuan pembelajaran, misalnya percaya diri, teliti, dan santun.
5. Penilaian keterampilan dapat dilihat kesesuaiannya dengan indikator
yang dirumuskan dari KD yang berasal dari KI 4. Misalnya, apakah akan
dinilai unjuk kerja atau unjuk produk.
6. Penilaian pengetahuan dapat dilihat kesesuaiannya dengan indikator
yang dirumuskan dari KD yang berasal dari KI 3. Misalnya, tes
pengetahuan yang terdapat pada buku siswa, yang terdiri atas tes
tertulis atau tes lisan.
7. Analisis penilaian pada buku siswa dan buku guru difokuskan pada
kesesuaian dengan indikator yang dirumuskan. Cara pembuatan
instrumen penilaian secara lengkap dapat dilihat pada Materi Pelatihan
3 tentang Penilaian.
d. Penilaian
Penilaian
Sesuai
Tidak
Sesuai
Keterangan
Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
77
Saran
LK 2.3a
(BS)
Saran
LK 2.3b
LK Analisis Kecukupan Materi (BS)
Petunjuk Pengisian LK 2.3b (BS):
1. Bukalah buku siswa, cermati setiap kegiatan pembelajaran harian.
2. Lakukan analisis kecukupan materi dilihat dari keluasan dan kedalaman
materi.
3. Tuliskan hasil analisis tersebut pada kolom yang disediakan, berikan
penjelasan dan saran.
Misalnya : Materi yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran tersebut
cakupannya kurang, jelaskan letak kekurangannya dan berikan saran
perbaikan.
Tema :.................... Subtema : ...........................
PBM
Kecukupan Materi
Keterangan
1
2
3
4
5
6
78
Saran
LK 2.3c
(BS)
Saran
79
MATERI PELATIHAN 3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN
DAN PENILAIAN
3.1
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK
DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
TERPADU
3.2
PERANCANGAN PENILAIAN AUTENTIK
DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
TERPADU
3.3
PELAPORAN HASIL PENILAIAN
80
HO-3.1
merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (4) alat-alat lain
sesuai dengan keperluan.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan
observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale),
catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal
(mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan
nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala
rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut
tingkatannya. Catatan anekdotal berupa catatan yang dibuat oleh peserta
didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan
oleh subjek atau objek yang diobservasi.
Pada tema 2, subtema 1 PB 1, aktivitas saintifik mengamati terlihat
sebagai berikut:
Siswa mencermati bacaan dan gambar yang disajikan pada buku siswa.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih keterampilan siswa dalam mencari dan
menggali informasi dari kegiatan mengamati gambar dan mencermati teks
bacaan. Untuk mempertajam hasil pengamatan, siswa dibimbing untuk
menggaris bawahi informasi-informasi penting yang mereka temukan dalam
bacaan dan menuliskan secara rinci hasil pengamatan gambar yang
disajikan pada buku siswa.
Gambar 3.1 Contoh Objek Bacaan dan Gambar yang Diamati Siswa
Pengamatan gambar dapat dikembangkan dan dikaitkan dengan
pengetahuan awal dari siswa sehinga proses pembelajaran dapat lebih
menyenangkan dan membangkitkan rasa antusias siswa karena dapat
mengaitkan pengalaman belajarnya dengan kehidupan nyata. Gambar82
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Menginspirasi jawaban
Memiliki fokus
Bersifat probing atau divergen
Bersifat validatif atau penguatan
Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang
Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif
Kognitif
yang
lebih
rendah
Subtingkatan
Pengetahuan
(knowledge)
Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan atau pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Pemahaman
(comprehensio
n)
Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah interpretasi...
Penerapan
(application
Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
Buatlah...
Demonstrasikanlah...
Carilah hubungan...
Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...
84
Tingkata
n
Kognitif
yang
lebih
tinggi
Subtingkatan
Analisis
(analysis)
Analisislah...
Kemukakan bukti-bukti
Mengapa
Identifikasikan
Tunjukkanlah sebabnya
Berilah alasan-alasan
Sintesis
(synthesis)
Ramalkanlah
Bentuk
Ciptakanlah
Susunlah
Rancanglah...
Tulislah
Bagaimana kita dapat memecahkan
Apa yang terjadi seaindainya
Bagaimana kita dapat memperbaiki
Kembangkan
Evaluasi
(evaluation)
Berilah pendapat
Alternatif mana yang lebih baik
Setujukah anda
Kritiklah
Berilah alasan
Nilailah
Bandingkan
Bedakanlah
Pada tahapan mengolah informasi ini juga peserta didik sedapat mungkin
dikondisikan belajar secara kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif
kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar,
sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika pembelajaran
kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah pribadi, maka ia menyentuh
tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau
berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu,
peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan
87
89
Fungsinya
7.
8.
f.
91
LK- 3.1a
PERANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIK
Langkah Kegiatan
Subtema
Pembelajaran ke-
:
:
Tahapan Pembelajaran
Mengamati
Kegiatan
Menanya
Mengumpulkan
informasi/eksperimen
Mengasosiasikan/mengol
ah informasi
Mengkomunikasikan
92
LK- 3.1b
PERANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN
MENERAPKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Langkah Kegiatan
Subtema
Pembelajaran ke-
:
:
TAHAP PEMBELAJARAN
1 Stimulasi/Pemberian
rangsangan
(Stimulation)
2 Pernyataan/Identifikasi
Masalah (Problem
Statement)
3 Pengumpulan Data
(Data collection)
4
Pengolahan Data
(Data processing)
Pembuktian
(Verification)
Menarik kesimpulan/
generalisasi
(Generalization)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Subtema
Pembelajaran ke-
:
:
TAHAPAN PEMBELAJARAN
1. Mengorientasikan siswa pada
masalah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
93
TAHAPAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Subtema
Pembelajaran ke-
:
:
1.
2.
TAHAPAN PEMBELAJARAN
Penentuan
pertanyaan mendasar
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Mendesain
perencanaan proyek
3.
Menyusun
jadwal
4.
Memonitor
peserta didik dan kemajuan
proyek
5.
