Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Termofisika

A. Tujuan
1. Memahami definisi panas peleburan.
2. Memahami proses panas peleburan.
3. Memahami kegunaan alat-alat yang digunakan dalam praktikum.
4. Menentukan panas peleburan es dengan suatu percobaan.
B. Bahan dan Alat
1; Kalorimeter
2; Termometer
3; Timbangan
4; Es (Bahan)
5; Kertas Pengering / Tisu
C. Dasar Teori
Titik lebur dari sebuah benda padat adalah suhu di mana benda tersebut akan berubah
wujud menjadi benda cair. Ketika dipandang dari sisi yang berlawanan (dari cair menjadi padat)
disebut titik beku. Pencairan atau Peleburan (terkadang disebut fusi) adalah proses yang
menghasilkan perubahan fase zat dari padat ke cair. Energi internal zat padat meningkat
(biasanya karena panas) mencapai temperatur tertentu (disebut titik leleh) saat zat ini berubah
menjadi cair. Zat Melebur dengan Suhu tetap Memerlukan Kalor. Pada saat zat cair melebur
yaitu berubah wujud dari padat menjadi cair memerlukan kalor. Pada tekanan udara normal es
berubah wujud dari padat menjadi cair pada suhu 0C. Energi kalor yang diperlukan tidak
digunakan untuk menaikkan suhunya, tetapi untuk mengubah wujud zat dari padat menjadi cair.
Suhu pada saat zat padat melebur disebut titik lebur. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah,
maka titik lebur zat juga akan mengalami perubahan. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa pada
tekanan udara lebih dari 76 cmHg es akan melebur di bawah suhu 0C. Es akan mencair atau
melebur jika diberi air panas. Air panas memiliki suhu yang lebih tinggi, sedangkan es memiliki
suhu yang lebih rendah. Saat es dan air panas bercampur, keduanya akan mencapai suhu yang

sama. Ada aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah.
Aliran kalor akan berhenti setelah keduanya mencapai suhu yang sama.
Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang
bersuhu lebih rendah. Satuan kalor adalah kalori (disingkat kal). Kalori adalah jumlah kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gr air sebesar 1 derajat celcius. Jumlah kalor yang
dibutuhkan berbeda-beda untuk suhu air yang berbeda. 1 kalori setara dengan 4,2 joule. 1
kkal=1000 kalori. Kalor jenis (C) adalah banyaknya kalor (Q) yang dibutuhkan untuk
menaikkkan suhu (T) satu satuan massa (m) benda sebesar satu derajat.
Titik lebur suatu zat dapat diubah-ubah dengan cara: tekanan ditambah maka titik
leburnya turun, tekanan dikurangi maka titik leburnya naik, dan menambahkan ketidakmurnian
zat maka titik leburnya turun. Bagaimanakah kita dapat menjelaskan cara membuat es krim?
Mengapa orang pembuat es krim tersebut mencampurkan garam dengan es batu? Garam yang
dicampurkan dengan es batu dapat menurunkan suhu es sampai 20C. Peristiwa ini dapat
digunakan untuk mendinginkan air menjadi es pada pembuatan es krim. Turunnya suhu
disebabkan garam menurunkan titik lebur es. Beberapa peralatan sehari-hari yang memanfaatkan
sifat kalor, antara lain : rice cooker, pressure cooker, alat pendingin, alat penyulingan air, otoklaf
(alat pembunuh bakteri). Untuk mengubah wujud padat menjadi cair pada titik leburnya
diperlukan energi kalor. Jumlah energi kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg zat dari
wujud padat menjadi cair pada titik leburnya disebut kalor lebur. Saat terjadi peleburan zat
memerlukan kalor, sedangkan pada pembekuan zat cair melepaskan kalor hingga berubah
menjadi padat. Jumlah kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi
padat pada titik bekunya disebut kalor beku. Titik beku adalah suhu pada saat zat cair membeku.
Jadi, es pada suhu 0C jika diberi tambahan panas akan mencair/melebur. Selama mencair
suhunya tidak berubah. Tambahan panas itu dipakai untuk proses pencairan dan bukan untuk
menaikkan suhu. Panas yang diserap sama besar dengan panas yang diberikan. Besarnya panas
yang diperlukan dalam proses mencair tergantung pada masa es (m), dan panas peleburan es.

D. Prosedur Percobaan
1. Memasang alat.
2. Mengukur massa kalorimeter, masa kalorimeter + air, dan massa air.
3. Mengukur suhu kalorimeter + air mula-mula suhu es.
4. Memasukkan balok es yang sudah dikeringkan dengan kertas pengering ke dalam kalorimeter.
Setelah itu, mengaduknya sampai semua mencair. Dan tidak lupa mengamati suhunya sampai di
titik minimum.
5. Mengukur massa es.
6. Mengulangi percobaan sampai memperoleh beberapa data.
F.

