Jika bar logam dan kerangka gigi tiruan telah terpasang dengan tepat, selanjutnya untuk
sementara gigi ditempatkan kedalam kerangka dari wax. Seluruh gigi tiruan dapat dicobakan ke
dalam mulut pasien. Apabia berjalan dengan baik, gigi dapat dipasangkan ke dalam kerangka gigi
tiruan secara permanen. Bar atau ball attachment juga akan dipasangkan selanjutnya.
Pasien dapat kembali ke dokter gigi dalam kunjungan selanjutnya untuk pemasangan gigi
tiruan lengkap. Gigi tiruan dapat dipasangkan pada bar atau pada perlekatan yang berbentuk bola
(ball attachment).
Pada tahap ini, gigi tiruan sementara pasien akan dilakukan relining. Hal ini dimaksudkan
apabila overdenture pasien hilang ataupun patah, pasien dapat menggunakan gigi tiruan sementara
tersebut sebagai overdenture. Apabila kita menggunakan gigi tiruan sementara untuk dijadikan gigi
tiruan permanen, maka bar atau bar attachment dapat ditempatkan pada gigi tiruan sementara
tersebut.
Branemark dkk. (1983) membagi osseintegrasi ke dalam tiga tahapan : fiksasi primer,
pembentukan kalus, dan remodelling menuju tulang lamellar yang dewasa. Nonintegrasi pada
implan gigi terjadi ketika urutan kejadian ini terganggu (Branemark 1985). Etiologi potensial
untuk nonintegrasi implan gigi termasuk trauma preparasi, infeksi, beban oklusal yang
prematur dan kelebihan beban setelah oklusi.6 (Drago, 2005)
Bahan implan
Kebanyakan sistem implan menggunakan logam sebagai bahan dasarnya, bahan
logam yang sering digunakan adalah titanium. Titanium dan logam paduannya (Ti-Al-V)
memiliki
reseptor yang terdapat pada tulang dan pada area tersebut terjadi proses peletakan matriks
tulang secara in vivo. Mekanisme inilah yang menjadi salah satu faktor penting dalam
penggunaan titanium pada implan gigi.Bahan-bahan yang dapat memenuhi sifat diatas telah
dipergunakan untuk implan gigi dapat berupa titanium yang dipadukan dengan tantalum,
campuran antara titanium, vanadium dan aluminium alloy. Campuran antara Ferum,
Chromium dan nikel. Serta campuran antara cobalt, chromium dan molybdenum. Dari segi
material titanium menempati urutan pertama. Sukses titanium di bidang ortopedik sudah tidak
dapat diragukan lagi, sehingga rasional apabila titanium juga bersifat biologically inert pada
maksila dan mandibular7 (Babbush, 1991).
Bahan baku untuk pembuatan implan gigi secara umum disebut biomaterial adalah
suatu bahan bukan obat yang dipakai atau dimasukkan ke dalam tubuh yang bertujuan untuk
menambah atau mengganti fungsi jaringan tubuh atau organ. Karena dimasukkan ke dalam
salah satu organ tubuh manusia maka biomaterial ini harus memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:2
1. Bahan / Material yang biokompatibel
2. Adaptasi presisi implan pada tulang
3. Pembedahan yang minimal (atraumatic) untuk meminimalisir kerusakan jaringan
4. Fase penyembuhan tidak terganggu.
Sifat-sifat Titanium sebagai bahan implan
Titanium digunakan dalam perawatan fraktur pada orthopedi sejak kurang lebih 20
tahun, sebagai bahan yang bersifat bioaktif, titanium sebanding dengan bahan keramik
aluminium oksida. Titanium digunakan unruk implan gigi dengan beberapa pertimbangan
yaitu:8 (Steinemann, 1996) :
1. Titanium adalah logam yang reaktif, dalam hal ini udara, air dan beberapa elektrolit
yang berperan dalam oksidasi secara spontan terbentuk pada permukaan logam.
Oksida dikenal sebagai mineral yang sangat resisten yang melindungi logam dari
reaksi kimia termasuk terhadap cairan tubuh yang agresif.
2. Titanium dapat diterima oleh tubuh, lapisan oksida yang berkontak dengan jaringan
sebagian tidak larut. Tidak ada pelepasan ion sebab langsung bereaksi dengan molekul
organik.
3. Titanium memiliki sifat mekanik yang baik. Tensile Strength nya sangat tertutup
dibanding stainless steel. Titanium kadang lebih kuat dibanding kortikal tulang atau
dentin.
4. Titanium tidak bersifat pasif terhadap jaringan lunak dan tulang. Tulang akan tumbuh
dipermukaan yang kasar dari logam yang disebut bahan yang bioaktif. Ini merupakan
penjangkaran ankilotik yang biasa disebut osseointegrasi
Proses osseointegrasi implan
Tahap awal setelah pemasangan implan gigi ke dalam tulang rahang, kerusakan yang
terjadi akan diisi oleh jalinan fibrin yang berasal dari pembuluh darah yang rusak. Bekuan
darah merupakan sumber growth factors dan sitokin yang diperlukan untuk migrasi sel-sel.
