Gambar 1. Laktosa
(Sumber: Zulfikar, 2010)
Sifat yang penting dari enzim laktase diantaranya adalah daya katalisisnya
dan sifat katalisisnya yang spesifik terhadap reaksi tertentu. Enzim hanya dapat
bekerja pada suatu substrat tertentu atau pada sejumlah kecil senyawa yang
sejenis. Hal ini berbeda dengan katalisator anorganik seperti H+, OH- ataupun
ion-logam. Sebagai contoh misalnya enzim laktase hanya bisa bekerja pada
laktosa. Laktase merupakan enzim yang membantu kita mencerna laktosa, yang
merupakan gula dalam susu dan produk susu. Laktosa tidak dapat diserap oleh
tubuh kecuali diurai oleh laktase menjadi glukosa dan galaktosa. Orang yang tidak
memiliki cukup laktase dalam usus mereka bisa mendapatkan kram perut, perut
kembung dan diare ketika orang yang kekurangan laktase ini mengonsumsi
produk minuman susu.
Laktase dapat menghidrolisis berbagai substrat. Sementara itu terutama
anggota kelas enzimatik -galaktosidase, Laktase juga memiliki glukosidase dan
kegiatan glycosylceramidase. Dalam metabolisme, ikatan -glikosidik di Dlaktosa dihidrolisis untuk membentuk D-galaktosa dan D-glukosa, yang dapat
diserap melalui dinding usus dan ke dalam aliran darah. Reaksi keseluruhan yang
mengkatalisis laktase adalah C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6 +
panas. Laktase juga mengkatalisis konversi phlorizin untuk phloretin dan glukosa.
Mekanisme katalitik hidrolisis D-laktosa mempertahankan konfigurasi
substrat anomeric dalam produk. Sementara perincian mekanisme tidak pasti.
retensi stereokimia dicapai melalui reaksi perpindahan ganda. Studi laktase E. coli
telah mengusulkan bahwa hidrolisis dimulai ketika sebuah nukleofil glutamat
pada serangan enzim dari sisi aksial karbon galactosyl dalam ikatan -glikosidik
Penghapusan glukosa-D meninggalkan grup mungkin. difasilitasi oleh katalisis
asam Mg-dependen. Enzim dibebaskan dari gugus -galactosyl atas serangan
nukleofilik khatulistiwa oleh air, yang menghasilkan D-.
Substrat modifikasi penelitian telah menunjukkan bahwa 3'-OH dan gugus
2'-OH pada cincin galactopyranose sangat penting untuk pengenalan dan
hidrolisis enzimatik Kelompok 3'-hidroksi ini. terlibat dalam mengikat awal untuk
substrat sedangkan 2'-kelompok tidak diperlukan untuk pengenalan tapi
diperlukan dalam langkah selanjutnya. Hal ini ditunjukkan oleh fakta bahwa
analog 2-deoksi merupakan penghambat kompetitif yang efektif (Ki = 10 mm).
Enzim laktase adalah enzim yang bertugas untuk menguraikan gula laktosa
menjadi gula-gula yang lebih sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa.
Dibandingkan laktosa yang bersifat sebagai disakarida, maka glukosa dan
galaktosa merupakan monosakarida yang dapat dicerna dan diserap oleh usus
untuk proses metabolisme. Dalam hal ini bakteri L. bulgaricus dan S.
thermophilus sebagai
penghasil
enzim
laktase.
Proses
berikut
disebut
Calactohydrolase laktosa.
Bakteri L. bulgaricus dan S. thermophilus mengurai laktosa (gula susu)
menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa. L. bulgaricus
lebih berperan pada pembentukan aroma, sedangkan S. thermophilus lebih
berperan pada pembentukan cita rasa. Pada mikroba yang menjalankan
fermentasi, energi yang dihasilkan sedikit sekali karena elektron yang terbentuk
tidak diubah menjadi energi tetapi ditangkap oleh asam piruvat sehingga terbentuk
asam.
