Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

J DENGAN
MASALAH HIPERTENSI DI DESA TINGGIRAN II LUAR
KECAMATAN TAMBAN
BARITO KUALA

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas


PROFESI NERS STAGE KOMUNITAS dan KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun Oleh :
Pauzi Ansari
NPM: 01429 B-S1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


BANJARMASIN
2014

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Laporan

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. J dengan Masalah


Hipertensi di Desa Tinggiran II Luar Kecamatan Tamban
Kabupaten Barito Kuala.

Nama Mahasiswa

Pauzi Ansari

NPM

01429 B-S1.

Institusi

Sekolah

Tinggi

Ilmu

Kesehatan

Muhammadiyah

Banjarmasin.
Banjarmasin, September 2014
Mahasiswa
Pauzi Ansari
Menyetujui
CT

CI

Fahrin Azhari, S. Kep. Ns

Helmi, S. Kep. Ns

ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA

I.

Identitas Keluarga.
A. Kepala Keluarga.
1. Nama

: Tn. J

2. Umur

: 70 thn

3. Pendidikan

:-

4. Pekerjaan

: Petani

5. Agama

: Islam

6. Suku

: Banjar

7. Alamat

: Desa Tinggiran II Luar RT 5

B. Klien
1. Nama

: Ny. A

2. Umur

: 68 thn

3. Pendidikan

:-

4. Pekerjaan

: IRT

5. Agama

: Islam

6. Suku

: Banjar

7. Alamat

: Desa Tinggiran II Luar RT 5

C. Daftar Anggota Keluarga.

No

Nama Umur

L/P

Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Hub.
Klg

Tn. J

70 thn

Islam

Petani

Suami

Ny. A

68 thn

Islam

Petani

Isteri

D. Genogram.
1

Keterangan :
1 dan 2

: Keluarga Tn. A

A dan B

: Keluarga Ny. M
: Tinggal dalam 1 rumah
: Hubungan anak
: Hubungan saudara
: Hubungan perkawinan
: Perempuan
: Laki-laki

Tipe Keluarga
Keluarga Tn. J terdiri dari 6 anak tinggal terpisah dengan orang tua.
1. Pengambil keputusan
Pola pengambilan keputusan di dalam keluarga Tn. M biasanya dilakukan
berdasarkan keputusan kepala keluarga, dan untuk masalah tertentu,
pengambilan keputusan dengan musyawarah.
2. Hubungan dalam keluarga
Hubungan dalam keluarga terlihat harmonis, komunikasi berjalan dengan
baik.

E. Sosial Ekonomi

1. Pendapatan dan Pengeluaran


Pendapatan keluarga dalam 1 bulan tidak bisa ditentukan, karena
tergantung dari hasil pertanian, 500.000, tetapi pengeluaran keluarga
hanya untuk makan sehari-hari sehingga pendapatan dan pengeluaran
seimbang.
2. Sosial
Hubungan keluarga dengan masyarakat baik, bahkan di lingkungan
rumah mayoritas kerabat dekat. Tn. J tidak begitu aktif dalam kegiatan
masyarakat dalam kepengurusan masyarakat keluarga ini tidak ikut.
F. Pola Kebiasaan Keluarga
1. Nutrisi
Keluarga Tn. J memiliki kebiasaan makan 3 x sehari dengan waktu yang
tidak teratur, dengan makanan pokok nasi ditambah ikan, makan sayur
kadang-kadang saja.
2. Personal Hygiene
Keluarga ini mandi 2 x sehari yaitu pagi dan sore hari dengan memakai
sabun dan air sungai, gosok gigi 2 x sehari dengan menggunakan pasta
gigi, kebersihan anggota keluarga cukup.
3. Pola Rekreasi dan Hiburan
Hanya menonton tv dan kadang kerumah anaknya.
4. Kebutuhan Istirahat dan Tidur Keluarga
Lama tidur malam dalam sehari 5-6 jam, sedangkan pada siang hari kien
tidak tidur, klien mengatakan tidur malam nyenyak dan hanya terbangun
bila ingin BAK.
5. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan oleh keluarga ini adalah saling terbuka
dan berinteraksi dengan masyarakat disekitar rumahnya dengan
menggunakan bahasa banjar.

G. Data Keadaan Lingkungan

1. Karakteristik Rumah
Rumah milik sendiri, dari kayu, kamar tamu dan kamar tidur terpisah,
hanya ada 2 kamar tidur. Ruang makan merangkap jadi dapur, kamar
mandi dan WC didalam rumah. Penerangan lampu listrik, kalau cahaya
matahari masuk sangat banyak, ventilasi berupa pintu dan jendela, alat
transportasi keluarga adalah kapal, namun terkadang Tn. J lebih memilih
jalan kaki.
2. Sanitasi Lingkungan
a. Sumber Air Minum.
Air minum berasal dari air tadah hujan dan sungai yang ada di depan
rumah, air bisa di beri obat/tawas bisa juga tidak. Air yang digunakan
untuk minum dimasak sampai mendidih.
b. Sumber Air untuk Mencuci.
Air yang digunakan untuk mencuci adalah air sungai.
c. Pembuangan Air Limbah.
Pembuangan air limbah biasanya dilakukan keluarga di sungai.
d. Kebiasaan Mengelola Air Minum.
Air minum selalu dimasak sampai mendidih.
e. Pembuangan Kotoran BAB / BAK.
Keluarga ini memiliki kakus / WC didalam rumah.
f. Jarak Pembuangan Kotoran dengan Sumber Air Minum.
Keluarga dan masyarakat disekitar rumah Tn. J jarak pembuangan
dengan sumber air sudah kurang dari 10 meter.
g. Kebiasaan Membuang Sampah.
Keluarga ini membuang sampah dengan dibakar.
h. Letak Kandang Ternak Keluarga.
Keluarga memiliki hewan ternak dan jaraknya dengan rumah + 5
meter
i. Pemanfaatan pekarangan rumah.
Keluarga memiliki pekarangan rumah.

3. Sarana Kesehatan
Tempat meminta pertolongan kesehatan yaitu di Poskesdes yang ada di
RT 11, dan Puskesmas yang ada di desa Jelapat.
4. Riwayat dan Tahap Perkembangan
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Saat ini keluarga Tn. J mengalami saat yang nyaman, karena mulai
menuai padi, istrinya Ny. A sekarang menjadi tumpuan keluarga untuk
mencari nafkah yaitu dengan menjadi petani.
b. Tahap Perkembangan Keluarga Terpenuhi
Masih belum terpenuhi
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Riwayat kesehatan saat ini keluarga Tn. J kurang baik, dikarenakan
Tn. J menderita hipertensi.
d. Riwayat Kesehatan Sebelumnya
Sejak beberapa tahun yang lalu keluarga Tn. J sudah menderita
penyakit hipertensi sehingga bila nyeri kepala datang Tn. J hanya
beristirahat di rumah dan pergi ke Poskesdes bila ada uang.
H. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Apektif
Keluarga sangat rukun dalam berumah tangga dan sangat perhatian antar
anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan hidup bermasyarakat dengan baik, dengan
tetangga selalu ramah, walaupun keluarga jarang ikut acara yang diadakan
oleh masyarakat disekitar.
3. Fungsi Reproduksi
Dulu keluarga tidak ikut program KB.
4. Fungsi Ekonomi
Pendapatan keluarga hanya untuk makan sehari-hari, kebutuhan lainnya
sebagian dipenuhi oleh anak-anaknya.