Menilai hasil
6.
Mengevaluasi
pengalaman
7.
94
HO-3.2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jujur
Disiplin
Tanggung jawab
Toleransi
Gotong royong
Santun
Percaya diri
95
Baik
Cukup
Aspek
Isi dan
pengetahu
an
Sikap
Keterampil
an
mengomun
ikasikan
hasil
4
Hasil
pengamatan
gambar
ditulis lengkap
dan berisikan
pemahaman
peserta didik
tentang
materi. Hasil
pengamatan
mudah dibaca
dan dipahami.
Peserta didik
menambahkan
gambar untuk
melengkapi
hasil
pengamatan.
Teliti dan detail
dalam
mengamati
perbedaan
yang
terdapat pada
gambar.
Mampu
menandai
gambar dan
menambahkan
informasi
Penjelasan
mudah
dipahami,
pemilihan
kata sesuai
dengan bahasa
Indonesia baku.
Perlu
Bimbingan
1
Hasil
pengamatan
ditulis sedikitl
engkap dan
berisikan
pemahaman
peserta
didik tentang
materi.
Beberapa
bagian dari
materi
mudah
dipahami.
3
Hasil
pengamatan
ditulis
lengkap dan
berisikan
pemahaman
peserta
didik tentang
materi.
Keseluruhan
materi
mudah
dipahami.
2
Hasil
pengamatan
ditulis
cukup lengkap
dan berisikan
pemahaman
peserta didik
tentang materi.
Sebagian besar
materi mudah
dipahami.
Penjelasan
mudah
dipahami,
pemilihan
beberapa kata
sesuai
dengan bahasa
Indonesia baku.
Penjelasan
kurang
dipahami,
pemilihan
beberapa kata
sesuai/tidak
sesuai
dengan bahasa
Indonesia baku.
Penjelasan
sulit dipahami,
pemilihan kata
tidak sesuai
dengan bahasa
Indonesia baku.
96
Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan instrumen yang berisi
sejumlah indikator perilaku yang diamati. Observasi langsung
dilaksanakan oleh guru secara langsung tanpa perantara orang lain.
Sedangkan observasi tidak langsung dengan bantuan orang lain, seperti
guru lain, orang tua, peserta didik, dan karyawan sekolah.
Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman
observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
disertai rubrik. Daftar cek digunakan untuk mengamati ada tidaknya
suatu sikap atau perilaku. Sedangkan skala penilaian menentukan posisi
sikap atau perilaku peserta didik dalam suatu rentangan sikap. Pedoman
observasi secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku yang
diamati dan hasil pengamatan sikap atau perilaku sesuai kenyataan.
Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai
indikator penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Rentang skala hasil pengamatan antara lain berupa :
1) Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah
2) Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik
Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk
penskoran. Rubrik memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau
daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan
skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar observasi lebih efektif
dan terarah hendaknya :
1) Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya.
Perencanaan mencakup indikator atau aspek yang akan diamati dari
suatu proses.
2) Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala
penilaian.
3) Pencatatan dilakukan selekas mungkin.
4) Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.
Untuk menjaga otentivitas dari teknik penilaian ini maka, observasi
hendaknya dilakukan di sepanjang proses kegiatan (mengacu pada
pemahaman bahwa KI1 dan KI 2 dititipkan pada kegiatan yang didesain
untuk mencapai KI 3 dan KI 4), oleh karena itu proses observasi sikap ini
tidak bisa dilakukan secara terpisah namun harus terintegrasi dengan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa dalam mencapai KI 3 dan KI 4.
Contoh instrumen beserta rubrik penilaian
Pedoman Observasi Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
97
Skor
2
: .
: .
: ..
: ..
No
Aspek Pengamatan
1
2
3
4
5
98
Skor
1
b.
Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang disertai rubrik.
Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala
semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan
skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi
bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam
satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak
dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di
bagian kiri garis, atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic
differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan
untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki
seseorang.
Contoh instrumen beserta rubrik penilaian
LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP PERCAYA DIRI
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial
peserta didik dalam percaya diri. Berilah tanda cek (v) pada kolom
skor sesuai sikap percaya diri yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik
Kelas
Tanggal Pengamatan
Subtema
N
o
1
2
: .
: .
: ..
: ..
Aspek Pengamatan
Saya melakukan segala sesuatu tanpa
ragu-ragu
Saya berani mengambil keputusan secara
cepat dan bisa dipertanggungjawabkan
99
Skor
1
3
4
5
c.
Saya
Saya
yang
Saya
:
.
.
.
:
.
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek () sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan
keadaan kalian sehari-hari
N
o
1
2
3
4
5
d.
Dilakukan/munc
ul
YA
TIDAK
Perilaku
Mau menerima pendapat teman
Memaksa
teman
untuk
menerima
pendapatnya
Memberi solusi terhadap pendapat yang
bertentangan
Mau bekerjasama dengan semua teman
......................................
Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta
didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan
segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat
digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat.
Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang
dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak, perlu kesabaran dalam
100
2) Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
(a) Tulislah Aspek yang diamati
(b) Tulislah identitas peserta didik yang diamati
(c) Tulislah tanggal pengamatan.
(d) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
(e) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik
yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan
Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan
Kompetensi Inti.
(f) Tulislah dengan segera kejadian yang diamati
(g) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
(h) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta
didik
Contoh Format Jurnal
Nama Peserta Didik
Aspek yang diamati
NO
HARI/TANGGAL
Jurnal
: ..
: ..
KEJADIAN
KETERANGAN/
TINDAK LANJUT
B. Penilaian Pengetahuan
Aspek Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Tes tulis
Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan
ganda, isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
b. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara
ucap (oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut
secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat
berupa kata, frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan.
c. Penugasan
102
Muatan
Pembelajar
an
PPKn
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
3.6.1.
