Anda di halaman 1dari 18

PETUNJUK PRAKTIKUM

GENETIKA
Oleh :
Fitriyah, M.Si
Andik Wijayanto
Dr. Alvi Milliana

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2013

Panduan Praktikum Genetik

TATA TERTIB PRAKTIKUM


Dalam praktikum Genetika, saudara bekerja dengan bahanbahan dan peralatan yang sensitive terhadap lingkungan oleh karena
itu hendaknya berhati-hati karena seluruh bahan maupun alat-alat ini
sangat peka terhadap lingkungan. Peralatan dan bahan yang
digunakan tergolong mahal dan persediaannya terbatas.
Laksanakan dengan tertib dan seksama semua petunjuk yang
telah diberikan oleh pembimbing, serta patuhilah semua tata tertib
laboratorium sebagai berikut:
1. Letakkan tas dan benda-benda lain milik saudara yang tidak
diperlukan pada tempat yang telah disediakan. Jangan sekalikali meletakkan barang-barang lain diatas meja praktikum
2. Dilarang melakukan aktivitas makan dan minum didalam
laboratorium Genetika
3. Bagi praktikan laki-laki diharuskan memakai celana yang
berbahan dasar kain bukan jins, panjang rambut depan tidak
melebihi alis mata dan rambut belakang tidak melebihi kerah
baju.
4. Gunakanlah baju / jas laboratorium sebelum masuk
laboratorium dan selama praktikum masih berlangsung
karena saudara akan bekerja dengan bahan-bahan kimia dan
mikroorganisme
5. Lepaskanlah sepatu dan gunakanlah sandal khusus
laboratorium saudara, gunakanlah masker dan sarung tangan
(hands glove steril) bila perlu
6. Sebelum mulai bekerja dipelajari betul apa yang akan
dilakukan. Buatlah skema kerja yang baik sehingga saudara
dapat bekerja dengan tepat, cepat dan teliti
7. Kondisi steril penting dalam praktikum Genetika, oleh
karena itu ikutilah selalu cara kerja secara tepat dan steril.
Apabila hal ini diabaikan maka tidak menutup kemungkinan
saudara akan mengalami kegagalan
8. Jauhkan tangan saudara dari mulut, hidung, telinga selama
bekerja di laboratorium
9. Kalau terjadi kesalahan atau kecelakaan segera lapor kepada
asisten dan pembimbing

Panduan Praktikum Genetik

10. Setelah praktikum selesai, bersihkan semua alat-alat yang


telah digunakan menurut ketentuan laboratorium. Meja
dibersihkan dengan menggunakan desinfektan atai alcohol
setelah selesai mengerjakan praktikum
11. Setiap kali selesai praktikum DIWAJIBKAN menyerahkan
jurnal pekerjaan atau laporan sementara kepada asisten
pendamping masing-masing untuk mendapatkan persetujuan
keabsahannya
12. Buatlah laporan praktikum paling lambat 1 minggu setelah
didapatkan hasil yang telah di ACC asisten kemudian
diserahkan kepada asisten pendamping masing-masing
untuk di evaluasi
13. Sebelum meninggalkan laboratorium, matikan gas atau
kompor pemanas, lampu, air dan jangan lupa mencuci tangan
dengan desinfektan
Saya sudah membaca dan memahami semua peraturan
laboratorium Genetika. Saya yang bertanda tangan dibawah ini
bersedia mematuhi semua peraturan laboratorium Genetika, dan saya
bersedia dikenakan sanksi apabila melanggar salah satu dari
peraturan laboratorium Genetika.

Praktikan Genetika

(...)
NIM.

Panduan Praktikum Genetik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................


