Bidang =
Rekayasa/Teknologi
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN DOSEN MUDA “SATEKs”-UNSRI
STUDI PERHITUNGAN CADANGAN BATUKAPUR PADA
QUARRY PUSAR PT. SEMEN BATURAJA (Persero) DENGAN
METODE CROSS SECTION DAN SOFTWARE Si URPAC 6.0.3
Sa
Oleh
Wenny Herlina,ST,MT
Dibiayai dari Dana DIPA Lembaga Penelitian Universitas sesuai Surat
Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Penelitian Dosen Muda SATEKs Unsri
Nomor 0320a/UN9.4.2.1/LK/2011 Tanggal 13 Juni 2011
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA.
2011HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN ARIUR PEXELT LEAN DOSEN
MUDA SATERS ONSRE TS 2011
1 tedut Penelitian
Inu Penelitian
Keita Peneliti
a. Nama lengkap dan gelar
b Jenis Kelamin
oN
4 Jabatan Fangsional
Jubatan Struktural
€ Bidang Keahlian
Pakula Jurusan
h. Perguruan Tinggi
i. Alumat
4. Jumlah Tim Peneliti
Lokusi Penelitian
Mata Kuliah Yang
- Waktu penelitian
8. Biaya
6
Fiarmpu
rir
HM. Taufik Toha.DEA
19830814 198S01 1002
PY, Semen Bu
Cruse Section dit Motouie Sits. 0.1
Teknik Pertambar
Wemny Herlina.ST.M1
Peremp:
WI] WUSH?20N}
tha Asisten Abii
Eksplorasi Pertamban
Teknik Pertambangan
Universitas Srwyaya
N. Raya Palembang Prabumutih Kan 32
Ogan Hir 30662, No, Telepon (U7) S81077
Fis 0711 S80085
1 orang
PT. Semen Baturaja
EAsplorasi Bahan Glia
@¢enam) bulan
Rp. 7.000.000.-ttujuh juts rupiahy
Indieradasss, 23 November 2011
Rewa Penghn, 7
Pf e t>
u- ee
Wenny Heri MI
NIP 19730929] 998022001
Menyetujui,
ast Penelitian
las Sriwijava
aul Said. M Se
2108703 LHEVALUASI SISA CADANGAN BATU KAPUR PADA QUARRY
PUSAR DENGAN METODE CROSS SECTION DAN SOFTWARE
SURPAC 6.0.3 DEPT. SEMEN BATURAJA (PERSERO)
Wenny Herlina
Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
ABSTRAK
PT. Semen Baturaja ( Persero ) saat ini sedang merencanakan pengembangan
perusahaan, oleh karena itu sangat dibutuhkan data estimasi sisa cadangan batu kapur untuk
mengetahui sisa umur dari tambang batu kapur tersebut.
Perhitungan cadangan dilakukan pada area tambang batu kapur seluas 103 hektar
berdasarkan data bor yang berjumlah 24 lubang bor dan peta topografi. Evaluasi dilakukan
dengan membandingkan dua metode yaitu metode Cross Section dan metode Software Surpac
6.0.3 dimana batas bawah cadangan yang dihitung sampai level (0) nol.
Dari hasil estimasi cadangan dengan menggunakan metode cross section diperoleh sisa
cadangan sebesar 58,591.841,80 ton, sedangkan dengan menggunakan Software Surpac 6.0.3
diperoleh sisa cadangan sebesar 61.380.225,75 ton terdapat selisih sebesar 2.788.383,95 ton
atau 2,32%. Kandungan rata-rata CaO berdasarkan metode Cross Section adalah sebesar
48.10%.
Kata kunci : Estimasi cadangan,batukapur, metode Cross Section dan Software Surpac 6.0.3.
ABSTRACT
PT. Semen Baturaja (Persero) is currently planning the development of the company,
therefore it is very necessary data estimated remaining reserves of limestone to determine the
remaining life of the limestone quarry. Reserve calculations performed on a limestone
mining area covering 103 hectares on the basis of data which amounts to drill 24 boreholes
and topographic maps. Evaluation is done by comparing the two methods is the method of
Cross Section and methods Surpac 6.0.3 Software reserves where the lower limit is calculated
up to level (0) zero.
From the results of reserve estimation using the method of cross section obtained for the
remaining reserves 58,591,841.80 tons, whereas using Surpac 6.0.3 Software acquired the
remaining reserves amounting to 61,380,225.75 tons there is a difference of 2,788,383.95 tons
or 2, 32%. The average content of CaO based on the method of Cross Section is 48.10%.
Key words: Estimation of reserves, lime stone, the method of Cross Section and Surpac Software 6.0.3.KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah tim peneliti dapat menyelesaikan laporan_penelitian
tepat waktunya sesuai dengan kontrak pelaksanaan penelitian SATEKs Unsri yang
didanai oleh dana DIPA Unsti Tahun 2011. Penelitian ini berjudul :"Perhitungan
Cadangan Batukapur Pada Quarry Pusar PT. Semen Baturaja dengan Metoda Cross
Section dan Metode Surfac 6.03” .
Penelitian ini mencakup untuk mengevaluasi cadangan batukapur PT. Semen Baturaja
(Persero). Perhitungan cadangan batukapur ini sangat penting dalam upaya untuk
kelangsungan pengembangan perusahaan dalam memproduksi Semen di Sumatera
Selatan maupun kontribusinya di tingkat nasional. Selain itu batukapur merupakan
bahan baku utama dalam pembuatan semen. Perhitungan cadangan batukapur
dievaluasi dengan 2 (dua) metode yaitu metode Cross Section dan Metode Surface
versi 6.03. Hasil perhitungan dua metode ini akan evaluasi untuk memprediksi tonase
cadangan agar dapat memprediksi target produksi sisa batukapur.
Tim peneliti mengucapkan terima kasih atas bantuan rekan-rekan mahasiswa
dan managemen PT. Semen Baturaja atas kerjasama yang baik dalam mengkaji
evaluasi batukapur. Dan khususnya kepada Lembaga Penelitian Unsti yang telah
mendanai penelitian ini.
Akhir kata semoga penelitian dapat bermanfaat bagi mahasiswa/i dalam peningkatan
kualitas materi kuliah khususnya pada mata kuliah Eksplorasi Bahan galian dan mata
kuliah lainnya
Inderalaya, November 2011
Tim PenelitiDAFTAR ISL
Halaman
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR .......
DAFTAR GAMBAR ....
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB
I, PENDAHULUAN....
1.1, Latar Belakang
1.2. Permasalahan
iv
viii
ix
1.3. Pembatasan Masalah . 12
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 12
Il. TINJAUAN PUSTAKA 0
2.1. Klasifikasi Cadangan Il
2.2. Keterdapatan Mineral (Mineral Resources) 1-5
2.3. Metode Perhitungan Cadangan 1-6
2.3.1. Metode Cross section 1-6
2.3.2 Metode Poligon 119
2.3.3. Metode Kriging Ill
2.3.4, Metode Surfae versi 6.03 TE
I. METODOLOGI PENELITIAN UL
3.1. Metodologi Penelitian U1
3.2. Prosedur Perhitungan cadangan m2
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Wl
4.1, Prosedur Perhitungan cadangan Iv-1
4.2. Perhitungan dengan Metode Cross Section Iv-2
4.3. Pethitungan Dengan Software Surpac 6.0.3 1V7
4.4, Evaluasi Tingkat Produksi Dan Umur Tambang Iv-9V. KESIMPULAN DAN SARAN ....
3.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRANDAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1. Klasifikasi sumberdaya dan cadangan berdasarkan UCGS
Gambar 2.2. Sistem Klasifikasi Sumberdaya Mineral Dan Cadangan
Berdasarkan Sni 13-4726-1998
Gambar 2.3. Penampang tegak dari suatu endapan melintang
Gambar 2.4. Penampang endapan berbentuk kerucut terpancung
Gambar 2.5. Metode Area Of Influence (Poligon)
Gambar 2.6. Block Model
Gambar 2.7. Surpac 6.0.3 vision interface
Gambar 2.8. Proses perhitungan cadangan menggunakan Software. Surpac 6.0.3
Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian
Gambar 4.1 Blok penampang (cross section) batukapur quarry pusar
PT. Semen Baturaja (Persero)
Gambar 4.2 Blok penampang quarry pusar tampak samping
PT Semen Baturaja (Persero)
Gambar 4.3 Planimeter sebagai Teknik Menghitung Cadangan Cross Section
Gambar 4.4 Blok Model Batu Kapur
Gambar 4.5 Total Cadangan Batukapur Tahun 2006
4
1-7
IL-8
I-10
M-l4
M15
I-16
IL-3
IV-3
Iv-4
IV-5
IV-7
Iv-8DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 4.1 Perhitungan Komposisi CaO, Volume, Dan Tonase
Tabel 4.2 Sisa Cadangan Tahun 2010
Halaman
Iv-6
Iv-9sician DIPA
BABI.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PT. Semen Baturaja (persero) ingin merencanakan pengembangan perusahaan
edepan ingin go public schingga meyakinkan para investor untuk berinvestasi pada
perusahaan ini.. Batukapur merupakan salah satu bahan baku yang sangat penting dalam
pembuatan semen, maka perlu dlakukan evaluasi cadangan batukapur dengan melakukan
pethitungan sisa umur tambang batukapur.
Perhitungan cadangan merupakan suatu pekerjaan yang penting, Karena
mempunyaiperan yang sangat penting dalam mengevaluasi suatu proyek pertambangan
Perhitungan cadangan dapat memberikan taksiran Kualitas (kadar/grade) dan kuantitas
(@onase) dati suatu cadangan dalam hal ini adalah batu Kapur. Sehingga dari jumlah
cadangan dapat ditentukan umur tambang dan batas-batas kegiatan penambangan yang
libuat berdasarkan taksiran cadangan ini,
‘Untuk mengevaluasi sisa cadangan batukapur diwilayah kuasa pertambangan (KP)
PT. Semen Baturaja (Persero), maka perlu dilakukan perhitungan cadangan ulang dengan
suatuy metode perhitungan cadangan yang tersedia berdasarkan dari data lubang bor yang
ada, Mengingat pemilihan metode yang digunakan dalam perhitungan cadangan harus
sesuai dengan filosofinya, maka untuk mengestimasi sisa cadangan batukapur diperlukan
metode yang sesuai dan efektif. Dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan
perhitungan cadangan dengan metode Cross section dan metode inverse distance
oftware Surpae 6.0.3). Pemilihan Metode Cross section karena lubang yang teratur dan
tidak terlata rapat, sehingga dalam perhitungannya lebih sederhana, sementara pemilihan
melode (Software surpac 6.0.3) lebih dikarenakan cadangan batukapur yang sifatnya
homogen dan mempunyai geometri yang sedethana,
1.3, Perumusan Permasalahan
‘Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah perkiraan jumich sisa
cadangan yang belum dapat dipastikan, karena perhitungan cadangan mengacu pada hasil
ee
Bab i. Pendahuiuan ELPeneticion DIPA Sacens Unsri 2022
ibutuhkan
eksplorasi pada tahun 1981. Untuk menghiting sisa cadangan data y
adalah data topografi teraktual, PT. Semen Baturaja (Persero) terakhir melakukan
pengukuran topografi tahun 2006. Oleh karena itu dalam penelitian hanya menghitung
sisa cadangan sampai tahun 2006, dikarenakan topografi adalah dasar perhitungan
cadangan dengan melode Cross Section dan Software Surpac 6.0.3,
1.4. Pembatasan masalah
Dalam penelitian ini masalah yang dibahas hanya dibatasi pada estimasi sisa
cadangan batu kapur menggunakan Metode Cross Section dan Software Surpac 6.0.3,
serta lamanya umur tambang batu kapur di PT. Semen Baturaja (Persero).
1.2, Tujuan dan Manfaat.
1.2.4. Tujuan
|. Untuk menghitung jumlah tonase sisa cadangan batukapur_yang ada di PT.Semen
Baturaja (Persero) dengan metode Cross section dan dibandingkan dengan
Software surpac 6.0.3.
2, Dari hasil perhitungan ini dapat diketahui umur tambang berdasarkan sasaran
produksi.
1.2.2. Manfaat
1, Dengan diketahui umur tambang maka perusahaan dapat mengevaluasi rencana
produksi kedepan.
2. Sebagai dasar yang nantinya akan digunakan untuk menentukan kebijakan
perusahaan kedepar
Bab Pendehuiuan 12BAB I.
‘TINJAUAN PUSTAKA
Perhitungan cadangan adalah penentuan persyzratan teknik untuk mengetahui berapa
jumlah volume atau tonase dari suatu endapan. Pemilihan metode perhitungan cadangan
tergantung dari bentuk endapannya metode apa yang cocok dipakai. Setelah dilakukan
perhitungan cadangan maka dapat diketahui berapa umur tambang berdasarkan target
produksinya, dimana target produksinya tergantung dari kapasitas alat gali, alat muat dan
alat angkut.
Perhitungan cadangan dilakukan setelah tahap eksplorasi dan studi konseptual,
sehingga didapat data-data yang akurat apa saja yang dibutuhkan dalam perhitungan
cadangan seperti jumlah tubang bor, kedalaman lubang bor, luas dacrah eksplorasinya serta
Jenis endepannya.