Analisis

No.

Massa Air

Massa

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

222,5 gr
201,2 gr
178,8 gr
123,3 gr
86,2 gr
157,8 gr
198,4 gr
201,5 gr

Kalorimeter
88 gr
88 gr
88 gr
88 gr
88 gr
88 gr
88 gr
88 gr

Massa Es T Kalorimeter T Akhir


133,8 gr
110,8 gr
110,4 gr
116,2 gr
151,1 gr
116 gr
111,8 gr
129,7 gr
Rata-Rata

26 C
27 C
28 C
27 C
26 C
28 C
27 C
27 C

Rincian Perhitungan:
Mencari besarnya dapat menggunakan persamaan:
Panas yang diserap = Panas yang diberikan
Contoh: Data pertama

3,5 C
17 C
6 C
14 C
0 C
14 C
15 C
11C

T
Es
-3 C
-3 C
-3 C
-3 C
-3 C
-3 C
-3 C
-3 C

105,12 kal/gr
150,69 kal/gr
107,5 kal/gr
152,53 kal/gr
101,33 kal/gr
109,48 kal/gr
110,05 kal/gr
124,05 kal/gr
91,6 kal/gr

= 222,5 gr . (26C 3,5C) + 88 gr . (26C 3,5C) = 133,8 gr . + 133,8 . (3,5C + 3C) +


222,5 gr . (26C 3,5C)
= 5006,25 + 297 = 133,8 + 434,85 + 5006,25
= 5303,25 = 5574,9
= 105,12 kal/gr

Jumlah panas yang diterima = jumlah panas yang diberikan


m1 cair (t1-ta) = (M kal ckal+m2 cair)(ta-t2) (1)

G. Pembahasan

TUGAS
Hitung panas peleburan es! Berapa ? Berapa

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Massa Air

Massa

222,5 gr
201,2 gr
178,8 gr
123,3 gr
86,2 gr
157,8 gr
198,4 gr
201,5 gr

Kalorimeter
88 gr
88 gr
88 gr
88 gr
88 gr
88 gr
88 gr
88 gr

Massa Es T Kalorimeter T Akhir


133,8 gr
110,8 gr
110,4 gr
116,2 gr
151,1 gr
116 gr
111,8 gr
129,7 gr
Rata-Rata

26 C
27 C
28 C
27 C
26 C
28 C
27 C
27 C

3,5 C
17 C
6 C
14 C
0 C
14 C
15 C
11C

T
Es
-3 C
-3 C
-3 C
-3 C
-3 C
-3 C
-3 C
-3 C

105,12 kal/gr
150,69 kal/gr
107,5 kal/gr
152,53 kal/gr
101,33 kal/gr
109,48 kal/gr
110,05 kal/gr
124,05 kal/gr
91,6 kal/gr

Berapa panas peleburan es dalam teori? Berapa selisihnya?


dalam teori = 80 kal/gr, sedangkan yang didapat setelah melakukan percobaan adalah 91,6 kal/gr
(rata-rata). Selesih hasil dari teori dengan hasil praktik adalah 11,6 kal/gr atau sekitar 14,5%.

Mengapa terjadi selisih? Tunjukkan kesalahan anda!


Terjadi selisih yang cukup besar antara hasil yang terdapat dalam teori dengan hasil yang di
dapat dari praktikum ini. Ini dikarenakan beberapa faktor, yaitu: kurang teliti dalam membaca
skala suhu pada termometer, kurang teliti dalam membaca ukuran massa pada timbangan (neraca