Setelah 6 sampai 10 jam, sel-sel granulasi akan muncul di sekitar luka. Setelah 3 sampai 4
hari, eritrosit melakukan perfusi ke sekitar defek dan membangun sirkulasi darah (Gambar
1).5
Secara lokal pemeriksaan visual dan palpasi akan dijumpai keadaan-keadaan yang
dapat mengganggu pemasangan implan, misalnya jaringan lunak flabby yang berlebihan,
ridge yang sempit atau tajam, atau adanya undercut. Tetapi hal-hal tersebut akan tersamar
bila jaringan lunak yang menutupi tulang sangat padat, immobile
dan
tibious. Untuk
(Anusavice, 2003):
1. Pada pemeriksaan klinis, mobilitas implan kurang dari 1 mm
2. Tidak terdapat radiolusensi
3. Bone loss harus kurang dari satu per tiga tinggi implan.
4. Tidak terdapat infe ksi dan kerusakan struktur. Bila terdapat inflamasi harus
dilakukan perawatan
5. Tingkat kesuksesan implan 75% atau lebih setelah 5 tahun fungsi.
Sedangkan menurut Albrektsson,et. al., (1986) diantaranya:
1. Pada pemeriksaan klinis unattached implan tidak mobile
2. Secara radiograf tidak menunjukkan adanya periapikal radiolusen
3. Vertical bone loss kurang dari 0,2 mm pada tahun pertama pemakaian implan
4. Tidak terdapat gejala seperti nyeri, infeksi, neuropathy, parestesi, dan kelainan pada
canalis mandibularis
5. Tingkat kesuksesan 85% atau lebih padaakhir 5 tahun periode observasi dan 80% pada
akhir periode 10 tahun sebagai kriteria minimal kesuksesan impla
4. Komplikasi yang terjadi akibat pemakaian dental implant
tipis. Sinar-X akan menunjnukkan lokasi fraktur, dan ahli-bedah mulut dan maxillofacial bisa
mengatasi masalah tersebut.
5. Pertimbangan dalam penempatan / placement pada implan supported
denture
a. Pemasangan implant supported denture biasanya penempatanya lebih
sering dipasang pada alveolar bagian anterior karena tulang yang
berada pada bagian depan bisanya lebih tebal dan juga tulang alveolar
pada bagian depan tidak mengenai banyak saraf atau struktur lain
yang akan mengganggu penanaman implant
b. Urutan berdasarkan kualitas / dentisitas dari yang terbaik:
1) Anterior mandibula
2) Posterior mandibula
3) Anterior maxila
4) Posterior maxila
Posterior Mandibula
4 bulan
Anterior Maksila
6 bulan
Posterior Maksila
6 bulan
Bone graft
6 9 bulan
Paling sedikit 1 mm tulang tersisa pada lingual dan bukal atau sisi labial setelah
pertimbangan rencana penempatan implan.
Idealnya paling sedikit 2 mm tulang yang tersisa pada sisi mesial atau distal
implan dan dari gigi sebelahnya.
Tinggi ideal ridge vertical harus 1 atau 2 mm pada margin untuk keamanan
kanalis alveolar inferior mandibula, sinus maksilaris dan struktur vital terdekat.
4
Harus dipastikan ruang vertical yang cukup diantara puncak ridge dengan
oklusal gigi lawan sebagai tempat implan, abutmen dan mahkota. Umumnya
dibutuhkan 8 mm tinggi vertikal (Dymm, 2001).
Penempatan implant pada maksila posterior memiliki dua ketentuan khusus,
pertama kualitas tulang maksila, terutama bagian posterior memiliki kortek tulang lebih
tipis daripada bagian posterior mandibula. Ruang marrow yang lebih lebar dan tipis,
sehingga bagian kortikal menjadi kurang padat, sehingga perlu waktu lebih lama untuk
2.2 BIOETIKA
Bioetik berasal dari bahasa Yunani, bios berarti hidup atau kehidupan sedangkan ethos
berarti ilmu atau studi tentang isu-isu etik yang timbul dalam praktik biologi. Bioetika atau
bioetika medis merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh
perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa kini
dan masa mendatang (Bertens,2001). Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi dan
hukum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti : abortus, euthanasia,
transplantasi organ, teknologi reproduksi buatan dan rekayasa genetik membahas pula masalah
kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak pasien,
moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, demografi dan sebagainya. Bioetika
memberi perhatian yang besar pula terhadap penelitian kesehatan pada manusia dan hewan
percobaan.