Mengidenti
fi kasi
keperluan
hidup
anggota
keluarga di
rumah
Teknik
Penilaian
Tertulis
103
Bentuk
Instrume
n
Pilihan
Ganda
Contoh Instrumen
Berikut ini adalah sikap
kita jika ada sebagian
masyarakat belum
terpenuhi kebutuhan fisik
di lingkungannya, kecuali:
a. Siti menjadi prakarsa
untuk mencari dana
bantuan kepada
masyarakat sebagai
usaha memperbaiki
jalan yang rusak
b. Udin mengumpulkan
dana bantuan
masyarakat sekitar
untuk membangun pos
ronda yang perlu
direnovasi .
c. Beni mengusulkan
kepada desa agar
No.
Muatan
Pembelajar
an
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrume
n
Bahasa
Indonesia
3.1.1.
Menggali
informasi
dari bacaan
tentang
perubahan
wujud
benda yang
terjadi
karena
kegiatan
manusia
Tertulis
Uraian
Matematik
a
3.2.1.
menyelesai
kan soal
latihan
pecahan
biasa,
campuran,
desimal
Tertulis
Uraian
IPA
3.4.1.
Mendeskrip
sikan sifatsifat benda
padat, cair,
Tertulis
Isian
104
Contoh Instrumen
pemperbaiki jalan
menuju gang yang
rusak parah.
d. Dayu empati atas kerja
keras teman-temannya
dalam mengumpulkan
dana pembangunan
desa.
Kunci: d.
Tuliskan dengan singkat
proses terjadinya embun!
Jawaban alternatif:
Benda-benda menyerap
panas dari matahari pada
siang hari. Sebaliknya, di
malam hari benda-benda
kehilangan panas. Ketika
benda-benda di dekat
tanah menjadi dingin, suhu
udara di sekitarnya juga
berkurang. Udara yang
lebih dingin tidak dapat
menahan uap air sebanyak
udara yang lebih hangat.
Jika suhu udara bertambah
semakin dingin, akhirnya
udara akan mencapai titik
embun.
Nanda membeli bibit
tanaman kacang sebanyak
1 kg. Bibit tersebut akan
ditanam dalam kantongkantong plastik kecil.
Setiap 1/10 kg kacang
akan dimasukkan kedalam
20 kantong plastik.Berapa
banyak kantong plastik
yang dibutuhkan?
Kunci Jawaban :
(1: 1/10)x20 = n ;
n = 1 x 10 x 20 =200
Jadi yang dibutuhkan
kantong plastik yang
dibutuhkan Nanda adalah
200 buah.
Jika kita memasukkan es
batu ke dalam gelas yang
berisi air panas maka yang
akan terjadi adalah ...
Kunci Jawaban :
No.
Muatan
Pembelajar
an
IPS
SBdP
PJOK
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
dan gas
3.1.1.
Mengenal
aktivitas
kehidupan
manusia
dan
perubahann
ya dalam
ruang di
bidang
sosial,
ekonomi,
pendidikan,
dan budaya
dalam
lingkup
nasional
3.4.1.
Mengenal
jenis-jenis
karya
kerajinan
dari
berbagai
daerah di
nusantara
3.1.1.
Menyebutk
an cara
melakukan
berbagai
keterampila
n untuk
berenang
dengan
benar
Bentuk
Instrume
n
Teknik
Penilaian
Tertulis
Jawab
Singkat
Tertulis
Isian
Tertulis
Uraian
Contoh Instrumen
es batu akan mencair
Bagaimana jika perburuan
liar terhadap hewan dan
tumbuhan dibiarkan?
Jawaban alternatif :
Dapat menyebabkan
kepunahan hewan dan
tumbuhan langka.
Sebutkanlah berbagai
karya kerajinan yang
dihasilkan dari daerah
tempat tinggalmu yakni.
Jawaban alternatif:
(Sesuaikan dengan daerah
masing-masing) di
antaranya : wayang golek,
topeng, dan mainan gasing
Bagaimana cara
pengenalan kita terhadap
air sebelum berenang ?
Jawaban alternatif:
Membasahi tubuh kita
dengan air
Mencelupkan kaki ke
dalam air
Menciprat-cipratkan air ke
dalam tubuh kita
Muatan
Pembelaj
aran
PPKn
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
3.6.1.
Mengidenti
fi kasi
keperluan
hidup
anggota
keluarga di
Teknik
Penilaia
n
Lisan
Bentuk
Instrumen
Panduan
Pertanyaa
n
105
Contoh Instrumen
Coba sebutkan bagaimana
sikapmu jika ada sebagian
masyarakat belum
terpenuhi kebutuhan
nonfisiknya?
Jawaban alternatif:
Memberi contoh
No.
Muatan
Pembelaj
aran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
rumah
Teknik
Penilaia
n
Bentuk
Instrumen
Bahasa
Indonesia
3.1.1.
Menggali
informasi
dari bacaan
tentang
perubahan
wujud
benda yang
terjadi
karena
kegiatan
manusia
Lisan
Panduan
Pertanyaa
n
IPA
3.4.1.
Mendeskrip
sikan sifatsifat benda
padat, cair,
dan gas
Lisan
Panduan
Pertanyaa
n
IPS
3.1.1.
Mengenal
aktivitas
kehidupan
manusia
dan
perubahan
nya dalam
Lisan
Panduan
Pertanyaa
n
106
Contoh Instrumen
bagaimana cara hidup
bersih.
Memberi contoh
bagaimana cara
beribadah yang baik.
Coba ceritakan secara
singkat proses terjadinya
embun!
Jawaban alternatif:
Benda-benda menyerap
panas dari matahari pada
siang hari. Sebaliknya, di
malam hari benda-benda
kehilangan panas. Ketika
benda-benda di dekat
tanah menjadi dingin, suhu
udara di sekitarnya juga
berkurang. Udara yang
lebih dingin tidak dapat
menahan uap air sebanyak
udara yang lebih hangat.
Jika suhu udara bertambah
semakin dingin, akhirnya
udara akan mencapai titik
embun.
Pernahkah kamu
minum?
Jika pernah, alat apa
yang digunakan untuk
minum?
Mengapa bentuknya
selalu sama dengan alat
yang digunakan?
Jawaban alternatif :
Pernah
Gelas, cangkir, sendok,
dll
Karena bentuk air
menyesuaikan
tempatnya.
