Anda di halaman 1dari 24

ILMU KEPERAWATAN

Telah
disetujui/diterima
Pembimbing
Hari/Tanggal
:
Tanda
Tangan
:
ANAK DALAM KONTEKS

KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS

Asuhan Keperawatan pada Anak A dengan


Gastroenteritis (GE)
Di Ruang Infeksi Anak Sayap B Instalasi Kesehatan
Anak
Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang

LAPORAN
KASUS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
T.A. 2012

LAPORAN KASUS

ILMU KEPERAWATAN ANAK DALAM


KONTEKS KELUARGA
PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI
1. IDENTITAS KLIEN

Inisial klien
:
Usia
:
Jenis kelamin
:
Diagnosa medis :
Tanggal masuk RS

Anak A
13 bulan
laki-laki
Gastroenteritis
: 17 September 2012

Tanggal pengkajian : 17 September 2012


Nama Ayah/Ibu : Bapak H / Ibu V
Pekerjaan Ayah/Ibu : Swasta / Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Ayah/Ibu : SMA / SMA
Alamat
: Desa Lebung Gajah Kecamatan Tulung Selapan
Kabupaten
Ogan Komering Ilir (OKI), Kayu Agung
2. KELUHAN UTAMA
Buang air besar (BAB) cair dengan frekuensi 5-6 kali/hari.
3. RIWAYAT KEHAMILAN
a. Prenatal
Ibu klien mengatakan bahwa terakhir ia menggunakan alat
kontrasepsi Pil KB. Ibu mengalami menstruasi untuk pertama kali
pada umur 12 tahun dengan siklus 28 hari dan sifatnya cair.
Lama haid 6-7 hari dan tidak ada keluhan. Pada awal kehamilan,
ibu mengalami mualmual dan pusing. Keluhan tersebut hilang
setelah umur kehamilan ibu 4 bulan. Saat memasuki kehamilan
trimester ke-3, ibu tidak merasakan keluhan yang berat hanya
saja sering merasa pegal-pegal dan kesemutan. Ibu klien
mengatakan

selama

kehamilan,

ibu

rutin

memeriksakan

kehamilannya ke bidan desa.

b. Intranatal
Anak dilahirkan secara spontan dari ibu dengan riwayat G 1P0A0.
Persalinan normal ditolong oleh bidan tanpa ada faktor penyulit.
Tidak ada riwayat ketuban pecah dini, warna hijau (-), kental (-),
dan bau (-), tidak ada perdarahan.
c. Postnatal
Ibu klien mengatakan sejak lahir klien sering sakit terutama
batuk pilek yang disertai demam. Namun sejak 1 bulan yang
lalu anaknya sering BAB cair tanpa disertai darah.
4. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
a. Penyakit yang pernah diderita
Ibu klien mengatakan sejak lahir klien sering batuk pilek yang
disertai demam. Namun sejak 1 bulan yang lalu anaknya
sering BAB cair tanpa disertai darah. BAB cair dengan frekuensi
5-6 kali/hari, lendir (+), darah (-). Ibu klien kemudian

membawa klien berobat

ke RSUP

Dr.

Mohammad Hoesin

Palembang.
b. Riwayat dirawat di RS
Klien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit sebelumnya.
c. Obat-obatan yang dipakai
Saat berobat ke bidan, klien hanya diberikan parasetamol secara
oral dan larutan oralit.
a. Riwayat Operasi
Anak A tidak memiliki riwayat operasi.
b. Riwayat Alergi
Anak A tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan atau makanan
apapun.
c. Riwayat Imunisasi
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya mendapatkan imunisasi
lengkap .
5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Ibu mengatakan bahwa baik dari keluarganya maupun suaminya
tidak ada yang menderita penyakit yang sama seperti yang diderita
anak saat ini.

