Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

DI DESA
Pendahuluan

Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat mutu hidup,
produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada bayi
dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya perkembangan
mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari masalah gizi kurang.
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu masalah gizi yang paling utama pada
saat ini di Indonesia adalah kurang kalori, protein hal ini banyak ditemukan
bayi dan anak yang masih kecil dan sudah mendapat adik lagi yang sering
disebut kesundulan artinya terdorong lagi oleh kepala adiknya yang telah
muncul dilahirkan. Keadaan ini karena anak dan bayi merupakan golongan
rentan.
Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan yang
kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol
dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda
adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang dari segi gizi
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah
ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di
dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi
kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah itu ASI
hanya berfungsi sebagai sumber protein vitamin dan mineral utama untuk bayi
yang mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.
Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai
sedini mungkin yaitu sejak dini yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang
memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah
pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin
merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi
penerus di masa depan.

Permasalahan
Kelompok bayi dan balita merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap
suatu masalah kesehatan. Makanan yang sehat dan tidak terkontaminasi dari
kuman penyakit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita.
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan poster, menjelaskan kepada
masyarakat tentang Diare pada anak. Terdapat sesi tanya jawab.
Pelaksanaan (Proses Intervensi)

Penyuluhan dilaksanakan pada hari Selasa,


Penyuluhan bertempat di Posyandu Desa
Waktu pelaksanaan penyuluhan : pukul 10.00 10.30

Isi Penyuluhan
1. ASI dan Menyusui
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam protein, laktosa, garam organic, yang
keseluruhannya dihasilkan oleh kedua payudara ibu, sebagai makanan utama
pada bayi. ASI dalam istilah kesehatan dimulai dari proses laktasi
(menyusui). Laktasi adalah proses menyusui mulai dari ASI dihasilkan
sampai proses bayi menghisap dan menelan.
Proses menyusui mempunyai 2 tujuan yaitu meningkatkan pemberian ASI
eksklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak usia 2 tahun secara
baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.

Komposisi ASI
Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan waktu
pemberiannya:
1.
Kolostrum
Kolostrom adalah ASI yang diberikan pada hari pertama sampai hari
ketiga setelah bayi lahir. Kolostrom merupakan cairan yang agak kental
dan kekuning kuningan, lebih kuning dibandingkan dengan ASI yang

sudah matang, bentuknya agak kasar karena mengandung lemak dan sel
sel epitel (bagian terkecil dari tubuh yang berasal dari payudara),
kasiat dari kolostrom adalah sebagai berikut :
Sebagai pembersih selaput (lapisan) usus bayi baru lahir (BBL)

2.

3.

2.

sehingga saluran pencernaan siap untuk menerima makanan


Mengandung kandungan protein (Gama globulin) yang tinggi

sehingga dapat memberikan perlindungan tubbuh terhadap infeksi


Mengandung zat antibody atau pertahanan tubuh sehingga mampu

melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu


s/d 6 bulan.
Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk

melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.


Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan

bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun


cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu
kolostrum harus diberikan pada bayi.
Kolostrum mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan

mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan


kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang
pertama berwarna hitam kehijauan.
ASI transisi
ASI yang diberikan mulai hari keempat samapi hari
kesepuluh.Terdiri dari energi, laktosa, lemak,protein, mineral.
ASI mature
ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh dan seterusnya. Terdiri
dari energi, laktosa, lema, protein, mineral, dan berbagai macam
immunoglobulin.

Hal hal yang mempengaruhi produksi ASI


1.
Makanan
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang
dimakan ibu, apabila makanan ibu secara teratur dan cukup
mengandung gizi yang diperlukan akan mempengaruhi produksi
ASI, karena kelenjar pembuatan ASI tidak dapat bekerja dengan
sempurna tanpa makanan yang cukup. Untuk membentuk ASI yang

baik, makanan ibu harus memenuhi jumlah kalori, protein, lemak


dan vitamin serta mineral yang cukup, selain itu ibu dianjurkan
lebih banyak minum kurang lebih 8 12 gelas/ hari.
Bahan makanan yang dibatasi pada ibu menyusui :
Yang merangsang : cabe, merica, jahe, kopi, alcohol.
Yang membuat kembung : ubi, singkong, kool, sawi, dan daun

2.