Apa yang terjdi jika adanya
pembakaran hutan?
Jawaban Alternatif :
Tumbuhandan hewan
akan punah
Asap pembakaran hutan
merusak pernapasan
Rusaknya ekosistem
No.
Muatan
Pembelaj
aran
Matemati
ka
SBdP
PJOK
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
ruang di
bidang
sosial,
ekonomi,
pendidikan,
dan budaya
dalam
lingkup
nasional
3.2.1.
menyelesai
kan soal
latihan
pecahan
biasa,
campuran,
desimal
3.4.1.
Mengenal
jenis-jenis
karya
kerajinan
dari
berbagai
daerah di
nusantara
3.1.1.
Menyebutk
an cara
melakukan
berbagai
keterampila
n untuk
mengambil
posisi cara
berenang
yang baik.
Teknik
Penilaia
n
Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
hutang dan
lingkungannya
Lisan
Panduan
Pertanyaa
n
Lisan
Panduan
Pertanyaa
n
Lisan
Panduan
Pertanyaa
n
Apakah di daerah
tempat tinggalmu ada
karya kerajinan?
Kerajinan apa sajakah
yang dihasilkan?
Siapa yang membuat
kerajinan tersebut?
Jawaban alternatif:
(Sesuaikan dengan daerah
masing-masing)
Ada
Diantaranya : wayang
golek, topeng, dan
mainan gangsing.
Para pengrajin adalah
masyarakat yang sudah
biasa membuat
kerajinan secara turun
temurun
Apakah kamu sudah
pernah berenang di
kolam renang?
Jika sudah bagaimana
cara pengenalan kita
terhadap air sebelum
berenang ?
Jawaban alternatif:
Sudah pernah
Membasahi tubuh kita
dengan air
Mencelupkan kaki ke
dalam air
107
No.
Muatan
Pembelaj
aran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaia
n
Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
Menciprat-cipratkan air
ke dalam tubuh kita
Muatan
Pembelaj
aran
Bahasa
Indonesia
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
4.7.1
Menyajikan
laporan
tentang
pentingnya
air dalam
kehidupan
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Penugas
an
Pekerjaan
Rumah
Contoh Instrumen
C. Penilaian Keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Unjuk kerja atau Praktik
Unjuk kerja atau praktik adalah suatu penilaian yang meminta siswa
untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang
mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan.
Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop,
menyanyi, bermain peran, menari.
Contoh Penilaian Praktik
Kelas/Semester : V/1
Tema/Subtema : Peristiwa dalam Kehidupan/Macam-macam Peristiwa
dalam
Kehidupan
Pembelajaran : 1
Format Penilaian Praktik:
dalam kehidupan
Aspek yang Dinilai
Baik Sekali
(4)
Estetika
Bahasa
Substansi/Isi
108
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
Bimbinga
n (1)
Rekapitulasi Nilai:
109
Deskripsi:
- Pada saat menyajikan laporan tentang pentingnya air
dalam kehidupan, Beni memiliki gaya bahasa dan
kesesuaian dengan materi sangat baik. Beni masih perlu
bimbingan dalam penampilannya saat melaporkan.
- Pada saat menyajikan laporan tentang pentingnya air
dalam
kehidupan,
Dayu
memiliki
kemampuan
menyesuaikan materi dan isi dengan sangat baik. Dayu
masih perlu bimbingan dalam estetika dan gaya
bahasanya.
- Pada saat menyajikan laporan tentang pentingnya air
dalam kehidupan, Siti sudah memperhatikan estetika,
bahasa dan substansi dengan sangat baik.
b. Projek
Penilaian Projek merupakan penilaian terhadap tugas yang mengandung
investigasi dan harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas
tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan. Projek juga
akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan
siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan
pengetahuan,
dan
kemampuan
siswa
untuk
mengkomunikasikan informasi.
Penilaian projek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan
keterampilan berpikir tinggi
(berpikir kritis, pemecahan masalah,
berpikir kreatif) peserta didik. Contoh projek misalnya membuat laporan
pemanfaatan energi di dalam kehidupan, membuat laporan hasil
pengamatan pertumbuhan tanaman.
Contoh Format Penilaian Projek.
Kelas/Semester : V / I
Tema
: Benda-benda di Lingkungan Sekitar
Subtema
: Wujud Benda dan Cirinya
Pembelajaran ke
:I
Rubrik Penilaian Projek
Indikator :
Membuat karya kerajinan dari bahan tali temali
Nama Projek : Membuat karya kerajinan dari bahan tali
temali
Nama siswa
: Beni
Kelas
:V
No.
Aspek
1
2
3
4
1
Perencanaan
a. Desain
b. Tahapan pembuatan
2.
Proses Pembuatan
a. Persiapan alat dan bahan.
V
b. Teknik pembuatan
V
c. Kebermaknaan
dan
V
110
No.
3
Aspek
kebersihan
Hasil/produk
a. Jenis karya
b. Keunikan
c. Keindahan
Keterangan:
Penilaian dilakukan melalui pengamatan untuk menilai aspek
keterampilan.
Skor 1: kurang; 2: cukup; 3: baik ; 4. Baik sekali
Deskripsi:
Dalam membuat karya anyaman, Beni memiliki perencanaan
yang baik. Dari segi persiapan alat dan bahan, tehnik
pembuatan, kebermaknaan dan kebersihan sudah baik sekali.
Dari segi jenis, keunikan, dan keindahan masih memerlukan
usaha dan bimbingan lebih lanjut.
c. Portofolio
Penilaian dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui
sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan
terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio
digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus
menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik
dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio
memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses dan
pencapaian hasil belajar peserta didik.
Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru
mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik
dalam menguasai kompetensi pada suatu tema. Misalnya kompetensi
pada tema selalu berhemat energi. Contoh kompetensi membuat
laporan hasil percobaan. Kemampuan membuat laporan hasil percobaan
tentu tidak seketika dikuasai peserta didik, tetapi membutuhkan proses
panjang, dimulai dari penulisan draf, perbaikan draf, sampai laporan
akhir yang siap disajikan. Selama proses ini diperlukan bimbingan guru
melalui catatan-catatan tentang karya peserta didik sebagai masukan
perbaikan lebih lanjut. Kumpulan karya anak sejak draf sampai laporan
akhir berserta catatan catatan sebagai masukan guru inilah, yang
menjadi portofolio.