PERATURAN PRAKTIKUM ..................................................
DAFTAR ISI .............................................................................
TOPIK I
Peluang dan Pewarisan Sifat ................................................. 01
TOPIK II
Penyusunan dan Analisis Kariotipe Manusia........................ 02
TOPIK III
Ekstraksi DNA Sederhana ................................................... 06
TOPIK IV
PCR (Polymerase Chain Reaction) .......................................12
TOPIK V
GENETIKA POPULASI
(Melalui Konsep Alel Ganda) .............................................. 16

Panduan Praktikum Genetik

5
TOPIK I

PELUANG DAN PEWARISAN SIFAT

A. Pendahuluan
Anda akan mensimulasikan percobaan Mendel tentang
peluang dan pewarisan sifat dengan menggunakan koin
sebagai perwakilan genotipe tanaman. Kemudian Anda
bandingkan apa yang Anda harapkan dan apa yang
sebenarnya terjadi.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami hukum
Mendel tentang peluang dan pewarisan sifat
C. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan berupa 2 buah Koin
D. Cara Kerja
1. Dibagi menjadi beberapa kelompok dengan satu
kelompok beranggotakan 2 orang.
2. Satu orang melempar 2 koin bersamaan dan satu
orang lagi mencatat hasilnya.
E. Diskusi
1. Berapa rasio AA:AB:BB pada 4 kali lemparan? 50 kali
lemparan? 100 kali lemparan?
2. Apakah persis sama atau mendekati hukum Mendel?
Jelaskan
3. Apa yang dapat Anda pelajari pada praktikum Peluang
dan Pewarisan Sifat kali ini?

Panduan Praktikum Genetik

TOPIK II
PENYUSUNAN DAN ANALISIS
KARIOTIPE MANUSIA

A. Pendahuluan
Kromosom ialah struktur pembawa gen yang mirip
benang yang terdapat di dalam nukleus. Masing-masing
kromosom terdiri atas molekul DNA yang sangat panjang dan
protein terkaitnya.
Kariotipe
ialah
metode
atau
cara
untuk
pengorganisasian kromosom suatu sel dalam kaitanya dengan
jumlah, ukuran dan jenis.
Kariotipe bermanfaat untuk
mengidentifikasi abnormalitas tertentu dari kromosom. Teknisi
medis
biasanya
mempersiapkan
kariotipe
dengan
menggunakan komponen darah berupa Leukosit (sel darah
putih). Selain itu, pengambilan sampel untuk analisa
karyotiping bias diambil dari beberapa sumber berikut :
a. Bayi yang sudah lahir / manusia dewasa
1. Darah
2. Bone marrow
3. Jaringan kulit atau jaringan tubuh lainnya
b. Bayi yang belum lahir
1. Cairan amniotic
2. Extra-Embrionic cells (dari Chorionic villi)
Pada praktikum ini akan dilakukan analisa kromosom
manusia dengan menyusun gambar kariotipe-kariotipe
kromosom yang telah diacak, dengan harapan praktikan dapat
memahami macam-macam bentuk kromosom manusia dan
perananya dalam sel manusia.
B. Tujuan
1. Menyusun kariotipe kromosom
2. Belajar menganalisa hasil kariotipe

Panduan Praktikum Genetik

C. Alat dan Bahan


1. Kertas berisikan gambar kromosom dalam keadaan acak
2. Gunting
3. Lem
4. Kertas A4 putih
5. Alat tulis termasuk penggaris
D. Cara Kerja
Masing-masing lembar kerja dikerjakan dengan cara
sebagai berikut;
1. Baca bagian studi kasus yang terdapat pada lembar
lampiran!
2. Persiapkan kertas pada bagian lampiran yang berisikan
gambar kromosom dalam keadaan acak!
3. Gunting masing-masing gambar kromosom menggunakan
gunting
4. Pasangkan masing-masing kromosom dengan kromosom
homolognya
5. Tempelkan pengelompokan kariotipe kromosom sesuai
dengan bentuk kromosom dan urutan nomor
6. Buat analisa dari hasil kariotipe tersebut
Table 1. pengelompokan karyotipe kromosom manusia
No.
Kelompok
Urutan nomor, bentuk kromosom
1
A
1 & 3 besar dan metasentris, 2
besar dan submetasentris
2
B
4 & 5 sedang dan submetasentris
3
C
6 s/d 12 sedang dan lebih kecil dari
B,
merata
ukurannya,
submetasentris dan kromosom X
4
D
13, 14, 15 kecil dan akrosentris
5
E
16, kecil dan metasentris, 17 & 18
kecil dan submetasentris
6
F
19, 20 kecil dan metasentris
7
G
21, 22 kecil dan akrosentris dan
kromosom Y

