Anda di halaman 1dari 42

Nur Hikmah Kusuma

(C111 10 319)
LOGO

Opthalmology Departement

ODS
ODS Glaukoma
Glaukoma Kronik
Kronik Sudut
Sudut Tertutup
Tertutup ++
ODS
ODS Katarak
Katarak Senile
Senile Imatur
Imatur
Pembimbing :
dr. Soraya
Supervisor :
Dr. dr. Noro Waspodo, Sp.M

Identitas Pasien

Nama : Tn. I
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 66 tahun
Alamat : Dusun Bambalamotu
Mamuju Utara
Pekerjaan : Petani
Tgl Periksa : 09-02-2015
Rumah Sakit : RSWS
RM : 700175

Anamnesis
Keluhan utama

: Penglihatan kabur pada kedua mata

Anamnesis terpimpin

Dialami sejak beberapa tahun yang lalu dan memburuk sejak 1


tahun terakhir. Awalnya penglihatan mulai kabur perlahan dan lamakelamaan seluruh lapangan pandang menjadi terhalang hingga
kedua mata sudah tidak dapat melihat sama sekali. Pasien juga
mengeluh mata kadang-kadang nyeri, bila nyeri mata timbul disertai
sakit kepala, mual tidak ada, muntah tidak ada. air mata berlebih
tidak ada, kotoran mata berlebih tidak ada.

Riwayat trauma tidak ada


Riwayat mata merah sering berulang
Riwayat penyakit gula tidak ada
Riwayat tekanan darah tinggi tidak ada
Riwayat memakai kacamata tidak ada
Riwayat berobat di Mamuju ada namun setelah
itu dikirim ke Makassar
Riwayat operasi mata sebelumnya tidak ada

Foto Klinis

OD

OS

Pemeriksaan Fisis
Status Generalis
Sakit berat/gizi cukup/composmentis
GCS E4M6V5

Status Vitalis

TD : 120/80 mmHg
HR: 84 kali/menit
RR: 22 kali/menit
Suhu : 36,5 OC

Pemeriksaan Oftalmologi
PEMERIKSAAN

OD

OS

Visus

Palpebra

Edema (-)

Edema (-)

Konjungtiva

Hiperemis (+)

Hiperemis (+)

Kornea

Jernih

Jernih

BMD

Kesan dangkal

Kesan dangkal

Iris

Coklat, kripte (+)

Coklat, kripte (+)

Pupil

Bulat, middilatasi

Bulat, middilatasi

Lensa

Keruh

Keruh

Refleks Cahaya

(+) kesan lambat

(+) kesan lambat

Kedudukan bola mata

Palpasi & Penyinaran Oblik


Pemeriksaan

OD

OS

Tensi okuler

Tn+2

Tn + 1

Nyeri tekan

(-)

(-)

Massa tumor

(-)

(-)

Glandula preaurikuler

Tidak ada pembesaran

Tidak ada pembesaran

PEMERIKSAAN

OD

OS

Konjungtiva

Hiperemis (+)

Hiperemis (+)

Kornea

Jernih

Jernih

BMD

Kesan dangkal

Kesan dangkal

Iris

Coklat, kripte (+) iris

Coklat, kripte (+), iris

shadow (+)

shadow (+)

Pupil

Bulat, middilatasi

Bulat, middilatasi

Lensa

Keruh

Keruh

Tonometri
TOD: 43,4 mmHg, TOS: 27,2 mmHg

Slit Lamp
SLOD : Konjungtiva hiperemis (+), mixed injectio (+), kornea
jernih, BMD kesan dangkal, iris coklat, kripte (+), pupil
middilatasi, RC (+) kesan lambat, lensa keruh.
SLOS : Konjungtiva hiperemis (+), mixed injectio (+), kornea
jernih, BMD kesan dangkal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat
middilatasi, RC (+) kesan lambat, lensa keruh.
9

Resume
Seorang laki-laki datang ke RSWS dengan keluhan penglihatan kabur pada
kedua mata yang dialami sejak beberapa tahun yang lalu dan memburuk 1
tahun terakhir Awalnya penglihatan mulai kabur perlahan dan lamakelamaan seluruh lapangan pandang menjadi terhalang hingga kedua mata
sudah tidak dapat melihat sama sekali. Pasien juga mengeluh mata
kadang-kadang nyeri, bila nyeri mata timbul disertai sakit kepala, mual tidak
ada, muntah tidak ada. air mata berlebih tidak ada, kotoran mata berlebih
tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat mata merah sering berulang.
Riwayat diabetes mellitus tidak ada. Riwayat hipertensi tidak ada. Riwayat
memakai kacamata tidak ada. Riwayat berobat di Mamuju ada namun
setelah itu dikirim ke Makassar. Riwayat operasi mata sebelumnya tidak ada