2.1. Klasifikasi Cadangan
Cadangan (endapan mineral) merupakan salah satu kekayaan alam yang
berpengaruh dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas endapan mineral itu hendaknya selalu diusahakan dengan tingkat
kepastiaan yang lebih tinggi, seiring dengan tahapan ekplorasinya. Semakin lanjut
tahapan cksplorasi, semakin besar pula tingkat keyakinan akan kuantitas sumber daya
mineral dan cadangan,
Dasar atau kriteria Klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan dipelopori oleh
US Bureau Of Mines (USBM) dan US Geological Survey (USGS) yang hingga sekarang
masih dianut oleh negara-negara dengan industri tambang di dunia termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri telah dibuat sebuah Klasifikasi sumberdaya dan cadangan oleh
Badan Standarisasi Nasional (BSN) pada tahun 1998 dengan kode SNI 13-4726-1998.
Sistem klasifikasi oleh BSN tersebut mengacu kepada standar industri pertambangan
yang telah ada di beberapa negara, Pada gambar 2.1 adalah klasifikasi sumberdaya
berdasarkan US Bureau Of Mines dan US Geological Survey (USGS).
Bab Tl. Tihiauan Poseara etorl resources
entigied Undiscovered
Speculanve|
nudiscovered
distiet)
Demonstrated Hypotheticat
dsnown distict)
Measured | indicated | tutoved
Reserves
Increasing economiefeasl
4 _acrensing geological contidance
Sumber : Klasifikasi sumberdaya
Gambar 2.1. Klasifikasi sumberdaya dan cadangan berdasarkan UCGS
Sedangkan menurut SNI 13-4726-1998 (Gambar 2.2) terdapat beberapa definisi
yang berhubungan dengan Klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan, diantaranya:
1. Sumberdaya mineral adalah suatu proses pengumpulan, penyaringan serta
pengolahan data dan informasi dari suatu endapan mineral untuk memperoieh
gamberan yang ringkas mengenai endapan itu berdasarkan kriteria : keyakinan
geologi dan kelayakan tambang,
2. Cadangan (Reserve) adalah endapan mineral yang telah diketahui ukuran, bentuk,
sebaran, kuantitas dan kualitasnya dan yang secara ekonomis, teknis, hukum,
Tingkungan, dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan,
3. Sumberdaya Mineral Hipotetik (Hypothetical Mineral Resource) adalah sumberdaya
‘mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan perkiraan pada tahap
survey tinjau,
4, Sumberdaya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resource) adalah sumberdaya
mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasii prospeksi
Biasanya tidak didukung olch sampe! dan pengukuran, tetapi hanya didukung oleh
data pengetahuan geologi, geokimia, dan geofisik.
U- 25. Sumberdaya Mineral ‘Terunjuk (Indicated Mineral Recources) adalah sumberdaya
mineral yang kualitas dan kuantitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap eksplorasi
umum. Biasanya ditentukan dari penentuan kuantitas, kadar, dan pengambilan
sampel dengan jarak yang febih jarang (400-1.200 meter).
6. Sumberdaya Mineral Terukur (Measured Mineral Resource) adalah sumberdaya
mineral yang kualitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap eksplorasi
rinci. Biasanya ditentukan dari dimensi-dimensi out-crop, paritan, dan lubang bor
dengan jarak yang relatif rapat (kurang dari 400 meter).
7. Cadangan Terkira (Probable Reserve) adalah sumberdaya mineral terunjuk dan
sebagaian sumberdaya mineral terukur yang tingkat keyakinan geologinya masih
lebih rendah, yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait
telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomik.
8. Cadangan Terbukti (Proved Reserve) adalah sumberdaya mineral terukur yang
berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi,
sehingga penambangan dapat dilakukan secara ckonomi.
Ir 3Eksplorasi Umum
(General Eksploration) (Prospecting)
i
Cadangan Mineral Terkira (Probable Mineral Reserve)
1214122)
‘Sumbsrdaya Mineral Pra Kelayakan (Prefeasibility Mineral Resource)
__ (2214222)
1-2 Sumberdaya Mineral Terukur
(Measured Mineral Resource)
1-2 Sumberdaya | ?. Sumberdaya Min
Mineral Tereka Hipotetik
(Inferred Mineral
Resource)
333}
1-2 Sumberdaya Mineral
Terunjuk (Indicated Mineral
aly nea
Tinggi Tingkat Keyakinan Geologi Rendah_
Kategori Ekonomis :
1 = Ekonomis 1-2= Ekonorais ke berpotensi ekonomis (berintrinsik ekonoris)
2 Berpotensi Ekonomis, 2 = Tidak ditentukan
Kelayakan dicasarkan pada kajian faktor-faktor ; ekonomi, pemasaran, penambengan, pengolahan lingkungan, lingkungan sosiel,
hhulcurn/perundang-undangan, dan kebijekan pemerintah
Gambar 2.2.
Sistem Klasifikasi Sumberdaya Mineral Dan Cadangan Berdasarkan Sni 13-4726-1998
142.2. Keterdapatan Mineral (Mineral Resources)
‘Adalah suatu indikasi pemineralan yang dinilai untuk dieksplorasi lebih
Jauh, Istilah keierdapatan minetsl tidak ada hubungannya dengan
vVolume/tonase atau kadar/Kualitas, dengan demikian bukan dari bagian suatu
a. Sumber Daya Mineral,
Endapan Mineral (Mineral deposit) adalah Longgokan (akumulasi) bahan
tambang berupa mineral atau batuan yang terdapat dikerak bumi yang
terbentuk oleh proses geologi tertentu, dan dapat bernilai ekonomi
Keyakinan geologi (Geological assurance) adalah tingkat keyakinan
mengenai endapan mineral yang meliputi ukuran, bentuk, sebaran,
kuantitas dan kualitasnya sesuai dengan tahap eksplorasinya.
Tingkat kesalahan (Error (olerance) adalah penyimpangan kesalahan baik
kuantitas maupun kualitas sumber daya mineral dan cadangan yang masih
bisa diterima sesuai dengan tahap eksplorasinya.
Kelayakan Tambang (Mine feasibility) adalah tingkat kelayakan tambang
dari suatu endapan mineral apakah layak tambang atau tidak berdusarkan
kondisi ekonomi, teknologi, lingkungan, sosial serta informasi-informasi
~ mengenai endapan mineral seperti ukuran bentuk, kualitas dan kuantitasnya
dan peraturan perundang-undangan atau kondisi lain yang berhubungan
pada saat itu,
b. Tahap eksplorasi
Tahap eksplorasi adalah (Exploration stages) adalah suatu urutan
penyelidiken geologi yang umumnya dilaksanakan melalui 4 tahap
sebagai berikut :
1. Survei Tinjau (Reconnaissance) adalah Tahap cksplorasi untuk
mengidentifikasi dacrah — daerah anomaly atau mineralisasi yang
prospektif untuk diselidiki lebih lanjut.__Peneiieian DIPA Satens Unset 2012
2. Prospekting (Prospecting) adalah untuk mengidentifikasi suatu
endapan mineral yang akan menjadi target eksplorasi selanjutnya.