3.

4.

5.

6.

7.

bawang.
Bahan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak

Ketengan jiwa dan pikiran


Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh factor kejiwaan, ibu
yang sedang dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri
dan berbagia gangguan emosional akan mneutunkan produksi ASI,
untuk memproduksi ASI yang baik, kondisi kejiwaan dan pikiran
ibu harus dalam kondisi tenang.
Penggunaan alat kontrasepsi
Pada ibu yang menyusui bayinya, penggunaan alat
kontrasepsi hendaknya diperhatikan karena pemakaian alat
kontrasepsi yang tidak tepat dapat mengganggu produksi ASI
Perawatan payudara
Dengan merangsang payudara akan mempengaruhi
hipofisis untuk memperbanyak produksi hormone prolaktin dan
oksitosin, sehingga produksi ASI akan lebih banyak dan pengaliran
ASI akan lebih baik.
Anatomi payudara
Bila jumlah lobus dalam buah dada berkurang, lobuluspun
berkurang. Dengan demikian produksi ASI juga berkurang karena
sel-sel acini yang menyerap makanan dari pembuluh darah akan
berkurang sehingga produksi ASI menjadi tidak maksimal.
Fisiologi
Terbentuknya ASI dipengaruhi oleh hormone terutama
prolaktin, hormone ini merupakan hormone laktogenik yang
menentukan dalam hal pengadaan dan mempertajankan sekresi
ASI.
Istirahat

8.

9.

3.

Bila kurang istirahat maka akan mengalami kelemahan


dalam menjalankan fungsinya dengan demikian pembentukan dan
pengeluaran ASI akan terganggu.
Faktor isapan bayi
Bila ibu menyusui anak segera jarang dan berlangsung
sebentar maka isapan anak akan berkurang dengan demikian
pengeluaran ASI akan berkurang pula.
Faktor obat obatan
Diperkirakan obat obatan yang mengandung hormone
akan mempengaruhi hormone oksitosin dan prolaktin. Dengan
demikian produksi dan pengeluaran ASI akan terganggu.

Manfaat ASI
1.
Bagi bayi
a. Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik.
Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat
badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah period
perinatal, dan mengurangi kemungkinan obesitas. Frekuensi
menyusui yang sering (tidak dibatasi) dibuktikan bermanfaat
karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga
penurunan berat badan bayi hanya sedikit.
b. Mengandung antibody
Apabila ibu mendapat infeksi maka tubuh ibu akan membuat
antibody dan akan disalurkan dengan bantuan jaringan
limposit. Antibody tersebut akan berada dipayudara dan
ditransfer ketubuh bayi melewati ASI, sehingga penting
sekali pemberian ASI pada bayi karena akan membuat bayi
kebal terhadap infeksi.
c. ASI mengandung komposisi yang tepat
Yaitu mengandung makanan yang baik bagi bayi, yang terdiri
dari zat gizi dalam proporsi yang seimbang dan cukup secara
kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6
bulan pertama.
d. Mengurangi kejadian karies gigi
Insiden karies gigi (karang gigi) pada bayi yang mendapat
susu formula jauh lebih tinggi dibandingkan yang
mendapatkan ASI, karena kebiasaan menyusui dengan botol

dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi


lebih lama kontal dengan susu formula dan menyebabkan
asam yang terbentuk akan merusak gigi.
e. Memberikan rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya
ikatan antara ibu dan bayi
Hubungan fisik antara ibu dan bayi untuk perkembangan
bayi, kontak kulit ibu dan bayi akan mengakibatkan
perkembangan psikomotor maupun social yang lebih baik.
f. Terhindar dari alergi
Pada bayi baru lahir, sisten Ig E belum sempurna. Pemberian
susu formula akan merangsang aktivitas system ini dan dapat
menimbulkan alergi. ASI tidak menimbulkan efek ini.
Pemberian protein asing yang ditunda sampai umur 6 bulan
akan mengurangi kemungkinan alergi.
g. ASI meningkatkan kecerdasan bayi
Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung
omega 3 untuk pematangan sel otak pada sehingga jaringan
otak bayi yang mendapat ASI eksklusif akan tumbuh optimal
dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga menjadikan
anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel saraf
otak.
h. Membantu perkembangan rahang dan membantu merangsang
pertumbuhan gigi kerana gerakan menghidap mulut bayi pada
payudara
Salah satu penyebab mal oklusi rahang adalah kebiasaan
lidah yang mendorong kedepan akibat menyusu dengan botol
dan dot.