Penggunaan implant dalam aspek bioetika, sebenarnya bukan sesuatu yang di larang selama
pemasangannya merujuk pada empat kaidah dasar bioetik, yaitu autonomy, beneficiene, justice, dan
non-malificiene. Hal ini karena,tujuan pemasangan dental implant sendiri membantu orang- orang
yang memang sudah tidakpunya gigi bisa membpunyai gigi sehingga fungsi gigi yang dahulunya
tidak ada menjadi ada. Kelebihan dental implant di banding dengan denture yaitu:
1. Meningkatkan Kenyamanan : Gigi Implant dapat menghilangkan rasa sakit dan
ketidaknyamanan yang diakibat kan karena pemakaian gigi palsu lepasan. tidak seperti gigi
palsu yang terpasang diatas gusi dan tulang rahang, implan tertanam kuat di dalam tulang
rahang, sehingga dapat mencegah timbulnya iritasi gusi dan rasa sakit yang diakibatkan
karena gigi palsu konvensional.
2. Meningkatkan Penampilan : Apabila anda kehilangan gigi, tulang rahang mulai mengecil dan
membuat wajah kelihatan lebih tua. Dengan Dental Implant bisa menghentikan semua proses
tersebut.
3. Meningkatkan Kepercayaan Diri : Dental Implant dapat meningkatkan rasa percaya diri dan
anda akan merasa bangga akan diri sendiri. Banyak pasien yang telah menjalani perawatan ini
juga mengungkapkan hal yang sama. anda bisa mendapatkan hampir semua hal-hal yang bisa
anda lakukan dengan gigi asli.
4. Kemampuan Bicara Yang Lebih Baik : Pemasangan gigi palsu yang tidak benar, sering
mengakibatkan pasien berbicara seperti bergumam, mengeluarkan ucapan yang tidak jelas,
atau terdengar bunyi klik yang menggangu. Ditambah lagi, otot wajah menjadi lebih tegang
disebabkan oleh usaha untuk mempertahankan gigi pada tempatnya. Gigi implan
memudahkan pasien untuk berbicara dan makan dengan nyaman sehingga pasien lebih
percaya diri.
5. Mengunyah Dengan Lebih Efisien : Gigi implan dapat memperbaiki kemampuan mengunyah
yang sebanding dengan kemampuan gigi asli. Gigi palsu lepasan rahang atas menutupi langitlangit mulut sehingga kemampuan untuk merasakan makanan berkurang. Dengan gigi implan,
langit-langit mulut tidak tertutup, sehingga pasien dapat merasakan dan menikmati makanan
lebih baik.
6. Memberikan Perlindungan Pada Gigi Asli Yang Tersisa : Gigi implan tidak mengurangi
kualitas dari gigi yang berdekatan seperti halnya pada protesa gigi jembatan, karena gigi
tetangga tidak berubah posisinya untuk menyangga gigi . Dengan kata lain, gigi yang
berdekatan, tidak tersentuh sama sekali.Gigi implan tidak mengurangi kualitas dari gigi yang
berdekatan seperti halnya pada protesa gigi jembatan, karena gigi tetangga tidak berubah
posisinya untuk menyangga gigi . Dengan kata lain, gigi yang berdekatan, tidak tersentuh
sama sekali.
7. Dapat Diandalkan : Gigi implan dianggap sebagai sebuah pilihan terbaik untuk
menggantikan gigi dan terbukti dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.
Selain dari segi etik, Pemasangan dental implan menurut segi sosial,ekonomi dan budaya
antara lain:
1. Dari segi sosial implan gigi perlu karena dapat menggantikan gigi yang telah tanggal
(ompong) atau gigi yang berlubang tanpa akar. Selain mengembalikan fungsi gigi dan
memperbaiki fungsi pengunyahan, kepercayaan diri seseorang yang sempat hilang karena
gigi tanggal juga bisa kembali.
2. Dari segi ekonomi,implan gigi memakan biaya tidak sedikit,dapat di katakan mahal dan
Dokter gigi yang mampu melakukan perawatan ini pun relatif masih sedikit dan umumnya
adalah dokter gigi yang memperdalam ilmunya di luar negeri.Tapi dengan biaya yang mahal
itu sebanding dengan hasil yang di dapat.
3. Dari segi budaya,dari segi agama di perbolehkan asal tujuannya untuk kesehatan bukan untuk
pamer,implan gigi masih di jadikan pergunjingan karena dilihat dari segi agama pemakaian
implan gigi,tato gigi,berlian itu harus dilepas jika pemakai telah meninggal dunia.Karena
masih dianggap sebagai hiasan dan merupakan sesuatu yang asalnya bukan dari tubuh secara
alami.
8. Apakah ra juga bisa dilakukan implan dan jelaskan
Boleh laah, kalau ompong dirahang atas atau gtl rahang atas ga stabil dan
retensi mau dibiarin aja wkwkwk, ati ati aja sama sinus
9. Apa perbedaan antara overdenture dengan gtl konvesional