Dalam glikolisis ada tiga jalur yaitu Emden-Meyerhoff-Parnas pathway
(EMP pathway), Etnerr-Doudorroff (ED) pathway, Phospoketolase (PK) pathway
and Penthose Phospat (PP) pathway. Emden-Meyerhoff-Parnas pathway adalah
rute yang umum pada semua mikroorganisme yang melakukan glikolisis,
termasuk L. bulgaricus dan S. Thermophilus . Jalur ini dapat dilakukan pada
proses aerobik maupun anaerobik. Dalam EMP pathway terdiri dari 10 rangkaian
enzim-katalis. Namun hanya 3 enzim kunci yang mengatur reaksi dalam jalur ini
yaitu hexokinase, phosphofructokinase and pyruvatekinase. Lalu ada juga jalur
Penthose Phosphat. Jalur ini dapat ditemukan pada bakteri dan hampir semua
mikroorganisme eukariotik. Jalur ini sering kali terjadi secara bersama dengan
EMP pathway. Jalur ini dapat berlangsung secara anaerobik ataupun aerobik. Jalur
ini juga memiliki peran yang baik dalam katabolisme ataupun anabolisme. Jalur
ini sangat penting dalam penyediaan NADPH, terutama untuk digunakan pada
tahapan reduktif di proses anabolik. Semua tahapan berjalan dengan sistematis.
Kingdom : Bacteria
Division : Firmicutes
Class : Bacilli
Ordo : Lactobacillales
Famili : Lactobacillaceae
Genus : Lactobacillus
Species : Lactobacillus delbrueckii
Subspecies : Lactobacillus delbrueckii Subsp. Bulgaricus
L. bulgaricus tumbuh optimal pada 370C dengan fase adaptasi pada 0 2
jam, fase eksponensial 2 14 jam dan mulai mencapai fase stasioner pada 14 jam
inkubasi dengan jumlah totalnya mencapai 4,9 x 109 pada 16 jam inkubasi.
Kingdom : Bacteria
Division : Firmicutes
Class : Cocci
Ordo : Lactobacillales
Famili : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Species : Streptococcus salivarius
Subspecies : Streptococcus salivarius Subsp. Thermophilus
Secara morfologis, Streptococcus thermophilus berbentuk bulat, sering
44-55oC
dan
maksimum
55-65oC.
Streptococcus
Streptococcus
dan
dapat
memproduksi
asam
laktat
pada
kondisi
homofermentatif
anaerobik.
Kedua
meningkatkan
efisiensi
kerja
kedua
bakteri
tersebut. Streptococcus
salivarius Subsp. thermophilus tumbuh lebih cepat dan menghasilkan asam dan
karbon
dioksida
yang
dapat
merangsang
Bakteri
pertumbuhan Lactobacillus
Lactobacillus
bulgaricus
ini
akan
Subsp.
thermophilus.
Seperti
diketahui,
pada
pembuatan
kultur khas untuk intensifikasi dan akselerasi perkembangan rasa dalam varietas
keju yang dibubuhi bakteri. Sebagian besar Lactobacillus casei strain dapat
memfermentasi
galaktosa,
glukosa,
fruktosa,
manosa,
manitol,
N-
dalam makanan,
pembuatan
kosmetik,
dan
produksi plastik
ini merupakan bakteri Lactobacillus yang dikenal sangat baik, umumnya bakteri
ini ditemukan di dalam gastro intestinal manusia, hewan, mulut.
Bakteri
terakhir
yang
akan
dibahas
yaitu
Bifidobacterium.
DAFTAR PUSTAKA
Krisno, A. 2002. Mikrobiologi Terapan. Malang: Universitas
MuhammadiyahMalang Press.
Rukmana, R. 2001. Yoghurt dan Karamel Susu. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Susantho, A. 2012. Peranan Bakteri Asam Laktat pada Pengolahan Makanan
Fermentasi. (Online) https://anthosusantho.wordpress.com/2012/03/22/
per
anan-bakteri-asam-laktat-bal-pada-pengolahan-makanan-fermentasi. Diaks
es tanggal 15 Maret 2016