6. GENOGRAM

Keterangan :
: : Laki-Laki
: : Perempuan
: Tinggal Serumah
: Klien
: Umur Klien

13
bulan

13bula
n SOSIAL
7. RIWAYAT

Anak A jarang bermain dengan teman-teman sebayanya di sekitar


rumahnya karena anak A termasuk rewel sehingga orang tuanya
jarang membawa anaknya berkunjung ke rumah tetangganya.
8. KEBUTUHAN DASAR
a. Makan
Klien hanya minum susu sebanyak 320 cc/hari dengan
ditambah asupan makanan lainnya, seperti bubur.

b. Minum
Klien tidak minum air putih tapi terpasang Rl dengan 6 gtt/menit
(infus makro). Jadi, jumlah cairan yang diberikan pada anak
adalah : {lama infus x (jumlah tetesan dalam menit x 60)} /20 =
{24 x (6 x 60)} / 20 = 432 cc/hari
c. Tidur
Klien tidur 7-8 jam/hari
d. Eliminasi
Klien BAB cair dengan frekuensi 5-6 kali/hari dan BAK di
pampers sebanyak 600 cc/hari.
e. Aktivitas bermain
Klien tidak dapat beraktivitas, hanya berbaring di tempat tidur.
9. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
: Compos mentis
b. TB/BB
: 73 cm /7,7 kg
c. Lingkar Kepala
: 42 cm
d. TTV
TD
: Tidak dilakukan pengkajian
HR
: 112 kali/ menit
RR
: 28 kali/ menit
Suhu
: 380C
e. Mata
: Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
sianosis (-),
f. Hidung

sekret (-), refleks pupil (-), mata cekung (-)


: Bentuk normal, sekret (-), pernafasan cuping

hidung (-)
g. Mulut

: Pembengkakan gusi (-), bentuk simetris,

muntah (+)
h. Telinga
i. Dada
j. Jantung
k. Paru-paru

Sebanyak 100 cc/hari


: Bentuk, besar dan posisi normal
: Simetris, retraksi (-)
: Murmur (-),
: Vesikuler (+), simetris, rhonki (-), wheezing

(-)
l. Abdomen

: Cembung, lemas, cubitan kulit perut kembali

cepat
m. Punggung
n. Genitalia

: Bentuk punggung normal tidak ada kelainan


: Anak berjenis kelamin laki-laki dengan

tidak ada kelainan


o. Ekstermitas
: Akral dingin, deformitas (-), CRT > 3 detik ,
sianosis (-)
p. Kulit

: Sianosis (-)

10. PEMERIKSAAN STATUS NUTRISI

1. Sebelum Sakit
a. Klinik
Secara klinik, anak tampak normal dimana pada usia 13
bulan ia memiliki BB = 7,7 kg dan TB = 73 cm dan lemak
subkutan ada.
b. BB/U = 7,7/10,2 x 100% = 76,17% (Gizi baik/normal)
c. TB/U = 73/75,5 x 100% = 96,68% (Gizi baik/normal)
d. BB/TB = 7,7/9,6 x 100% = 80,94% (gizi baik/normal)
2. Setelah Sakit
a. Klinik
Secara klinik, anak masih tampak normal dimana pada usia
13 bulan ia memiliki BB = 7,7 kg dan TB = 73 cm dan lemak
subkutan ada
b. BB/U = 7,7/10,2 x 100% = 76,17% (Gizi baik/normal)
c. TB/U = 73/75,5 x 100% = 96,68% (Gizi baik/normal)
d. BB/TB = 7,7/9,6 x 100% = 80,94% (gizi baik/normal)
11. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium
a. Pemeriksaan
Mikrobiologi

Feses

(Selasa,

17

September 2012)
Jenis
Pemeriksaan
Konsistensi
Amuba
Eritrosit
Leukosit
Bakteri
Lemak

Hasil
Pemeriksaan
Cair dan lunak
Negatif (-)
0-1
2-3
Positif (+)
(+++)

Nilai Normal
Padat
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
(-)

(-)
(-)
(-)
(-)

b. Pemeriksaan Hematologi (Selasa, 17 September 2012)

Jenis
Pemeriksaan
Hb
Eritrosit
Hematokrit
Leukosit
LED
Trombosit
Hitung Jenis
Basofil
Eusinofil
Batang
Segmen
Limposit
Monosit