Panduan Praktikum Genetik

Lampiran
Studi Kasus
Riwayat Pasien
Pasien A
Pasien A adalah janin yang berusia hampir genap 40
minggu dari seorang ibu berusia 40an tahun. Kromosom
diperoleh dari cel epitel janin yang diambil melalui proses
amniocentesis.
Pasien B
Pasien B adalah seorang laki-laki berusia 28 tahun.
Pasien tersebut sedang berusaha mengetahui penyebab
mengapa dia belum memiliki anak. Kromosom diperoleh dari
sel-sel yang memiliki nukleus dari darah pasien.
Pasien C
Pasien C adalah bayi yang meninggal sesaat setelah
dilahirkan dengan beberapa kelainan termasuk polidactili dan
bibir sumbing. Kromosom diperoleh dari sampel jaringan.
Membaca kariotipe
Teknisi laboratorium akan mengkompilasi kariotipe,
kemudian dengan menggunakann notasi atau penulisan
spesifik mengkarakterisasi kariotipe.
Notasi tersebut mencakup jumlah total kromosom,
kromosom seks dan kromosom yang lebih atau hilang.
Contoh:
47, XY, +18 menunjukkan bahwa paseien tersebut memiliki
47 kromosom, seorang laki-laki dan memiliki kromosom
autosomal ekstra pada kromosom 18.
46, XX menunjukkan bahwa pasien adalah seorang wanita
dengan jumlah kromosom normal
47, XXY menunjukka bahwa pasien memiliki kromosom seks
ekstra.
Membuat diagnosa
Langkah setelah pembuatan notasi dari kariotipe
adalah membuat diagnosa dari abnormalitas yang ada pada

Panduan Praktikum Genetik

kromosom. Pada pasien dengan jumlah kromosom normal,


setiap pasang hanya akan berisi 2 buah kromosom.
Keberadaan kromosom ekstra atau adanya kromosom yang
hilang pada umumnya mengakibatkan janin tidak berkembang
atau keguguran. Pada kasus janin tetap bertahan dan
berkembang, maka akan terdapat kelainan unik secara klinis
tergantung pada kromosom penyebabnya. Pada daftar berikut
terdapat beberapa sindrom yang disebabkan oleh kelainan
pada jumlah kromosom.
Diagnosa
Jumlah kromosom
normal

Klinefelter's
Syndrome
Down's Syndrome
Trisomy 13
Syndrome

Kelainan Kromosom
Penyebab masalah pada pasien
tidak disebabkan oleh kelainan
jumlah kromosom tapi disebabkan
oleh hal lain.
Terdapat satu atau lebih ekstra
kromosom seks (misal, XXY)
Trisomy 21, kromosom ekstra pada
kromosom 21
Kromosom ekstra pada kromosom
13

Laporan Sementara
1. Susunan kariotipe normal yang diperoleh, tulis notasinya
2. Pasien A, B dan C Jumlah autosom, kromosom seks dan
kelainannya jika ada (tuliskan dalam bentuk notasi)
3. Abnormalitas bentuk dan struktur yang teramati, beri
penjelasan singkat
4. Hasil diagnosa dan penjelasannya disertai referensinya.