2.

Bagi ibu
a.
Aspek kontrasepsi
Hisapan mulut bayi pada putting susu merangsang
ujung saraf sensorik sehingga post anterior hipofisis akan
mengeluarkan prolaktin. Prolaktin akan masuk kedalam

b.

c.

d.

e.

aliran darah dan menuju ke inndung telur, menekan


produksi estrogen akibatnya tidak ada ovulasi.
Salah satu metode kontrasespi yang terkait dengan
aspek ini adalah MAL (Metode Aminore Laktasi). Dengan
kita memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan secara teratur
maka akan mencegah adanya ovulasi dan pada akhirnya
akan mencegah adanya kehamilan.
Aspek kesehatan ibu
Isapan pada puting ibu akan merangsang hipofisis
posterior untuk memproduksi oksitosin. Hormone ini
penting untuk mencegah adanya perdarahan pasca
melahirkan dan menbantu perbaikan uterus untuk kembali
kekondisi sebelum hamil. Penundaan kehamilan dan
pencegahan terhadap perdarahan pasca persalinan mampu
untuk mengurangi kejadian adanya anemia defisiensi besi.
Selain itu kejadian kanker payudara pada ibu yang
menyusui lebih rendah dibandingkan yang tidak menyusui.
Mencegah kanker hanya dapat diperoleh ibu yang
menyusui anakanya secara eksklusif.
Aspek penurunan berat badan
Pada saat ibu hamil, badan bertambah berat badan,
selain karena ada janin,juga karena ada timbunan lemak
dalam tubuh. Dengan menyusui tubuh akan menghasilkan
ASI lebih banyak lagi sehingga timbunan lemak yang
berfungsi sebagai cadangan makanan akan terpakai,
logikanya jika timbunan lemak akan menyusut, berat badan
ibu akan cepat kembali keposisi seperti semula seperti
sebelum kehamilan.
Aspek psikologi
Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang
dibutuhkan oleh semua manusia.
Mengurangi biaya karena ASI tidak perlu membeli,
sedangkan jika menggunakan susu formula, maka akan
menguras biaya.

4.

ASI eksklusif
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6
bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu,
air the, dan air putih, serta tambahan makanan lainnya seperti pisang,
bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim, setelah 6 bulan baru
dapat diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). ASI dapat
diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.Bagi ibu yang
bekerja, menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja harus tetap
memberikan ASI kepada bayinya karena banyak keuntungannya. Ada
beberapa cara yang dapat digunakan yaitu :
1.
Jika memungkinkan bayi dibawa ketempat bekerja, namun hal
ini sulit untuk dilakuka jika di tempat bekerja atau disekitar
tempat kerja tidak ada penitipan bayi atau pojok laktasi.
2.
Bila tempat kerja dekat dengan rumah, ibu dapat pulang untuk
menyusui bayinya pada waktu istirahat atau minta bantuan
seseorang untuk membawa bayinya ketempat kerja.
3.
Ibu juga dapat memerah ASI segera setelah bayi lahir. Sebelum
pergi bekerja, ASI dikeluarkan dan dititipkan pada pengasuh bayi
untuk diberikan kepada bayi. Sediakan suasana yang tenang agar
ibu dapat secara santai memerah ASInya. ASI diperah dan
ditempatkan pada gelas yang bersih.
Berikut adalah cara untuk memerah susu dengan menggunakan tangan
a.
Sediakan cangkir atau gelas yang bersih untuk menampung
ASI
b.
Cuci tangan dengan bersih
c.
Condongkan badan kedepan dan sangga payudara dengan
tangan
d.
Letakkan ibu jari pada batas atas areola mamae dan letakkan
jari telunjuk pada batas areola mamae bagian bawah sehingga
berhadapan
e.
Tekan kedua jari kedalam kearah dinding dada tanpa
menggeser letak kedua jari tersebut
f.
Pijat daerah diantara kedua jari kearah depan sehingga akan
memeras dan mengeluarkan ASI darei sinus payudara
g.
Ulangi gerakan tersebut, pijat dan lepas beberapa kali

h.

i.
j.
k.