Hasil
Pemeriksaan
10,2 g/dL

Nilai Normal
12-16 g/dL

3740000 juta/

4-5 juta/

28 vol%

37-43 vol%

17300/

5000-10000/

4 mm/jam
373000/

<38 mm/jam
200000-500000/

0%
0%
4%
21%

0-1%
1-3%

65%
10%

12. PEMERIKSAAN

TINGKAT

2-6%
50-70%
20-40%
2-8%
PERKEMBANGAN

(DENVER

II

TEST)
a. Kemandirian dalam bergaul
Berusaha mencapai makanan (P)
Makan sendiri (F)
b. Motorik Halus
Mencari benang (F)
Menggaruk manik-manik (P)
Memindahkan kubus (P)
Mengambil dua kubus (P)
c. Motorik kasar
Bangkit dengan kepala tegak (F)
Duduk tanpa pegangan (P)
d. Kognitif dan bahasa
Menoleh ke arah suara (P)
Menyebutkan satu silabel (F)
Meniru bunyi kata-kata (F)
Menyebutkan papa/mama tidak spesifik (F)
Menyebutkan kombinasi silabel (F)
Mengoceh (F)
e. Kesimpulan
Penilaian danver pada Anak A adalah abnormal karena terdapat
dua atau lebih fail pada dua sektor atau lebih serta pada sektor
yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia.
13. RUMUSAN MASALAH
a. Analisa data
N
o

Data

Analisa Data
(Pohon Masalah)

1.

Data Subjektif :
Ibu Klien
mengatakan
bahwa Anak A
minum susu
sebanyak

Masuk dan
Berkembang biak
bakteri ke dinding
usus
Reaksi Inflamasi

Masalah
Keperawatan
yang Muncul
Defisit Volume
Cairan dan
Elektrolit

320 cc/hari
Ibu klien
mengatakan
bahwa anak
BAB cair
dengan
frekuensi 5-6
kali/hari dan
BAK di
pampers
sebanyak
600 cc/hari
Data Objektif :
IVFD Rl
dengan 6
gtt/menit
(infus makro)
Jumlah cairan :
{lama infus x
(jumlah
tetesan dalam
menit x 60)} /
20
Jumlah cairan
=
{24 x (6 x 60)}
/ 20 = 432 cc
Output urine
dan BAK 600
Defisit Volume
cc/hari
Cairan dan
Output muntah
Elektrolit
100 cc/hari
IWL = ( 100
cc/kgBB) /24
jam
IWL= (100
cc/6 kg) = 150
cc
Balance
cairan =
intake
(output + IWL)
= (320 cc +
432 cc) (600

Perubahan protein
dan regulator
Hambatan NaCl
masuk kevili
absortif
Sehingga sekresi
NaCl usus halus
meningkat di kolon
Peningkatan
sekresi cairan
elektrolit
Dehidrasi
Tubuh kehilangan
cairan dan
elektrolit (Na, K,
HCO3)
Volume cairan
ekstrasel menurun
Turgor kulit
menurun

cc + 100 cc+
150 cc) =
-98 cc
Membran
mukosa
tampak kering
Rambut
tampak kering
Anak lemah
2.

Data Subjektif :
Ibu Klien
mengatakan
bahwa Anak A
minum susu
sebanyak
320 cc/hari
tanpa ada
masukan
makanan
lainnya
Ibu klien
mengatakan
bahwa
anaknya
kadang
muntah
setelah minum
susu

Data Objektif :
BB sebelum
sakit 7,7 Kg
BB setelah
sakit 7,7 Kg
Ketidakseimban
TB 73 cm
gan Nutrisi
Anak tampak
Kurang Dari
tidak tertarik
Kebutuhan
untuk makan
Tubuh
Setiap kali
sesudah
makan Anak A
kadang
muntah
3. Data Subjektif :
Ibu klien