5. Fungsi Perawatan Kesehatan


Keluarga jarang berobat sekarang, karena faktor biaya, apabila ada
keluarga yang sakit, hanya diberikan obat tradisional.
I. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan fisik umum (TTV) Tn. J tanggal 05 September 2014
Kesadaran CM,
TTV: TD: 180/100 mmHg, N: 82 x/m
R: 21 x/m, T: 36,0 C
2. Pemeriksaan fisik khusus
a. Kulit
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada lesi dan kelainan
pada kulit, kulit teraba hangat dengan T: 36,0 C.
b. Kepala dan Leher.
Bentuk simetris, tidak ada trauma pada kepala dan leher, pergerakan
baik, tidak ada pembesaran kelenjar Tiroid pada leher, kebersihan
cukup, kx dapat menggerakkan kepala ke segala arah.
c. Penglihatan dan Mata.
Struktur mata simetris, tidak terdapat peradangan dan pendarahan,
sklera tidak ikterik, fungsi penglihatan kurang baik karena pengaruh
usia, kx tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
d. Penciuman dan Hidung.
Struktur hidung tampak simetris, hidung tampak bersih, tidak ada
peradangan dan pendarahan pada hidung, fungsi penciuman baik.
e. Mulut dan Gigi.
Kebersihan mulut kurang baik, gigi sudah tidak lengkap, banyak gigi
yg berlubang, fungsi pengunyahan dan menelan baik.
f. Dada dan Pernafasan.
Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri tekan saat di palpasi, frekuensi
nafas 21 x/m.
g. Abdomen.
Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak ada
benjolan.

h. Ekstrimitas Atas dan Bawah.


Tidak terdapat keterbatasan gerak pada ekstrimitas atas maupun
bawah.
J. Harapan Keluarga
Keluarga sangat berharap sembuh dari penyakit yang diderita dan mendapat
pengobatan gratis dari puskesmas. Ingin sehat dan terbebas dari penyakit
hipertensi.

Analisa Data
1. Hipertensi

Masalah Kesehatan Dan


Keperawatan

Data

Tn. J mengatakan sering Masalah Kesehatan :


sakit kepala dan terasa Tn. J menderita penyakit Hipertensi
berat.

Masalah Keperawatan :

Tn. J mengatakan tinggi

Ketidak mampuan keluarga

tensinya pernah sampai

mengenal adanya masalah

210

berhubungan dengan tanda, gejala

TTV : TD : 180/100
mmHg
Tampak lelah

dan penyebab hipertensi.


Ketidakmampuan keluarga merawat
yang sakit berhubungan dengan
kurangnya

pengetahuan

prosedur perawatan

tentang

Rumusan Prioritas Masalah.


A. Hipertensi.
No
1

Kriteria
Sifat masalah :

Perhitungan

Skor

2/3 x 1

2/3

Ancaman

Pembenaran
Masalah sudah terjadi
harus segera di
tanggulangi agar tidak
berlanjut

Kemungkinan
masalah

1/2 x 2

dapat

Masalah hanya dapat di


atasi secara bertahap

diubah:
sebagian

Potensial
masalah

2/3 x 1

2/3

untuk

Masalah hipertensi tidak


bisa dihilangkan tetapi

diubah:

keluarga dapat atau yakin

cukup

mencegahnya

Menonjolnya

2/2 x 1

masalah:

Keluarga

merasa

ada

masalah dan perlu di

Masalah

berat

dan

harus

tanggulangi segera

ditangani
seegera
Total skor

B. Sanitasi Lingkungan yang Jelek

3 1/3

No
1

Kriteria
Sifat masalah :

Perhitungan

Skor

Pembenaran

2/3 x 1

2/3

Masalah belum terjadi

Ancaman

dan

akan

mengancam

apabila keluarga tidak


merubah kebiasaan yang
kurang sehat
2

Kemungkinan
masalah

x2

dapat

untuk mengatasi masalah

diubah :

kebiasaan yang kurang

Hanya

sehat ada tetapi perlu

sebagian
3

Sumber daya keluarga

Potensial
masalah

waktu yang lama


2/3 x 1

2/3

untuk

Kemungkinan
pendidikan

kepala

diubah :

