Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1 dari 8
http://lestariima.blogspot.co.id/2013/06/analisis-masalah-kependudukan-...
Posted by Tari
A.
0 komentar
Latar Belakang
Indonesia dengan jumlah 242.968.342 jiwa merupakan Negara keempat setelah Cina sebanyak
1.330.141.295 jiwa, India sebanyak 1.173.108.018 jiwa dan Amerika Serikat sebanyak 310.232.863 jiwa yang
memiliki jumlah penduduk tertinggi di dunia. Salah satu Provinsi yang menyumbang angka kehidupan tertinggi di
Indonesia yakni Provinsi Kepulauan Riau khusunya Kota Batam. Batam menempati posisi ketiga setelah Jakarta
dan Jayapura. Pada akhir 2011, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam mencatat
jumlah penduduk Batam mencapai mencapai 1.056.701 jiwa terus meningkat sejak kota industri ini mulai
dibuka. Pertambahan penduduk di Kota Batam mencapai 14% setiap tahunnya. Sedangkan untuk tahun 2012
hingga bulan Maret 2012 bertambah sekitar 3.000 jiwa perbulannya sejak Januari 2012 atau menjadi 1,149. 902
juta jiwa. Kondisi tersebut menunjukan bahwa kepadatan penduduk Di Kota Batam tidak seimbang.
Peningkatan kependudukan di Kota Batam tidak dapat dipungkiri lagi mengingat Kota Batam merupakan
salah satu Kota yang berkembang pesat di Indonesia. Kota Batam juga turut memberi kontribusi terhadap
kemajuan ekonomi Nasional. Posisinya yang sangat dekat dengan negara industri seperti Singapura dan
Malaysia membuat kawasan ini sangat berpotensi untuk menampung luapan ekonomi dari Negara yang sudah
tergolong maju tersebut. Nilai ekonomis kawasan ini sudah tak terbantahkan sejak dikembangkan secara
terencana oleh pemerintah melalui BP kawasan. BP Kawasan merupakan lembaga yang dibentuk berdasarkan
Kepres No. 41 tahun 1973 untuk mengembangkan Batam agar dapat bersaing dengan Negara lain se-asia.
Inilah salah satu yang menjadi alasan masyarakat untuk bermigrasi ke Kota Batam.
Pernikahan pendatang di Kota Batam turut meyumbang angka kependudukan di Kota Batam yang mulai
padat saat ini. Dengan meningkatnya kependudukan di Kota Batam menyebabkan timbulnya masalah sosial di
Kota Batam. Hal ini akan berdampak lebih buruk lagi jika tidak diupayakan pengendaliannya. Pendidikan
kependudukan di Kota Batam dinilai sangat penting untuk mencegah terjadinya kesejangan sosial serta untuk
menekan angka peningkatan penduduk di Kota Batam sehingga pembangunan di Kota Batam dapat merata.
Terbukanya wawasan masyarakat Kota Batam tentang Keluarga Sejahtera melalui pendidikan kependudukan
diharapkan dapat menunjang Batam sebagai kota industri di Indonesia mengingat keberhasilan pembangunan
sangat ditentukan oleh kualitas penduduk dan bukan oleh ketersediaan sumber daya alam.
B.
Meningkatnya pertumbuhan penduduk di Kota Batam menyebabkan munculnya masalah-masalah yang dapat
menganggu pembangunan Kota Batam sebagai salah satu kota yang berpotensi di Indonesia. Masalah
masalah tersebut adalah :
1.
Masalah Imgrasi
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk berdasarkan Status Migrasi di Kepulauan Riau Tahun 2010
2014 (1)
2013 (7)
Juni (1)
Mei (4)
April (2)
2012 (2)
2011 (9)
2/9/2016 5:57 AM
2 dari 8
http://lestariima.blogspot.co.id/2013/06/analisis-masalah-kependudukan-...
with Google
Friend Connect
Members (6)
Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat jelas bahwa Batam memiliki angka tertinggi dalam menampung imigran dari
luar Kota Batam. Bahkan pendatang lebih mendominasi daripada penduduk asli Kota Batam yakni Suku melayu.
Terlihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 1.2 Komposisi Etnis Kota Batam tahun 2000
Dominasi penduduk pendatang ini dapat menyebabkan hilangnya nilai budaya etnis Kota Batam yakni etnis
melayu. Perselisihan antar suku juga berpotensi terjadi dengan adanya keragaman etnis yang terdapat di Kota
Batam.
2.