3. Eksplorasi umum (General exploration) adalah untuk menentukan
gambaran geologi suatu endapan mineral berdasarkan indkasi
sebaran,perkiraan awal mengenai ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas
dan kualitasnya.
4. Eksplorasi Rinci (Detailed exploration) adalah tahao eksplorasi untuk
‘mendetiniasi secara rinci dalam 3-dimensi tethadap endapan mineral
yang telah diketahui dari percontohan singkapan, puritan, Iubang bor,
Jarak percontohan sedemikian rapat schingga ukuran, bentuk, scbaran,
kuantitas dan kualitas dan ciri-ciri yang lain dari endapan mineral
tersebut dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
2.3. Metode Perhitungan Cadangan
Perhitungan cadangan dapat dilakukan apabila data geologi yang ada di
daerah prospek sudah lengkap dan memadai. Perhitungan cadangan merupakan
hal yang relatif sederhana secara teoritis tetapi sejalan dengan perkembangan dan
pertambahan bank data maka perhitungan menjadi semakin lama dan semakin
sulit, Kebanyakan peneliti dan praktisi di bidang pertambangan menggunakan
berbagai macam program kempuler untuk perhitungan sumber daya maupun
cadangan ini,
Metode — metode perhitungan sumber daya (data dari Iubang bor) yang sering
digunakan yaitu :
2.3.1. Metode Penampang (Cross section)
Metode Penampang (Cross section) adalah salah satu metode estimasi
cadangan secara konvensional, prinsip dari metode ini adalah dengan cara
membagi endapan menjadi beberapa section dengan interval tertentu, jarak yang
sama atau berbeda sesuai dengan keadaan geologi dan kebutuhan penambangan,
Dalam metode ini perhitungan volume sumber daya atau cadangan dilakukan
ee
Bab. Tindauan Puscata 6Peneiitian DIPS Ssceks Uns z0zt
dengan mengetahui luas area mesing ~ masing sayatan yang kemudian dikalikan
dengan panjang blok ataupun blok yang besar dibagi menjadi blok — blok yang
lebih kecil, Volume total didapatkan dengan penjumlahan masing ~ masing blok
tersebut.
Didasarkan pada pembuatan blok maka terdapat beberapa cara dari
metode ini, yaitu blok penambangan dibatasi oleh 2 buah penampang dan sebuah
bidang permukaan yang tidak teratur dan masing — masing biok terakhir dibatasi
oleh bidang permukaan yang tidak teratur. Pengukuran luas dilakukan dengan
menggunakan pianimeter. Sedangkan perhitungan volume dilakukan dengan
menggunakan 2 persamaan yaitu Mean Area dan Frustum.
a. Mean Area
Persamaan mean area merupakan salah satu persamaan yang
digunakan untuk menghitung volume dari suatu endapan, volume diperoleh
dari perkalian fuas section width (Gambar 2.3). Adapun persamaan untuk
mengestimasi volume batukapur dengan menggunakan persamaan Mean Area
adalah sebagai berikut:
Rumus Mean Area :
VEVit V2 + Va...ct Veo
V=(W1x S1)+( We x Sz) +...# (Wax Sa)
Gambar 2.3. Penampang tegak dari snatu endapan melintang
Bab F. Tinjauan Pustaka 7Keterangan
Y= Volume endapan (m’)
Ww
s
Panjang Penampang (m)
= Luas Penampang (m’)
Untuk menghitung komposisi yang terkandung di endapan tersebut
menggunakan perhitungan +
LD x % ore)
wAvetiole = SDepr
CW x D % Aug hole )
TOW xD) |
33°
. 34
% Avg Section =
Keterangan :
op AvgHolg = Persentase komposisi per lubang bor (%)
om AveSection = Persentase komposisi per penampang (6)
D
ore
w = Hole width (m)
Kedalaman lubang bor tiap % komposisi (m)
Nilai persentase komposisi (%6)
‘Untuk menghitung tonase total dari endapan batukapur digunakan persamas,
berikut :
Q= QF QWHQH.-QH 35”
= (Vp xt (V2x 4) + (V3 x + +(Vnx 9) 3.6"
Keterangan :
Q = Tonase total endapan batukapur (ton)
Q1,02,Q..Q2 = Tonase Endapan batukapur setiap penampang (ton)
V1,VVae¥_ = Volume setiap penampang (m3)
y= Densitas batukapur
Bab F- Tiriauan Puseeke Le'
DIPA Sevens Cnsri 2012
b. Frustum.
Persamaan Frusium serupakan salah satu persamaan yang juga
digunakan untuk mengestimasi volume dari suatu endapan. Persamaan ini
digunakan apabila volume endepan_mempunyai bentuk seperti Kerucut
terpancung, seperti yang terlihat pada gambar 3.2 di bawah ini,
Gambar 2.4. Penampang endapan berbentuk kerueut terpancung
‘Untuk mengestimasi volume cadangan apabila penampang endapan
berbentuk kerucut te®pancung dapat digunakan persamaan Frustum adalah
sebagai berikut
voy St 359
Keterangan :
$1,S2,85, Sa = las setiap penampang (a).
L_ = Jarak antar penampang (m)
2.3.2. Metode Poligon
Metode poligon ini merupakan metode perhitungan konvensional.
Metode ini umum diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen dan
mempunyai geometri yang sedeshana, Kadar pada suatu luasan di dalam poligon
Bab F- Tinkauan Pustaka 19Bab I
ditaksir dengan nilai contoh yang berada di tengah-tengah poligon, sehingga
metode ini sering disebut metode poligon daerah pengaruh (area of influence)
Gambar 2.5. Metode Area Of Influence (Poligon)
Dalam metode ini perhitungan volume cadangan dilakukan dengan
mencari luas masing — masing area yang kemudian dikalikan dengan ketebalan
rata — rata dari endapan tersebut. Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua
jarak aniara dua titik conté dengan satu garis sumbu Adapun perhitungan
‘volume pada metode Poligon mengikuti persamaan berikut :
VV. + Vat Vat ot Va
= (Six th) + G2 xt) + Sax ts) +--+ nx bo)
Keterangan :
V_ = Volume total (m°)
Vi,V2,V3.Vq_ = Volume masing-masing blok Poligon (m’)
23
51,52,85..-S, = Luas daerah pengaruh setiap blok Poligon (ms)
TyTaTa...Ta = Tebal endapan setiap blok Poligon (m)
Untuk menghitung tonase total dari endapan batugamping digunakan persamaan
berikut :
“Tiniauan Puseaka 0-10__Peneitian DIBA sateks Unsri 2a2
Q= Qt V+?GH..