Masuk dan
Berkembang biak
bakteri ke dinding
usus

Ketidakseimbanga
n Nutrisi Kurang
Dari Kebutuhan
Tubuh

Reaksi Inflamasi
Perubahan protein
dan regulator
Hambatan NaCl
masuk kevili
absortif
Sehingga sekresi
NaCl usus halus
meningkat di kolon
Peningkatan
sekresi cairan
elektrolit
Output berlebih,
input berkurang

Masuk dan
Berkembang biak

Hipertermia

mengatakan
bahwa
anaknya panas
(demam)
Data Objektif:
Suhu tubuh
meningkat
380C
Kulit hangat
saat disentuh
Anak tampak
menggigil/rew
el

bakteri ke dinding
usus
Reaksi Inflamasi
Perubahan protein
dan regulator
Hambatan NaCl
masuk kevili
absortif
Sehingga sekresi
NaCl usus halus
meningkat di kolon
Peningkatan
sekresi cairan
elektrolit
Dehidrasi
Tubuh kehilangan
cairan dan
elektrolit (Na, K,
HCO3)
Volume cairan
ekstrasel menurun
Peningkatan suhu
tubuh

Hipertermia

b. Masalah Keperawatan
1. Defisit volume cairan dan elektrolit

Adalah keadaan individu yang mengalami penurunan cairan


intravaskular, interstisial, dan/ atau intra sel
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan
nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
3. Hipertermia
Adalah keadaan suhu tubuh seseorang yang meningkat
diatas rentang normal
14. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan
kehilangan cairan berlebihan melalui feses dan emesis
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh

berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare, masukan


yang tidak adekuat
3. Hipertermia berhubungan dengan kehilangan cairan

15. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (NURSING CARE PLANNING)


N
o.
1.

Diagnosa
Keperawatan
Defisit volume cairan
dan elektrolit
berhubungan dengan
kehilangan cairan
berlebihan melalui
feses dan emesis
yang ditandai
dengan :
Data Subjektif :
Ibu Klien
mengatakan bahwa
Anak A minum susu
sebanyak 320
cc/hari
Ibu klien
mengatakan bahwa
anak BAB cair
dengan frekuensi
5-6 kali/hari dan
BAK di pampers
sebanyak 600
cc/hari
Data Objektif :

Tujuan
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam, tidak
ada tanda tanda
kekurangan volume
cairan dengan kriteria
hasil :

Intervensi Keperawatan
NIC : Fluid Management
1. Pertahankan intake dan
output yang akurat

2.Monitor status hidrasi


(kelembaban membran
mucosa, nadi adekuat,
tekanan darah)

NOC : Fluid Balance


Intake minum klien
bertambah
Rambut klien tampak
3.Monitor vital sign
segar dan tidak kering
Membran
mukosa
lembab

4.Dorong masukan oral

Rasional

Terapi diuretika dapat


disebabkan oleh
kehilangan cairan tibatiba/berlebihan
meskipun selama
edema dan asites masih
ada
Kadar hidrasi yang
normal menunjukkan
tubuh tidak kekurangan
cairan
Hipotensi ortostatik
dapat terjadi dengan
aktivitas dan
mengetahui
abnormalitas yang
terjadi sehingga dapat
memberikan intervensi
yang tepat

5.Dorong keluarga untuk


membantu pasien makan Lebih meningkatkan

IVFD RL dengan 6
gtt/menit (infus
makro)
Jumlah cairan :
{lama infus x
(jumlah tetesan
dalam menit x
60)} /20
Jumlah cairan =
{24 x (6 x 60)} / 20
= 432 cc
Output urine dan
BAK 600 cc/hari
Output muntah 100
cc/hari
IWL = ( 100
cc/kgBB) /24 jam
IWL= (100 cc/6
kg) = 150 cc
Balance cairan =
intake (output +
IWL) = (320 cc +
432 cc) (600 cc +
100 cc+ 150 cc) =
-98 cc
Membran mukosa
tampak kering

asupan cairan
6. Kolaborasi dalam

pemberian cairan IVFD

Memotivasi keinginan
pasien untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi yang
kurang
Mengganti cairan
elektrolit yang hilang

Rambut tampak
kering
Anak lemah

2.

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
kehilangan cairan
melalui diare,
masukan yang tidak
adekuat yang
ditandai dengan :
Data Subjektif :
Ibu Klien
mengatakan bahwa
Anak A minum susu
sebanyak 320
cc/hari tanpa ada
masukan makanan
lainnya
Ibu klien
mengatakan bahwa
anaknya kadang

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam,
kebutuhan nutrisi
terpenuhi, dengan kriteria
hasil :

NIC : Pengelolaan
Nutrisi
1.Kaji tentang makanan
yang membuat klien
alergi

NOC : Status Gizi


Toleransi terhadap diet
yang dianjurkan
Pasien mau makan diet
yang diberikan minimal
habis porsi, nafsu
makan baik
Melaporkan
keadekuatan tingkat
energi
Pasien tidak lemas dan
lemah
Pasien mau makan

2.Tentukan makanan
kesukaan klien
3.Dorong pasien untuk
memilih makanan yang
lunak

4.Anjurkan pasien untuk


meningkatkan protein
dan vitamin C

Mengidentifikasi jenis
makanan yang harus
dihindari
Mengidentifikasi
kebutuhan makanan
pasien
Makanan yang lunak
memperingan kerja
lambung sehingga lebih
mudah dicerna
Peningkatan energi dan
protein sebagai
pembangun untuk
membantu perbaikan
dan penyembuhan
jaringan

muntah setelah
minum susu
Data Objektif :
BB sebelum sakit
7,7 Kg
BB setelah sakit 7,6
Kg
TB 73cm
Anak tampak tidak
tertarik untuk
makan
Setiap kali sesudah
makan Anak A
kadang muntah

Nilai laboratorium misal


Albumin dan Globulin
dalam batas normal (
Albumin normal : 3,5
5,3 gr/dl dan Globulin
normal : 2,7 3,2 gr/dl)

5.Hindari makanan pedas,


asam atau berminyak

6.Monitor jumlah
pemasukan nutrisi dan
kalori

7.Kolaborasi :
a. Diskusikan dengan ahli
gizi dalam menentukan
jumlah kebutuhan
kalori dan protein

b.Diskusikan dengan
dokter kebutuhan
stimulasi nafsu makan,
makanan pelengkap

Dapat meningkatkan
kadar asam lambung,
jika terjadi teru
menerus akan memicu
gangguan lambung akut
dengan gejala mual,
muntah, demam, diare
dan sakit kepala
Berguna untuk
mengukur keefektifan
nutrisi dan dukungan
cairan
Ahli gizi membantu
pasien memilih
makanan untuk
memenuhi nutrisi yang
tepat sesuai keadaan
penyakit, usia, TB dan
BB
Pemberian terapi nutrisi
meningkatkan yang
tepat membantu
meningkatkan
kecukupan nutrisi

3.

Hipertermia
berhubungan dengan
kehilangan cairan
yang ditandai
dengan :
Data Subjektif :
Ibu klien
mengatakan bahwa
anaknya panas
(demam)

Data Objektif:
Suhu tubuh
meningkat 380C
Kulit hangat saat
disentuh
Anak tampak
menggigil

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1x24 jam, suhu
dalam rentang normal
dengan kriteria hasil :

NIC : Perawatan Panas


1. Monitor suhu tubuh klien Mengidentifikasi
perubahan suhu tubuh
untuk menentukan
intervensi yang tepat

NOC : Termoregulasi
Suhu tubuh dalam
rentang normal (3637C)
Nadi dan respirasi
dalam batas normal
Tidak ada perubahan
warna kulit
Menggigil (-)

2. Monitor warna dan suhu


kulit

Peningkatan suhu dapat


menunjukkan proses
penyakit infeksius akut

3. Monitor tekanan darah,


nadi, dan respirasi

Indikator hidrasi/volume
sirkulasi dan kebutuhan
intervensi ( TD
meningkat dalam upaya
peningkatan aliran
darah ke ginjal)

4. Anjurkan keluarga untuk


memberikan kompres
hangat pada Anaknya

Menurunkan suhu tubuh


klien

Menurunkan suhu tubuh


klien melalui terapi
5. Kolaborasi dalam
pemberian obat penurun farmakologi
panas
16. CATATAN PERKEMBANGAN

Hari, Tanggal,
Jam

Diagnosa
Keperawatan

Implementasi
Keperawatan

Evaluasi (SOAP)

Paraf

Senin,
17
September
2012
Pukul.
12.00
WIB

Defisit volume cairan


dan elektrolit
berhubungan dengan
kehilangan cairan
berlebihan melalui
feses dan emesis

1. Memonitor intake minum


klien/hari
2. Memonitor status hidrasi
dengan memperhatikan
keadaan membran mukosa
dan keadaan rambut
3. Memonitor nadi dan RR
klien
4. Mendorong keluarga untuk
meningkatkan masukan air
minum
5. Berkolaborasi dalam
pemberian cairan Rl
dengan 6 gtt/menit

Pukul. 12.30 WIB


Subjektif :
Keluarga mengatakan
anaknya hanya minum
susu sebanyak 320 cc
hari
Keluarga mengatakan
akan mendorong
anaknya untuk minum
lebih banyak lagi
Objektif :
Membran mukosa kering
Rambut tampak kering
Nadi 115 kali/ menit
RR 28 kali/menit
Terpasang cairan RL
dengan 6 gtt/menit

Vike

Analisa :
Masalah teratasi sebagian
Planning :
Lanjutkan intervensi 2, 3,
dan 5
Evaluasi intake minum
klien/hari
Senin,17
September

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari

1. Menanyakan BB dan TB
klien sebelum/setelah sakit

Pukul. 13.00 WIB


Subjektif :

vike

2012
Pukul.
WIB

kebutuhan tubuh
12.30 berhubungan dengan
kehilangan cairan
melalui diare,
masukan yang tidak
adekuat

2. Memonitor jumlah
pemasukan nutrisi pada
klien dalam sehari
3. Mendorong keluarga agar
anaknya meningkatkan
porsi makan baik dari susu
ataupun makanan lain
seperti bubur promina

Keluarga mengatakan
bahwa anaknya hanya
minum susu sebanyak
320 cc hari tanpa ada
masukan makanan yang
lain
Keluarga mengatakan
akan meningkatkan
masukan nutrisi dengan
memberikan makanan
pendamping asi seperti
bubur promina
Objektif :
BB sebelum sakit 7,7 Kg
BB setelah sakit 7,7 Kg
TB 73 cm
Analisa :
Masalah teratasi sebagian
Planning :
Lanjutkan intervensi 2
dan 3
Evaluasi adanya
peningkatan asupan
makanan klien

Selasa,18

Hipertermia

1. Memonitor suhu tubuh

Pukul. 10.10 WIB

vike

September
berhubungan dengan
kehilangan cairan
2012
Pukul.
10.00
WIB

klien
2. Memonitor nadi dan RR
klien
3. Menganjurkan keluarga
untuk memberikan
kompres hangat pada
anaknya
4. Evaluasi adanya
penurunan suhu tubuh

Subjektif : Objektif :
Suhu tubuh klien 380C
Nadi 136 kali/ menit
RR 29 kali/menit
Keluarga sudah
memberikan kompres
hangat pada anaknya
Suhu tubuh menurun
dari 380C menjadi 370C
Analisa :
Masalah teratasi
Planning :
Dorong keluarga
melaporkan adanya
peningkatan suhu tubuh
dan berikan kompres
hangat pada klien jika
anaknya demam

selasa,
18
September
2012
Pukul.
12.00
WIB

Defisit volume cairan


dan elektrolit
berhubungan dengan
kehilangan cairan
berlebihan melalui
feses dan emesis

1. Memonitor status hidrasi


dengan memperhatikan
keadaan membran
mukosa dan keadaan
rambut
2. Memonitor nadi dan RR

Pukul. 12.15 WIB


Subjektif :
Keluarga mengatakan
anaknya sekarang
minum susu sebanyak
400 cc/hari

vike

klien
3. Mengevaluasi adanya
peningkatan banyaknya
susu yang diminum oleh
klien
4. Memberikan cairan RL
dengan 6 gtt/menit

Objektif :
Membran mukosa
lembab
Rambut tampak segar
dan tidak kering
Nadi 130 kali/ menit
RR 24 kali/menit
Terpasang cairan RL
dengan 6 gtt/menit
Analisa :
Masalah teratasi sebagian
Planning :
Lanjutkan intervensi 1
dan 4
Dorong keluarga terus
meningkatkan intake
minum/hari

Rabu,
19
September
2012
Pukul.
10.30
WIB

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
kehilangan cairan
melalui diare,
masukan yang tidak
adekuat

1. Memonitor jumlah
pemasukan nutrisi pada
klien dalam sehari
2. Mendorong keluarga agar
anaknya meningkatkan
porsi susu yang diminum
dan asupan makanan lain
seperti bubur promina

Pukul. 10.45 WIB


Subjektif :
Keluarga mengatakan
bahwa anaknya
sekarang minum susu
sebanyak 400 cc/hari
Keluarga mengatakan
akan terus

Vike

3. Mengevaluasi adanya
peningkatan asupan nutrisi
baik dari susu ataupun
makanan pendamping asi
seperti bubur promina

meningkatkan porsi susu


yang diminum dan
asupan makanan lain
seperti bubur promina
Objektif :
Porsi minum klien
meningkat 80 cc/hari
Klien mau menghabiskan
dari porsi bubur
promina yang diberikan
sebanyak 3kali/hari
Analisa :
Masalah teratasi sebagian
Planning :
Lanjutkan intervensi 1, 2,
dan 3

Rabu,
19
September
2012
Pukul.
11.00
WIB

Defisit volume cairan


dan elektrolit
berhubungan dengan
kehilangan cairan
berlebihan melalui
feses dan emesis

1. Memonitor status hidrasi


dengan memperhatikan
keadaan membran
mukosa dan keadaan
rambut
2. Mendorong keluarga untuk
terus meningkatkan intake
minum/hari anaknya
3. Memberikan cairan RL
dengan 6 gtt/menit

Pukul. 11.15 WIB


Subjektif :
Keluarga mengatakan
akan terus
meningkatkan intake
minum/hari anaknya
Objektif :
Membran mukosa
lembab

vike

Rambut tampak segar


dan tidak kering
Terpasang cairan Rl
dengan 6 gtt/menit
Analisa :
Masalah teratasi sebagian
Planning :
Lanjutkan pemberian
cairan RL dengan 6
gtt/menit dan dorong
keluarga terus
meningkatkan intake
minum/hari
Kamis,
20
September
2012
Pukul.
21.30
WIB

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
kehilangan cairan
melalui diare,
masukan yang tidak
adekuat

1. Memonitor jumlah
pemasukan nutrisi pada
klien dalam sehari
2. Mendorong keluarga agar
anaknya meningkatkan
porsi susu yang diminum
dan asupan makanan lain
seperti bubur promina
3. Mengevaluasi adanya
peningkatan asupan nutrisi
baik dari susu ataupun
makanan pendamping asi
seperti bubur promina

Pukul. 21.45 WIB


Subjektif :
Keluarga mengatakan
bahwa anaknya
sekarang minum susu
sebanyak 450 cc/hari
Keluarga mengatakan
akan terus
meningkatkan porsi susu
yang diminum dan
asupan makanan lain
seperti bubur promina

vike

Objektif :
Porsi minum klien
meningkat 130 cc/hari
Klien mau menghabiskan
dari porsi bubur
promina yang diberikan
sebanyak 3kali/hari
Analisa :
Masalah teratasi sebagian
Planning :
Dorong terus keluarga
agar anaknya
meningkatkan asupan
minum susu ataupun
makanan pendamping asi
lainnya

LAMPIRAN

75
Cm

73
Cm

10,2
Kg

7,7
Kg

Anda mungkin juga menyukai