Dari pemeriksaan oftalmologi visus pada mata kanan 0, konjungtiva


hiperemis (+), mixed injectio (+), BMD kesan dangkal, pupil
middilatasi, RC (+) kesan lambat, lensa keruh. Pemeriksaan
tonometri didapatkan tekanan intraokuler meningkat dengan TOD:
43,4 mmHg.
Dari pemeriksaan oftalmologi visus pada mata kiri 0, konjungtiva
hiperemis (+), mixed injectio (+), BMD kesan dangkal, pupil
middilatasi, RC (+) kesan lambat, lensa keruh. Pemeriksaan
tonometri didapatkan tekanan intraokuler meningkat dengan TOS:
27,2 mmHg.
11

Diagnosis
ODS Glaukoma Kronik Sudut Tertutup
ODS Katarak Senile Imatur

12

Terapi
Non Operatif

C. Timolol 0.5% 1tts/12jam/ODS


Glaucon 250g 1 tab/12jam
Azolf ED 1 tetes/12 jam/ODS
KSR 1 tab/24 jam

Operatif
OD trabekulektomi

13

Prognosis
Quo ad vitam
: Malam
Quo ad sanationem : Malam
Quo ad visum
: Malam
Quo ad kosmeticum : Dubia et malam

14

Diskusi

15

Definisi
Glaukoma: suatu keadaan neuropati optik
pencekungan (cupping) diskus optikus
pengecilan lapangan pandang
biasanya disertai peningkatan tekanan intraokular

16

Anatomi

18

Epidemiologi
Tahun 2010
2 juta penduduk USA, 120.000 buta
Tahun 2020, prevalensi 58.6 juta jiwa di dunia dan 3.4 juta
jiwa di US

Tahun 2020, prevalensi 58.6 juta jiwa di dunia


dan 3.4 juta jiwa di US

WHO: Disability-Adjusted Life Year (DALY) rates


from Glaucoma by country (per 100,000 inhabitants)

19

Etiopatogenesis
Faktor Risiko
Herediter
Usia
Ras
Hipermetropia
Mata dengan diafragma iris-lensa yang terletak di
anterior
Penggunaan midriatil
Miop

Patogenesis
Peningkatan produksi humor aquous
Penurunan absorpsi (drainase) humor aquous
20

21

Klasifikasi
Berd. Etiologi

Glaukoma Primer
Glaukoma Kongenital
Glaukoma Sekunder
Glaukoma Absolut

Berd. mekanisme P TIO


Glaukoma sudut terbuka
Glaukoma sudut tertutup

22

23

Gejala Klinis
Tiba-tiba
Asimptomatik

Sulit
membaca
dekat

GEJALA
KLINIS

Cefalgia
Opthalmalgia

Defek
lapangan
pandang
24

Pemeriksaan Penunjang
Tonometer
Funduskopi
Uji Konfrontasi
Gonioskopi

25

Tonometer

Tonometer Schiotz

Aplanasi Goldman
26

Funduskopi

27

Tes Konfrontasi

28

Gonioskopi

29

Grading of angle width (Shaffer system)


GRD

Angle width

Structure visible

Chance of closure

GRD 4

35-45o

Corpus ciliaris

Widest angle

GRD 3

25-35o

Scleral spur

Open angle

GRD 2

20o

Trabeculum

Moderately narrow
angle

GRD 1

10o

Schwalbe line & top


of trabeculum

Very narrow angle

GRD 0

1o

Iridocorneal contact

Synechial angle
closure

30

Farmakologi

31

Operatif
Canaloplasty
Laser Surgery
Trabeculectomy

32

33

Komplikasi
Jika tidak ditangani segera BUTA
Prognosis tergantung pada
Derajat keparahan
Lama penyakit
Penanganan

34

LOGO

Terima Kasih

Stadium Katarak

36

Shwalbe Line

37

38

39

Penyekat Beta (-blocker)


KI: Obstruksi sal.napas kronik, ggn konduksi jantung
ES: Depresi, kebingungan, dan fatigue

Apraclonidin (agonis adrenergik 2)

Menurunkan produksi aquous humor


Terutama saat pasca terapi laser segmen anterior
Sbg terapi jangka pendek
KI: tidak utk terapi jangka panjang karena sifat
takifilaksis dan insiden alergi tinggi
40

Brimonidin (agonis a)
Hambat pembentukan dan tingkatkan aliran aquos

Dorzolamide hydrochlorid
Inhibitor anhidrase karbonat topikal
ES: pahit dan blepharokonjungtivitis alergi

Penghambat anhidrase karbonat


acetazolamid

41

Pemeriksaan Penunjang

42

Anda mungkin juga menyukai