Anda di halaman 1dari 14

PENGGUNAAN PETA DAN MODEL BAK PASIR

UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN


PETA PROPINSI SUMATERA UTARA
PADA SISWA KELAS IV SD RK NOMOR 4 SIBOLGA

PTK

Diajukan untuk Memenuhi


Sebagian Persyaratan untuk Memperoleh
Guru Berprestasi

Roy Marten Hutasoit S.Pd

SEKOLAH DASAR SWASTA RK No. 4


SIBOLGA
2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia
yang diberikan kepada penulis sehingga penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat
terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun maksud dan tujuan penyusunan penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu
persyaratan bagi guru tingkat Sekolah Dasar dalam meraih gelar guru berprestasi tingkat
kotamadya Sibolga dan untuk tingkat propinsi bahkan tingkat nasional.
Dalam penulisan penelitian tindakan kelas (PTK) ini, penulis banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Suster Dionisia Marbun SCMM, selaku ketua yayasan Santa Maria Berbelas Kasih Sibolga.
2. Seluruh staf pegawai yayasan Santa Maria Berbelaskasih Sibolga yang namanya tidak bias
saya sebutkan satu persatu.
3. Suster Elisyeba Karokaro SCMM, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Swasta RK Nomor. 4
sibolga.
4. Teristimewa kepada ibunda H. Sihombing, yang mendukung sepenuhnya dalam penulisan
PTK ini. Demikian juga kepada adinda ( Arnold, Fitria, Nancy dan Gordon) yang tersayang
telah banyak memberikan doronga kepada penulis selama mengajar.
5. Istri tercinta Darma Nainggolan S.Th, yang telah setia memberikan dorongan dan masukan
kepada penulis dalam menyelesaikan PTK ini.

6. Saudara-saudariku seperjuangan, Guru dan staf pegawai di SD Swasta RK Nomor 4 sibolga


dan yang lainnya yang tidak bias saya sebutkan satu persatu.
7. Seluruh anak didik saya dari kelas I VI.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan-kelemahan


disana sini dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Akhir kata semoga PTK ini
dapat bermanfaat/berguna bagi para pembaca secara umum dan khususnya kepada penulis
terimakasih.

Sibolga,
Penulis

Maret 2012

Roy Marten Hutasoit S.Pd


NIK:

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu investasi jangka panjang yang memperlukan usaha dan dana
yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau bangsa demi kelangsungan masa
depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam
perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai
generasi penerus dibentuk.
Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata,
disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup
besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih mengalami pada problematika ( permasalahan )
klasik dalam hal kualitas pendidikan. Problematika ini setelah dicoba untuk mencari akar
permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana
mesti harus diawali.
Terkait dengan mutu pendidikan khususnya pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD)
dan Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) sampai pada saat ini masih jauh dari apa yang kita harapkan.
Betapa kita masih ingat dengan hangat akan standarisasi Ujian Akhir Sekolah ( UAS ) dengan
nilai masing masing mata pelajaran 4,51 dikeluhkan oleh semua para pendidik bahkan oleh
orang orang tua siswa sendiri, karena anak atau siswanya tidak dapat lulus. Berbagai faktor
yang sering terjadi adalah masih banyak siswa yang belum mampu untuk membuat dan
membaca peta daerah setempat dengan baik. Hal ini sering dikeluhkan para teman guru secara
umum dan khususnya penulis yang mengajarkan IPS. Melihat kondisi rendahnya prestasi atau
hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya dilakukan salah satunya adalah penggunaan peta dan
bak pasir dalam pelajaran IPS. Dengan penggunaan peta dan bak pasir kepada siswa diharapkan
siswa dapat meningkatkan aktifitas belajarnya, sehingga siswa dapat membaca peta dengan tepat
di sekolah dengan harapan siswa mampu meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa.

Mata pelajaran kimia di SMP merupakan mata pelajaran yang baru bagi siswa. Mata
pelajaran ini muncul seiring dengan munculnya kurikulum berbasis kompetensi sebagai
tambahan materi pengajaran IPA di Sekolah Menegah Pertama (SMP). Materi kimia yang
diperkenalkan disekolah Menengah Pertama

(SMP) antara lain zat aditif, zat adiktif dan

psikotropika, unsur senyawa dan campuran, bahan kimia dalam industri rumah tangga, asam
basa dan garam serta partikel materi
Munculnya materi pelajaran kimia merupakan wujud dari peningkatan kualitas pendidikan.
Di jaman era globalisasi saat ini ilmu pengetahuan berkembang begitu cepat, maka kemajuan
pendidikan juga harus lebih diperhatikan. Kemajuan pendidikan bukan saja hanya pada tatanan
teori tetapi hendaknya kepada hal yang bersifat praktis. Dengan demikian siswa tak hanya belajar
secara teoritis tetapi mereka dapat melihat dalam bentuk simbol-simbol yang lebih konkrit
misalnya pada pokok bahasan, partikel materi.
Dalam proses belajar mengajar banyak ditemukan bahwa siswa hanya dijadikan sebagai
objek dalam mengajar akibatnya siswa bersifat pasif sehingga siswa banyak menemukan
kesulitan dan kebingungan dalam memahami materi yang diajarkan.
Selain itu metode pengajaran guru yang monoton, hanya menerangkan sambil membaca
buku, menulis di papan tulis, mendikte, menanyakan soal-soal kepada siswa dan memberikan
ulangan harian menjadikan siswa tidak memahami materi yang diajarkan (Rindi, 2008).
Faktor inilah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar kimia siswa. Berdasarkan observasi
yang dilakukan disekolah diperoleh nilai rata-rata ulangan harian pada pokok bahasan atom ion,
molekul pada TA. 2006/2007 di kelas IX SMPN 9 Binjai adalah 58 sedangkan nilai ketuntasan
untuk pokok bahasan adalah 60 namun masih banyak siswa yang masih belum mencapai nilai
tersebut.