Di samping memuat karya-karya anak beserta catatan guru, terkait
kompetensi membuat laporan hasil percobaan tersebut di atas, portofolio
juga bisa memuat catatan hasil penilaian diri dan teman sejawat tentang
kompetensi yang sama serta sikap dan perilaku sehari hari peserta didik
yang bersangkutan.
Agar penilaian portofolio berjalan efektif guru beserta peserta didik perlu
menentuan hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio
sebagai berikut:
1) masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang di
dalamnya memuat hasil belajar siswa setiap muatan pelajaran atau
setiap kompetensi.
111
4
V
V
bagus. Ananda Dayu masih perlu usaha untuk lebih tekun lagi
dalam memahami ejaan dan tata kalimat.
113
LK-3.2
PERANCANGAN INSTRUMEN
PENILAIAN SIKAP, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
Tema
: .............................................................
Subtema
: .....................................................................
Pembelajaran ke- :
A. Kompetensi Inti (KI):
KI 1 :
KI 2 :
KI 3 :
KI 4 :
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
Muatan Pelajaran 1
KD
Indikator
Muatan Pelajaran 2, dst
KD
Indikator
C. Tujuan Pembelajaran
....
D. Penilaian proses dan hasil belajar
1.
Penilaian Sikap
2.
Penilaian Pengetahuan
3.
Penilaian Keterampilan
114
HO-3.3
LAPORAN
HASIL PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR
(SD)
115
PETUNJUK
1. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik, merupakan
ringkasan hasil penilaian terhadap seluruh aktivitas pembelajaran
yang dilakukan peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Laporan
perkembangan dan hasil Pencapaian Kompetensi peserta didik secara
rinci, disajikan dalam portofolio yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta
Didik ini.
2. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik
dipergunakan selama peserta didik yang bersangkutan mengikuti
pelajaran di Sekolah Dasar;
3. Apabila pindah sekolah, buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi
Peserta Didik ini dibawa oleh yang bersangkutan untuk dipergunakan
di sekolah baru dengan meninggalkan arsip/copy di sekolah lama;
4. Apabila buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini
hilang, dapat diganti dengan Buku Laporan Hasil Pencapaian
Kompetensi Peserta Didik pengganti yang disahkan oleh Kepala
Sekolah asal;
5. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini harus
dilengkapi dengan pas foto (3 cm x 4 cm) dan pengisiannya dilakukan
oleh Guru Kelas;
6. Laporan penilaian memuat hasil Pencapaian Kompetensi yang
disajikan secara deskriptif untuk masing-masing kompetensi inti.
7. Laporan perkembangan fisik diisi dengan data kondisi peserta didik
berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan guru bekerjasama
dengan pihak lain yang relevan.
8. Laporan kondisi kesehatan diisi dengan deskripsi hasil pemeriksaan
yang dilakukan guru, bekerjasama dengan tenaga kesehatan atau
puskesmas terdekat.
9. Kolom ketidakhadiran diisi dengan data akumulasi ketidakhadiran
siswa, baik karena sakit, izin, maupun tanpa keterangan dalam satu
semester.
116
.......................................
.........
NIP. ........................................
117
Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli,
percaya diri, dalam
berinteraksi dengan
keluarga dan guru
Deskripsi
diisi oleh guru dalam kalimat positif
tentang apa yang menonjol terkait
dengan kempuan anak dalam tiap
muatan mata pelajaran, dan usahausaha apa yang perlu
dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan pada
kelas yang diikutinya
diisi oleh guru dalam kalimat positif
tentang apa yang menonjol terkait
dengan kempuan anak dalam tiap
muatan mata pelajaran, dan usahausaha apa yang perlu
dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan pada
kelas yang diikutinya
B. Pengetahuan
Pada kolom deskripsi diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang:
1. Apa yang menonjol terkait dengan kemampuan pada aspek
pengetahuan anak dalam tiap muatan pelajaran yang ada pada
komptensi inti 3 (KI 3).
2. Usaha pengembangan kemampuan pada aspek pengetahuan
anak dalam tiap muatan pelajaran untuk mencapai kompetensi
inti 3 (KI 3) pada kelas yang diikutinya.
Pada aspek pengetahuan, deskripsi menggambarkan prestasi
siswa pada muatan mata pelajaran pada kelas dan semester
tertentu dari aspek pengetahuan.
Berikutnya dari deskripsi yang dituangkan guru juga
menggambarkan kompetensi-kompetensi yang masih perlu
ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian guru dan orang tua,
agar seorang siswa dapat mencapai kompetensi secara
optimal.
Deskripsi tersebut merupakan ringkasan dan intisari dari
penilaian yang sudah dilakukan oleh guru dengan berbagai alat
119
C. Keterampilan
Pada kolom deskripsi diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang:
1. Apa yang menonjol terkait dengan kemampuan pada aspek
keterampilan anak dalam tiap muatan pelajaran yang ada pada
komptensi inti 4 (KI-4).
2. Usaha pengembangan kemampuan pada aspek keterampilan
anak dalam tiap muatan pelajaran untuk mencapai kompetensi
inti 4 (KI-4) pada kelas yang diikutinya.
Pada aspek keterampilan, deskripsi menggambarkan prestasi
siswa pada muatan mata pelajaran pada kelas dan semester
tertentu dari aspek keterampilan.
Berikutnya
dari
deskripsi
yang
dituangkan
guru
juga
menggambarkan kompetensi-kompetensi yang masih perlu
ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian guru dan orang tua,
agar seorang siswa dapat mencapai kompetensi secara optimal.
Deskripsi tersebut merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian
yang sudah dilakukan oleh guru dengan berbagai alat penilaian
termasuk penilaian autentik setelah siswa mengikuti pembelajaran
dengan model pembelajaran proyek (project based learning),
penemuan (discovery learning),
dan pemecahan masalah
120
121
E. Perkembangan Fisik/Kesehatan
No
1
2
No
1.