keluarga yang rendah,

Cukup

sehingga
kurang

keluarga
mengerti

arti

penting dari kesehatan


lingkungan

Menonjolnya

0/2 x 1

Keluarga

tidak

masalah : tidak

merasakan masalah yang

dirasakan

ada

dan

mengetahui
yang terjadi
Total skor

2 1/3

Prioritas Masalah :
1. Anggota keluarga menderita Hipertensi dengan skor 3 1/3

tidak
masalah

2. Sanitasi lingkungan yang jelek dengan skor 2 1/3

Rencana Intervensi Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Tn. J

Hipertensi

1) Ketidakmampuan

1) Keluarga dapat

1) Setelah dua kali

Respon

1) Keluarga dapat

1)

Kaji

Verbal

menjelaskan

pengetahuan

keluarga mengenal

mengenal masalah

pertemuan

adanya masalah

hipertensi yang

diharapkan

kembali tentang

keluarga tentang

berhubungan

dialami keluarga

keluarga

tanda, gejala,

tanda, gejala,

dengan tanda,

mengetahui

penyebab, serta

penyebab, serta

gejala dan

tanda, gejala

akibat lanjut dari

akibat lanjut

penyebab

dan penyebab

penyakit

dari hipertensi.

hipertensi

serta akibat

hipertensi.

2) Menjelaskan

lanjut dari

kepada

hipertensi.

keluarga
tentang akibat
lanjut dari
hipertensi.
3) Berikan pujian
kepada
keluarga.

1) Kaji
2) Ketidakmampuan

2) Keluarga mengenal 2) Keluarga dapat

Respon

2) Keluarga dapat

pengetahuan

keluarga merawat

pengetahuan untuk

melakukan

Verbal dan

menjelaskan serta

keluarga tentang

yang sakit

melakukan

perawatan

psikomotor

dapat melakukan

tehnik

berhubungan

perawatan.

anggota

keluarga

perawatan

perawatan dan
pengobatan.

dengan kurangnya

keluarga yang

sederhana,

pengetahuan

sakit dengan

sehingga TD

tentang prosedur

benar

normal menjadi

dengan keluarga

di bawah 140/90

tentang

mmHg.

perawatan dan

perawatan

2) Diskusikan

pengobatan
sederhana,jelaskan juga
pentingnya olah
raga, diet dan
kontrol dengan
rutin.
Beri pujian
tentang
melakukan

perawatan
keluarga.
1) Kaji
2

Sanitasi

1) Ketidak mampuan

1) Setelah dilakukan

1)

Setelah

lingkungan yang

keluarga mengenal

3x kunjungan

dilakukan

kurang sehat /

masalah kesehatan

rumah selam 30

jelek

lingkungan yang

Respon

pengetahuan

mengetahui

keluarga

tindakan

betapa

tentang

menit keluarga

keperawatan :

pentingnya

kebersihan

dapat

dapat mengerti dan

Keluarga dapat

kebersihan

lingkungan

mempengaruhi

menjelaskan

mengetahui

lingkungan

kesehatan B.D

tentang pentingnya

betapa

ketidak tahuan

pembuangan

pentingnya

tampak bersih

sampah dan

keluarga tentang

sampah pada

kebersihan

dan rapi

limbah yang

pentingnya

tempatnya

lingkungan

kebersihan
lingkungan

verbal

1) Keluarga

2) Rumah selalu

air limbah
Keluarga ada
memiliki WC
Keluarga tidak

pembuangan

benar

Ada tempat
pembuangan

2) Beritahu cara

3) Anjurkan
3) Ada tempat

keluarga untuk

pembuangan air

membakar

limbah dan

sampah

keluarga
memiliki WC

4) Jelaskan akibat

membuang

4) Ada tempat

sanitasi

sampah di

pembuangan

lingkungan

sungai dan di

sampah

yang jelek /

sembarang

tidak sehat

tempat
1) Kaji
2) Ketidak mampuan

2) Setelah dilakukan

2)