Grafik 1.1 Rasio Anggota Keluarga Usia 0-4 Tahun (Balita) Dengan Wanita Usia Subur Tahun 2012
Sumber : BKKBN Kepulauan Riau
Grafik di atas menunjukkan rasio antara jumlah anak usia 0-4 tahun dengan jumlah Wanita Usia Subur (15-49
tahun), dimana pengukuran ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam melihat perkembangan angka kelahiran
di suatu tempat. Semakin kecil rasionya maka diasumsikan semakin kecil angka kelahirannya. Grafik di atas
memperlihatkan rasio Balita terhadap WUS hasil pendataan keluarga pada tahun 2012 di Kepulauan Riau. Dari
1000 WUS, jumlah balita yang ada sebanyak 354. Pada tingkat Kabupaten Kota, angka rasionya tertinggi di
Kota Batam 459 per 1.000 WUS. Ini menunjukkan bahwa tingkat fertilitas di Kota Batam sangat tinggi
dibandingkan dengan kota lainnya di Kepulauan Riau. Berdasarkan grafik diatas dapat dijabarkan beberapa
masalah (terkait dengan SDM) sebagai berikut :
1) Jika fertilitas semakin meningkat maka akan menjadi beban pemerintah dalam hal penyediaan aspek fisik
2/9/2016 5:57 AM
3 dari 8
http://lestariima.blogspot.co.id/2013/06/analisis-masalah-kependudukan-...
Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2012
2/9/2016 5:57 AM
4 dari 8
http://lestariima.blogspot.co.id/2013/06/analisis-masalah-kependudukan-...
Masalah Kemacetan
Tidak dipungkiri lagi macet merupakan pemandangan yang lumrah di beberapa arus jalan di Kota Batam
terutama di jam jam pergi dan pulang kerja ataupun sekolah yakni pada pagi hari dan sore hari menjelang
malam. Seperti di Jalan Bunga raya dan Batam center. Kemacetan ini disebabkan oleh melunjaknya kendaraan
2/9/2016 5:57 AM
5 dari 8
http://lestariima.blogspot.co.id/2013/06/analisis-masalah-kependudukan-...
yang digunakan oleh masyarakat Batam sementara ruas jalan tidak cukup untuk menampung banyaknya volume
kendaraan yang ada. Kemacetan juga terjadi akibat tidak sesuainya pengaturan lampu rambu lalu lintas di titik
kemacetan tersebut.
5.
Krisis Air
Jika pertambahan penduduk semakin meningkat dari tahun ke tahun, kemungkinan persediaan air di Kota
Batam tidak cukup dan mengakibatkan terjadinya krisis air yang secara terus menerus di Kota Batam. Kondisi ini
disebabkan oleh kapasitas waduk - waduk yang terdapat di Kota Batam tidak memadai. Waduk yang ada di Kota
Batam hanya sanggup memasok air bersih sekitar satu juta warga.
6.
Penumpukan Sampah
Meningkatnya penduduk disuatu wilayah otomatis akan menambah jumlah sampah yang dihasilkan dari
barang, makanan ataupun minuman yang telah digunakan atau dikonsumsi. Sampah yang menumpuk dapat
terlihat jelas di daerah Batu Aji, Tanjung Pantun dan Bengkong. Suasana daerah yang kotor serta banyak
sungai-sungai yang beralih fungsi menjadi tong sampah masyarakat setempat. Sampah yang dihasilkan oleh
Industri juga tak dipungkiri membanjiri Kota Batam mulai dari limbah kertas HVS hingga limbah-limbah hasil
produksi Industri lainnya
C.
Solusi
Mengadakan pengecekan tujuan berkunjung ke Kota Batam dimana pengunjung kota Batam diintrogasi
terlebih dahulu tujuan datang ke kota Batam, jika ingin liburan dan dalam jangka waktu yang lama diwajibkan
untuk membuat surat ijin sejenis visa di kantor imigrasi serta harus membawa jumlah minimal uang yang
ditetapkan.
- Mengadakan penertiban bagi penduduk yang tidak memiliki KTP Kota Batam.
- Wanita yang bertempat tinggal di Kota Batam dan telah berkeluarga serta telah memiliki anak berjumlah dua
diwajibkan untuk mengikuti program KB
- Peningkatan kesejahteraan keluarga melalui pemberdayaan perempuan dan keluarga untuk mengentaskan
kemiskinan, pengangguran. Penguatan keluarga sebagai basis pendidikan dan pembentukan anggota keluarga.
- Menyerasikan dan mensosialisasikan kebijakan pengendalian penduduk
- Menerapkan pendidikan kependudukan sebagai mata pelajaran ataupun mata kuliah yang wajib ada di setiap
institusi pendidikan setidaknya sebagai muatan lokal.
- Meningkatkan kualitas SDM dalam pengelolaan KB
Untuk Masalah Komposisi Jumlah Penduduk dan Tenaga Kerja:
2/9/2016 5:57 AM
6 dari 8
http://lestariima.blogspot.co.id/2013/06/analisis-masalah-kependudukan-...