= (Vix yt (Vax yt (Vax yt ot (Vax 1) on : 26
Keterangan
Q = Tonase total endapan batugamping (Ton)
Q1,Q:,Q5...Qq = Tonase endapan batugamping setiap blok Poligon (Ton)
y = Densitas batugamping (Ton/m*)
2.3.3, Metode Geostatistik dan Kriging
Kriging adalah penaksiran geostatistik yang dirancang untuk penaksiran
kadar blok sebagai kombinasi linier dari conto-conto yang ada di dalam/sckitar
blok. Secara sederhana kriging menghasilkan seperangkat bobot yang
meminimumkan variasi penaksiran sesuai dengan gcometri dan sifat
mineralisasi.
Metode ini menggunakan kombinasi finier dari data conto lubang bor
sekitar blok, untuk menghitung rata-rata blok yang ditaksir, Cara ini
memungkinkan penafsiran data kualitas secara probabilistik, dan merupakan
metode paling umum yang dipakai dalam penafsiran kualitas atau kadar blok
dalam suatu model cadangan. Dengan teknik rata-rata tertimbang, kriging akan
memberikan bobot yang tinggi untuk contoh di dalam/dekat blok dan sebaliknya
bobot yang rendah untuk contoh yang jauh letaknya. Selain faktor jarak, bobot
ini ditentukan pula oleh posisi contoh relatif terhadap blok dan terhadap satu
sama lain. Metode Kriging yang digunakan adalah teknik linier (Ordinary
Kriging).
2.3.4, Software Surpac 6.0.3
Surpac 6.0.3 merupakan software perencanaan tambang terpadu yang
dirancang khusus untuk industri pertambangan mencakup semua aspek informasi
teknis tambang, mulai dari data eksplorasi hingga penjadwai produksi tambang.
‘Yang mendasar dari Surpac 6.0.3 adalah feature sistem terbuka dan kemampuan
untuk dikembangkan. Proses Surpac 6.0.3 mendukung berbagai macam sofware
Bab P. Tinieuan Puseora TitPeneieian DIPA Sateks Unsri 2000
aplikasi_khusus yang memungkinkan kita secara interaktif membuat dan
mengolah model-model geologi tiga dimensi serta desain tambang, Sistem
grafik CAD 3D yang handal dan dinamis merupakan inti dari sistem Surpae
6.0.3. Surpac 6.0.3 dirancang untuk digunakan oleh semua profesional tambang
tas yang dimili
termasuk surveyor, geologist dan mine engineer. Fleks! i oleh
Surpac 6.0.3 memastikan bahwa software tersebut dapat digunakan dalam
perencanaan tambang jangka pendek dan jangka panjang untuk tambang
batubara dan bahan galian, Surpac 6.0.3 dapat dioperasikan dalam Windows.
Salah satu fungsi dari Software Surpac 6.0.3 adalah untuk mengetahui bentuk
cadangan dan menghitung jumlah cadangan tersebut berdasarkan data-data yang
dipertukan, Untuk menghitung cadangan pada software Surpac 6.0.3 ini
dibutuhkan beberapa data diantaranya data log bore, data topografi, serta data-
data lain yang mendukung dalam pemodelan suatu endapan.
Tahapan-tahapan perhitungan jumlah cadangan batukapur dengan Software
surpae 6.0.3 dapat dilihat pada lampiran x sampai lampiran 7.
Produk-produk yang tersedia dalam Surpac 6.0.3 meliputi: Geological
Database, Block model, Design, dan Survey Database. Untuk menghitung
volume batukapur pada quarry fasilitas yang akan digunakan meliputi:
Geological Database, dan Block model
2.3.1.Geological Database
Geology database adalah database yang menyimpan angka dan
keterangan dari data observasi fubang bor. Database ini berisi tentang informasi
lubang bor yang terbagi atas beberapa data yaitu, data collar, data survey, data
assay, dan data geologi. Jenis data yang diinput pada database:
i. Data collar adalah data yang menyimpan koordinat lubang bor
2. Data survey adalah data yang menyimpan kedalaman, azimuth, serta dip
dari lubang bor
Bab F- Thiauan Poseare wizPeneinn DPA Saceks (sr oz
3. Data assay menyimpan kadar assay dari sample core, meliputi kadar C20,
MgO serta senyawa lainnya yang dihutuhkan pada proses
pendesainan atau perhitungan cadangan,
4, Data geologi menyimpan jenis batuan (litotogi) per kedalaman lubang bor
Seluruh data collar, survey, assay, dan geologi diketik secara manual
tanpa spasi dengan menggunakan software tambahan yaitu Microsoft excel,
sebagai tanda hubung maka digunakan garis bawah (_). Contoh, untuk
menuliskan “depth from”, maka penulisannya menjadi “depth from”.
Kemudian setelah data diketik masing-masing file disimpan dengan
menggunakan format .csv (comma delimited).
Tujuan pembuatan database pada perhitungan. volume adalah,
melakukan pengambilan sampel berdasarkan kadar CaQ dan selanjutnya
digunakan untuk menentukan tonase cadangan dan volume overburden, serta
menentukan batas atas dan batas bawah perlapisan batu kapur dan overburden.
Untuk fangkah-langkah pembuaian database,
2.3.2. Block Model
Block model adalah data yang diinterpretasikan secara visual sebagai
ox atau Kotak 3 dimensi. Di dalam kotak tersebut masih terdapat kotak-kotak
kecil yang disebut sebagai biok. Setiap biok dapat diisi data yang tersimpan
dalam database yang berupa kadar assay, jenis batuan, ore_class, dll.
Pada gambar 2.6 menjetaskan Konsep dari block model, sebuah block
model terdiri dari banyak blok kecil, dan untuk ketelitian dalam perhitungan
volume bisa ditambahkan sub blok lagi, yaitu box yang lebih kecil dari box
penyusun sebuah block model. Disetiap biok tersebut dapat menunjukkan kadar
assay dari lapisan batuan.
U-13Gambar 2.6. Biock Model
Pada desain kuati, block model diperlukan untuk mengetahui daerah
penyebaran batu kapur. Untuk langkah-angkah pembuatan database dan block
model.