Setelah

Respon

1) Keluarga dapat

pengetahuan

verbal

mengetahui

keluarga

keluarga membuat

3x kunjungan

dilakukan

keputusan untuk

rumah selama 30

tindakan

tentang

tentang hal-hal

mengatasi masalah

menit keluarga

keperawatan,

kebersihan

yang

sanitasi yang

dapat mengerti dan

keluarga dapat :

lingkungan yang

mempengaruhi

kurang sehat /

menjelaskan

Mengetahui

dapat

kesehatan

jelek B.D kurang

tentang pentingnya

tentang

mempengaruhi

informasi tentang

pengelolaan air

kebersihan

kesehatan

kebersihan

limbah yang baik

lingkungan

2) Keluarga dapat

lingkungan

2) Jelaskan akibat
sanitasi

yang dapat

membuat

lingkungan

mempengaru-

keputusan yang

yang jelek

hi kesehatan

tepat dalam

Tanyakan pada

menyelesaikan

keluarga tentang

masalah

sanitasi

Membuat
keputusan

yang tepat

lingkungan

dalam

yang baik

menyelesaikan
masalah

Implementasi Dan Evaluasi

No

Tanggal

Implementasi

Tanggal 5

1) Mengkaji pengetahuan

september

keluarga tentang tanda,

2014

gejala, penyebab, serta

Jam 15.00

akibat lanjut dari

WITA

hipertensi.

Evaluasi
Tanggal 6 September 2014
Jam 15.00 WITA :
Keluarga Ny. N dapat
mengerti tentang tanda

2) Mendiskusikan dengan

dan gejala serta

keluarga tentang

penyebab dan akibat

perawatan dan

dari hipertensi

pengobatan sederhana,

Keluarga mengerti

jelaskan juga pentinya

tentang pengobatan

olah raga, diet dan

sederhana dan

kontrol dengan rutin.

perawatan pada

3) Memberi pujian tentang

penderita hipertensi

melakukan perawatan

O :

keluarga.

Keluarga tampak
mengerti dengan apa
yang dijelaskan
A :
Masalah teratasi
sebagian
P :

Tanggal 5

1) Menjelaskan

Intervensi dilanjutkan

Tanggal 6 September 2014

September

pengertian sanitasi

2014

lingkungan dan

Jam 15.30

akibat yang

S :

ditimbulkan sanitasi

Keluarga Tn. U dapat

WITA

Jam 15.30 WITA :

lingkungan yang

menyebutkan tujuan

jelek atau tidak sehat

pembangunan
kesehatan

Paraf

2) Menganjurkan

Keluarga mengetahui

keluarga untuk selalu

pentingnya

memelihara

kebersihan

kebersihan

lingkungan, akibat

lingkungan sekitar

dari sanitasi

rumah

lingkungan yang jelek

3) Memberitahu dan

dan hal-hal yang

menganjurkan

mempengaruhi

membuang limbah ke

kesehatan lingkungan

tempat khusus seperti

O :

lubang yang dibuat

Tampak keluarga

4) Memberi tahu cara

kurang menyadari

membuang sampah

tentang pentingnya

yang benar (ditimbun

arti kebersihan (belum

lalu dibakar)

dibuat sarana
pembuangan air
limbah dan sampah)
Tampak keluarga ini

masih belum ada WC


A :
Masalah teratasi

sebagian
P :
Intervensi dilanjutkan

Penyuluhan Kesehatan
Judul

: Hipertensi

TIU

: Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga dapat mengetahui


tentang hipertensi.

TIK

1. Menyebutkan pengertian hipertensi


2. Menyebutkan penyebab hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
Materi

: Hipertensi

Metode

: Ceramah dan tanya jawab.

Media

: -

KBM

: 1. Menyampaikan tujuan.
2. Menjelaskan Materi.
3. Memberi kesempatan bertanya.

Evaluasi

: 1. Apa pengertian hipertensi


2. Hal-hal apa saja penyebab hipertensi
3. Apa tanda dan gejala hipertensi

Lampiran Materi
Materi :
Hipertensi
Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik 90 mmHg, atau bila pasien memakai obat anti
hipertensi. (Kapita Selekta Kedokteran, 2001).
Berdasarkan penyebabnya :
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya
atau disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 % kasus .
2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal, penyebab spesifiknya diketahui
terdapat sekitar 5 % kasus.
Efek letal dari hipertensi terutama disebabkan oleh tiga hal berikut :
1. Kelebihan beban kerja pada jantung, yang menimbulakan perkembangan
awal dari penyakit jantung kongestif, penyakit jantung koroner atau
keduanya, yang seringkali menyebabkan kematian akibat serangan jantung.
2. Tekanan yang tinggi seringkali menyebabkan robeknya pembuluh darah
utama di otak, yang diikuti oleh kematian pada sebagian besar otak, keadaan
ini disebut infark serebral, yang secara klinis dikenal dengan nama stroke .
Bergantung pada bagian otak mana yang terkena, stroke dapat menyebabkan
kelumpuhan, kebutaan, demensia, atau berbagai gangguan otak yang serius
lainnya.
3. Tekanan yang tinggi hampir selalu menyebabkan berbagai perdarahan pada
ginjal, yang menimbulkan kerusakan pada area ginjal, dan akhirnya terjadi
gagal ginjal, air kencing bercampur darah dan kematian. ( Buku ajar Fisiologi
Kedokteran, 1997 )
Faktor resiko hipertensi adalah faktor yang bila semakin banyak
menyertai penderita maka dapat menyebabkan orang tersebut akan menderita
tekanan darah tinggi yang lebih berat lagi. Ada faktor resiko yang dapat dihindari
atau dirubah dan ada juga yang tidak dapat dihindari. Faktor resiko yang tidak
dapat dihindari atau dirubah adalah keturunan/genetik, suku bangsa dan umur.

Berbagai macam faktor resiko yang dapat dihindari karena dapat memperberat
keadaan hipertensi antara lain makanan yang mengandung lemak dan kolesterol
tinggi, garam, makanan asin atau yang diasinkan, daging kambing, buah durian,
minuman alkohol yang berlebihan, makanan dan minuman yang mengandung
bahan pengawet, rokok, kopi, kegemukan (obesitas) dan stress (MKI. 2000 : 58).
Ada gejala yang tidak boleh diabaikan oleh penderita tekanan darah tinggi karena
gejala tersebut berhubungan dengan organ-organ yang menderita kerugian karena
hipertensi yang tidak terkendali, antara lain : serangan pusing, kekakuan,
kehilangan keseimbangan, sakit kepala pagi hari, penglihatan yang memburuk,
semuanya secara bersama-sama menunjukkan adanya masalah dengan peredaran
darah di otak. Kelumpuhan anggota badan, khususnya sebelah badan atau salah
satu bagian muka, atau salah satu tangan, atau kemampuan berbicara menurun
dapat menjadi tanda peringatan adanya stroke. Terengah-engah pada waktu
bekerja, dengan rasa sakit pada dada yang menjalar ke rahang, lengan, punggung
atau perut bagian atas, menjadi tanda permulaan nyeri dada. Susah nafas dapat
menjadi tanda yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi kegagalan jantung.
Sering bangun setiap malam untuk buang air kecil dan lebih banyak serta lebih
sering mengeluarkan urine siang hari dapat menjadi tanda pertama gangguan
ginjal (Tom Smith. 1986 : 144).
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis
yaitu penatalaksanaan non farmakologis dan farmakologis. Pengobatan non
farmakologis sama pentingnya dengan pengobatan farmakologis, terutama pada
hipertensi ringan, diantaranya dengan menurunkan berat badan dan mengurangi
asupan garam, menghindari merokok, minum alkohol, hiperlipedemia dan stress
(MKI. 2000 : 60).

Anda mungkin juga menyukai