10

Panduan Praktikum Genetik

TOPIK III
EKSTRAKSI DNA SEDERHANA
A. Pendahuluan
Asam nukleat berupa asam deoksiribonukleat, lebih
dikenal dengan DNA (bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid),
umumnya terletak di dalam inti sel. Secara garis besar, peran
DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik;
artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel.
Ini berlaku umum bagi setiap organisme.
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga
komponen utama, yaitu gugus fosfat, gula deoksiribosa, dan
basa nitrogen. Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari
ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga
DNA tergolong sebagai polinukleotida. Rangka utama untai
DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling.
Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui
ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu
gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu
perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya;
gula RNA adalah ribosa.
DNA dapat diisolasi, baik dari sel manusia maupun sel
tumbuhan. DNA manusia dapat diisolasi dari cairan darah.
Darah manusia terdiri atas plasma darah, globulus lemak,
substansi kimia (karbohidrat, protein dan hormon), dan gas
(oksigen, nitrogen dan karbon dioksida). Plasma darah terdiri
atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan
trombosit (platelet). Komponen darah yang diisolasi yaitu sel
darah putih. Sel darah putih dijadikan pilihan karena memiliki
nukleus, di mana terdapat DNA di dalamnya.
Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi
DNA. Hal ini bertujuan untuk memisahkan DNA denagn
partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini harus dilakukan
dengan berhati-hati, sehingga tidak menyebabkan kerusakan
pada DNA. Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat

Panduan Praktikum Genetik

11

dilakukan dengan memecahkan dinding sel baik dengan cara


mekanik maupun dengan cara kimiawi. Dengan cara mekanik
dapat dilakkan melalui penggerusan atau pemblenderan
dengan menggunakan morta dan pistil, sedangkan secara
kimiawi dapat dilakukan dengan menambahkan detergen.
Pada praktikum ini akan dilakukan isolasi DNA dengan
metode sederhana dengan menggunakan sampel daging
buah untuk mendapatkan DNA.
B. Tujuan
1. Dapat mengetahui proses isolasi DNA dari sel-sel buah
2. Dapat memahami gambaran umum DNA hasil isolasi
sebagai unit hereditas
C. Alat dan Bahan:
Alat-alat yang digunakan terdiri dari : mortar, pisau,
beaker glass 50 ml, gelas ukur, penyaring, waterbath, sendok
pengaduk, pipet tetes, timbangan.
Sedangkan bahan yang digunakan : 100 gram buah
berdaging lunak seperti kiwi, strawberi, papaya atau tomat, 5
gram detergen (bubuk / cair), aquades/ air biasa, spiritus atau
ethanol absolute dingin.
D. Cara Kerja :
1. Larutkan detergen sebanyak 5 gram kedalam 50 ml air
dan aduk secara perlahan sampai homogen
2. Haluskan 100 gram daging buah menggunakan mortar
3. Pindahkan daging buah yang telah halus kedalam beaker
glass yang berisi cairan detergen yang telah homogen
4. Aduk campuran Saring larutan menggunakan saringan
dan ditempatkan pada beakerglas baru yang bersih
5. Tetesi hasil saringan (alikot) dengan spiritus dingin secara
perlahan melalui dinding gelas.
6. Amati perubahan yang terjadi, dan cacatlah hasil
pengamatan.

12

Panduan Praktikum Genetik

E. DISKUSI
1. Bagaimanakah hasil praktikum kali ini? Struktur apakah
yang tampak pada hasil praktikum?
2. Apakah fungsi mengunakan detergen dalam praktikum
ini? Bagiamanakah hal ini dapat dijelaskan berdasarkan
konsep penusun membrane sel?

Panduan Praktikum Genetik

13
TOPIK IV

PCR (POLYMERASE CHAIN REACTION)