ahaus), kurang keringgnya es pada saat dimasukkan ke kalorimeter, banyaknya air yang tumpah
dari kalorimeter saat mengaduk air dan es sampai mencair. Karena banyaknya air yang tumpah
saat pengadukan, hasil yang didapat dari perhitungan panas leburnya pun menjadi berbeda jauh
dengan hasil panas peleburan dalam teori. dalam teori = 80 kal/gr, sedangkan yang didapat
setelah melakukan percobaan adalah 91,6 kal/gr (rata-rata).
Apa yang terjadi dengan bila es yang kita masukkan dalam kalorimeter sudah
mencair/tidak kering betul? Mengapa?
Jika tidak kering maka akan mempengaruhi nilai itu sendiri dan nilai kesalahan dalam praktikum
semakin besar. Karena jika menambahkan ketidakmurnian zat maka titik leburnya turun. Es
sudah mencair suhunya pasti sudah berubah karena mencair dan juga massanya akan berubah
karena sebagian es tersebut sudah berubah wujud.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuantitas panas/kalor, menentukan
kapasitas panas, dan panas jenis suatu zat. Pada dasarnya kalor yang dibebaskan/diserap
menyebabkan perubahan suhu pada kaliometer berdasarkan perubahan suhu perkuantitas
pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut.
Termometer adalah alat yang di gunakan untuk mengukur (temperatur), ataupun
perubahan suhu, istilah termometer berasal dari bahasa latin thermo yang berarti bahan dan meter
yang berarti mengukur. Termometer air raksa biasa, yang terdiri dari bola gelas dan pipa yang
berisi sejumlah air raksa tertentu, bila air raksa di panaskan dengan menyentuhkan termometer
dengan benda yang lebih panas, air raksa lebih memuai dari pada gelas dan panjang kolom air
raksa bertambah.
Pada saat zat cair melebur yaitu berubah wujud dari padat menjadi cair memerlukan
kalor. Energi kalor yang diperlukan tidak digunakan untuk menaikkan suhunya, tetapi untuk
mengubah wujud zat dari padat menjadi cair. Suhu pada saat zat padat melebur disebut titik
lebur. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik lebur zat juga akan mengalami
perubahan.
Ada aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah.
Aliran kalor akan berhenti setelah keduanya mencapai suhu yang sama. Besarnya panas yang

diperlukan dalam proses mencair tergantung pada masa es (m), dan panas peleburan es (
mengikuti persamaan:
Dalam praktikum ini, sebelum mencari panas peleburan es terlebih dahulu kita mencari
panas campuran antara air dan es. Setelah mendapatkan panas campuran baru lah mencari panas
peleburan es dengan perbandingan antara panas yang diperlukan dengan massa es itu sendiri.
Dalam teori besarnya = 80 kal/gr, sedangkan hasil yang didapatkan dalam praktikum ini
91,6 kal/gr (rata-rata). Selesih hasil dari teori dengan hasil praktik adalah 11,6 kal/gr atau sekitar
14,5%. Hasil yang sangat jauh sekali perbedaannya, tetapi bukan berarti praktikum ini disebut
gagal, karena peserta praktikum itu sendiri sudah melaksanakan praktikum ini sesuai dengan
prosedur percobaan yang terdapat dalam buku pentunjuk praktikum. Perbedaan yang cukup jauh
ini dikarenakan ketidaktelitian dan keteledoran peserta praktikum, seperti: kurang telitinya
peserta praktikum dalam membaca skala suhu pada termometer, kurang telitinya peserta
praktikum dalam membaca ukuran massa pada timbangan (neraca ahaus), kurang keringnya es
pada saat dimasukkan ke kalorimeter sehingga mengakibatkan titik leburnya turun. Suhu es
sudah berubah karena sudah mengalami pencairan dan massanya yang sudah berubah karena
sudah bercamapur dengan massa air, banyaknya air yang tumpah dari kalorimeter saat mengaduk
air dan es sampai mencair, sehingga mengurangi massanya.

H. Kesimpulan
Dari praktikum Panas Peleburan ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Pada saat zat cair melebur yaitu berubah wujud dari padat menjadi cair memerlukan kalor.
Panas peleburan adalah panas yang diperlukan tidak hanya untuk menaikkan suhu, tetapi untuk
mengubah wujud zat dari padat menjadi cair.

Besarnya panas yang diperlukan dalam proses mencair tergantung pada masa es (m), dan
panas peleburan es ( .
dalam teori = 80 kal/gr, sedangkan yang didapat setelah melakukan percobaan adalah 91,6
kal/gr (rata-rata). Selesih hasil dari teori dengan hasil praktik adalah 11,6 kal/gr atau
sekitar 14,5%.
Air memiliki suhu yang lebih tinggi, sedangkan es memiliki suhu yang lebih rendah. Saat es dan
air bercampur, keduanya akan mencapai suhu yang sama. Ada aliran kalor dari benda yang
bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran kalor akan berhenti setelah keduanya
mencapai suhu yang sama. berbeda.
Kalori adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gr air sebesar 1 derajat
celcius.
Jumlah kalor yang dibutuhkan berbeda-beda untuk suhu air yang
1 kalori setara dengan 4,2 joule. 1 kkal=1000 kalori.
I.

Referensi
Modul Praktikum Termofisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Purwanto, Budi. 2001. Pelajaran Fisika SMU. Solo: Pustaka Mandiri
Suparno, Paul.2009. Pengantar Termofisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Sumber :
http://rahayularasatie.blogspot.com/2012/10/laporanpraktikum-termofisika-panas_1252.html

Anda mungkin juga menyukai