Gambar dibawah ini adalah sebuah layar kerja Software surpac 6.0.3
yang memperlihatkan fitur-fitur software surpac 6.0.3 yang ditampilkan pada
gambar (2.7)
———
Bab F. Tinjauan Puseaka 1146. Graphics
7. Properties Pane
File Navigator 8. Layer Pane
Preview Plane 9. Status Bar
Legend Plane Massage Windows
= Of Surpac
Gambar 2.7. Surpac 6.0.3 vision interface
Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah proses perhitungan cadangan
batukapur yang disajikan dalam bentuk bagan alir sehingga lebih mempermudah
pembaca untuk memahami proses perhitungan cadangan dengan menggunakan
Software Surpac 6.0.3 yang ditampilkan pada Gambar (3.8).
Bab Tiiouan Puseaka a TASPeneiision DIPA Sacexs Une
Eksplorasi |
Date bor | Data topografi
—
SOFTWARE SURPAC 6.0.3
pene
em al —_$_to—_}
—
Geological Database
Blok model
Estimasi Cadangan
eet sae es)
Block modeling Volumetric
I
T
ee
Gambar 2.8. Proses perhitungan cadangan menggunakan Software Suurpac 6.0.3
Bab F. Tiniauan Puseara
U-16BAB iL.
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk menghitung sisa cadangen data yang dibutuhkan adalah data topografi
teraktual, sedangkan PT, Semen Baturaja (Persero) terakhir metakukan pengukuran
= topografi tahun 2006. Utama, Oleh karena itu dalam penelitian hanya menghitung
sisa cadangan sampai tahun 2006, dikarenakan topografi adalah dasar perhitungan
~ cadangan dengan metode Cross Section dan Sofware Swrpae 6.0.3.
3.2. Metodoiogi Penelitian
Dalam melakukan penyelesaian masalah dalam penelitian ini dengan
melakukan beberapa tahap sebagai berikut
1, Studi Literatur
Studi fiteratur diperlukan untuk mengetahui dasar-dasar teori yang dapat
menjadi acuan.
2. Pengumpulan Data
Metodologi penelitian yang dilakukan metiputi pengumpulan data primer
yang berupa lubang bor yang berjumlah 24 buah, data clevasi cadangan batu
kapur hinggs 2010 yang ada di PT. Semen Baturaja (Persero) dan juga berupa
data pendukung yang dikumpulkan berdasarkan literatur dan referensi.
3. Analisis Data
Setelah data terkumpul baik itu data primer maupun sekunder, dilakukan
perhitungan terhadap data bor untuk mendapatkan informasi tentang ketebulan
dari batu kapur itu sendiri. Setelah itu dilakukan perhitungan cadangan bate
kepur dengan menggunakan metode Crass Section dan Software Surpae 6.0.3,
terakhir perhitungan sisa cadangan sesuai dengan produksi bat kapur yang
sudah dieksploitasi schingga dapat diketahui umur dari tambang tersebut.
4, Penyusunan Laporan Penelitian
Hasil yang didapat dari analisa, kemudian disimpulkan dan disajikan
daiam bentuk satu laporan. Gambar 1.1 menunjukkan proses penyusunan
Japoran ini yang disajikan dalam bentuk bagan alir.
ee aa se a NE ee el
Bab | Mecodoieg’ Penetician aoo
3.2. Prosedur Perhitungan Cadangan
Dalam melakukan suatu pekerjaan ada prosedur standar operasinya y
telah ditentukan begitu juga halnya dalam melakukan perhitungan cadangan,
dibawah ini adalah langkah-langkah untuk menghitung cadangan dengan
menggunakan metode Cross Section dan Software Surpac 6.0.3.
3.1.1. Metode Cross Section
Metede Cross Section adalah salah satu metode — pet
jitungan
cadangan dengan cara konvensional. Prinsip dari metode ini adalah
membagi endapan menjadi beberapa bagian (penampang) dengan interval
tertent, jarak yang sama atau berbeda sesuai dengan keadaan geologi dan
kebutuhan penambangan. Sebelum kita menghitung cadangan dengan
menggunakan metode Cross Section data-daia yang dibutubkan adalah
jumlah lubang, Iuas area, rata-rata kedalaman lubang bor, topografi, dan
kadar CaO batukepur, kemudian kita dapat menghitung cadangan batu
kapumya, Langkah-langkah untuk menghitung sisa cadangan dengan metode
ini sebagai berikut.
1. Membagi penampang menjadi beberapa bagian dan membuat
section Width (lebar penampang) yang ditandai dengan garis
warna biru (Gambar 4.1).
2. Menghitung iuas penampang (Cross Section) menggunakan alat
planimeter (Gambar 4.3).
3. Setelah dihitung luas masing-masing area maka dikalikan dengan
dengan masing-masing lebar penampang maka diperoleh volume
masing-masing penampang.
4, Setelah diperoleh volume kemudian dikalikan dengan berat jenis
batukapur maka diperoleh tonase batu kapur (Tabel 4.1).
Software Surpac 6.0.3
Prosedur dalam perhitungan dalam software ini tidak jauh beda dari
metode konvensional, prinsip dari perhitungan dengan metode ini
berdasarkan metode konvensional hanya saja yang melakukan pengerjaanya
adalah komputer. Jadi langkah-langkah dalam perhitungan cadangan dengan
menggunakan software Surpac 6.0.3 adalah sebagai berikut :
1.Memibuat database 6. Memasukkan nilai attribute
2.Mengambil sampel 7. Mengestimasi
Bab F- Pecodotost Penetieian meValue
3.Menentukan batas atas dan bawah 8 Assiz
4.Membuat biock mode! 9, Report Block model
5.Membuat constrain
Dari langkah-langkah diatas maka akan kita peroleh jumlah eadangan
sisa berdasarkan data topografi yang kita masukkan,
adalah penampang (Cross Section) tampak atas yang
Dibawah it
ditampil pada (Gambar 3.1),
fi PERMASALAHAN
EVALUASI SISA CADANGAN BATUKAPl
|
SISA i
CADANGAN
DAN UMUR
BATUKAPUR
Total eksploitasi 22 I
1981 jutaan fell 2010
Metode Cross Section :
a) Peta Topografi
Ly DATA b) Data bor (kedalaman, komposisi CaO )
Software Surpac 6.03
1a) Data bor (eievasi, Koordinat, kedabuman)
| 2) Data Topograt
‘Metode Cross Section
1a) Pembuatan Cross Section, Perhitungan luas tiap
section
b) Pethitungan komposisi CaO
PEROT aTanT Software Surpac 6.03 : |
cour @)-Memsasukkan data bor kedalaman software Surpac
603
>) Pembustan Blok Mode!
¥ Perhitungan Sise Cadangan Batukapur: Volume dan
|
INTERPRETASI Tonase
DAN 2) Dengan Metode Cross Section
PEMBAHASAN 1b) Dengan Software Surpac |
Perhitungan Umur Tambang
SISA CADANGAN BATUKAPUR DAN
UMUR BATUKAPUR
Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian
Bab F hetodolog! Peneticisn
3
|BABIV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uniuk menghitung sisa cadangan data yang dibutuhkan adalah data topografi
teraktual, sedangkan PT. Semen Baturaja (Persero) terakhir melakukan pengukuran
topografi tahun 2006 yang dilakukan oleh PT. Stania Bara Utama, Oleh karena itu
penulis hanya menghitung sisa cadangan sampai tahun 2006, dikarenakan topografi
‘adalah dasar perhitungan cadangan dengan metode Cross Section dan Software
Surpac 6.0.3.
4.1, Prosedur Perhitungan Cadangan
Dalam melakukan suatu pekerjaan ada prosedur standar operasinya yang,
telah ditentukan begity juga halnya dalam melakukan perhitungan cadangan,
dibawah ini adalah langkah-langkah untuk menghitung cadangan dengan
menggunakan metode Cross Section dan Software Surpac 6.0.3.
4.1.1, Metode Cross Section
Metode Cross Section adalaki salah satu metode _ perhitungan
cadangan dengan cara konvensional. Prinsip dari metode ini adalah
membagi endapan menjadi beberapa bagian (penampang) dengan intervai
tertentu, jarak yang sama atau berbeda sesuai dengan keadaan geologi dan
kebutuhan penambangan. Sebelum kita menghitung cadangan dengan
menggunakan metode Cross Section data-data yang dibutubkan adalah
jumlah lubang, tuas area, rata-rata kedalaman fubang bor, topografi, dan
kadar CaO batukapur, kemudian kita dapat menghitung cadangan batu
kapumya. Langkah-tangkah untuk menghitung sisa cadangan dengan metode
ini sebagai berikut.‘Sumber "Biro Penyodiaan Bahan Monta PE Seren Bataajat Paseo?
GAMBAR 4.1
‘TYTIK PEMBORAN BATUKAPUR QUARRY PUSAR
Bab TY. Hasit dan Pembapasen IV-3Bab IV. Hasit dan Penbanasan
GAMBAR 4.2
BLOK PENAMPANG (CROSS SECTION) BATUKAPUR QUARRY PUSAR
PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO)(OUISHAd) VEVANUVE NAWAS Ld ONIAAVS AVAWVL AVS AVAVAO ONVANVNGd MOTT
eb uvanve
(euorsouyT) andey meg =
Ising =Peneticion
4.2 Perhitungan dengan metode Cross Section
Dasar pemilihan metode ini dikarenakan interval titik bor eksplorasi yang
teratur dan tidak rapat. Dalam perhitungan metode cross section batukapur yang
dihitung adalah sampai level 0 (nol), dimana penambangan saat ini sampai
mencapai level +4 mdpl.
4.2.1, Rekapiltulasi Komposisi CaO per Section, Volume dan Tonase
Rekapitulasi_komposisi CaO per Section, Volume dan Tonase
merupakan perhitungan komposisi Cao rata-rata, volume dan Tonase setiap
Scetion. Pada penelitian ini komposisi CxO yang diizinkan adalah diatas
45%.Untuk menghitung luas penampang Cross Section digunakan alat
planimeter (Gambar 4.3), caranya adalah planimeter tersebut digerakkan
mengikuti garis tepi dari Iuas area yang ingin dihitung sampai bertemu
Kembali dengan titik awal planimeter. Setelah diukur masing-masing
n G), maka dapat dihitung
penampang dan juga didapatkan % CaO (lampir
volume, tonase dan komposisi rata-rata CaQ dari cadangan batukapur
seperti yang diperlihatkan pada tabel 4.1. Volume dapat dihitung dari
perkalian Sestion Width dengan luas dari tiap section. Sectio Width adalah
jarak tengah antar Cross Section. Keempat volume tersebut dijumlahkan
dan akan mendapatkan volume total.
GAMBAR 4.4
PLANIMETER
Bab IV. Hash den Pembahasen v6Penetician DIP Saeeks [Insel 2017
TABEL 4.1
PERHITUNGAN KOMPOSISI CaO, VOLUME, DAN TONASE
r Pw arce | S*H00 | Voge | Weigh | }
= lan Area ‘ | iun feigth =| %Ce * |
| sein |Past | aes |" | vassciw | “on | WeCHO |
HAT | BTDBITS | 150 | 13. 189.760,78 | 31.787325,49 | 5026 | 1.035.048.395,00
€4.180,28 |~ 150
043,14 | 23.200.171,58 | 48,60 | 1.057.555.786.00
L
~ aR 150 $542,397.41 | 15.767.177,13 | 44,78 | 955.498.270,40
BO BAIT | 5] ARETSOTAS | TORTOSTR.S ESE | HOSSTARARO
total “F3GIURET EA | 81.026.290,00 | BROT THOSETOD
I i Eh
Densitas Batukapur = 2,41 ton/m?
Total volume = 33.620.867,51 m°
‘Total tonase = Volume x densitas batukapur
= 33.620.867,51 m’ x 2.41 tonim?
= 81.026.290,80 ton
3297700586702 _ gg 1y 0%
Kandungan CaO keseluruhan = SES
Berdasarkan hasil perhitungan cadangan menggunakan metode cross
section, maka diperoleh estimasi cadangan atu kapur daerah Pusar PT.
‘Semen Baturaja (Persero) hingga level 0 mdp! adalah sebesar 81.026.290,51
ton dengan nilai komposisi CaO adalah 48,10 %.
Sehingga sisa cadangan batu kapur 2010 adalah
Sisa cadangan = cadangan awal — total eksplotasi (Iampiran F)
81.026.290,80 ton - 2.434.449 ton
= 58.591.841,8 ton
Bab IV. Hasit dan Permbenasan 1v-7Peneifcisn DIPA Satens (ner
4.3, Perhitungan Dengan Software Surpac 6.0.3
Pembuatan blok model berguna untuk mengetahui besamya jumiah
cadangan. Perhitungan blok model pada Surpac 6.0.3 berdasarkan konsep sebuah
sampel yang didefinisikan sebagai box (blok). Pada Software Surpac 6.0.3
endapan batu kapur dianggap homogen tidak seperti endapan bijih, hal ini untuk
mempermudah dalam mengerjakannya. Untuk batas bawahnya diambit
kedalaman rata-rata lubang bomya dan untuk gridnya diambil dari bentuk
topografi kuasa pertambangan PT. Semen Baturaj (Persero). Dibawah ini adalah
blok model CaO batukapur yang ditampitkan (Gambar 4.4 )
GAMBAR 4.5
BLOK MODEL BATU KAPUR
Bab IV. Hasit den Pembahason v8Penatvian DIPA Sacers Cinsri 2041
Hasil perhitungan cadangan menggunakan software surpac 6.0.3 dapat kita hihat
dalam bentuk report blok modet yang menunjukkan berapa volume total dari
patukapur tahun 2006 yang ditamptikan pada (Gambar 4.3) dibawal tui
fie toa Format view Hep
eV SNSIGE CONSTRAINT aT? materia
Keep blocks partially in the constraint + ralve
1
Poajer-3¢
ange aa
pub total 2497812, $0 10839728.22
BATU KAPUR : ‘Siggsag. 320 1zage2ae.32
BERRBG: 45 T4AS00 5598
GAMBAR 4.6
TOTAL CADANGAN BATUKAPUR TAHUN 2006
Perhitungon sisa cadangan untuk tahun 2010 dilaiuken dengan
menggunakan software surpac 6.03 dan data topografi 2006. Berdasarkan report
block modeling didapatkan sisa cadangan untuk tahun 2006 adelah sebesar
66.553.053,75 ton, sedangkan cksploitasi batukapur dari tahun 2006 hingga
februari tahun 2010 adalah sebesar 5.172.828 ton . Sehingga sise cadangan
untuk tahun 2010 adalah sebesar 61.380.225,75 ton.Penaiision DIPA Secows Uns 2001
TABEL 42
SISA CADANGAN TAHUN 2010
4
| Keterangan | Jumlah (ton)
‘Cadangan sisa tahun 2006 ~~" 66.553.053,75
Eksploitest dari tahun 2006-2010 3.172.828
Hasil perhitungan tahun 2010 1.380.225, 75 |
4.4, Evaluasi Tingkat Produksi Dan Umur Tambang
PT. Semen Baturaja (Persero) mengalami kendala untuk meningkatkan
tingkat produksinya, dimana saat ini target produksi batukapur 1.706.250 ton /
tahun, seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen yang semakin tinggi
dan pembangunan infra struktur pada deerah-daerah yang mulai berkembang
serta persaingan antara perusahaan-perusahaan tambang maka sudah saatnya PT.
Semen Baturaja mengevaluasi iri khususnya untuk meningkatkan tingkat
produksi batukapurnya. Untuk mencapai tujuan tersebut beberapa kendala yang
harus dibenahi atau dievaluasi yaitu :
Memperbanyak jumiah unit alat angkut dan alat muat,
2. Kondisi atau efektifitas kerja alat angkut dan alat muat yang mulai menurun,
3. Kondisi jalan yang kurang rata dan berdebu
4, Menambah crusher atau mengeanti crusher dengan kapasitas yang lebih besar.
Dari hasil perhitungan sisa cadangan batu kapur maka dapat diketabi sisu
umur tambang, dimana umur tambang ini berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan kedepan, berdasarkan target produksi batukapur pertahun yang
ditotapkan oleh PT. Semen Baturaja persero adalah sebesar 1.706.250 ton/tahun,
maka sisa umur tambang berdasarkan metode Cross Section adalah :
‘Bab IV. Hasli dan Psibahason W-10Penettion DIPA Savers Unsri 2017
‘Sisa cadangan batukapur (ton)
Umur tambang= eee (Ee
zasaran produkt (Ss
50.592.418.51 ton
3.706.250
= 343
34 tahun 3 bulan
Perhitungan sisa umur tambang berdasarkan surpac 6.0.3 dipengaruhi oleh
produksi batukapur per tahun sebesar 1.706.250 ton/tshun maka sisa umur
tambang yang diperoleh adalah
sise cadangan barukapar (cond
‘sosaran produkst (ip
Umurtambang ~
61.280225,75
1.706.250
= 359
=. 35 tahun 9 bulan
Bab WV. Hast dan Pembehasen WetOnsri 2021
Peneiiian DIPA Saves
I-12
i
8
i
x
&2002
DIPA Gacens Uns
BABY.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimputan yang dapat diambil adalah sebagai beriicut
1. Volume atau tonase husil perhitungan sisa cadangan dengan menggunakan
metate Cross Section adalah sebesar 33.620.867,51 m? alau 58.591.841,80
ton.
>, Volume atau tonase hasil perhitungan sisa cadangan dengan menggunaken
Sofiware Surpae 6.0.3 adalah sebesar 25.468.973,34m? atau 61.380.225,75
ton,
3, Evaluasi sisa cadangan batukapur dengan Kedua metode _tersebut
menghasitkan perbedaan tonase sebesar 2.788.383,95 ton atau 2,32 %.
44. Kandungan rata-rata CaO berdasarkan metode Cross Section adalah 48.10 %.
Kandungan rata-rata CaO berdasarkan Software Surpae 6.0.3 adalah 50,60 %
6, Dari hasil perhitungan jumiah sisa cadangan batukapur dan dibandingkan
dengan target produksi batukapur tahun 2009 yang ditetapkan oleh I". Semen
Baturaja (persero) adaiah sebesar 1.706.250 Ton/tahun, maka umur tambang
batukapur menggunakan metode Cross Section adalah 34 tahun 3 bulan
sedangkan menggunakan Software Surpae 6.0.3 adalah 35 tabun 9 bulan.
5.2 Saran
t Disarankan untuk menghitung jumlah sisa cadangan batu kapur di PT.
i Semen Baturaja (Persero) menggunakan Software Surpac 6.0.3, karena selain
f dapat menampilkan gambar aktual lapangan juga hasil perhitungan
cadangannya lebih perpektif dan dapat dipertimbangkan.
Bab V. Kestmoutan vaDAFTAR PUSTAKA
Annels Alwyn £,(1991), “ Mineral Deposit Evaluation “, Department of geology,
University of Wales, Cardiff
2. Burhanuddin Fuad, (1997), “Laporan Pemboran Eksplorasi Pada Areal
Penambangan Pusar dalam Rangka Evahiasi Cadanagan Bahan Baku Batu Kapur
sampai dengan minus 50 ASI Biro Penyediaan Bahan Mentah PT. Semen
Baturaja, Baturaja, Sumatera Selatan.
3. Chapman and hall, (1987), "Mineral Deposite Evaluation” Jhon Wiley and Son
Canada
4. L. Hartman Howard, (1987), ” Mining Engineering, A Wiley Interscience
Publication : Canada .
5. Popoff, Constantine C, (1966), ” Computing Reserves of Mineral Deposit Principle
and Conventional Methodes”, Dept Of Interior, Burea of Mines, USA
6, Prodjosoemarto Partanto, Prof, (2000), ”Ensiklopedia Pertambangan Edisi 3°,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tenologi Mineral, Bandung
7 .(2006),”Pemetaan Ulang Topografi Aktual Area 103 Ha, PT. Stania Bara
‘Utama, Baturaja.
8. gine.com pdfhtm! (6 september 2010)"Kegunaan
industri pertambangan” Gemcom Indonesia, Jakarta.
Daftar Puseak
DF-1