2.
3.
4.
No
1. Perkembangan Fisik/Kesehatan
Aspek
Semester
Yang
Dinilai
1
2
Tinggi
Diisi sesuai hasil
Diisi sesuai hasil
pengukuran pada
pengukuran pada
semester 1
semester 2
Berat Badan Diisi sesuai hasil
Diisi sesuai hasil
pengukuran pada
pengukuran pada
semester 1
semester 2
2. Kondisi Kesehatan
Aspek Fisik
Keterangan
Pendengaran
Diisi sesuai hasil pemeriksaan
bekerjasama dengan tenaga
kesehatan/Puskesmas
Penglihatan
idem
Gigi
idem
Lainnya
idem
(diisi jika ada
aspek/kondisi
kesehatan
lainnya)
3. Catatan Prestasi
Jenis Prestasi
Keterangan
Diisi dengan jenis
Diisi dengan prestasi yang dicapai siswa
prestasi akademik
dalam kejuaraan dan perlombaan dengan
yang relevan, baik mencantumkan tingkat, waktu, dan tempat.
di tingkat kelas,
Dapat juga dicantumkan kelebihan atau halsekolah,
hal lain yang menonjol.
kabupaten/Kota
maupun yang
lebih tinggi.
122
PPKn
: V/semester 1
: Benda-benda di Lingkungan Sekitar (1)
: Wujud Benda dan Cirinya
KD
3.1
4.1
3.3
3.6
4.3
1
3.1
4.1
PEMBELAJARAN
2
3
4
5
3.1
3.1
3.1
3.1
4.1
4.1
4.1
4.1
3.6
3.2
4.1
KETR
6
3.1
4.1
3.3
3.6
4.3
4.6
3.2
4.1
4.6
4.6
3.2
3.2
4.8
4.8
MAT
4.8
SBDP
IPS
3.4
4.4
4.13
3.1
3.4
4.1
3.4
4.4
3.1
3.4
3.4
4.13
4.13
3.1
3.4
4.1
4.1
4.7
IPA
PJOK*)
3.4
4.7
3.1
3.2
4.1
LK
3.1
4.7
3.4
4.7
3.1
3.4
4.7
3.2
4.1
123
Perlu
ditambahkan
KD3.3 dan 4.3
pada pemetaan
subtema
Perlu
ditambahkan KD
4.8 pada
pemetaan
subtema
Perlu
ditambahkan KD
3.4 dan 4.7 pada
pemetaan
subtema
MUATAN
MAPEL
KD
PEMBELAJARAN
3
4
4.2
KETR
5
4.2
KD
A.
3.1
B.
3.3
3.6
C.
3.2
D.
3.4
E.
3.1
3.4
F.
3.4
BENTUK
SOAL*)
Cara
penilaian
bisa tertulis
(PG, isian,
uraian) atau
lisan
SBD
P
IPS
IPS
IPA
IPA
TEMA 2
ST
ST
ST
1
2
3
kisi-kisi ulangan, hanya pada UTS memuat 2 tema dan masing-masing tema
memuat 4 subtema.
126
TEMA
1
TEMA
2
TEMA
3
TEMA
4
PPKn
MAT
SBDP
KD
TEMA 1
TEMA
127
TEMA
TEMA
A
B
C
BI
PPKn
MAT
SBDP
1 10 (7 soal)
8 13 (6 soal)
14 20 (7
soal)
29 30 (2
soal)
2
18
9 13
14
19
29
30
3
16
7 12
13
20
29
30
JUMAT
SABTU
AGAMA
MULOK
SBDP*)
PJOK**)
4
17
8 13
14
20
29
30
SELAS RABU
A
TEMA
TEMA
TEMA
1
2
3
*) praktik
**) teori dan praktik
KAMI
S
TEMA
4
Contoh data nilai pengetahuan yang diperoleh atas nama Siti adalah
sebagai berikut:
KD
TEMA
4
RATARATA
94
65
85
92
70
80
65
85
Pengetahuan
4
3.66
3.33
3.00
2.66
2.33
2
1.66
1.33
128
Nilai Kompetensi
Keterampilan
4
3.66
3.33
3.00
2.66
2.33
2
1.66
1.33
Sikap
SB
B
C
K
129
Nilai dengan skala 100 dikonversi menjadi skala 1-4 dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
x=
Contoh:
Nilai 65 jika dikonversi skala 1-4 menjadi
x=
65
x 4=2,60
100
Jika dibandingkan dengan tabel ketuntasan belajar di atas, maka 2,60 berada
pada predikat C+ (cukup).
Berdasarkan data rekap nilai pengetahuan, nilai Siti untuk kompetensi Bahasa
Indonesia KD 3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan
dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam
dan pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
mendapatkan nilai 92 (A-/sangat baik), sedangkan KD 3.4 Menggali informasi
dari teks pantun dan syair tentang bencana alam serta kehidupan berbangsa
dan bernegara dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku nilainya 65
(C+/cukup/perlu bimbingan), maka deskripsi rapor atas nama Siti adalah
sebagai berikut:
Kompetensi yang dinilai
Mengingat dan memahami
pengetahuan faktual dan
konseptual berdasarkan rasa
ingin tahu tentang:
dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya
benda-benda lain di sekitarnya
Deskripsi
130
LEMBAR KERJA
LK 3.3
5. Refleksi kegiatan.
131
LK
5.2
LATIHAN 1
DATA REKAP NILAI SIKAP SPIRITUAL*)
ASPEK YANG DINILAI / DIAMATI
NAMA
SISWA
Berdoa sebelum
Khusuk
Khusuk dalam
Beribadah
Perilaku
memulai
dalam
berdoa
tepat waktu
Bersyukur
aktivitas
Beribadah
1
SITI
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3 4 2 2
3
3
3 3 3
3
2
UDIN
2
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3 3 3 3
4
4
3 3 3
3
3
DAYU
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3 3 3 3
3
3
3 2 3
2
*) Rekap nilai sikap spiritual merupakan rekap dari 4/5 tema pada masing-masing aspek yang diakumulasi selama 1
semester. Penentuan nilai berdasarkan rubrik
NO
132
LATIHAN 2
DATA REKAP NILAI SIKAP SOSIAL**)
NO
NAMA
Tanggung
Jujur
jawab
1
SITI
3 2 2 3 3 3 3 4
2
UDIN
2 2 3 2 3 3 3 4
3
DAYU
3 3 3 3 4 3 3 4
**) Rekap nilai sikap sosial merupakan rekap
Penentuan nilai berdasarkan rubrik
SISWA
Peduli
3
3
2
dari
3
3
2
4/5
Kerjasama
3 4 3 3
3 3 3 3
2 3 3 3
tema pada
Santun
4 4 3 3 3 3
3 3 4 3 4 4
3 3 3 3 3 3
masing-masing aspek
Percaya
diri
4 4 4 4 4
3 3 4 3 2
4 4 4 4 3
yang diakumulasi
LATIHAN 3
PEMETAAN KD PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PADA TEMA KELAS V
133
Disipli
n
4 4 4
2 2 3
4 3 4
selama 1 semester.
TEMA 1
KD
ST
ST
2
3
BAHASA INDONESIA
PPKn
ST 1
KD
ST
4
TEMA 2
ST
ST
ST
1
2
3
BAHASA INDONESIA
PPKn
134
K
D
ST
4
TEMA 3
KD
TEMA 4
ST
ST
ST
ST
1
2
3
4
BAHASA INDONESIA
ST
ST
ST
1
2
3
BAHASA INDONESIA
PPKn
PPKn
ST
4
TEM
A1
TEM
A2
TEM
A3
TEMA
4
Bahasa Indonesia
TEMA
5
KD
MUATAN
MAPEL
TEMA
1
TEMA
2
TEMA
3
TEM
A4
TEMA
5
NILAI
RATARATA
Bahasa Indonesia
PPKn
PPKn
Matematika
Matematika
Catatan: Rekap nilai pengetahuan diperoleh dari hasil rata-rata dari nilai tes (ulangan, UTS dan UAS) serta
penugasan.
Rekap nilai keterampilan diperoleh dari hasil rata-rata dari nilai praktik/unjuk kerja, proyek dan portofolio
135
Deskripsi
Deskripsi
Menyajikan kemampuan
mengamati,menanya, dan mencoba
dalam:
bahasa yang jelas, logis dan sistematis
karya yang estetis
gerakan anak sehat
tindakan anak beriman dan berakhlak
mulia
136
MATERI PELATIHAN 4
PRAKTIK PEMBELAJARAN
TERBIMBING
4.1 ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN
4.2 PENYUSUNAN RPP
4.3 PEER TEACHING
137
LK-4.1
Mampu menganalisis
menerapkan pendekatan
pelaksanaan
saintifik.
pembelajaran
yang
Tujuan Kegiatan :
Dengan mengamati tayangan video pembelajaran,
peserta mampu menganalisis pelaksanaan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik.
Langkah-langkah Kegiatan:
1. Amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru model dalam video pembelajaran!
2. Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan
kesesuaian dan ketersediaan setiap aspek!
3. Pada kolom kesimpulan hasil analisis video, berikan catatan khusus atau saran
perbaikan pelaksanaan pembelajaran!
4. Presentasikan hasil analisis tayangan video yang Anda lakukan!
5. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan
Peer-Teaching!
138
Ya
Tid
ak
Catatan
Ya
Tid
ak
Catatan
Ya
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1
Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merangkum materi pelajaran
2
3
4
5
141
Tid
ak
Catatan
HO-4.2
1. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan
silabus yang telah dikembangkan pada tingkat nasional ke dalam bentuk
rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
2. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yag dinyatakan dalam
silabus dengan kondisi pada satuan pendidikan baik kemampuan awal
peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan emosi,
maupun gaya belajar.
3. RPP mendorong partisipasi aktif peserta didik.
4. RPP sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik
sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran
dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif,
inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar, dan
kebiasaan belajar.
5. RPP mengembangkan budaya membaca dan menulis.
6. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam
berbagai bentuk tulisan.
7. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, remedi, dan umpan balik.
8. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI
dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasi pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran
untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
9. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasikan secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi.
C. KOMPONEN DAN SISTEMATIKA RPP
Menurut Permendikbud No 81 A Tahun 2013 Lampiran IV tentang Implementasi
Kurikulum Pedoman Pembelajaran (Kemdikbud, 2013: 38) RPP paling sedikit
memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode
pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Komponen-komponen
tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.
143
Komponen-komponen RPP
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan.
2. Identitas tema/subtema.
3. Kelas/semester.
4. Materi pokok.
144
5.
146
149
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/ atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara
sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
E. PROSES PEMBELAJARAN
Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan
pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikhis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;
c. mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas
yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan
tujuan embelajaran atau KD yang akan dicapai;
d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan
permasalahan atau tugas.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarya, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan muatan pelajaran, yang meliputi: observasi, menanya,
mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasi/ mengolah informasi,
dan mengkomunikasikan.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau
semdiri membuat rangkuman/ simpulan materi pembelajaran, melalukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran, dan merencakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk program
remedial, program pengayaan, layanan konseling dan/ atau memberikan
tugas secara individual atau kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
150
Contoh RPP
151
152
10
Men
it
Kegiatan
Inti
154
190
Men
it
Penutup
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Rasa ingin tahu, percaya diri, peduli terhadap
lingkungan dan budaya sekitar.
b. Penilaian Pengetahuan: Tes tertulis
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk kerja
2. Bentuk Instrumen Penilaian
155
10
Men
it
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian Pengetahuan
156
c. Penilaian Keterampilan
157
158
159
160
Contoh RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD
Kelas/ Semester
: V/ 1(Satu)
Tema/ Subtema
: Peristiwa dalam Kehidupan/ Macam-Macam Peristiwa dalam
Kehidupan
Alokasi Waktu
: 1 x Pertemuan (5 x 35 Menit)
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia
yang diakui sebagai sarana yang lebih unggul daripada bahasa lain untuk
memperoleh ilmu pengetahuan.
