Anda di halaman 1dari 4

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/07/aktivitas-belajar-siswa.

html
Cara Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa
Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, kegiat-an belajar tidak
mungkin berlangsung dengan baik. Sadirman (2004: 95) berpendapat bahwa belajar adalah
berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar
kalau tidak ada ak-tivitas.
Senada dengan hal di atas, Gie (1985: 6) mengatakan bahwa:
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama
proses pembelajaran. Aktivitas belajar ada-lah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas
secara sadar yang di-lakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya,
berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya ter-gantung pada sedikit
banyaknya perubahan.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran mempunyai peranan yang sangat pen-ting. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sadirman (2004: 99) bahwa:
Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar itu tidak mungkin
akan berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan
rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal
yang belum jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca, dan se-gala kegiatan yang
dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar.
Dalam pembelajaran perlu diperhatikan bagaimana keterlibatan siswa da-lam
pengorganisasian pengetahuan, apakah mereka aktif atau pasif. Ba-nyak jenis aktivitas yang
dapat dilakukan oleh siswa selama mengikuti pembelajaran. Berkenaan dengan hal tersebut,
Paul B. Dierich (dalam Sar-diman, 2004: 101) menggolongkan aktivitas siswa dalam
pembelajaran antara lain sebagai berikut.
1.Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, mem-baca, memperhatikan
gambar, demonstrasi, percobaan, pekerja-an orang lain.
2.Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, dan memberi saran,
mengeluarkan pendapat, mengadakan wa-wancara, diskusi, interupsi.
3.Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, per-cakapan, diskusi, musik,
pidato.
4.Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5.Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6.Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: me-lakukan percobaan, membuat
konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
7.Mental activities, sebagai contoh misalnya: menganggapi, mengingat, memecahkan soal,
menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8.Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa adalah rangkaian
kegiatan yang dilakukan siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga menimbulkan
perubahan perilaku belajar pada diri siswa, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu atau dari
tidak mampu melakukan kegiatan menjadi mampu melakukan kegiatan.

http://www.sekolahdasar.net/2011/10/aktivitas-belajar-siswa-dalam.html
Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKn
SEKOLAHDASAR.NET - Menurut Mulyono (2001: 26), aktivitas artinya kegiatan /
keaktifan. Jadi, segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik
maupun non-fisik merupakan suatu aktifitas. Sedangkan belajar menurut Oemar Hamalik
(2001: 28), adalah Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan
lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan,
keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan
sikap. Jika seseorang telah belajar maka akan terlihat terjadinya perubahan pada salah satu
atau beberapa aspek tingkah laku tersebut. Selanjutnya Sardiman (2003: 22) menyatakan
bahwa belajar adalah sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan
lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori.
Dari uraian tentang belajar di atas, peneliti berpendapat bahwa dalam belajar terjadi dua
proses yaitu perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang sedang belajar dan interaksi
dengan lingkungannya baik berupa pribadi, fakta, dsb. Jadi peneliti berkesimpulan bahwa
aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan
siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini
penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang dikemukakan oleh Rochman
Natawijaya (2005: 31), belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan
keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar
yang berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Aktivitas belajar itu banyak sekali macamnya, sehingga para ahli mengadakan klasifikasi.
Oemar Hamalik (2001: 172) mengklasifikasikan aktivitas belajar atas delapan kelompok,
yaitu:
1. Kegiatan-kegiatan Visual.
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan
mengamati orang lain bekerja dan bermain.
2. Kegiatan-kegiatan Lisan
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan
pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi
3. Kegiatan-kegiatan Mendengarkan.
Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok,
mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
4. Kegiatan-kegiatan Menulis.
Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat
rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket.
5. Kegiatan-kegiatan Menggambar.
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta dan pola.
6. Kegiatan-kegiatan Metrik.
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, dan
menyelenggarakan permainan
4. Kegiatan-kegiatan Mental.
Merenung, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, dan membuat keputusan.
8. Kegiatan-kegiatan Emosional.
Minat, membedakan, berani, tenang dan lain-lain.

Berdasarkan pengertian aktivitas tersebut di atas, peneliti berpendapat bahwa dalam belajar
sangat dituntut keaktifan siswa. Siswa yang lebih banyak melakukan kegiatan sedangkan
guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan. Tujuan pembelajaran PKn tidak mungkin
tercapai tanpa adanya aktifitas siswa apalagi dalam pembelajaran PKn antara lain tujuannya
adalah untuk menjadikan manusia kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Dalam rangka membentuk manusia yang kreatif dan
bertanggung jawab ini peneliti berusaha melatih dengan menggunakan model pembelajaran
PBL, sebab dalam model pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif dan bertanggung jawab
baik secara individu maupun kelompok untuk memecahkan sebuah masalah.
Hal lain yang juga sangat penting pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa adalah motivasi.
Menurut Oemar Hamalik (2001: 158), motivasi adalah perubahan energi pada diri seseorang
yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat
dibagi menjadi dua jenis:
1. Motivasi Intrinsik, adalah motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui
kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa. Motivasi ini disebut motivasi murni karena timbul dari
diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh
informasi, mengembangkan sikap untuk berhasil, dll.
2. Motivasi Ekstrinsik, adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi
belajar, misalnya ijazah, tingkatan hadiah, medali, dll. Motivasi ini tetap diperlukan di
sekolah, sebab pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat siswa. Oleh sebab itu
motivasi perlu dibangkitkan oleh guru, sehingga siswa mau dan ingin belajar.
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2012/04/aktivitas-siswa-padapembelajaran.html

Pengambilan keputusan tentang pengelompokan siswa dan scaffolding (perancahan) yang


akan diberikan saat pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa sehingga aktivitas siswa
saat pembelajaran yang dilakukan oleh mereka bermakna. Beberapa aktivitas-aktivitas yang
bermakna (meaningful activities) bagi siswa yang dapat diberikan oleh guru haruslah bersifat:

Dirancang secara tepat

Merangsang dan memacu belajar siswa.

Otentik

Menghubungkan materi pelajaran/aktivitas pembelajaran dengan pengalaman mereka


di kehidupan nyata.

Adil dan menghargai semua siswa.


Aktivitas-aktivitas pembelajaran yang bermakna (meaningful activities) dibangun
oleh pemahaman baik dari siswa-siswa itu sendiri maupun dari guru-guru yang
mempunyai teknik pembelajaran yang baik. Aktivitas-aktivitas pembelajaran
seharusnya menggugah siswa sehingga mereka mengeksplorasi, bertanya,
menerapkan, dan merefleksikan kembali konsep-konsep dan keterampilanketerampilan yang telah mereka peroleh. Untuk ini, siswa-siswa harus mendapat
kesempatan untuk:

Mengidentifikasi persamaan-persamaan dan perbedaan dua hal (kategori)

Mengajukan dan menguji hipotesis

Menggunakan isyarat, pertanyaan, dan advance organizer dalam belajar

Menggunakan dan membuat representasi visual

Meringkas dan membuat catatan

Anda mungkin juga menyukai