Anda di halaman 1dari 9

PEMBELAJARAN MENYENANGKAN DENGAN METODE

DISKUSI
Nur Diana Maulida dan Hamidah Ghoziah Akbar
Email : dianamaulida01@gmail.com

ABSTRAK
Mengajar adalah seni membantu siswa untuk belajar. Semua pengajaran yang baik ditandai
dengan metode pengajaran yang tepat. Pembelajaran menyenangkan atau Joyful learning merupakan
suatu proses belajar atau pengalaman yang akan membuat siswa merasa senang dalam proses
belajar. Salah satu model pembelajaran yang menyenangkan ialah dengan menggunakan metode
diskusi. Metode diskusi memiliki banyak tipe yakni, Round, Three Minutes Each Way, Buzz-group,
Panel, Symposium, Caologium, Informal-debate, dan Fish bowl. Metode ini dapat diimplikasikan
apabila mempermasalahkan minat dan perhatian siswa, masalah memiliki banyak kemungkinan
jawaban, berpikir logis, dan usaha memperbandingkan. Metode diskusi ini memiliki banyak
kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran yakni menciptakan suasana kelas yang lebih hidup,
mudah dipahami, merangsang kreatifitas berfikir, dan melatih sikap, sedangkan untuk kekurangannya
yakni waktu yang dibutuhkan cukup panjang dan membutuhkan pengendalian guru. Penerapan
diskusi dalam pembelajaran yakni peserta didik harus siap dalam forum diskusi, tetap objektif,
berpikir terbuka, dan menerima pendapat atau ide orang lain namun tetap berpikir independen.
Begitu juga respon siswa dalam pembelajaran diskusi, siswa dapat terlibat aktif, menunujukkan sikap
bekerjasama, interaktif dan menyenangkan dengan tantangan hal-hal baru.

Kata kunci : Pembelajaran Menyenangkan, Metode Diskusi, Diskusi

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan primer terkait peranan pendidikan dalam
memperbaiki masa depan anak cucu bangsa Indonesia. Indikator suatu bangsa yang
dikatakan berhasil dan maju adalah negara yang mutu pendidikannya baik sehingga
melahirkan generasi penerus yang unggul dan berkualitas. Berdasarkan hal tersebut
setiap negara berusaha untuk unggul dalam bidang pendidikan untuk mempersiapkan
sumber daya manusia yang kompetitif dan berkualitas. Dalam menciptakan mutu
pendidikan yang berkualitas, seorang guru penting untuk menciptakan paradigma baru
untuk menghasilakan praktik terbaik selama proses pembelajaran. Artinya, seorang guru

harus mampu menguasai bahan ajar dan strategi pembelajaran, agar segala upaya
peningkatan pendidikan akan tercapai.
Banyak mata pelajaran di SMA yang sebagian besar berisi konsep-konsep teoritis
sehingga untuk menguasainya banyak memerlukan memori otak untuk menghafal,
karenanya proses pembelajaran terkesan sebagai suatu kondisi yang kurang
menyenangkan. Proses pembelajaran yang baik harus dapat menarik minat siswa SMA
untuk memiliki keinginan belajar yang besar, namun dengan suasana yang
menyenangkan. Melalui proses pembelajaran yang kurang persuasif pada dasarnya dapat
menurunkan motivasi siswa terhadap belajar karena memori otak mereka dipenuhi
dengan tugas sekolah dan hafalan teoritis yang kurang praktis. Hal tersebut sesuai
dengan pernyataan dari menteri pendidikan bapak Anis Baswedan yang kami kutip dari
liputan6.com (13 nov 2014) menyatakan bahwa pendidikan harus menjadi sesuatu yang
membahagiakan. Melihat situasi yang demikian, perlu kiranya dilakukan suatu strategi
pembelajaran yang mampu mengubah minat peserta didik terhadap metode pembelajaran
yang menyenangkan, atau sering disebut Joyful learning. Banyakl bentuk pembelajaran
joyfu learning yang dikembangkan, beberapa diantaranya mengajarkan materi yang
dikemas dalam bentuk puisi dan lagu untuk menghafal konsep yang telah dipelajari
mengemas materi dalam bentuk, diskusi, teka-teki, permainan, maupun kuis berhadiah
dan lain sebagainya.
Pembelajaran menyenangkan atau Joyful learning merupakan suatu proses belajar
atau pengalaman yang akan membuat siswa merasa senang dalam proses belajar
(Parisamvad, 2014). Kata sifat senang atau gembira adalah menyenangkan yang juga
menggambarkan semacam perasaan, mengekspresikan dan menyebabkan seseorang
menjadi senang membantu perkembangan perasaan menjadi lebih baik.
Semua anak berhak mendapatkan kesuksesan dan peluang untuk bernasib baik
dengan memberikan keyakinan bahwa semua sekolah memenuhi standar akademik
yang menumbuhkan sekolah masa depan dan kesuksesan. Berdasarkan pengamatan
menunjukkan masih banyak sekolah dengan proses pembelajaran di SMA yang dikemas
kurang menarik bagi siswanya, sehingga joyful learning dapat menjadi salah satu
alternatif dalam penciptaan pembelajaran yang menarik. Berdasarkan uraian di atas maka
tujuan dari dibuatnya makalah ini untuk mengetahui proses pembelajaran yang
menyenangkan dengan menggunakan metode diskusi. Sehingga dapat memberikan