Oleh karena itu dibutuhkan upaya dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa, salah
satunya dengan pemanfaatan media ICT yang berbasis komputer. ICT dalam hal ini merupakan
media pembelajaran teknologi yang menyampaikan informasi dengan menggunkan teknologi
komunikasi sehingga pokok bahasan yang disajikan lebih menarik.
Sehubungan dengan proses belajar siswa yang pasif, metode pengajaran guru yang monoton,
dan tidak tercapainya nilai ketuntasan belajar siswa maka perlu dilakukan penelitian tentang:
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media ICT Berbasis
Komputer Pada Pokok Bahasan Partikel materi di SMPN-9 Binjai TA. 2008/2009.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, beberapa masalah dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar IPS untuk kelas IV masih rendah

C. Batasan Masalah
Penggunaan peta dan model bak pasir pada pokok bahasan membaca peta propinsi
Sumatera Utara

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah dalam penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media peta dan model
bak pasir?
2. Bagaimana proses belajar siswa selama mengikuti pengajaran yang menggunakan media
peta dan model bak pasir?

3. Bagaimana

pengamatan

guru

sebagai

observatory

menggunakan media peta dan model bak pasir?

BAB II. KAJIAN PUSTAKA


2.1 Media Pendidikan
2.1.1

Pengertian Media Pendidikan

terhadap

pengajaran

yang

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim ke penerima pesan. Gelarch dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atas kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. AECT (Association
Of education and Communication Technologi, 1977) memberi batasan tentang media sebagai
segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi (dalam
Arsyad Azhar, 2000).
Sedangkan Tobert Hanick dan kawan-kawan (1986) mendefenisikan media adalah sesuatu
yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) in formasi. Demor
Hamalik mendefenisikan media sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pengajaran disekolah (dalam
Syukur Fatah, 2008).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahawa media adalah alat atau metode dan teknik
yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara seorang guru dan murid dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan
pengajaran di sekolah.

2.1.2. Jenis dan Klasifikasi Media Pendidikan


Menurut Zain Aswan (2002), pembagian jenis dan klasifikasi media pendidikan dibagi atas:
1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam :
a. Media Auditif

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti
radio, cassette recorder, piringan hitam.
b. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini
ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film
bingkai) foto, gambar atau lukisan, cetakan.
c. Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Media ini
dibagi lagi kedalam :
1) Audiovisual Diam, yaitu yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film
bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara.
2) Audiovisual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar
yang begerak seperti film suara dan video-cassette.
2. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam:
a. Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau
jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.
Contoh : radio dan televisi
b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti
film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
c. Media untuk pengajaran individual

Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini adalah modul
berprogram dan pengajaran melalui komputer.
Berdasarkan klasifikasi pembagian jenis media pendidikan, media peta dan bak pasir
termasuk jenis media Audio Visual dan dilihat dari daya liputnya media peta dan bak pasir
dikelompokkan kedalam media untuk pengajaran seluruhnya bagi siswa.

BAB III. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN


1. Rencana Penelitian
1. Subjek Penelitian

Subyek dalam penilitian ini adalah siswa kelas IV SD Swasta RK Nomor 4 Sibolga, Kecamatan
Sibolga Kota, kotamadya Sibolga dengan jumlah siswa 38 orang.
Pertimbangan penulis mengambil subyek penelitian tersebut dimana judul penelitian sesuai
dengan pokok bahasan siswa kelas IV. Selain itu penulis pengajar di kelas VI.
2. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi siswa di SD Swasta RK Nomor 4 Sibolga,
Kecamatan Sibolga Kota, kotamadya Sibolga di SD Negeri 1 Samudra Kulon, penulis
mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga
memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat
sesuai dengan profesi penulis.
3. Waktu Penelitian
Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan waktu penelitian
selama 3 bulan Agustus s.d Oktober. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil
penelitian tersebut pada semester I Tahun pelajaran 2011/2012.
4. Lama Tidakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Oktober, mulai dari siklus I, Siklus II dan Siklus
III.
2. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang diterapkan dalam hal ini antara lain :
1.

Perencanaan

Meliputi penyampaian materi pelajaran (kegiatan penelitian utama), latihan soal, pembahasan
latihan soal, tugas pekerjaan rumah, pembahasan PR, dan ulangan harian.
2.

Tindakan ( Action )/ Kegiatan, mencakup

a. Siklus I, meliputi : Pendahuluan, kegiatan pokok dan penutup.


b. Siklus II ( sama dengan I )
c. Siklus III ( sama dengan I dan II )
3.

Refleksi

Dimana perlu adanya pembahasan antara siklus siklus tersebut untuk dapat menentukan
kesimpulan atau hasil dari penelitian.

BAB IV: JADWAL PENELITIAN

MINGGU KE..
No

KEGIATAN
1

Perencanaan

Proses pembelajaran

Evaluasi

Pengumpulan Data

Analisis Data

Penyusunan Hasil

Pelaporan Hasil

BAB V. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai