MEKANIKA FLUIDA
DEBIT ALIRAN
Oleh:
Hildha Aryani
A1C015002
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Debit adalah satuan besar air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS).
Satuan debit yang digunakan adalah meter kubik per detik (m3/s). Debit aliran
adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang
melintang sungai persatuan waktu (Asdak, 2002). Debit aliran dapat dinyatakan
dengan persamaan :
Q = A. V
Keterangan :
Q = Debit Aliran (m3/s)
A = Luas penampang (m2)
V = kecepatan aliran (m/s)
Gerak fluida dinyatakan dengan mengikuti gerak tiap partikel di dalam
fluida. Hal ini sulit dilkaukan karena koordinatnya X, Y, Z dari partikel fluida
harus ditentukan dahulu sebagai fungsi dari waktu.
Leonard Euler (1907-1983), menyatakan bahwa rapat massa dan kecepatan
pada tiap titik di dalam suatu ruangan akan berubah terhadap waktu. Fluida
sebagai medan rapat massa dan medan vaktor kecepatan. Jika kecepatan tiap
partikel pada suatu titik tertentu adalah tetap, maka aliran fluida tersebut bersifat
lunak.
B. Tujuan
Mahasiswa dapat mengukur debit aliran air pada saluran terbuka.
Debit merupakan satuan besar air yang keluar dari daerah aliran sungai
(DAS). Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang
melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu (Asdak, 2002).
Gerak fluida dipelajari dalam ilmu hidrodinamika, yaitu ilmu yang
menpelajari tentang zat alir atau fluida yang bergerak (Saripudin, 2009).
Menurut Soebarkah (1978), faktor-faktor yang mempengaruhi debit air
adalah:
1. Hujan, intensitas hujan dan lamanya hujan mempengaruhi besarnya
infiltrasi, aliran air tanah, dan aliran permukaan tanah. Lama waktu hujan
sangat penting dalam hubungannya dengan lama waktu pengaliran air
hujan menuju sungai.
2. Topografi, daerah permukaan miring akan menyebabkan aliran permukaan
yang deras dan besar bila dibandingkan dengan daerah yang agak datar.
3. Geologi, jenis dan struktur tanah mempengaruhi kepadatan drainase.
Kepadatan drainase yang rendah menunjukkan secara relative pengaliran
melalui permukaan tanah yang panjang menuju saluran, kehilangan air
yang besar sehingga air saluran menjadi lambat.
4. Keadaan vegetasi, makin banyak pohon menyebabkan makin banyak air
yang lenyap karena evapotranspirasi maupun infiltrasi sehingga akan
mengurangi run off yang dapat mempengaruhi debit sungai.
III. METODOLOGI
A. Hasil
Keterangan :
A = Sekat ukuran kecil
B = Sekat ukuran sedang
C = Sekat ukuran besar
Percobaan I (sekat ukuran kecil)
Luas sekat (A)
A
=p.l
= 5,9 . 3,3
= 19, 47 cm2
= 19, 47 . 10-4 m2
Waktu (t)
t1
= 11,24 s
t2
= 11,05 s
t3
= 12,57 s
Kecepatan (v)
v
s
t
v1
1
11,24
v2
1
11,05
v3
1
12,57
=A. V
Q 1+Q 2+ Q3
3
504,273 . 10
3
=p.l
= 5,9 . 5
= 29,5 cm2
= 29,5 . 10-4 m
Waktu (t)
T1 = 27,26 s
T2 = 19,24 s
T3 = 23,04 s
Kecepatan (v)
v
s
t
v1
1
27,26
v2
1
19,24
v3
1
23,04
=A. V
Q 1+Q 2+ Q3
3
389,4 .106
3
=p.l
= 5,8 . 5,5
= 31,9 cm2
= 31,9 . 10-4 m
Waktu (t)
T1 = 20,02 s
T2 = 38,75 s
T3 = 21,19 s
Kecepatan (v)
v
s
t
v1
1
20,02
v2
1
38,75
v3
1
21,19
=A. V
Q 1+Q 2+ Q3
3
392,37 . 10
3
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mengetahui debit suatu aliran terbuka menggunakan pipa kaca yang
dialirkan air. Dengan menghanyutkan potongan daun pada saluran dapat diketahui
debitnya, yaitu dangan menghitung waktu tempuh daun pada pipa sepanjang 1
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2006.
8.
Metode
Pengukuran
Debit
Aliran.