5.

Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan


telunjuk tadi dengan cara diputar pada sisi lain dari batas areola
dengan kedua jari selalu berhadapan
Lakukan berulang-ulang sehingga ASI akan terperah dari
semua bagian payudara
Jangan memijat atau menarik putting susu, karena ini tidak
akan mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit
Simpan ASI dalam ruangan dengan suhu 27-32 celcius dapat
bertahan selama 12 jam,suhu 19-25celcius dapat bertahan
selama 4-8 jam,dan bila disimpan dalam lemari es dapat
bertahan selama 1-2 hari. Dalam lemari es freezer 1 pintu dapat
bertahan selama 2 bulan,sedangkan dalam freezer 2 pintu, ASI
dapat bertahan selama 3-4 bulan

Resiko makanan tambahan terlalu dini


Setelah lahir, bayi normal mempunyai kemampuan
menghisap dan menelan ASI. Untuk menunjang keberhasilan
pemberian ASI, menyusui sedini mungkin harus diberikan, yaitu 30
menit setelah melahirkan.ASI hendaknya diberikan secara
eksklusif selama 6 bulan pertama dan dalam berlanjut selama 2
tahun pertama dengan diberikan makanan tambahan. Memuasakan
bayi setelah lahir dengan memberikannya air matang, madu,
membuang kolostrom, tidak dibenarkan, hal ini karena organ
pencernaan bayi belum sempurna.
Ada beberapa kerugain yang muncul jika makanan
tambahan diberikan terlalu dini :
1.
Resiko jangka pendek
Pemberian makana selain ASI yang terlalu dini,
akan mengurangi keinginan bayi untuk menyusu sehinggan
frekuensi dan kekuatan bayi menyusu berkurang, akibatnya
produksi ASI berkurang dan tentunya nilai gizi dalam
makanan jauh lebih rendah dibandingkan yang dikandung
ASI, sehingga merugikan baggi bayi. Pemberian sayuran
dan sereal akan menghambat penyerapan zat besi dalam
ASI dan dapat meningkatkan diare.
2.
Resiko jangka panjang

Dampak jangka panjangnya akan menyebabkan


kebiasaan makan menjadi kurang baik dan menyebabkan
gangguan kesehatan seperti obesitas, hipertensi,
arterosklerosis, dan alergi makanan.
6.

Cara menyusui
Lama dan frekuensi pemberian ASI sebaiknya tidak
dijadwalkan karena bayi akan menentukan kebutuhannya sendiri. Ibu
harus menyusui bayi jika menangis tetapi bukan hanya karena BAK
dan BAB,dan saat ibu merasa sudah waktunya untuk menyusui
anaknya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar
5- 7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong 2 jam
kemudian.untuk menjaga keseimbangan besarnya payudara selama
menyusui maka harus menggunakan kedua payudara setiap kali
menyusui dan diusahakan keduanya kosong agar produksi ASI lebih
lancer. Setiap kali menyusui dimulai dengan payudara yang terkhir
kali disusukan.
Bagaimana cara menyusui yang baik dan benar :
a) Usahakan posisi ibu dan bayi cukup nyaman saat menyusui,baik
duduk yang ditopang dengan bantal atau berbaring
b) Peluk dan letakkan kepala bayi pada siku tangan ibu sehingga
meopang bokong bayi, seperti tahap berikut
c) Letakkan bayi menghadap ke ibu sehingga telinga dan lengannya
berada dalam satu garis lurus. Selanjutnya lekatkan menghadap
payudara sehingga dagu bayi mneyentuh payudara
d) Sangga bawah atau dasar payudara dengan jari jari, jangan
terlalu dekat pada putting , melainkan diluar areola.
e) Bayi akan meraih payudara jika lapar, rangsang mulut bayi pada
bagian areola sehingga timbul reflek bayi untuk mencari putting.
Mulut akan terbuka lebar dan bibir bawah akan menjulur.
Selanjutnya segera lekatkan sehingga lidah mencekap putting dan
areola payudara
f) Pipi bayi akan kelihatan bulat karean sebagian besar areola berada
didalam mulut bayi, sedangkan areola yang tersisa terlihat diatas
mulut bayi
g) Terlihat isapan bayi yang lembut dan dalam disertai gerakan
menelan yang teratur

h) Bayi akan tetap menyusu jika dalam keadaan aman dan nyaman
i) Jika ASI yang keluar tampak menetes, susukan bayi selama 10
-15 menit atau sesuai kebutuhan sehingga payudara terasa
kosong.Selanjutnya dimulai pada payudara yang lain selama 1520 menit karena biasanya isapan kurang kuat jika bayi sudah
merasa kenyang.
j) Reflek rooting adalah upaya yang dilakukan dengan menyentuh
halus disudut mulut bayi, sehingga bayi akan membuka mulutnya
dengan lebar, sehingga seluruh putting dan sebagian besar areola
akan dimasukkan kedalam mulut bayi. Adalah awal kali untuk
menstimulasi agar mulut bayi dapat membuka lebar.
7.

Posisi menyusui
Ada berbagai macam posisi menyusui, yang biasa dilakukan adalah
dengan duduk atau berdiri atau berbaring. Ada posisi khusus yang
berkaitan dengan situasi tertentu yaitu menyusui bayi kembar, yang
dilakuakan dengan cara memegang bola, dimana kedua bayi disusui secara
bersamaan. Pada ASI yang memancar penuh,bayi ditengkurapkan diatas
dada ibu sedikit menahan kepala bayi agar bayi tidak tersedak.Setelah
selesai menyusui, untuk menghindari adanya muntah, maka bayi harus
disendawakan, dengan bayi diposisikan telungkup dipangkuan, atau
disandarkan pada bahu ibu, atau posisi menopang rahang bayi sambil
ditepuk pelan bagian punggung bayi.

8.

Tehnik meyusui
Bayi akan menghisap secara naluriah tetapi kadang ada bayi yang
kesulitan untuk menemukan puting susu ibu. Ada cara yang dapat kita
lakukan untuk membantunya, yaitu dengan menempelkan pipi bayi pada
payudara. Lalu masukkan putting kemulut bayi. Pastikan bahwa seluruh
areola dihisap bayi, tidak hanya putingnya saja. Ibu dapat melancarkan
aliran ASI dengan memencet areolanya. Untuk menghentikan
hisapan,masukkan sebuah jari disudut mulut bayi atau mendorong dagu
kebawah perlahan dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk. Biasanya
bayi akan melepaskan hisapan jika telah meras kenyang. Bayi sebaiknya
disusui dengan kedua payudara. Pada saat menyusui selanjutnya, bayi

diberikan ASI dari payudara terakhir yang digunakan sebelumnya baru


diikuti payudara yang lain, dengan begitu bayi akan mendapatkan volume
ASI yang seimbang dari masing masing payudara.
9.

