Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KOMPENSASI MANAJEMEN
Kelompok 11 S1AK13A
Anggota :
1 Nelly Agustin
2 Novi Puspita Sari
3 Gilnag Prasetya Surya
(13080694057)
(13080694067)
(13080694075)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2015
Insentif keuangan artinya insentif yang diwujudkan dengan sejumlah uang kartal
kepada karyawan. Insentif keuangan itu sendiri dibedakan menjadi dua yaitu
insentif keuangan langsung yaitu pembayaran berbentuk uang pada karyawan
secara langsung dalam bentuk gaji atau upah, tunjangan ekonomi, bonus dan
komisi. Kedua, insentif keuangan tidak langsung yaitu semua penghargaan
keuangan yang tidak termasuk kompensasi keuangan langsung berupa program
asuransi tenaga kerja, pertolongan sosial, dan pembiayaan biaya sakit.
b. Insentif non keuangan
Insentif non keuangan merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada
karyawan bukan berupa uang tetapi berupa fasilitas atau pengembangan karir.
Insentif non keuangan juga dibedakan lagi menjadi dua yaitu Insentif non
keuangan mengenai pekerjaan dan insentif non keuangan berkaitan dengan
lingkungan pekerjaan.
Cara pemberian insentif juga dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Insentif formal
Insentif formal adalah insentif yang ditentukan berdasarkan tujuan, wewenang,
tanggung jawab, standar, metode dan frekuensi pengukuran kinerja tertentu secara
formal. Contoh : gaji, tunjangan, bonus
b. Insentif informal
Insentif informal adalah insentif yang ditentukan berdasarkan pengakuan kinerja
oleh kelompoknya. Contoh : pujian
Penemuan Penelitian atas Insentif Organisasional
Hasil riset terhadap insentif menunjukkan, bahwa :
a. Para individu cenderung lebih termotivasi oleh insentif positif daripada insentif
negatif sehingga sistem pengendalian manajemen sebaiknya berorientasi pada insentif
positif.
b. Insentif pribadi sifatnya situasional. Insentif moneter merupakan salah satu alat untuk
memuaskan kebutuhan tertentu, namun pada level kepuasan tertentu, insentif non
moneter lebih penting.
c. Jika manajemen puncak memandang bahwa sistem pengendalian manajemen penting,
maka manajer pengoperasian juga memandangnya penting.
d. Para individu sangat termotivasi jika menerima laporan umpan balik mengenai
kinerjanya.
e. Efektivitas insentif menurun dengan cepat jika jarak waktu antara tindakan dan
pemberian insentif terlalu lama.
f. Motivasi lemah jika seseorang berpendapat bahwa insentif terlalu mudah. Motivasi
kuat jika tujuan memungkinkan dapat dicapai melalui usaha keras.
g. Insentif sangat memotivasi jika para manajer berpartisipasi secara aktif beserta para
atasannya dalam menyusun anggaran, standar atau tujuan.
Karakteristik dari Rencana Kompensasi Insentif
Total paket kompensasi manajer terdiri dari tiga komponen yaitu gaji, benefit atau
manfaat dari perusahaan dan kompensasi insentif. Kompensai para manajer dalam
perusahaan besar cenderung lebih tinggi daripada kompensasi pada perusahaan kecil dan
kompensasi dalam suatu perusahaan cenderung bersaing dengan perusahaan lain yang berada
pada industri yang sama.
Ketiga komponen tersebut saling mengisi dan tergantung, namun kompensasi insentif
banyak berhubungan dengan fungsi (proses) pengendalian manajemen. Dalam paket
kompensasi, seorang karyawan mungkin saja menerima gaji yang yang tidak begitu besar
namun mendapat fasilitas dan bonus yang menarik. Kemungkinan lainnya, seseorang bisa
mendapat gaji yang tinggi tetapi dengan fasilitas dan insentif yang tidak begitu besar.
Tiga komponen tersebut bersifat independen tetapi kompensasi insentif berhubungan
secara spesifik kepada fungsi kontrol manajemen. Paket kompensasi akan efektif untuk
dijadikan alat pengendalian bila berhasil mengarahkan karyawan untuk meningkatkan
kualitas kerja, memotivasi karyawan untuk memberikan yang terbaik serta dapat memberikan
sentuhan pribadi bagi karyawan sehingga karyawan merasa selaras dengan tujuan organisasi.
Rencana kompensasi insentif dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Rencana Insentif Jangka Pendek
Rencana insentif jangka pendek adalah rencana insentif yang didasarkan atas
pencapaian kinerja dalam tahun tertentu. Bonus dalam rencana insentif jangka
pendek biasanya dibayarkan dalam bentuk kas
b. Rencana Insentif Jangka Panjang
Rencana insentif jangka panjang adalah rencana insentif yang didasarkan atas
pencapaian kinerja jangka panjang. Rencana insentif jangka panjang biasanya
berhubungan dengan harga saham biasa perusahaan. Bonus dalam rencana insentif
jangka panjang biasanya dalam bentuk hak untuk membeli saham biasa
perusahaan.
Rencana Insentif Jangka Pendek
Rencana insentif jangka pendek biasanya mencakup tiga hal yaitu total kantong bonus,
carryover, dan kompensasi ditunda.
Opsi saham adalah bonus dalam bentuk hak untuk membeli sejumlah lembar
saham di masa depan dengan harga yang disetujui pada saat opsi dilakukan (biasanya
di bawah harga saham pada saat opsi digunakan). Manfaat motivasional utama dari
rencana opsi saham adalah bahwa rencana tersebut mengarahkan energi manajer ke
arah kinerja jangka panjang maupun jangka pendek dari perusahaan tersebut.
Manajer hanya akan memperoleh keuntungan jika ia menjual saham tersebut
pada harga yang melebihi harga pasar saham. Dalam suatu rencana opsi saham
manajer ekuitas diberi hak untuk meyimpan saham, bahkan jika mereka
meninggalkan perusahaan, dan suatu keuntungan yang dapat mereka peroleh kapan
pun mereka memutuskan untuk menjual saham tersebut. Tetapi banyak opsi saham
adalah untuk saham terbatas. Manajer tidak diperbolehkan untuk menjual saham ini
selama suatu periode waktu tertentu setelah saham tersebut diperoleh.
2. Saham Phantom
Saham phantom adalah sejumlah saham yang diberikan kepada manajer
sebagai suatu penghargaan untuk tujuan pembukuan atau secara akuntansi saja karena
tidak mempunyai biaya transaksi.
3. Hak Apresiasi Saham
Suatu hak apresiasi saham adalah suatu hak untuk menerima pembayaran uang
tunai berdasarkan peningkatan dalam nilai saham dari saat pemberian penghargaan
sampai suatu tanggal tertentu di masa depan. Hak apresiasi saham dan saham fantom
adalah jenis bonus tunai ditunda di mana jumlah bonus merupakan suatu fungsi dari
harga pasar dari saham perusahaan. Dibandingkan dengan bonus tunai yang
dibayarkan pada saat ini, keduanya melibatkan ketidakpastian dalam kedua arah
mengenai jumlah akhir yang dibayarkan.
4. Saham Kinerja
Suatu rencana saham kinerja memberikan sejumlah saham ke seorang manajer
ketika tujuan jangka panjang tertentu telah terpenuhi. Biasanya tujuannya adalah
untuk mencapai persentase pertumbuhan tertentu dalam laba per saham selama
periode tiga sampai lima tahun. Oleh karena itu rencana ini tidak dipengaruhi oleh
harga saham. Keunggulan dari rencana ini dibandingkan dengan opsi saham adalah
bahwa eksekutif dapat mengendalikan, paling tidak sebagian. Selain itu penghargaan
tersebut tidak bergantung pada peningkatan dalam harga saham, meskipun
peningkatan dalam laba kemungkinan besar akan menyebabkan terjadinya
peningkatan dalam harga saham. Rencana ini memiliki keterbatasan dari mendasarkan
bonus pada ukuran-ukuran kinerja akuntansi. Dalam beberapa kondisi, tindakan yang
diambil oleh eksekutif korporat untuk memperbaiki laba per saham mungkin tidak
memberikan kontribusi pada nilai ekonomi dari perusahaan.