A. Pendahuluan
1. Prinsip Dasar PCR
PCR merupakan teknik amplifikasi DNA selektif in
vitro yang meniru fenomena replikasi DNA in vivo. Komponen
reaksi yang diperlukan dalam teknik ini adalah untai tunggal
DNA sebagai cetakan, primer (sekuens oligonukleotida yang
mengkomplementeri akhiran sekuens cetakan DNA yang
sudah ditentukan), dNTPs (deoxynucleotide triphosphates),
dan enzim polimerase DNA.
2. Reaksi PCR
Secara umum prinsip reaksi PCR membutuhkan tiga
tahap, yaitu:
1. Denaturasi
Prinsipnya adalah memisahkan DNA untai ganda menjadi
komponen untai tunggal, sehingga memungkinkan
terjadinya hibridisasi primer .
2. Annealing
Pada tahap ini terjadi hibridisasi primer PCR pada
sekuens targetnya.
3. Elongasi (ekstensi rantai DNA)
Tahap ini penting untuk mengamplifikasi daerah yang
sudah dihibridisasi oleh primer, dari 5'end ke 3'end.
Sebagian besar enzym polimerase membutuhkan suhu
elongasi 72 0C.
Catatan: Secara detail, protokol suatu PCR tergantung
dari tujuan, enzim polimerase, primer, bahkan kit yang
digunakan.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami teknik PCR
2. Untuk mengamplifikasi DNA

14

Panduan Praktikum Genetik

C. Alat dan Bahan


1. Mesin Thermal Cycler untuk proses PCR
2. Tabung Eppendorf
3. Blue, yellow, white tip
4. Mikropipet
5. Vortex
6. Mesin Centrifuge
7. Rak tabung
8. Sarung tangan
9. Enzim Taq Polymerase
10. dNTP
11. Buffer PCR
12. Primer
13. DNA Template
14. Aquades steril
D. Cara Kerja
1. Tentukan jumlah sampel untuk analisis PCR
2. Siapkan tabung PCR 0.2 ml atau 0.5 ml yang sudah steril.
Jumlah tabung tergantung pada jumlah sampel
3. Beri label pada setiap tabung PCR
4. Tambahkan DNA template ke dalam setiap tabung PCR
5. Buat master mix dan tambahka sejumah tertentu ke
dalam tabung yang berisi DNA template
6. Masukkan tabung PCR ke Thermal Cycler mechine dan
jalankan mesin tersebut dengan menekan START sesuai
program yang diinginkan

Panduan Praktikum Genetik

15

Contoh : Campuran larutan dalam PCR untuk setiap reaksi


Komponen
Konsentrasi
Konsentrasi Volume /
Stock Soluion dalam
diambil
reaksi
dari stock
(l)
PCR buffer
10 x
1x
5.0
dNTP
2.5 mM
0.2 mM
4
Primer
2.5 pmol/ l
12.5 pmol
5.0
Forward
Primer
2.5 pmol/ l
12.5 pmol
5.0
Reverse
Taq
5 Unit / l
1.25 Unit /
0.25
Polymerase
l
Sampel DNA
X
Air
Y
Total
50.0
Keterangan :
X: tergantung konsenrasi sampel DNA
Y: diisi aqudes steril hingga volume total = 50 l
Contoh : Perhitungan cara membuat master mix larutan PCR
untuk 11 tabung PCR
Komponen
Volume yang
Volume yang
dibutuhkan (l)
dibutuhkan untuk
cocktail PCR (di x
11)
Buffer PCR
5.0
55.0
dNTP
5.0
55.0
Primer F
5.0
55.0
Primer R
5.0
55.0
Taq Polymerase
0.5
5.5
Aquades Steril
26.5
291.5
Total
47.0
517.5
Sampel DNA
3.0
-