Tips menyusui
a) Berikan ASI sesuai kebutuhan
b) Cari posisi yang nyaman. Untuk menghindari nyeri punggung bagian
bawah, jangan membungkuk saat memberikan ASI.Bawa bayi
mendekati payudara. Duduk dikursi yang menyediakan sandaran yang
nyaman bagi ibu. Pilihan lain adalah ibu berbaring menyamping dan
bayi dihadapkan kearah ibu.
c) Gunakan baju yang lebar dengan kancing didepan
d) Biarkan bayi mencari posisinya sendiri
e) Saat menyusui adalah saat makan bagi bayi, sehingga bayi dapat
mencari posisi sesuai dengan kenyamanannya.
f) Hindari ketergesaan saat menyusui
g) Jangan terburu buru ketika memberikan ASI pada bayi. Gunakan
waktu ini untuk menjalin ikatan antara anak dengan ibu
h) Tawarkan kedua duanya
i) Gunakan payudara yang berbeda saat memulai ASI. Susui bayi hingga
payudara pertama terasa lembut, bila janin bersendawa tawarkan
untuk payudara yang lain.
j) Biasakan puting
k) Saat awal awal menyusui puting akan terasa perih tetapi hal ini
merupakan sesuatu yang wajar, dan akan terbiasa untuk selanjutnya.
l) Jangan merokok ataupun minum alcohol.
m) Jangan mengkonsumsi rokok ataupun alcohol, karena kandungan yang
ada didalamnya akan disalurkan ke bayi melewati aliran ASI yang
dapat mengganggu kesehatan ibu dan bayi.
n) Nutrisi yang penting pada ibu menyusui
a. Vitamin
D
dan
kalsium
Berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Vitamin D dan
Kalsium terserap masuk ke dalam ASI. Untuk mengatasi asupan
vitamin D dan kalsium tersebut, atasilah dengan minum susu
rendah kalori atau berjemur di pagi dan sore hari.

b. Zat
besi
Menjaga daya tahan tubuh, meningkatkan vitalitas dan
produktivitas. Terdapat dalam daging berwarna merah, hati,
makanan laut dan sayuran hijau.
c. Fosfor
Digunakan untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada bayi, dapat
diambil dari keju kejuan,susu, dan daging.
d. Zat kapur
Dibutuhkan untuk pembentukan tulang,banyak di susu, keju,
kacang kacangan, dan sayuran berdaun hijau.
e. Asam
Folat
Mencegah kurang darah (anemia). Banyak terdapat dalam hati
ayam, bayam dan sayuran hijau.
f. Vitamin
E
Berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi dari radikal bebas,
meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Terdapat dalam
makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan gandum.
g. Zinc
(Seng)
Mendukung sistem kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan
mendukung pertumbuhan normal. Terdapat dalam daging, telur dan
gandum.
h. Magnesium
Dibutuhkan dalam setiap sel tubuh untuk membantu gerak otot,
fungsi syaraf dan memperkuat tulang. Terdapat dalam gandum dan
kacang-kacangan.
i. Buah-buahan dan sayuran (dapat juga dibuat dalam bentuk jus),
merupakan makanan yang kaya serat. Umumnya ibu setelah
melahirkan akan mengalami konstipasi (susah BAB) yang kadang
dapat sisertai nyeri. Makanan berserat dapat mengurangi keluhan
ini
j. Makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang
sebagai sumber energi. Makanan yang mengandung protein seperti
daging, ayam, telur, sebaiknya mengurangi ikan. Makanan
tambahan yang dapat diberikan antara lain susu, keju, dan
suplement lainnya.

Makan ikan baik untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi,


tetapi dianjurkan untuk tidak lebih dari dua porsi dalam seminggu.
Ini disebabkan zat-zat polutan yang ada pada ikan dapat ikut
melalui ASI dan dapat membahayakan bayi.
k. Kita seharusnya minum 6-8 gelas setiap hari. Namun pada ibu
yang menyusui membutuhkan asupan cairan lebih dari 6-8 gelas
perhari. Dianjurkan untuk minum air putih sesaat sebelum
menyusui.
12. Berbagai macam masalah selama menyusui
o Payudara