manfaat yaitu dapat menambah khasanah keilmuan tentang metode pembelajaran yang
dapat diterapkan untuk pembelajaran di sekolah untuk menciptakan kondisi
menyenangkan dengan menggunakan metode diskusi.
DEFINISI PEMBELAJARAN MENYENANGKAN
Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang mengacu pada
dua aktivitas yaitu mengajar dan belajar. Aktivitas mengajar berkaitan dengan apa yang
dilakukan oleh guru dan aktivitas belajar berkaitan dengan siswa. Seperti yang telah
diuraikan diatas bahwa banyak mata pelajaran di SMA yang sebagian besar berisi konsepkonsep teoritis sehingga untuk menguasainya tidak terkecuali pada pembelajaran Biologi
yang banyak memerlukan memori otak untuk menghafal. Mengingat demikian maka tidak
mungkin disimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih favorit dari pada
metode belajar mengajar yang lain dalam usaha mencapai semua tujuan pembelajaran. Oleh
karena itu perlu kiranya dilakukan strategi pembelajran yang mampu mengubah minat peserta
didik terhadap mata pelajaran yang memiliki karakteristik tersebut, salah satunya dengan
menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan atau sering disebut Joyful learning.
Pada saat ini di berbagai negara sedang mengembangkan Joyful learning dan
Meaningful learning, yaitu menciptakan kondisi pembelajaran sedemikian rupa sehingga
siswa menjadi lebih betah dikelas karena pembelajaran yang dilakukan menyenangkan dan
bermakna. Menurut kohn (2004) dalam parisamvad (2014) menyatakan bahwa Ketika siswa
terlibat dan termotivasi dan merasa stres minimal, maka informasi akan mengalir dengan
bebas dan mereka mencapai tingkat kognitif lebih tinggi, membuat hubungan, dan
pengalaman "aha. Pembelajaran seperti datang tidak dari ruang kelas yang tenang dan
diarahkan, tetapi dari ruang kelas dengan suasana penemuan yang riang. Pembelajaran
menyenangkan (joyful learning) adalah pembelajaran yang membuat anak didik tidak takut
salah, ditertawakan, diremehkan, tertekan, tetapi sebaliknya anak didik berani berbuat dan
mencoba, bertanya, mengemukakan pendapat/gagasan, dan mempertanyakan gagasan orang
lain. Dalam belajar pendidik harus menyadari bahwa otak manusia bukanlah mesin yang
dapat disuruh berpikir tanpa henti, sehingga perlu pelemasan dan relaksasi. Menciptakan
suasana yang menyenangkan dapat dilakukan dengan membuat pembelajaran yang relaks
(tidak tegang), lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, mengaitkan materi ajar
dengan kehidupan mereka, belajar dengan balutan humor, dorongan semangat, dan pemberian
jeda berpikir.
DISKUSI

