Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 15 Januari 1998
Menteri Negara Lingkunagan Hidup
Ttd
Sarwono Kusumaatmadja
Salinan sesuai dengan aslinya
Asisten IV Menteri Negara Lingkungan Hidup
Bidang Pengembangan, Pengawasan dan Pengendalian
ttd.
Hambar Martono
Salah satu alat yang paling sering digunakan dalam penangan Limbah Cair
Limbah Cair :
Penanganan limbah cair yang tidak benar dapat membahayakan masyarakat karena dapat
mencemari aliran sungai. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya sesuatu
dalam air yang menyebabkan air tersebut menurun kualitasnya atau tidak sesuai dengan
peruntukkannya. Limbah cair dari industri berasal dari ;
1. Bekas cucian peralatan produksi, laboratorium, laundry dan rumah tangga
2. Kamar mandi dan WC
3. Bekas reagensia di labor atorium
Upaya pengelolaan lingkungan ;
1. Pembuatan saluran drainase sesuai dengan sumber limbah :
-
Saluran air hujan langsung di alirkan ke selokan umum dan dibuat sumur resapan
Bagan IPAL
Tujuan instalasi IPAL adalah untuk menurunkan kadar zat pencemar yang terkandung dalam
air limbah sehingga memenuhi persyaratan baku mutu yang di tetapkan. Ada 3 hal yang
harus di perhatikan :
1. Karakteristik dari Limbah
Limbah cair industri farmasi memiliki kandungan COD dan BOD serta kadar fenol yang
tinggi, tapi kadar limbah logamnya rendah dengan debit air limbah yang tinggi.
2. Kemampuan Badan Air (assimilative capacity)
Pengolahan limbah cair sangat tergantung dari kemampuan badan air (air, kali, dll) untuk
menerima beban yang berupa limbah tanpa mengakibatkan pencamaran. Semakin kecil
polutan berarti semakin besar pula (assimilative capacity) dari badan air tersebut.
3. Peraturan Tentang Limbah yang Berlaku
Tiap daerah memilki kebijakan yang berbeda terhadap standar Baku Mutu Lingkungan.
Peraturan tersebut di sesuaikan dengan keuntungan dari badan air yang bersangkutan
(beneficial use).
Mohon maaf jika bagan Insatalasi IPAL di atas tidak terliaht dengan jelas..itu hanya sabagi
gambaran saja..matur nuhun n_n
Prinsip pengolahan limbah cair :
a. Pengolahan Limbah Primer
Tujuannya adalah untuk menghilangkan buangan yang tidak larut, terdapat 4 tahap, yaitu :
Selanjutnya, untuk logam beratnya di hilangkan dengan penambahan Ca(OH)2 (lebih di kenal
dengan lime treatment). Dengan cara ini logm berat akan mengendap sebagai garam atau
hidroksida tau sebagai co-presipitant . air limbah yang telah sampai pada tahap ini kemudian
di alirkan ke kolam penampung yang berisi ikan mas sebagi indikator biologis.
Sebagai monitor terhadap kualitas limbah cair tersebut apakah telah layak dan di perbolehkan
untuk dibuang pada selokan limbah masyarakat, maka hendaklah sesuai dengan Baku Mutu
Limbah Cair dari Mentri Negara Lingkungan Hidup dan kebijakan daerah setempat dimana
industry tersebut berada. Saat ini Waste Water Treatment Regulation berdasarkan Kep.
51/MenLH/10/1995 mengenai Baku Mutu Limbah Cair Industri Farmasi seperti terlampir di
bawah ini :
Parameter
BOD5
COD
TSS
Total N
Phenol
pH
Proses
Pembuatan
Bahan
Formula
100 ppm
300 ppm
100 ppm
30 ppm
1,0 ppm
6,0-9,0
Formulasi /
pencampuran
75 ppm
150 ppm
75 ppm
6,0-9,0
Untuk lumpur (slugde) yang terbentuk dari hasil pengolahan limbah di simpan dalam wadah
atau drum dan di kategorikan sebagai limbah B3. Penyimpanan limbah B3 yang di izinkan
adalah tidak lebih dari 90 hari dan penanganan limbah B3 ini selanjutnya dapat diserahkan
kepada perusahaan lain yang memiliki izin untuk pengangkutan, pengolahan dan
pemusnahannya.
NB :
COD : Chemical Oxygen Demand
BOD : Biological Oxygen Demand
TSS : Total Solid Suspense
Literature :
Manajer dan supervisor bagian PDMU (Maintenance and utility Section) PT. Tanabe
Indonesia
Manajemen Farmasi Industri, Bambang Priyambodo, Yogyakarta 2007