membengkak

Terjadi sekitar 2-3 hari setelah melahirkan. Payudara membengkak


biasanya dikarenakan meningkatnya aliran darah ke payudara
karena mulainya produksi ASI.Payudara yang bengkak dapat
menyebabkan putting susu menjadi rata sehingga akan sulit bagi
bayi untuk menghisap. Gangguan akan berkurang dalam waktu 2448 jam, namun bisa makin menjadi-jadi bila jarang menyusuinya.
Untuk mengatasinya, sering-sering menyusui sampai payudara
betul-betul kosong, jangan pakai BH yang ketat, kompres payudara
dengan air dingin, pijat-pijat payudara sebelum menyusui, dan
lainnya.
o Payudara
meradang
Gangguan ini dikenal juga sebagai mastitis. Umumnya sih, terjadi
2-6 minggu setelah melahirkan akibat adanya infeksi bakteri serta
pemakaian BH yang terlalu ketat. Gejalanya? Payudara
membengkak, agak kemerahan, demam, dan merasa sangat lelah.
Untuk itu, kompres payudara dengan air hangat dan susui si kecil
sesering mungkin. Segera ke dokter bila radang cukup parah dan
timbul abses (nanah) pada payudara. Bisa jadi, Anda perlu operasi
untuk mengeluarkan nanah tersebut.
o Puting
susu
datar
Kelainan bawaan ini terjadi karena pelekatan mengakibatkan
saluran susu lebih pendek dan menarik puting susu ke dalam.
Mudah kok menyiasatinya. Tarik puting susu keluar dengan jari
tangan, tahan selama beberapa waktu. Lakukan ini sebanyak 2 kali
sehari. Atau, gunakan alat bantu, seperti nipple shields dan breast

shields. Bisa juga, puting susu direndam dulu ke dalam air


hangat sebelum menyusui, lalu tarik-tarik puting susu keluar.
o Puting
susu
nyeri
Ini karena tidak pasnya posisi mulut bayi saat menyusu. Umumnya
sih, terjadi pada hari-hari pertama menyusui. Bila tidak nyeri-nyeri
amat, terus saja menyusui si kecil. Agar nyeri berkurang, oleskan
sedikit ASI pada puting susu dan sekitarnya atau kompres payudara
dengan air hangat sebelum menyusu. Kelar menyusui, oleskan lagi
ASI pada payudara, lalu biarkan kering. Biar puting susu tetap
kering, pilih-pilih BH (bahan menyerap keringat, seperti katun) dan
juga sering-sering mengganti BH.
o ASI
kurang
Tidak sulit untuk menduga penyebabnya. Umumnya, terjadi karena
tidak optimalnya kegiatan menyusui dan Anda memang stres. Jadi,
perbaiki dulu proses menyusui Anda, seperti cari cara dan posisi
menyusui yang paling nyaman, sering-sering menyusui, dan
sebagainya. Stres bisa diatasi dengan membenahi gaya hidup,
seperti cukup istirahat, rajin berolahraga, mengonsumsi makanan
bergizi seimbang, dan sebagainya.
o ASI
terlalu
deras
Karena payudara anda penuh susu, aliran ASI jadi tidak terkendali.
Ini wajar terjadi pada minggu-minggu pertama masa menyusui.
Payudara kan sedang menyesuaikan produksi ASI-nya dengan
kebutuhan si kecil. Mengatasinya bisa dengan selalu memakai
breast pads, mengeluarkan sebagian ASI sebelum menyusui,
sering-sering menyusui, dan sebagainya.
13. Penyapihan
Penyapihan mengandung pengertian membiasakan pada sesuatu yang
baru. Penyapihan dapat tercapai dengan mengganti ASI dengan memakan
makanan yang sesuai dengan tahap perkembangannya. Apabila secara
terpaksa harus menyapih bayi yang baru berusia beberapa bulan karena
alasan tertentu dan menggantikannya dengan susu dalam botol, maka
cobalah membiasakan minum ASI anda yang telah diperah, air atau sari
buah untuk memberitahukannya bahwa suatu kali ia akan
mendapatkannya. Untuk menyapih bayi berusia dibawah 8 tahun,

penyapihan dilakukan secara bertahap untuk menghindari adanya


pembengkakan payudara dan bayi yang frustasi atau terganggu emosinya.
Untuk melakukan penyapihan pada bayi dengan usia lebih besar sampai
dengan usia 15 bulan tidak usah cemas karean anak usis tersebut agak
tidak tertarik dengan ASI dan lebih tertarik dengan makanan yang lain.

Kota Agung,
Presentan

(dr. Rica Andriani Kinthan)


Komentar / Umpan balik dari pendamping
1. Komunikasi
2. Kepribadian dan profesionalisme

Pendamping

(dr. Siska Dwiyantie)

Anda mungkin juga menyukai