2/9/2016 5:57 AM
7 dari 8
http://lestariima.blogspot.co.id/2013/06/analisis-masalah-kependudukan-...
D.
Kesimpulan
Salah satu Kota penyumbang tingkat kependudukan tinggi di Indonesia adalah Kota Batam. Penyebab utama
meningkatnya jumlah penduduk di kota batam meliputi dua aspek yakni banyaknya jumlah imigrasi dan jumlah
kelahiran bayi. Namun bila dibandingkan, jumlah imigrasi merupakan faktor utama yang menyebabkan
kepadatan penduduk daripada jumlah kelahiran bayi setiap tahunnya. Kota Batam sebagai kota Industri
mempunyai peranan terhadap kemajuan perekonomian di Indonesia. Inilah yang menjadi daya tarik Kota Batam
bagi orang yang hendak bermigrasi ke Kota Industri ini dengan iming-iming mendapatkan pekerjaan yang layak
serta dapat memperbaiki kualitas hidup seseorang.
Pertumbuhan penduduk selain dipengaruhi oleh imigrasi juga dipengaruhi oleh angka kelahiran. Tampak
pada grafik 1.1 dimana tingkat kependudukan untuk usia 0 4 tahun tertinggi terdapat di Kota Batam.
Pertumbuhan penduduk tentunya tidak berdampak baik bagi pembangunan Kota Batam mengingat masyarakat
adalah objek dan subjek dalam pembangunan. Sejahteranya masyarakat yang berdomisili di Kota Batam
merupakan indikator utama kesuksesan pembangunan Kota Batam.
Pemerintah Kota Batam haruslah menerapkan kebijakan terhadap para imigran yang hendak berdomisili di
Kota Batam seumur hidup. Mulai dari pengecekan saat memasuki Kota Batam baik melalui bandara maupun
pelabuhan. Layaknya saat ingin berkunjung ke luar negeri, sehingga tingkat imigran dapat diminimalisir.
Untuk menekan angka kelahiran, pengalakan program KB serta lebih memberdayakan perempuan sehingga
tingkat fertilitas dapat diminimalisir. Perempuan dengan tingkat kesibukan tinggi serta memiliki pendidikan yang
mapan akan lebih mempertimbangkan jumlah anak yang dimiliki. Sehingga tingkat kesejahteraan di Kota Batam
dapat meningkat.
E.
Daftar Pustaka
Buku :
Lipi. 2010. Jurnal Kependudukan Indonesia Vol 5, No.1. Yayasan Obor Ind.
M. Heer, David. 1985. Masalah Kependudukan di Negara Berkembang. Bina Aksara, Jakarta.
Rusli, Said. 1989. Pengantar Ilmu Kependudukan. Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan
dan Sosial, Jakarta.
Ekonomi
Internet :
Anjasfianto, Zabur. Pengangguran di Batam Didominasi Tamatan SLTA. 2011. http://batam.tribunnews.com
/2011/03/18/pengangguran-di-batam-didominasi-tamatan-slta. Diakses tanggal 17 Juni 2012
Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau.
wilayah=Kepulauan-Riau. Diakses tanggal 12 Juni 2013.
2010.
http://sp2010.bps.go.id/index.php/site?id=21&
Gunawan, Chandra. Setiap Bulan Penduduk Batam Bertambah 3.000 Jiwa. 2012. http://www.bisnis-kepri.com
/index.php/2012/04/setiap-bulan-penduduk-batam-bertambah-3-000-jiwa/. Diakses tanggal 17 Juni 2013
Naim, YJ. Pertumbuhan Penduduk Batam Tertinggi Ketiga Di Indonesia. 2011. http://kepri.antaranews.com/berita
/16369/pertumbuhan-penduduk-batam-tertinggi-ketiga-di-indonesia. Diakses tanggal 12 Juni 2013
Panama, Nikolas. Pertumbuhan Penduduk Kepri Tertinggi Se-Sumatra. 2010. http://kepri.antaranews.com/berita
/13886/pertumbuhan-penduduk-kepri-tertinggi-se-sumatra. Diakses tanggal 12 Juni 2013
Profil Kabupaten / Kota Batam Kepulauan Riau. http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/kep_riau/batam.pdf.
Diakses tanggal 12 Juni 2013.
2/9/2016 5:57 AM
8 dari 8
http://lestariima.blogspot.co.id/2013/06/analisis-masalah-kependudukan-...
Radar Kepri. Pertumbuhan Penduduk Batam Mencapai 14 Persen Setiap Tahun. http://www.radarkepri.com
/perumbuhan-penduduk-batam-mencapai-14-persen-setiap-tahun/. Diakses tanggal 12 Juni 2013.
0 Comments
0 Comments
0 Comments
Sort by
Add a comment...
Beranda
Posting Lama
2/9/2016 5:57 AM