Diskusi adalah salah satu metode yang paling banyak digunakan dan belajar dalam
bekerjaasama. Ini merupakan jenis kerja sama tim , berdasarkan prinsip pengetahuan, ide-ide,
dan kerjasama antar anggota tim. Mengajar dengan diskusi akan dapat efektif dalam
membantu siswa menerapkan atau mengutarakan suatu ide dan berpikir kritis tentang apa
yang mereka pelajari. Hal ini penting untuk menjelaskan tentang tujuan dari kegiatan diskusi
dan bagaimana hal itu diterapkan.
Kata diskusi berasal dari bahasa latin, yaitu, discussus yang berarti to examine.
Discussus terdiri dari akar kata dis dan cuture. Dis artinya terpisah, sementara,
cuture artinya menggoncang atau memukul. Secara etimologi, discuture berarti suatu
pukulan yang memisahkan sesuatu. Atau dengan kata lain membuat sesuatu menjadi jelas
dengan cara memecahkan atau menguraikannya.
Menurut Rahman (2011) menyatakan bahwa diskusi merupakan proses dua orang atau
lebih mengungkapkan , mengklarifikasi dan kelompok pengetahuan, pengalaman, pendapat,
dan perasaan.
Lowman ( 1987) dalam Rahman (2011) menyoroti titik pandang bahwa interaksi yang terjadi
antara guru dan siswa disebut diskusi.
Sedangkan menurut Gage and Berliner, (1988) dalam Rahman (2011) diskusi adalah forum di
mana siswa dapat berlatih mengekspresikan diri dengan jelas dan nyata,mendengar berbagai
bentuk ekspresi dari ide yang sama dapat mengambil, dan mengkritik dan mengevaluasi
perkiraan sebuah pernyataan yang memadai .
Macam-Macam Diskusi
Model Pembelajaran diskusi merupakan salah satu model pembelajaran yang sering
digunakan guru dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran diskusi memiliki banyak
tipe yang dikembangkan sesuai dengan kondisi peserta didik dan tuntutan pembelajaran yang
harus dicapai. Berdasarkan hal tersebut macam-macam model diskusi antara lain :
a. Round, suatu diskusi dimana anggota kelompok tidak lebih dari 20 (dua puluh) orang
yang duduk membentuk suatu lingkaran dan saling berhadapan. Dengan metode diskusi
ini diharapkan setiap anggota dapat memberikan tanggapannya terhadap pertanyaan
dari anggota lain (Surgenor, 2010).
b. Three Minutes Each Way, metode diskusi ini menekankan bahwa setiap anggota wajib
mengemukakan pendapat dan ide mereka, dan setiap sesinya hanya diberikan waktu
selama 3 menit yang harus dipatuhi dengan disiplin (Surgenor, 2010).

c. Buzz-group, suatu kelompok besar dibagi menjadi 2 (dua) sampai 8 (delapan)


kelompok yang lebih kecil, kelompok kecil ini diminta melaporkan apa hasil diskusi itu
pada kelompok besar dan mendapatkan mendapatkan umpan balik (Surgenor, 2010). .
d. Panel, pada panel dimana satu kelompok kecil (antara 3 sampai 6 orang) mendiskusikan
suatu subyek tertentu mereka duduk dalam susunan semi lingkaran dihadapakan pada
satu kelompok besar peserta lainnya (Rahman,et all, 2011).
e. Symposium, teknik ini menyerupai panel, hanya sifatnya lebih formal. Dalam teknik ini
peranan moderator tidaklah seaktif seperti pada panel. Moderator lebih banyak
mengkordinir pembicaraan saja. Teknik symposium kadang-kadang mengalami
kesulitan disebabkan oleh pertama, sukar menemukan penyanggah yang mampu
mempersiapkan bahan bahasan itu secara ringkas dan komprehensif. Kedua, fungsi atau
peranan moderator dalam symposium tidak sama aktifnya seperti dalam panel, sehingga
jalannya symposium sering tampak kurang lancar. Ketiga, sukar sekali mengendalikan
sambutan- sambutan, sehingga kerap kali memperpanjang waktu yang sudah
ditentukan. Namun demikian teknik symposium memiliki keunggulan pula dalam
penggunaannya. Teknik ini membahas hal-hal yang aktual, dan memberi kesempatan
pada pendengarnya untuk berpartisipasi aktif.
f. Caologium, adalah cara berdiskusi yang dijalankan oleh satu atau beberapa orang
narasumber, yang berpendapat, menjawab pertanyaan- pertanyaan, tetapi tidak dalam
bentuk pidato. Dalam bentuk wawancara dengan narasumber tentang pendapatnya
mengenai suatu masalah, kemudian mengundang pertanyaan-pertanyaan tambahan dari
para pendengar.
g. Informal-Debate, dalam diskusi ini dilaksanakan dengan membagi kelompok menjadi
dua tim yang sama kuat dan jumlahnya agar seimbang. Kedua tim ini mendiskusikan
subjek yang cocok untuk diperdebatkan dengan tidak menggunakan banyak peraturan,
sehingga jalannya perdebatan lebih bebas.
h. Fish Bowl, dalam diskusi ini terdiri dari seorang moderator dan satu atau tiga
narasumber pendapat, mereka duduk dalam susunan semi lingkaran berderet dengan
tiga kursi kosong menghadap kelompok. Kemudian moderator memberikan pengantar
singkat dan diikuti dengan meminta kepada peserta dengan sukarela dari kelompok
besar, untuk menduduki kursi yang kosong yang ada didepan mereka (Surgenor, 2010).
Masalah Yang Dapat Di Implikasikan Dengan Metode Diskusi

