Anda di halaman 1dari 3

Yang Profesional, Yang Bertakwa

Laptop canggih, hp super slim, headphone nirkabel, tablet


multiguna. Mengirim duit tanpa harus pergi kebank terlebih dahulu, atau
mengirim surat tanpa harus pergi ke kantor pos terlebih dahulu, atau
bahkan mengisi daya alat elektronik tanpa menghubungkannya ke
listrik? Iya. kenapa tidak? walaupun sedikit diluar nalar, namun itulah
hasil dari evolusi manusia. Evolusi dari otak dan pikiran manusia.
Semakin lama dan seiring berjalannya waktu, otak manusia terus
mengalami perkembangan. Perkembangan yang signifikan. Seolah
mereka telah mampu mewujudkan fantasi mereka menjadi kenyataan.
Dengan segala sesuatu yang telah ada mengembangkan disiplin ilmu
yang telah dipatenkan, bak sebuah roda, manusia harus memutar
otaknya agar dapat menciptakan perubahan baru. Perubahan yang
dapat merubah dunia dari berbagai sisi. Mulai dari pola pikir, kebiasaan,
gaya hidup, tingkah laku, bahkan pikiran setiap insan manusia di muka
bumi ini. Merasa tidak puas dengan apa yang telah dimiliki, rasa ingin
tau yang tinggi, dan keharusan untuk memenuhi segala sesuatu yang
dibutuhkan adalah sifat dasar manusia. Sifat dasar manusia inilah yang
mendorong mereka untuk memutar otaknya sehingga membuat banyak
perubahan besar.

Semakin canggih dunia, manusia dituntut untuk unggul dalam


mengolah cara berfikirnya. Manusia telah dilatih untuk bersaing
melawan kebodohan. Berdasar dari sifat asli manusia itulah, di era
globalisasi ini mereka dituntut untuk meningkatkan IQ mereka. Banyak
metode yang telah ditemukan dan dikembangkan untuk meningkatkan
IQ manusia. Sejak dini manusia telah dijejali dengan makanan yang
dapat menunjang kinerja otak. Bagaimana tidak, tidak sedikit yang
orang tua yang rela membayar berjuta juta rupiah untuk memberi
anaknya pendidikan, bahkan ketika masih dalam kandungan. Para orang
tua telah mempersiapkan segala kebutuhan pendidikan yang akan
dibutuhkan anaknya. Tidak hanya dari segi finansial, namun juga dari
segi gaya hidup. Sejak masih dalam kandungan, manusia telah dijejali
dengan bebagai nutrisi yang ditawarkan oleh alam. Berbagai cara
dilakukan oleh manusia untuk dapat meningkatkan kemampuan beripikir
atau meningkatkan IQ nya. Karena IQ manusia yang tinggi sangat vital
untuk dapat membentuk manusia yang cerdas, tanggap, dan kreatif
sehingga dapat menciptakan perubahan besar yang membawa kebaikan
bagi setiap insan manusia.

Kecerdasan, kecermatan, atau IQ yang tinggi memang penting.


Namun, melihat jaman yang semakin keras dan sulit ini, otak saja dirasa
belum bisa diandalkan. Manusia juga dituntut untuk mengolah otak
kanannya. Manusia harus pandai dalam mengelola waktunya. Waktunya
untuk mengerjakan satu hal lain dan yang lainnya. Kemampuan dalam
mengelola segala sesuatu harus dimiliki manusia agar lebih tertata.
Selain kemampuan intelektual yang tinggi, manusia juga dituntut untuk
dapat disiplin, tekun, ulet, dan bertanggungjawab dengan apa yang ia
kerjakan. Akan jadi sia sia jika kecerdasan manusia tidak dibarengi
dengan kedisiplinan dan tanggungjawab. Pada dasarnya, kecerdasan,
keuletan, dan tanggungjawab merupakan tiang agar manusia dapat
melakukan pekerjaannya dengan baik. Tidak akan berhasil menjadi
presiden jika sesorang tidak mampu bertanggungjwab, malas, dan tidak
mampu memanage waktunya untuk mengerjakan sesuatu. Disiplin
adalah salah satu yang terpenting. Bagaimana bisa kita dapat melalukan
sesuatu jika kita tidak disiplin? Segala perubahan yang terjadi dan telah
diciptakan oleh manusia, yang telah merubah dunia, bukan tanpa
kedisiplinan. Dibutuhkan keseimbangan antar kecerdasan dan
kedisiplinan.