5. Unit Kinerja
Dalam suatu rencana unit kinerja, suatu bonus tunai dibayarkan ketika target
jangka panjang tertentu telah dicapai. Rencana ini dengan demikian menghubungkan
aspek-aspek dari hak apresiasi saham dan saham kinerja. Rencana ini terutama
berguna di perusahaan-perusahaan yang hanya memiliki sedikit atau tidak sama sekali
saham yang diperdagangkan secara publik. Target jangka panjang harus ditetapkan
secara hati-hati agar rencana ini dapat berhasil.
Kompensasi CEO
Kompensasi CEO biasanya didiskusikan oleh komite kompensasi dewan komisaris
setelah CEO tersebut mempresentasikan rekomendasi untuk kompensasi bawahannya. Sikap
umum CEO terhadap persentase yang sesuai untuk kompensasi insentif di suatu tahun
sangatlah jelas dari persentase ini. Dalam kondisi umum, komite tersebut mungkin hanya
menerapkan persentase yang sama untuk kompensasi CEO tersebut.
Kenaikan gaji
Bonus
Fasilitas, dll
Kemungkinan promosi
Peningkatan tanggungjawab
Peningkatan otonomi
Lokasi geografis
Pengakuan
- Margin kontribusi
- Definisi laba
- Definisi investasi
- Pilihan antara tingkat pengembalian EVA.
b) Penyesuaian untuk Faktor-Faktor yang tidak dapat Dikendalikan
Perusahaan harus menentukan penyesuaian apa yang akan mereka lakukan untuk
faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan. Biasanya mereka menyesuaikan terhadap
dua jenis pengaruh :
-
Menghilangkan beban yang diakibatkan oleh keputusan yang dibuat oleh eksekutif
diatas tingkat unit bisnis.
Hal yang akan mendorong tindakan jangka pendek yang tidak sesuai dengan
kepentingan jangka panjang perusahaan.
menentukan bonus lebih dipilih hampir semua unit, jika dalam situasi semacam itu maka
indikator numerik dari kinerja unit bisnis menjadi kurang valid. Jenis situasi ini
kemungkinan besar terjadi dalam kondisi-kondisi berikut :
-
Ketika manajer unit bisnis mewarisi masalah yang diciptakan oleh pendahulunya.
Ketika unit bisnis sangat bergantung satu sama lain, sehingga kinerja dipengaruhi oleh
keputusan individu-individu dari luar.
Ketika strategi tersebut memerlukan perhatian yang lebih besar pada perhatian jangka
panjang.
Teori Agensi
Teori agensi mengeksplorasi bagaimana kontrak dan insentif ditulis
untuk memotivasi individu-individu untuk mencapai keselarasan tujuan.
Teori
ini
menggambarkan
faktor-faktor
utama
yang
sebaiknya
atas
kepentingannya
sendiri,
tindakan
oleh
karena
individu
itu
di
timbul
netral
terhadap
risiko,
sedangkan
agen
enggan
kekayaan
atau
kemampuannya
sehingga
informasi
yang
salah
pada
prinsipal.
Risiko
moral
mendesain
tindakan-tindakan
untuk
meningkatkan
ditanggung
sistem
agen.
membatasi
atau
Prinsipal
dengan
agen
biaya
mengorbankan
yang
mendesain
tindakan-tindakan
kesejahterahannya
principal
pengendalian
sistem
dalam
yang
kepentingan
dapat
harus
principal.
keuangan,
kepatuhan
dan
kinerja
agen.
Audit
kinerja
membentuk
pengaudit
internal
yang
berada
para
manajer
unit
bisnis
dapat
mencakup
audit
dengan
baik.
Namun,
jika
tugas-tugas
tidak
dapat
memotivasi
agen
untuk
bekerja
dengan
baik
berdasar
memotivasi
agen
untuk
bekerja
bagi
kepentingan
secara
individual
dalam
meningkatkan
harga
saham