Menurut Sari (2008) dalam skripsinya yang berjudul Efektifitas metode diskusi dalam
pembelajaran biologi kelas x ma uswatun hasanah semarang menyatakan bahwa Diskusi baik
dilaksanakan bila dalam suatu pembelajaran mempermasalahkan:
1. Hal-hal yang menarik minat dan perhatian siswa/urgen. Siswa akan memiliki motivasi
yang kuat dalam memecahkan soal, kalau mereka berminat menaruh perhatian terhadap
masalah itu.
2. Masalah itu harus mengandung banyak kemungkinan jawaban dan masing-masing
jawaban dapat dijamin kebenarannya.
3. Harus merancang pertimbangan,

kemampuan

berpikir

logis

dan

usaha

memperbandingkan.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi
Diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang mudah diterapkan namun
tidak semua materi dapat diajarkan dengan menggunakan metode tersebut karena setiap
materi memiliki karakteristik dan tujuan tertentu. Sama halnya dengan metode pembelajaran
lainnya menurut (Muflihah,2012) penerapan diskusi juga memiliki kelebihan dan kekurangan
yang diuraikan sebagai berikut :
a. Kelebihan diskusi
Dapat menciptakan suasana kelas yang lebih hidup karena siswa dapat dilatih untuk

fokus terhadap masalah yang disajikan.


Siswa mengikuti proses berfikir hingga kesimpulan sehingga capaian diskusi dapat

dengan mudah di pahami siswa.


Merangsang kreatifitas berfikir peserta didik dalam bentuk ide-ide dan gagasan untuk

memecahkan masalah.
Melatihkan sikap untuk menghargai pendapat orang lain, memperluas wawasan dan

melatihkan kebiasaan bermusyawarah untuk mencapai keputusan bersama.


Menumbuhkan sikap sosial yang baik antar sesama.
Melatihkan untuk senantiasa disiplin dan menghargai pendapat orang lain dengan

sadar.
b. Kelemahan Diskusi
Waktu yang dibutuhkan untuk diskusi cukup panjang. Sehingga hasil yang dicapai

secara mufakat akan sulit diduga.


Membutuhkan pengendalian dari guru karena dalam proses diskusi terkadang
menyimpang dari topik utama.

Penerapan Diskusi Dalam Pembelajaran


Di dalam pembelajaran yang menerapkan model diskusi baik guru maupun siswa
memiliki peranan penting agar diskusi dapat berjalan dengan baik dengan tujuan menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan. Peran guru dalam proses diskusi menurut (Rahman,et all,
2011), antara lain :
Mengajukan pertanyaan, menyajikan masalah, dan klarifikasi atau meminta anggota
kelompok untuk menjelaskan apa yang telah disampaikan.
Meringkas poin-poin utama dalam diskusi dan menjaga diskusi yang relevan dan
progresif.
Membantu kelompok untuk menggunakan dan membangun gagasan orang lain, dan
menentukan prioritas-prioritas dalam pembahasan.
Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membangun kebiasaan refleksi merupakan
kegiatan guru dalam diskusi untuk mendorong anggota pasif kelompok untuk
berpartisipasi. Melalui pengajaran tersebut seorang guru dapat membawa kelompok
diskusi dalam lingkungan yang ramah tanpa selalu setuju atau tidak setuju dengan
satu sama lain dan pembelajaran yang tercipta menjadi menyenangkan.
Selain peran guru, untuk menciptakan pembelajaran menyenangkan dan efektif dengan
metode diskusi menurut (Rahman,et all, 2011) dalam penerapan pembelajarannya dapat
beracuan pada pedoman sebagai berikut:

Peserta harus datang siap dan untuk sesi diskusi serta dalam proses diskusi siswa
harus mendengarkan dengan penuh perhatian ketika orang lain sedang menyampaikan

argumentasinya.
Peserta harus tetap objektif, berpikiran terbuka, menghindari emosional dan harus

memberikan kontribusi mereka berupa ide-ide atau pendapat nya.


Peserta harus menghormati dan menerima pendapat atau ide orang lain tapi tetap

berpikir independen.
Peserta harus berbicara keras dan jelas dan harus meminta klarifikasi dari ide-ide yang

tidak dipahami.
Salah satu anggota atau kelompok tidak diizinkan untuk mendominasi diskusi.
Kelompok harus memiliki keyakinan pada kemampuan mereka untuk sebuah
keputusan yang mufakat.

Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Dengan Diskusi

Diskusi merupakan salah satu model atau metode pembelajaran yang dapat diterapkan
secara efektif pada saat proses belajar mengajar berlangsung karena banyaknya tipe dari
diskusi yang dapat disesuaikan dan mudah diterapkan dalam kelas dengan tujuan dapat
meciptakan pembelajaran yang menyenangkan namun tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Dengan menggunakan metode diskusi selain pengetahuan, kemampuan lain yang dimiliki
siswa seperti sikap dan keterampilan dapat diamati secara langsung. Menurut (Linnell,et all,
2007) dengan menerapkan metode diskusi yang difasilitasi oleh teknologi dapat memberikan
dampak atau respon yang positif antara lain :
Siswa dapat terlibat aktif selama proses diskusi.
Siswa dapat menunjukkan sikap saling bekerjasama dalam memecahkan masalah

masalah baru yang disajikan.


Siswa yang pasif menunjukkan sikap yang lebih interaktif dan terlibat aktif dalam

kegiatan diskusi.
Pembelajaran berlangsung lebih interaktif dan menyenangkan dengan tantangan
hal-hal yang baru.

Berdasarkan respon tersebut diketahui bahwa dengan penerapan metode diskusi, dapat
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, sehingga dapat melatihkan siswa untuk
lebih berani dalam mengutarakan pendapatnya, serta dapat melatihkan siswa agar memiliki
banyak kemampuan, baik pengetahuan, sikap maupun keterampilannya.
SIMPULAN
Simpulan dari uraian makalah di atas adalah sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi ini dapat diterapkan sebagai
salah satu metode yang dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan
dengan melihat dari macam-macam metode diskusi yang dapat diterapkan yaitu, Round,
Three Minutes Each Way, Buzz-group, Panel, Symposium, Caologium, Informal-debate, dan Fish
bowl.

2. Selain itu metode ini juga dapat diterapkan dengan melihat kelebihan dan kekurangan,
masalah yang dapat diimplikasikan dengan metode diskusi, penerapan diskusi dalam
pembelajaran, serta respon siswa terhadap pembelajaran dengan diskusi menurut
Linnell,et all, (2007).
REFERENSI
Dogra Bharti.2009. Constructivist Classroom Activities for Biology Learning. Army Institute
of Education India

Muflihah.2012. Pengaruh Metode Buzz Group Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Pada Kelas VII SMP Negeri 2
Ciledug.Skipsi. Fakultas Tarbiyah. IAIN Syekh Nurjati. Cirebon.
Linnell, Natalie, dkk. 2007. Supporting Classroom Discussion with Technology: A Case
Study in Environment Science. Jurnal. University Of Washington.
Rahman, Fazalur, dkk. 2011. Impact of Discussion Method on Student Performance. Jurnal.
Allama Iqbal Open University Islamabad.
Sari, I. Rahmawati. 2008.Efektifitas Metode Diskusi dalam Pembelajaraan Biologi kelas X
MA Uswatun Hasanah Semarang. Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas Tarbiyah:
Semarang.
Surgenor, Paul.2010. Large and Small Group Teaching. E-book.www.ucd.ie
Tillery, Megan. Active Learning Techniques for Biology. E-book. Patrick Henry Community
College.

Anda mungkin juga menyukai