2.1 Memiliki kepedulian dan tanggung jawab tentang ciri khusus makhluk
hidup dan lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia.
3.2 Menguraikan isi teks penjelasan tentang proses daur air, rangkaian listrik,
sifat magnet, anggota tubuh (manusia, hewan, tumbuhan) dan fungsinya,
serta sistem pernapasan dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
3.2.1 Menjelaskan isi teks tentang manfaat air dalam kehidupan manusia.
3.2.2 Mengidentifikasi dampak dari berkurangnya ketersediaan air bagi
kehidupan manusia.
3.2.3 Mencari informasi penting dalam teks Manusia dan Air dengan cara
melengkapi peta pikiran.
4.7 Menyajikan hasil laporan tentang permasalahan akibat terganggunya
keseimbangan alam akibat ulah manusia, serta memprediksi apa yang
akan terjadi jika permasalahan tersebut tidak diatasi.
4.7.1 Membuat laporan tertulis tentang pentingnya air.
4.7.2 Menyajikan laporan tentang pentingnya air dalam kehidupan.
Matematika
Kompetensi Dasar:
1.1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan sikap kritis, cermat dan teliti, jujur, tertib dan mengikuti
aturan, peduli, disiplin waktu, tidak mudah menyerah serta
bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas.
2.2 Menunjukkan sikap berpikir logis, kritis dan kreatif.
161
163
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan
Kegiatan
Pembuka
Kegiatan
Inti
Langkah
Langkah
dalam
Discovery
Learning
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
10
Menit
155
Menit
155
menit
b.
Pengolahan
data
a.
b.
Pembuktian
a.
b.
Menarik
Kesimpulan
a.
b.
Penutup
a.
b.
c.
dll.
Pada akhir proses pembelajaran,
peserta didik dan guru menarik
sebuah kesimpulan bersama dari
semua kegiatan yang telah mereka
lalui dan lakukan disepanjang hari
tersebut.
Kesimpulan tersebut bisa
dituangkan dalam berbagai bentuk
misalnya dalam bentuk catatan
harian, lembar refleksi atau peta
pikiran.
Peserta didik barsama-sama guru
membuat rangkuman/ simpulan
dari kegiatan hari itu.
Peserta
didik
melakukan
perenungan
dengan
menjawab
pertanyaan yang terdapat dalam
buku siswa (3 hal yang mereka
pelajari pada hari tersebut, bagian
yang
sudah
mereka
pahami
dengan baik, bagian yang belum
dipahami, serta hal apa yang
mereka ingin ketahui lebih lanjut).
Guru meminta salah seorang
peserta didik untuk memimpin doa.
10
Menit
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap:
- Kecermatan dan ketelitian dalam kegiatan menggali informasi
dalam teks dan mengamati gambar.
- Kemandirian dan kecermatan dalam membuat peta pikiran dan
membuat laporan.
- Percaya diri dalam melakukan kegiatan wawancara.
b. Penilaian Pengetahuan :
- Tes Harian
- Penugasan
c. Penilaian Keterampilan :
- Penugasan
2. Bentuk Instrumen Penilaian
166
Kepala Sekolah
............., .............2014
Guru Kelas V
.................................
...................................
167
168
LK4.2
Langkah-langkah Kegiatan:
1. Pelajari dan diskusikan setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam format
yang tersedia!
2. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP!
3. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek
pada RPP!
4. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan
RPP pada kolom yang tersedia!
169
LK-4.2
1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang
tertera pada kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP
sesuai penilaian Anda!
2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah.
Nama
: .....................................................
Tema/Subtema : .....................................................
Pembelajaran ke
: .....................................................
No
A
1.
Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Identitas Mata Pelajaran
Terdapat : satuan
pendidikan,kelas, semester,
program/program keahlian, mata
pelajaran atau tema
pelajaran/subtema, jumlah
pertemuan
B.
Perumusan Indikator
1.
2.
3.
4
C.
1
2
Perumusan Tujuan
Pembelajaran
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
D.
1.
E.
1.
2.
170
Catatan
No
2.
3
4.
F.
1.
2.
3.
4.
G.
Metode Pembelajaran
1.
2.
3.
Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
pembelajaran
Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
H.
Skenario Pembelajaran
1.
Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup
dengan jelas
Kesesuaian kegiatan dengan
pendekatan saintifik(mengamati,
menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan
informasi, mengkomunikasikan)
Kesesuaian dengan metode
pembelajaran
Kesesuaian kegiatan dengan
sistematika/keruntutan materi
Kesesuaian alokasi waktu
kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti dan kegiatan penutup dengan
cakupan materi
2.
3
4.
5.
I.
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
171
Catatan
No
2.
3.
4.
Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
pencapaian kompetensi
Kesesuaian antara bentuk, teknik
dan instrumen penilaian sikap
Kesesuaian antara bentuk, teknik
dan instrumen penilaian
pengetahuan
Kesesuaian antara bentuk, teknik
dan instrumen penilaian
keterampilan
Jumlah skor
Catatan
172
Nilai=
Jumlah skor
x 100
90
PERINGKAT
NILAI
Amat Baik
( AB)
90 < AB
100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
173
R-4.3
:
:
3. Tema/ST/PB
.................................................
.................................................
:
.................................................
Ya
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan
menyapa dan memberi salam
2
Mengaitkan materi pembelajaran sekarang
dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya.
3
Mengajukan pertanyaan menantang.
4
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.
5
Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait
dengan tema.
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan
1
Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai
peserta didik.
2
Menyampaikan rencana kegiatan misalnya,
individual, kerja kelompok, dan melakukan
observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan Materi Pelajaran
1
2
3
4
Tid
ak
Catatan
Ya
kontekstual.
5
6
175
Tid
ak
Catatan
Ya
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
1
dengan melibatkan peserta didik.
2
176
Tid
ak
Catatan
Nilai=
Jumlah YA
x 100
44
PERINGKAT
Amat Baik
( AB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)
177
NILAI
90 < AB
100
80 < B 90
70 < C 80
70