16

Panduan Praktikum Genetik

TOPIK V
GENETIKA POPULASI
(MELALUI KONSEP ALEL GANDA)
A. Pendahuluan
Alel adalah gen-gen berlainan yang menempati lokuslokus yang sama pada kromosom homolog. Bila sebuah lokus
dalam sebuah kromosom ditempati oleh beberapa atau suatu
seri alel maka alel demikian disebut Alel Ganda (=multiple
alleles),
atau
jika
terdapat
dua/lebih
alel
yang
mengontrol/mempengaruhi suatu sifat maka sifat tersebut
dikatakan dikontrol oleh alel ganda. Peristiwanya disebut
multiple allelomorfi. Alel ganda dapat dijumpai dalam golongan
darah manusia yang terdiri dari alel IA, IB. dan i.
Sebagian besar gen yang ada dalam populasi
sebenarnya hadir dalam lebih dari dua bentuk alel. Golongan
darah ABO pada manusia merupakan satu contoh dari alel
berganda dari sebuah gen tunggal. Ada empat kemungkinan
fenotip untuk karakter ini: Golongan darah seseorang mungkin
A, B, AB atau O. Huruf-huruf ini menunjukkan dua karbohidrat,
substansi A dan substansi B, yang mungkin ditemukan pada
permukaan sel darah merah. Sel darah seseorang mungkin
mempunyai sebuah substansi (tipe A atau B), kedua-duanya
(tipe AB), atau tidak sama sekali (tipe O). kesesuaian
golongan darah sangatlah penting dalam transfusi darah. Jika
darah donor mempunyai faktor (A atau B) yang dianggap
asing oleh resipien, protein spesifik yang disebut antibodi yang
diproduksi oleh resipien akan mengikatkan diri pada molekul
asing tersebut sehingga menyebabkan sel-sel darah yang
disumbangkan menggumpal. Penggumpalan ini dapat
membunuh resipien.
B. Tujuan
1. Mengetahui golongan darah tiap-tiap anggota populasi
(populasi = kelas)
2. Menganalisa frekuensi gen pada suatu populasi

Panduan Praktikum Genetik

17

C. Alat dan Bahan


1. Jari tangan
2. Obyek glass dan spatula
3. Lancet steril
4. Serum anti-A, anti-B
5. Alkhohol 70% dan kapas
D. Cara Kerja
1. Gen alel ganda golongan darah sisitem ABO
a) Siapkan obyek glass yang bersih dan buatlah dua
lingkaran dan beri tanda A dan B
b) Pengambilan darah dari jari tangan yang tidak
digunakan untuk menulis/bekerja :
- Ayunkan dengan keras tangan saudara
beberapa kali
- Bersihkan jari tangan saudara dengan kapas
yang telah dicelupkan ke larutan alkhohol 70%,
biarkan mengering sejenak dan jaga agar tidak
terkontaminasi
- Tusukkan jari saudara dengan lancet steril
dengan kuat dan cepat. Usaplah tetesan darah
pertama yang keluar dengan kapas beralkhohol
- Kemudian teteskan darah berikutnya pada
kedua lingkaran pada glass obyek yang telah
dipersiapkan
- Teteskan serum anti-A pada lingkaran A dan
serum anti-B pada lingkaran B, campurkan
dengan cepat menggunakan spatula yang
berbeda.
- Amatilah reaksi yang terjadi antara tetesan
cairan darah dan serum tersebut. Apakah
terjadi penggumpalan/reaksi aglutinasi atau
tidak?
2. Tentukan genotip saudara
3. Hitung frekuensi genotip populasi kelas, apakah
tampak adanya ciri populasi etnik, coba bedakan

Panduan Praktikum Genetik

18

antara berbagai variasi etnik yang ada dalam populasi


kelas. Bahas dalam laporan saudara
Laporan sementara
1. Fenotip dan Genotip praktikan :
2. Genotip populasi kelas :
A
B
AB
O

3. Hitung frekuensi gen populasi kelas


Lampiran
Tabel 1. Golongan darah sistem ABO
Golongan
darah
(fenotip)
O
A
B
AB

Antigen
dalam
eritrosit
A
B
A dan B

Alel dalam
kromosom

Genotip

I
IA
IB
A
I , IB

Ii
I I atau IAi
IBIB atau IBi
I AI B
A B

Rumus Frekuensi Gen


a. Rumus frekuensi gen alel ganda
Jumlah = p2IAIA + 2prIAi + q2IBIB + 2qrIBi + 2pqIAIB +
r2ii.(2)
(p+q+r ) = 1
Dengan : P = frekuensi alel IA
q = frekuensi alel IB
r = frekuensi alel i

Anda mungkin juga menyukai