Akan tetapi, pernahkah terlintas dipikiran anda, bahwa ada satu


sisi lagi yang menjadi sumber dari segala perubahan yang ada?
Pernahkah anda berfikir siapa yang telah menciptakan akal manusia
sehingga mereka dapat menyeimbangkan antara kecerdasan dengan
kedisiplinan? Pernahkan anda bertanya tanya siapa yang telah
meciptakan manusia yang mampu mencetuskan ide ide brilliant hingga
dapat merubah dunia? Atau pernahkah anda berfikir sosok dibalik
betapa manusia sangat sempurna ketika mereka mampu manjadi
seorang professional dalam hal otak maupun akhlaknya? Tuhan. Betul
sekali. Perubahan, akal sehat, dan tingkah laku manusia semua
bersumber dari-Nya. Tidak akan ada sebuah perubahan besar jika Dia
tidak memberikan akal sehat kepada kita. Diera perkembangan
teknologi yang telah berkembang pesat ini, pendidikan akan agama dan
kebudayaan dirasa rendah dan bahkan mulai menurun. Hal ini bukan
tanpa sebab. Tak dipungkiri, dampak negative teknologi telah merubah
cara berpikir manusia jaman sekarang. Mengkuti, membaca, menonton,
atau mendengar music keagamaan dianggap kuno dan membosankan.
Sedangkan mendengarkan atau menonton konser yang justru dapat
merusak moral justru manjadi kebanggaan tersendiri. Sungguh ironis,
banyak orang yang sukses dalam karirnya namun lupa dengan Sang
Pencipta.
Terlalu asik dalam meningkatkan keintelektualannya dan berlomba
lomba menjadi seorang yang paling professional, kadang manusia

lupa akan statusnya yang hanya menjadi Hamba. mereka kadang lupa
bahwa masih ada sosok dibalik kesuksesannya, dibalik keberhasilan
karirnya, dibalik akal sehat yang dimilikinya, dibalik segala perubahan
yang telah dibuatnya, yang membutuhkan perhatian. Tidakkah kita
keterlaluan jika kita sampai hati melupakan Dia yang telah memberikan
segala yang kita butuhkan? Tuhan telah memberikan kita kehidupan
dimana segala sesuatu sudah sangat mudah didapatkan, namun kita
kadang terlena dengan segala pemberian-Nya hingga tega melupakan,
bahkan tidak menganggapNya ada. Tuhan tidak pernah menuntut kita
untuk mengganti segala pemberian yang telah Ia berikan kepada kita.
Tidak juga memaksa kita berada dalam keterepurukan. Ia selalu
menyelipkan kemudahan bersamaan dengan kesulitan yang ia berikan.
Masihkah kita tetap tega melupakan Ia dengan Kebesaran hatin-Nya?
Sebagai generasi muda, kita hendaknya mampu memperbaiki,
menyadarkan sesama untuk mengingat keberadaan-Nya, menyadari
bahwa sesungguhnya Dia ada bersama kita dimana saja dan kapan saja.

Seseorang yang profesional bukan mereka yang memiliki tingkat


intelektual yang tinggi, bukan juga mereka yang mampu mengelola
ratusan jadwal pekerjaan yang mereka lakukan, bukan juga mereka yang
ungul dalam hal keagamaan. Akan tetapi, seseorang yang profesional
dan benar benar berhasil adalah mereka yang mampu menyelaraskan
ibadah dan pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai